• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berperang Dalam Perang Sepanjang Zaman

Dalam dokumen publikasi e-jemmi (Halaman 107-113)

Kehidupan Yesus di bumi, sejak kelahiran hingga kematian-Nya di kayu salib, diliputi peperangan dengan Iblis -- peperangan yang menentukan dalam perang sepanjang zaman. Ingatlah bahwa salah satu tujuan utama kedatangan Kristus adalah untuk "membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu" (1 Yohanes 3:8). dan Yesus tidak meremehkan musuh-Nya. Tiga kali selama minggu terakhir kehidupan-Nya di bumi, Yesus menyebut Iblis sebagai "penguasa dunia ini" (Yohanes 12:31; 14:30; 16:11). Kata yang digunakan-Nya (archon) itu kerap dipakai untuk menunjukkan pemegang jabatan tertinggi dalam suatu wilayah atau negara. Yesus tahu bahwa Dia telah menyerang kepala sebuah pasukan besar yang berisi roh-roh yang telah jatuh ke dalam dosa. Iblis adalah pemimpin kerajaan kegelapan yang merupakan lawan dari Kerajaan Allah. Ia dan roh-roh jahatnya telah mengubah dunia yang baik, yang berasal dari tangan Allah, menjadi dunia yang kacau dan diliputi dosa. Karena Iblis, dunia sekarang ini menjadi tempat di mana bencana alam dapat membunuh ribuan anak tak berdosa, namun tak menyentuh ribuan orang jahat yang ada. Ini adalah dunia di mana kehidupan orang-orang baik acap kali dipenuhi dengan penderitaan dan kekecewaan, sementara

kehidupan orang jahat ditandai dengan kesehatan dan kesuksesan. Ini adalah dunia di mana orang-orang baik kerap menjadi korban orang-orang jahat. Semua ini terjadi karena sekarang Iblis merupakan "ilah zaman ini" (2 Korintus 4:4).

Oleh sebab itu, besarnya penderitaan Yesus di Getsemani menggambarkan "perang ilah-ilah itu". Yesus telah datang untuk "membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu", dan penderitaan-Nya di taman tersebut mewakili sebuah fase peperangan-Nya yang krusial dan menentukan dengan "pangeran kegelapan" tersebut.

Melalui kelahiran-Nya di dunia, Tuhan di atas segala tuhan telah memasuki wilayah yang diduduki Iblis dan bala tentaranya. Rasul Yohanes menulis, "Seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat" (1 Yohanes 5:19). di perbukitan Galilea, di jalan-jalan

108

Yerusalem, dan akhirnya di antara pohon-pohon zaitun di Getsemani, Raja di atas segala raja itu berperang dengan seluruh bala tentara Iblis.

di sepanjang perjalanan, ada orang-orang yang berusaha menempatkan Kristus di sisi sebaliknya dari pertempuran ini. Namun, ketika seseorang menuduh-Nya mengusir roh-roh jahat dengan kuasa Beelzebul, Dia menanggapi, "Kalau Iblis mengusir Iblis, ia pun terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri; bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? ... Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu?" (Matius 12:26-29).

Saat mengikat "orang kuat itu" (Iblis), Yesus menggunakan otoritas-Nya terhadap Iblis dan kerajaannya. Dengan menderita di Getsemani dan mati di atas kayu salib, Kristus memberikan kepada kita dasar untuk berdoa, "Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah

kehendak-Mu di bumi seperti di surga" (Matius 6:10).

Dengan menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, dan membangkitkan orang mati, Yesus memasuki kerajaan Iblis dan menunjukkan keunggulan-Nya terhadap seluruh kekuatan jahat. Melalui kematian-Nya di kayu salib dan kebangkitan-Nya, Dia akan mengikat musuh. Iblis mengetahui hal ini. Oleh karena itu, ia meningkatkan

perlawanannya terhadap Yesus ketika saat yang sangat menentukan itu semakin dekat. Iblis mestinya telah berperan dalam menghadirkan perasaan takut yang mendalam ke dalam hati Yesus selama minggu terakhir pelayanan-Nya di dunia. Rasa takut ini mendorong-Nya untuk berseru, "Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" (Yohanes 12:27-28).

Karena mengesampingkan penggunaan sifat-sifat ilahi-Nya, Yesus pun mengalami kecemasan seperti kita. Sebesar apa pun ketakutan-Nya dalam menerima kutukan dosa atas diri-Nya, Dia menolak pemikiran untuk kembali ke jalan yang aman. Tetapi, saat itu Dia perlu mendengar perkataan Bapa-Nya. Oleh karena itu, setelah Dia memohon, "Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Bapa-Nya menanggapi-Nya dengan hangat melalui suara dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" (ayat 28). Mendengar ini, Yesus menyahut dengan penuh kemenangan, "Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar" (ayat 31).

