• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.2 Bentuk Tindak Tutur Direktif dalam Novel Perahu Kertas

4.2.2 Berkategori Menyarankan

26. Bentuk tuturan:

Konteks tuturan :

Percakapan di atas terjadi antara Keenan dan Oma. Oma menyarankan agar Keenan membawa buku yang berisikan soal-soal latihan UMPTN. Bentuk tuturan yang terdapat pada tuturan tersebut ialah tuturan biasa dengan dialek tidak resmi.

Tindak tutur direktif yang berkategori menyarankan di atas terjadi anatara Oma sebagai penutur dan Keenan sebagai mitra reaksi tuturnya. Oma mengatakan berupa tuturan mungkin ini saja yang sebaiknya kamu bawa, vent ialah sebagai penanda lingual tindak tutur direktif berkategori menyarankan. Saran itu diajukan kepada Keenan agar Keenan membawa buku yang berisi soal-soal UMPTN yang akan di bawa ke Indonesia sebelum meninggalkan Amsterdam.

27. Bentuk tuturan :

“Kita bangunkan saja dia,”ujarnya tidak sabar. “Ah, nggak usah. Biar dia tidur sepuas-puasnya. Kasihan Keenan, dari kemarin begadang terus,”istrinya menyerangnya dengan senyum mengembang, “toh hari ini dia sudah membuat kita semua lega.” (12/PK)

Konteks tuturan :

Tuturan di atas terjadi pada kedua orang tua Keenan, yakni papa dan mamanya. Pada saat itu adalah hari yang sangat dinanti-nantikan oleh kedua orang tuanya dan saudaranya,Jeroen sebab hari itu adalah hari pengumuman hasil ujian tertulis UMPTN. Hasilnya Keenan dinyatakan lulus di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung. Kedua hati orang tua Keenan sangat bangga dan tak percaya kalau ternyata anaknya dapat diterima di perguruan tinggi negeri. Saat itu Keenan berada di dalam kamar, dia tidak bersama merasakan kebahagiaan atas kelulusannya dengan kedua orang tuanya.

Ayahnya menyarankan agar membangunkan Keenan dan memberitahukan sebuah hal yang sangat ditunggu-tunggu. Padahal Keenan sudah mengetahuinya sejak awal bahwa dia memang pasti akan lulus.

Tindak tutur direktif berkategori menyarankan pada bentuk tuturan di atas terjadi pada percakapan mama dan papa keenan. konteks tuturan yang terjadi saat itu ialah ayah menyarankan agar membangunkan Keenan dan memberitahukan sebuah pengumuman yang selama ini dinanti-nanti oleh keluarganya, yakni Keenan diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung. Tuturan tersebut ditandai pada tuturan Keenan ,yakni kita bangunkan saja yang menandakan bahwa tuturan tersebut adalah tuturan direktif yang berkategori menyarankan.

28. Bentuk tuturan :

“Dicoba saja, Nan. Siapa tahu cocok...,”(Banyu ikut menimpali). “Sudah, tunggu apa lagi? Mumpung bapaknya si Banyu juga lagi di sini, jadi kamu bisa tanya-tanya. Karya mereka ini bahkan disegani di desa Mas,”Pak Wayan ikut memanas-manasi. (70/PK) Konteks tuturan :

Percakapan tejadi antara Banyu, Keenan, dan Pak Wayan. Mereka menyarankan Keenan untuk langsung memulai berkarya untuk membuat sebuah hasil pahatan. Banyu dan Ayahnya terkenal sangat ahli dalam pahat-memahat sebuah patung. Keenan tertarik dengan apa yang dilakukan oleh Banyu dan Pak Wayan. Dia langsung ingin mencoba sekali untuk memahat.

menyarankan agar Keenan langsung mencoba memahat. Banyu dan ayahnya sudah terkenal sebagai orang yang ahli dalam kerajinan memahat ditambah lagi oleh Pak Wayan yang menjadikan kegiatan memahat sebagai hobi kedua setelah melukis. Keenan sebagai mitra reaksi tutur atas tuturan yang diucapkan oleh Banyu dan Pak Wayan akhirnya langsung melakukan kegiatan memahat.

Tuturan Banyu yang mengatakan coba saja Nan. Siapa tahu cocok merupakan penanda lingual yang kuat untuk dikategorikan sebagai tindak tutur direktif yang berkategori menyarankan. Karena tuturan yang dikatakan oleh Banyu adalah sebuah tuturan yang tidak harus dilakukan oleh mitra reaksi tutur , yakni Keenan. Oleh karena itu, tuturan tersebut dikategorikan sebagai tindak tutur direktif menyarankan bukan menyuruh.

29. Bentuk tuturan:

“Kamu pikirkan dulu aja, Gy. Kita berkomitmen mengajar mereka empat hari seminggu. Jadi lumayan menyita waktu.”(salah seorang menyarankan kepada Kugy. (81/PK).

