Editorial
Shalom!
Sebagai bagian dari Tubuh Kristus, kita dipanggil untuk saling mengasihi, menguatkan, dan memerlengkapi saudara seiman kita, khususnya yang mengalami tekanan maupun penganiayaan karena iman mereka pada Yesus. Bagaimana kita bisa mengetahui informasi tentang mereka sehingga kita bisa terlibat menolong dan berdoa untuk mereka? Organisasi pelayanan Open Doors hadir, termasuk di Indonesia, untuk
memberikan informasi kepada masyarakat Kristen tentang bagaimana kita bisa terlibat menolong pelayanan gereja dan pribadi-pribadi yang teraniaya.
Nah, edisi e-JEMMi akan mendekatkan Anda dengan pelayanan organisasi Open Doors melalui sajian artikel minggu ini. Silakan menyimak dan segera ikut ambil bagian dalam pelayanan mereka. Simak juga sajian sumber misi, kesaksian, berita misi dunia, serta pokok doa Indonesia yang dapat Anda angkat untuk menjadi pokok-pokok doa Anda minggu ini.
Selamat melayani dan selamat berdoa. Tuhan Yesus memberkati.
Pimpinan Redaksi e-JEMMi, Novita Yuniarti
142
Artikel Misi: Open Doors: "Saling Memberkati"
di organisasi Open Doors, pertengahan tahun merupakan waktu yang istimewa. Kantor Open Doors di seluruh dunia bersatu hati untuk berdoa dan memohon pimpinan-Nya dalam menyusun rencana di tahun yang akan datang. Tim Open Doors di lapangan akan mengusulkan sejumlah proyek yang dapat dilakukan untuk menguatkan saudara-saudari kita, umat Kristen yang dianiaya karena imannya. Fokus kami pada saat itu adalah bagaimana pelayanan ini dapat mendukung gereja yang teraniaya hingga mereka dapat tetap menjadi garam dan terang serta memberitakan kebenaran meski berada di tengah tekanan yang sering tidak terbayangkan oleh kita.
Namun tahun-tahun belakangan ini, kami merasakan bahwa Tuhan membawa Open Doors pada perspektif yang baru. Fokus kami masih tetap pada gereja yang teraniaya, namun Saudara, sebagai mitra Open Doors bersama dengan ribuan bahkan jutaan mitra-mitra Open Doors lain di seluruh dunia, juga menjadi perhatian dan pokok doa kami. Kerinduan kami adalah, Saudara juga diberkati melalui pelayanan ini. Segala upaya kami lakukan agar Saudara "terhubung" dan dilengkapi melalui kesaksian dari saudara-saudari kita yang dianiaya karena mereka mengasihi Kristus. Kami menuliskan kesaksian mereka yang berisikan pengampunan, keteguhan iman, serta kasih setia pada Kristus melalui buletin doa. Kami memiliki tim yang siap datang ke gereja Saudara untuk membagikan gereja yang teraniaya. Harapan kami, melalui semua upaya
tersebut, Saudara bukan hanya mendengar dan mengetahui, namun juga diberkati melalui kesaksian Tubuh Kristus yang teraniaya. Kami percaya saat bagian-bagian dalam Tubuh Kristus saling menguatkan dan memberkati, nama Kristus dimuliakan dan sesuatu yang indah akan terjadi.
Melalui artikel ini, Open Doors Indonesia rindu menjadi jembatan penghubung antara Saudara dengan gereja yang teraniaya. Surat ini bukan hanya mengomunikasikan proyek-proyek Open Doors yang tengah berlangsung di seluruh dunia, lebih dari maksud tersebut, surat ini adalah sebuah tawaran bagi Saudara untuk masuk dalam suatu lingkaran "saling memberkati".