Apa maksud Yesus ketika Dia menggunakan kata sekarang untuk menggambarkan kekalahan Iblis? Tampaknya, penderitaan-Nya di Getsemani dan di kayu salib belum menaklukkan musuh. Iblis masih aktif dua puluh tahun berikutnya ketika Rasul Paulus menyebutnya "ilah zaman ini" (2 Korintus 4:4). dan lima belas tahun berikutnya, Iblis masih menjadi sosok yang berbahaya, karena Rasul Petrus mengatakan bahwa Iblis "berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8). Tiga puluh tahun setelah Petrus menulis suratnya, Rasul Yohanes menyatakan bahwa "seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat" (1

109

Yohanes 5:19). Jelaslah, Iblis belum betul-betul diusir dari dunia ini. Ia masih

merupakan musuh yang sangat kuat. Namun, Yesus tidak keliru. Melalui penderitaan dan kematian-Nya, Dia memukul kalah Iblis dan para pengikutnya. Melalui kebangkitan-Nya, Dia memperingatkan kepastian kematian mereka. Mereka tahu bahwa ketika Yesus berkata, "Sudah selesai," dan mengembuskan napas terakhir-Nya, Dia telah membayar lunas dosa seluruh dunia. Itulah sebabnya roh-roh jahat "gemetar" ketika berpikir tentang Allah (Yakobus 2:19).

Iblis tidak memiliki kuasa yang mengakibatkan kerusakan kekal bagi mereka yang berada di dalam Kristus. Fakta ini mendorong Paulus menuliskan, "Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu ..., telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat utang, yang ... mendakwa dan mengancam kita. dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan

penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka" (Kolose 2:13-15).

Paulus menggambarkan Yesus yang sedang berjaya sebagai seorang penakluk yang hebat, bagaikan seorang jenderal yang secara terbuka menunjukkan kemenangannya atas musuh-musuhnya dengan cara menggiring mereka melewati jalan-jalan di sebuah kota, dalam kondisi telah dilucuti dan diborgol. Iblis telah dikalahkan, dipermalukan, dan dilucuti oleh salib Kristus dan semua yang terjadi setelah itu. Realitas kemenangan ini belum terwujud sepenuhnya. Hal itu menanti di kemudian hari. Tetapi, bala tentara kegelapan tahu bahwa hari itu akan datang tatkala maut akan "ditelan dalam

kemenangan" (1 Korintus 15:54), dan mereka akan "dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang" (Wahyu 20:10). Tak heran bila Iblis melakukan apa saja untuk mencegah Yesus memenuhi perjanjian-Nya untuk mati di atas kayu salib.

Diambil dari:

Judul buku : The Passion of Christ Judul artikel : Iblis di dalam Kegelapan Penulis : Martin R. De Haan II

Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta 2005 Halaman : 21 -- 35

110

Doakan Misi Dunia

Amerika Serikat

Setiap orang yang bepergian melalui bandara di Washington D.C dapat mengakses film Jesus selama 24 jam. Pendeta senior Ralph Benson, Direktur Metropolitan Washington Interfaith Chapels, berdoa dengan dua puluh orang setiap harinya di bandara. Dia berkata bahwa proses penginjilan sering kali terjadi ketika para pekerja bandara melihat film ini. "Mereka akan duduk dan menonton film, dan mereka akan menanyakan

beberapa pertanyaan mengenai film tersebut. Ada beberapa pendeta yang, tergantung dari pertanyaan yang muncul, akan membagikan traktat, renungan, dan memimpin mereka kepada Kristus dan kemudian menindaklanjutinya." Bandara juga menyediakan ruang kapel untuk mendukung pelajaran Alkitab di bandara yang merupakan sebuah alat untuk menindaklanjuti mereka yang memiliki pertanyaan. Dengan memenuhi kebutuhan semua komunitas kepercayaan, pintu pun terbuka lebar. Seorang non-Kristen meminjam salinan film Jesus, dan setelah beberapa bulan, ia mengambil keputusan untuk menjadi orang Kristen. Itu adalah hal yang luar biasa, apalagi sejak lahir ia telah patuh pada agamanya yang lama. (t/Novita) Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2007 Selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/10649

Pokok Doa

Kiranya melalui program penginjilan melalui film Yesus di bandara-bandara Washington D.C., Roh Kudus bekerja dalam hati setiap orang yang

menontonnya. Doakan pula agar setiap orang yang disentuh hatinya oleh Roh Kudus dapat dilayani oleh pendeta setempat untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi.