Konteks tuturan :

Tuturan di atas diucapkan oleh salah satu teman Kugy yang berada pada Klub Kakak Asuh. Klub ini adalah salah satu perkumpulan mahasiswa yang menjadi pengajar sukarela di sebuah sekolah dasar darurat. Kugy ingin bergabung di klub tersebut. Maka, salah satu temannya itu menyarankan kepada Kugy untuk berpikir dulu sebelum bergabung di klub tersbut.

Tindak tutur direktif yang berkategori menyarankan terdapat pada tuturan yang diucapkan oleh salah satu teman Kugy yang berada di Klub Kakak Asuh. Klub Kakak Asuh merupakan sebuah klub yang bertujuan sebagai pengajar sukarelawan. Kugy

berkeinginan untuk bergabung ke klub tersebut sebagai pengajar sukarelawan. Namun, salah satu temannya yang sudah menjadi pengajar di situ menyarankan kepada Kugy untuk berpikir lagi sebelum menjadi pengajar sukarelawan di Klub Kakak Asuh. Tuturan temannya yang mengatakan kamu pikirkan dulu aja, Gy merupakan penanda lingual yang dapat dikategorikan sebagai tindak tutur direktif berkategori menyarankan.

30. Bentuk tuturan :

“Kamu ke kamar aja deluan. Saya tunggu di sini. Bentar lagi taksi saya juga datang.”kata Keenan.

Wanda menggeleng. “Aku mendingan kedinginan di sini, daripada kehilangan momen sama kamu,”ujarnya pelan. (134/PK)

Konteks tuturan :

Tuturan yang terdapat pada percakapan di atas terjadi antara Keenan dan Wanda. Keenan menyarankan kepada Wanda agar dia pergi ke kamar. Konteks tuturan terjadi di parkir hotel di daerah Ciumbuleuit tempat Wanda menginap. Keenan menemaninya berjalan hingga ke lobi. Keenan hendak menuju kembali ke kosnya malam itu.

Tindak tutur direktif yang berkategori menyarankan terdapat dalam tuturan pada data di atas. Tuturan di atas diucapkan oleh Keenan sebagai penutur dan Wanda sebagai mitra reaksi tuturnya. Keenan menyarankan kepada Wanda agar masuk ke dalam kamar sebab cuaca di luar hotel sangat dingin. Situasi berlangsung ketika mereka sedang bersama mnunggu taksi. Keenan menuju kos. Seharian penuh dia dan Wanda menghabisi waktu bersama. Sampai ketika Keenan pulang dari hotel tempat Wanda menginap dia tetap menemani Keenan untuk menunggui taksi.

Tuturan yang diucapkan Keenan yang mengatakan kamu ke kamar aja deluan merupakan penanda lingual yang dapat dikategorikan sebagai penanda tindak tutur direktif yang berkategori menyarankan. Tuturan Keenan yang menyarankan Wanda untuk masuk ke dalam kamar merupakan sebuah tuturan yang dapat diterima dengan melaksanakan tuturan tersebut atau tidak melaksanankannya. Oleh karena itu, tuturan yang terdapat pada data di atas dikategorikan sebagai tindak tutur direktif menyarankan.

31. Bentuk tuturan :

“Di jalan saya nggak bisa tidur, Pak. Saya belum tidur dari kemarin. Tapi rasanya masih oke,kok,”sahut Keenan. “Wah! Kamu harus cepat istirahat kalau gitu,”sambar Ibu Ayu,”Tidur saja. Nanti malam baru dibangunkan untuk makan sama-sama, ya?”

“Boleh bu. Terima kasih banyak,”Keenan menjawab dengan anggukan semangat. (200/PK)

Konteks tuturan :

Tuturan yang terdapat pada data di atas terjadi antara Keenan, Ibu Ayu. Keenan mengucapkan kepada Pak Wayan, teman bicaranya terlebih dahulu bahwa dia pada saat perjalanan tidak pernah tidur. Oleh karena itu, Ibu Ayu sebagai adik ipar Pak Wayan menayarankan kepada Keenan agar istirahat terlebih dahulu. Bentuk tuturan tersebt menggunakan tuturan biasa yang tidak resmi.

Tindak tutur direktif yang berkategori menyarankan terdapat pada bentuk tuturan tersebut. Keenan menyatakan kepada Pak Wayan bahwa dia tidak pernah tidur selama perjalan menuju Ubud sehingga sebagai mitra reaksi tutur Keenan, yakni Ibu Ayu menyarankan kepada Keenan agar istirahat. Tuturan tersebut berupa wah, kamu harus

cepat istirahat kalau begitu merupakan penanda lingual yang dapat dikategorikan sebagai tuturan direktif menyarankan.

Dokumen terkait