Jika Saudara rindu untuk memberkati Gereja yang teraniaya melalui proyek-proyek dalam katalog GIFT OF HOPE, donasi Saudara dapat dikirim melalui Open Doors Indonesia (YAYASAN OBOR DAMAI INDONESIA). Informasi lebih lengkap dapat Anda peroleh di bagian akhir artikel ini.
Gifts of Hope for the Persecuted Church
1. Menguatkan Umat Kristen di Cina dengan Memberikan Alkitab Pertama Baginya.
Pendeta Li berkata, "Kami sulit menyebut diri sebagai pengikut Kristus karena penganiayaan pemerintah membuat kami nyaris tidak memiliki Alkitab atau buku rohani yang dapat menjadi pedoman."
143
Ribuan orang Cina menjadi pengikut Kristus setiap hari. Mereka rindu memiliki firman Tuhan dan buku rohani untuk membantu mereka bertumbuh. Bantuan dan dukungan Saudara menjadi detak jantung pertumbuhan gereja di Cina.
2. Memerlengkapi Seorang Pendeta di Timur Tengah dengan Sebuah "Study Bible".
Pdt. Abdul mengatakan, "Saat anak-anakku pergi ke sekolah, aku merasa ketakutan, keadaannya sangat berbahaya. Hanya firman Tuhan yang dapat menguatkan kami di sini."
Meski berbahaya, para pendeta di Timur Tengah tetap setia dalam pelayanan mereka. Banyak yang kekurangan materi pengajaran dan buku-buku. Walaupun berbahaya, mereka tetap menunggu distribusi buku rohani dari Open Doors.
3. Memerlengkapi Seorang Pemimpin untuk Berdiri Teguh di Tengah Badai Aniaya di India.
Setiap hari, kelompok radikal menyerang umat Kristen di India. Gereja dibakar, penginjil dipukuli, kaum perempuan dilecehkan. Pemerintah dan aparat hanya menutup mata.
Bantuan sangat diperlukan dan Open Doors telah menyiapkan sebuah program khusus melalui Saudara untuk membantu India. Seminar Berdiri Teguh di Tengah Badai sangat menolong dan menguatkan para pemimpin dan hamba Tuhan di tempat-tempat yang memusuhi kekristenan, seperti di India.
4. Melengkapi Seorang Perempuan Melawan Kemiskinan.
Berikan kesempatan kepada seorang perempuan dari gereja yang teraniaya untuk memiliki masa depan yang lebih baik dengan mengikuti kursus yang diadakan Open Doors.
di banyak negara muslim, umat Kristen bukan hanya dianiaya, tapi juga menjadi warga yang paling miskin. Kaum perempuan tidak diperbolehkan sekolah dan mereka bergumul setiap hari untuk dapat bertahan hidup. Dengan
memerlengkapi saudari-saudari kita dengan kursus-kursus keterampilan, mereka dapat memiliki hidup yang lebih layak.
Lita bersaksi, "Sekarang saya tidak perlu lagi menunggu belas kasihan orang lain, saya merasa percaya diri, dan keterampilan yang saya pelajari di kursus juga menopang keluarga saya. Kami sekarang lebih percaya diri dalam bersaksi."
144
Kurangnya sekolah-sekolah Kristen sering kali menjadi alasan banyaknya keluarga-keluarga yang meninggalkan iman Kristennya.
Pendeta Musa membagikan, "Jika saya menemukan sebuah keluarga Kristen di desa non-Kristen, dapat dipastikan keluarga Kristen tadi akhirnya akan
meninggalkan imannya. Kita harus menguatkan mereka." Saudara dapat menyalurkan bantuan Anda melalui Open Doors Indonesia.
6. Ciptakan Harmoni dalam Hati Umat Kristen di Desa-Desa di Cina.
Bayangkan sebuah ibadah tanpa pujian penyembahan. "Music box" unik ini kami desain untuk memenuhi permintaan gereja-gereja rumah di Cina. di dalamnya terdapat seribu lagu pujian penyembahan dan mudah digunakan. Jika tergerak, Saudara dapat membantu sebuah gereja rumah di Cina untuk mengalami hadirat Tuhan melalui pujian dan penyembahan, membawa sukacita dalam ibadah mereka.
