• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.4 Aspek Sosial

7.1.2 Arus Biaya Proyek

7.1.2.1 Biaya Investasi

Biaya investasi dikeluarkan pada tahun ke nol. Pada tahun nol, perusahaan menyiapkan segala fasilitas yang diperlukan untuk kelangsungan usahatani. Fasilitas-fasilitas yang dipersiapkan pada tahun ke nol dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Perincian Biaya Investasi Usahatani Asparagus PT Agro Lestari Tahun

2008

No. Uraian Umur teknis

(tahun) Satuan Jumlah Harga Total 1. Bibit 4 - 20.580 3.500 72.030.000 2. Kapur dolomite - kg 4.116 200 823.200 3. Bambu 2 Batang 300 8000 2.400.000 4. Bangunan 5 m2 200 25.000 5.000.000 5. Komputer* 4 Unit 1 4.000.000 48.192 6. Mesin pengemas untuk sterofoam* 3 Unit 1 2.000.000 24.096 7. Mesin pengemas untuk plastik* 3 Unit 1 1.000.000 12.048 8. Pompa air 5 Unit 1 2.500.000 2.500.000 9. Selang air 3 m 100 5.000 500.000 10. Pipa air 3 m 200 2500 500.000 11. Cangkul 3 Buah 4 30.000 120.000 12. Kored 3 Buah 4 5.000 20.000 13. Ember plastik 3 Buah 4 10.000 40.000 14. Sarung tangan 3 Unit 4 2.000 8.000 15. Gunting 3 Buah 4 5.000 20.000 16. Pisau panen 3 Buah 4 5.000 20.000 17. Keranjang panen 3 Buah 10 60.000 600.000 18. Ayakan 3 Buah 1 15.000 15.000

19 Sekop 3 Buah 1 10.000 10.000 20. Sprayer 3 Buah 1 300.000 300.000 21. Instalasi listrik 4 Unit 1 1.000.000 1.000.000 22. Instalasi air 4 Unit 1 1.000.000 1.000.000

Total 86.990.536 Keterangan: * perhitungan biaya menggunakan persentase sebesar 1,2048 persen

Berdasarkan Tabel 5, terlihat adanya biaya bibit yang dimasukkan ke dalam investasi. Hal ini dikarenakan tanaman Asparagus termasuk tanaman

tahunan dimana selama umur proyek biaya bibit dikeluarkan hanya satu kali. Umur proyek disesuaikan dengan umur produktif dari tanaman yakni empat tahun. Kebutuhan bibit untuk lahan seluas 9.800 m2 adalah 19.600. Dengan resiko kematian bibit sebesar 5 persen, maka kebutuhan bibit menjadi 20.580 bibit. Biaya investasi juga mencakup biaya bangunan. Bangunan tersebut diperuntukkan untuk keperluan penyimpanan bahan dan peralatan usahatani. Selain itu, bangunan tersebut juga diperuntukkan untuk tempat pembibitan Asparagus.

Berdasarkan Tabel 5 juga terdapat beberapa aset investasi yang perhitungannya menggunakan persentase sebesar 1,2048 persen. Aset-aset tersebut adalah komputer, mesin pengemas untuk sterofoam dan mesin pengemas untuk plastik. Hal ini dikarenakan dalam penggunaannya, aset-aset tersebut juga digunakan oleh subsistem budidaya dan pemasaran sayuran dan buah lain yang berjumlah 83 jenis.

Berdasarkan perbandingan antara umur ekonomis proyek dan umur ekonomis aset investasi, maka terdapat biaya reinvestasi. Biaya reinvestasi ini adalah biaya yang dikeluarkan kembali untuk keperluan aset yang sudah habis umur ekonomisnya sebelum umur proyek berakhir.

Pada tahun pertama tidak terdapat reinvestasi karena tidak ada aset yang habis umur ekonomisnya pada tahun pertama. Sedangkan reinvestasi tahun kedua dan keempat mencakup pembelian bambu sebesar Rp 2.400.000,00. Pada tahun ketiga terdapat banyak reinvestasi yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan banyak aset yang umur ekonomisnya berakhir pada akhir tahun ketiga. Perincian reinvestasi pada tahun ketiga dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Reinvestasi Tahun Ketiga Usahatani Asparagus Ramah Lingkungan PT Agro Lestari Tahun 2008

No. Uraian Satuan Jumlah Harga Total 1. Mesin pengemas untuk sterofoam* Unit 1 2.000.000 24.096 2. Mesin pengemas

untuk plastik* Unit 1 1.000.000 12.048 3. Selang air m 100 5,000 500.000 4. Pipa air m 200 2,500 500.000 5. Cangkul Buah 4 30.000 120.000 6. Kored Buah 4 5.000 20.000 7. Ember plastik Buah 4 10.000 40.000 8. Sarung tangan Unit 4 2.000 8.000 9. Gunting Buah 4 5.000 20.000 10. Pisau panen Buah 4 5.000 20.000 11. Keranjang panen Buah 10 60.000 600.000 12. Ayakan Buah 1 15.000 15.000