Melalui program film Yesus ini pula, telah banyak jiwa yang dimenangkan bagi Kristus. Mari berdoa bagi para petobat baru ini agar pengenalan mereka akan Tuhan dapat terus bertumbuh dan mereka dapat menjadi kesaksian yang hidup bagi keluarga di sekitar mereka yang belum diselamatkan.

Internasional

Jumat lalu, Joni and Friends menegaskan semakin mendunianya program televisi terbaru mereka. Acara itu menyiarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai kebaikan Tuhan yang bercahaya di tengah penderitaan dunia. Mereka telah memiliki rekaman acara berdurasi 26 jam. Steve Appel berkata bahwa tanggal 1 Februari 2008 merupakan hari penayangan perdana acara tersebut di TBN. Acara itu akan disiarkan di Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Australia. Benar-benar mendunia. Atas dasar itu, Appel berkata bahwa pelayanan mereka akan semakin kuat karena adanya program baru tersebut. Hal tersebut akan mengawali pelayanan Joni and Friends yang lainnya, yaitu pelayanan yang dilakukan bersama dengan Wheels for the World untuk memberikan kursi roda gratis serta alat-alat yang diperlukan bagi orang-orang cacat di seluruh dunia." Teks terjemahan (subtitle) akan disediakan. Appel juga mengatakan bahwa mereka sedang menerjemahkannya dalam bahasa Arab dan Persia. Akan

111

diterjemahkan pula dalam bahasa Mandarin dan Spanyol. Doakan agar tayangan itu akan menjangkau mereka yang menderita, yang perlu mendengar pesan yang penuh dengan pengharapan. (t/Novita) Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2007 Full story: http://www.MNNonline.org/article/10725

Pokok Doa

Kiranya melalui program televisi yang diluncurkan oleh Joni and Friends, banyak orang akan dimenangkan bagi Kristus.

Joni and Friends bersama Wheels for the World memiliki kerinduan untuk memberikan kursi roda gratis dan alat-alat yang diperlukan bagi orang-orang cacat di seluruh dunia. Doakan agar Tuhan mencukupkan segala kebutuhan yang mereka perlukan, baik dari dana maupun daya.

Berdoalah agar proses penerjemahan program televisi Joni and Friends ke dalam berbagai bahasa yang saat ini sedang berlangsung. Biarlah Tuhan memberikan hikmat, juga kemudahan sehingga proses penerjemahan dapat berjalan dengan baik dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

112

Sumber Misi

DCI ==> http://www.dci.org.uk (1) ==> http://www.worldchristians.org/indonesian/ind-surat.htm (2) ==> http://www.worldchristians.org/indonesian/ind-pelajaran.htm (3)

Alamat URL di atas merupakan beberapa bagian dari ribuan halaman yang ada di situs DCI (1). Halaman yang khusus berbahasa Indonesia ini (2) berisi berita-berita seputar misi, baik itu perkembangan proyek misi, kisah-kisah penjangkauan jiwa, serta profil masyarakat yang perlu mendengar kasih Tuhan di seluruh dunia. Semua itu dihadirkan agar kita mengetahui perkembangan misi di seluruh dunia sehingga hati kita tergerak untuk membantu pekerjaan misi, baik dalam bentuk doa, daya, dan dana. di halaman ini ada satu tautan yang berisi informasi bagaimana kita selaku orang percaya dapat

membantu mengabarkan Injil kepada segala suku bangsa. Selain itu, disediakan juga tautan untuk melihat foto-foto seputar proyek dan pelayanan dalam dunia misi yang dapat diunduh secara gratis dalam format PDF. Bagian lain (3) yang menarik dari situs ini adalah disediakannya modul-modul pelajaran yang ditulis oleh Dr. Les Norman, Th.D., M.Ph. yang sejak 1987 telah dibagikan secara gratis kepada puluhan ribu murid. Pelajaran ini kini diajarkan di ratusan Sekolah Misi secara gratis atau dengan biaya rendah di rumah-rumah dan gereja-gereja di seluruh dunia. Jika Anda mengikuti

program Sekolah Misi, maka Anda akan memeroleh diploma penuh. Kunjungi halaman situs ini untuk melihat dan mengunduh modul-modul pelajaran yang disediakan.

113

e-JEMMi 12/Maret/2008: Kebangkitan

Dalam dokumen publikasi e-jemmi (Halaman 107-113)