7. Memerluas Kerajaan Tuhan di Tempat-Tempat yang Tertutup bagi Penginjilan.
Pendeta Paul melayani bersama Open Doors selama beberapa tahun dan ia sering melatih umat Kristen dari latar belakang agama lain (MBB). Ia sendiri adalah seorang MBB. Baru-baru ini, ia dituduh telah melakukan kejahatan dan dikejar-kejar pemerintah. Ia masih bersembunyi dan tidak berjumpa dengan keluarganya selama dalam persembunyiannya. Ia berada dalam bahaya, namun tetap setia melayani.
Saudara dapat menolong tim kami untuk masuk ke tempat-tempat di mana
penginjilan nyaris tidak mungkin dilakukan. di tempat-tempat ini, saudara-saudari kita menunggu doa dan bantuan. Mereka yang berasal dari agama lain (MBB) rindu dikuatkan melalui firman Tuhan. Saudarakah jawaban doa mereka?
Diambil dari :
Judul brosur : Gifts of Hope Penerbit : Open Doors
Informasi lebih lanjut:
Yayasan Obor Damai Indonesia
PO Box 5019/JKTM Jakarta 12700, Indonesia E-mail: indonesia(at)od.org
Situs Open Doors: http://www.opendoors.org/
145
Doakan Misi Dunia
India
Beberapa orang memerkirakan bahwa terdapat sekitar sepertiga orang Kristen di antara 300.000 orang yang tinggal di bekas daerah pertambangan, Kolar Gold Fields, di bagian selatan kota Karnataka, India. Banyaknya kelompok penginjil yang datang setelah
daerah tambang milik pemerintah itu ditutup pada tahun 2001, membuat jumlah orang Kristen di sana meningkat 50%. Namun menurut data pemerintah, jumlah orang Kristen kurang dari 10% dibandingkan jumlah populasi yang ada di daerah itu. "Dalam catatan pemerintah, kebanyakan beragama Hindu, bukan Kristen," kata relawan gereja, Vasanti Selvaraj yang menjelaskan perbedaan antara stastistik pemerintah dengan pendapat masyarakat mengenai jumlah orang Kristen di daerah itu.
Adanya perbedaan itu, kata Selvaraj, berdasar pada fakta bahwa mayoritas populasi yang ada di daerah itu adalah kaum Dalit, kasta rendah yang tak tersentuh oleh sistem kasta India. Jika kaum Dalit berpindah agama menjadi Kristen atau Islam, maka mereka kehilangan perlidungan atas pekerjaan yang diberikan oleh hukum kepada mereka, dan mereka juga akan lebih didiskriminasikan daripada sebelumnya. Alhasil, banyak kaum Dalit yang secara resmi beragama Hindu, tapi beribadah sebagai orang Kristen. di banyak tempat, mereka merayakan baik hari raya Hindu maupun Kristen, dan hampir setiap dusun kecil di daerah tambang itu memiliki sebuah kuil Hindu dan sebuah gereja Kristen, dan sering kali keduanya berdampingan letaknya. (t/Novita) Diterjemahkan dari: Judul buletin: Body Life, Edisi Desember 2007, Volume 25, No. 12 Judul asli artikel: Dual-Faith Dalits Penulis: Tidak dicantumkan Halaman: 4
Pokok Doa
• Doakan umat Kristen yang berada di pertambangan, Kolar Gold Fields, di bagian selatan kota Karnataka, India, agar pengenalan mereka akan Tuhan sungguh-sungguh mendalam dan mereka dapat menyaksikan kehidupan Kristen mereka dengan berani.
• Usaha penginjilan sedang dilakukan di wilayah tersebut. Berdoalah agar Tuhan melindungi, memberi hikmat, dan membimbing para penginjil di sana agar dapat menjadi murid-murid Kristus yang sejati.
• Biarlah para petobat baru yang berasal dari kaum Dalit, yaitu kasta terendah di sana, mendapatkan penghidupan, perlindungan hukum, serta kebebasan
melakukan kegiatan beribadah tanpa adanya intimidasi dari pihak-pihak tertentu.
Uganda
Uganda, yang dikenal sebagai "Mutiara Afrika", memiliki kenangan buruk terhadap kehadiran Lord's Resistance Army (LRA). Kekerasan yang berlangsung selama beberapa dekade telah memaksa sekelompok pengungsi untuk tinggal di daerah perbatasan dan semak-semak. Bagi anak-anak khususnya, kehadiran LRA sangat
146
berbahaya, karena LRA dikenal suka menculik anak-anak dan memaksa mereka menjadi prajurit dan menciptakan "pasukan anak-anak".
Anak-anak yang tidak lagi polos karena dipaksa menjadi prajurit dan anak-anak yang melarikan diri dari sergapan LRA memiliki masalah yang sama, yaitu terbengkalainya pendidikan mereka. Seiring pertumbuhan mereka menjadi dewasa, masalah yang lebih besar pun muncul, yaitu buta huruf. Lorella Rouster dari Every Child Ministries (ECM) sedang berupaya untuk memerbaiki keadaan yang dialami anak-anak tersebut -- keadaan akibat perang saudara di Uganda selama delapan belas tahun. ECM menawarkan program sponsor yang memungkinkan anak-anak untuk melanjutkan pendidikan.
Hal itu penting karena memberi mereka kesempatan untuk melakukan sesuatu di masa depan. Tanpa pendidikan, tidak akan ada yang dapat mereka lakukan. Kami juga menyematkan aspek kerohanian dalam program tersebut. Kami mengadakan
persekutuan di mana mereka dapat benar-benar belajar Alkitab setiap minggu; mereka mendapat banyak nasihat tentang hidup. Banyak anak-anak tinggal di jalanan dan tak memiliki rumah. Banyak dari mereka yang tak pernah tidur di sebuah kasur yang benar-benar kasur. Beberapa dari anak-anak itu mungkin juga adalah budak yang telah bebas, namun tidak diterima keluarganya kembali. Seorang sponsor memungkinkan mereka untuk datang ke Haven of Hope di mana mereka akan aman, dirawat, dikasihi dan dihargai, serta mendapat pelatihan keterampilan sesuai dengan yang diperlukan anak-anak tersebut.
"Dengan dana seharga sebatang permen setiap harinya," kata Rouster, "anak-anak mungkin akan memiliki masa depan." Doakan juga terutama untuk semua guru dan penasihat yang melayani anak-anak tersebut setiap minggu. Menyenangkan melihat anak-anak tersebut mendapatkan sponsor dan bisa bersekolah, walaupun masih ada air mata yang diteteskan oleh anak-anak yang belum mendapatkan sponsor. Tolong
doakan bagi penjangkauan yang terus dilakukan, juga bagi gereja-gereja yang secara rutin melayani anak-anak tersebut di daerah penjangkauan. (t/Novita) Diterjemahkan dari: Mission News, Februari 2008 Selengkapnya:
http://www.MNNonline.org/article/10960
Pokok Doa
• Every Child Ministries (ECM) sedang berupaya untuk memerbaiki keadaan yang dialami anak-anak di Uganda melalui program "sponshorship". Kiranya Tuhan menggerakkan lebih banyak orang untuk ambil bagian membantu dan menopang kehidupan setiap anak yang membutuhkan bantuan.
• Doakan juga untuk staf pengajar yang sedang berupaya untuk memberikan pendidikan serta keterampilan yang mereka butuhkan. Biarlah Tuhan senantiasa memberi kekuatan dan kesabaran sehingga mereka dapat mendidik dengan takut akan Tuhan.
147