13 Sekop Buah 1 10.000 10.000 14 Sprayer Buah 1 300.000 300.000

Total 2.189.144

Keterangan: * perhitungan biaya menggunakan persentase sebesar 1,2048 persen

Berdasarkan uraian reinvestasi di atas, maka terdapat beberapa aset yang memiliki nilai sisa di akhir tahun proyek. Perincian mengenai aset-aset yang memiliki nilai sisa dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Nilai Sisa Usahatani Asparagus Ramah Lingkungan PT Agro Lestari Tahun 2008

No. Uraian penyusutan per tahun Nilai sisa

1. Bambu 1.200.000 2.400.000

2. Bangunan 1.000.000 1.000.000

3. Mesin pengemas untuk sterofoam* 8.032 16.064 4. Mesin pengemas untuk plastik* 4.016 8.032 5. Pompa air 500.000 500.000 6. Selang air 166.666,67 333.333,34 7. Pipa air 166.666,67 333.333,34 8. Cangkul 40.000 80.000 9. Kored 6.666,67 13.333,34 10. Ember plastik 13.333,33 26.666,67 11. Sarung tangan 2.666.67 5.333,34 12. Gunting 6.666,67 13.333,34 13. Pisau panen 6.666,67 13.333,34 14. Keranjang panen 200.000 400.000 15. Ayakan 5.000 10.000 16. Sekop 3.333.33 6.666,67 17. Sprayer 100.000 200.000 Total 5.359.429,38

7.1.2.2 Biaya Operasional

Biaya Operasional dikeluarkan oleh perusahaan selama tahun proyek berjalan dan digunakan untuk kebutuhan proyek. Biaya operasional ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah pengeluarannya tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang jumlah pengeluarannya dipengaruhi oleh volume produksi. Komponen biaya yang termasuk biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Biaya Tetap Usahatani Asparagus Ramah Lingkungan PT Agro Lestari

Tahun 2008

Berdasarkan Tabel 8 terlihat bahwa terdapat biaya lahan pada komponen biaya tetap. Hal ini dikarenakan lahan yang digunakan memiliki status sewa. Harga sewa lahan adalah Rp 4.000.000 /ha/tahun. Adapun peruntukan untuk lahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Penggunaan Lahan Pengusahaan Usahatani Asparagus Ramah Lingkungan PT Agro Lestari Tahun 2008

No. Uraian Luas Lahan (m2)

1. Kebun Asparagus 9.800

2. Bangunan 200

Total 10.000

Di dalam perincian biaya tetap yang tampak pada Tabel 8 juga terdapat komponen biaya untuk tenaga kerja. Pengeluaran untuk tenaga kerja adalah komponen yang membutuhkan dana paling besar diantara komponen–komponen lainnya. Pengeluaran untuk tenaga kerja tersebut meliputi pengeluaran gaji untuk tenaga kerja tetap dan upah harian untuk tenaga kerja harian. Sebagai perinciannya, pengeluaran untuk tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 10.

No. Uraian Per Bulan (Rp) Per Tahun (Rp)

1. Sewa lahan - 4.000.000

2. Tenaga kerja - 38.963.846,4 3. Listrik dan air 1.000.000 12.000.000 4. Transportasi 1.500.000 18.000.000

5. Administrasi dan umum 200,000 2.400.000 6. Komunikasi 250.000 3.000.000

Tabel 10 Perincian Biaya Tenaga Kerja Karyawan PT Agro Lestari Tahun 2008

No. Jabatan Jumlah Gaji/bulan (Rp) Total/tahun (Rp)

Biaya gaji per tahun (Rp) 1. Penanggungjawab 1 600.000 7.200.000 7.200.000 2. Administrasi keuangan* 1 500.000 6.000.000 72.288 3. Tenaga pemasaran* 1 1.000.000 12.000.000 144.576 4. Distributor* 2 600.000 14.400.000 173.491 5. Supir* 2 600.000 14.400.000 173.491 6. Harian tetap 4 500.000 24.000.000 24.000.000 7. Harian tidak tetap 4 150.000 7.200.000 7.200.000

Total 38.963.846,4 Keterangan: * perhitungan biaya menggunakan persentase sebesar 1,2048 persen

Berdasarkan Tabel 10, terlihat bahwa terdapat beberapa perhitungan biaya tenaga kerja yang menggunakan persentase 1,2048. Hal ini dikarenakan beberapa tenaga kerja tersebut tidak hanya menangani usahatani Asparagus, melainkan juga menangani usahatani sayuran lainnya yang berjumlah 83 jenis.

Selain biaya tetap, perusahaan Agro Lestari juga memiliki komponen biaya variabel. Biaya–biaya variabel meliputi sejumlah bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan usahatani Asparagus ramah lingkungan. Adapun perincian biaya variabel Agro Lestari dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Biaya Variabel Usahatani Asparagus Ramah Lingkungan PT Agro Lestari Tahun 2008

Berdasarkan tabel 11, terlihat bahwa pupuk kandang adalah biaya variabel yang paling besar. Hal ini dikarenakan peranan pupuk kandang yang sangat penting dalam sistem pertanian ramah lingkungan dan kebutuhan yang banyak. Kebutuhan pupuk kandang per hektar adalah 30 ton atau 1500 karung. Sehingga kebutuhan pupuk kandang untuk lahan seluas 9800 m2 adalah 29,4 ton atau 1.470 karung. Dengan harga pupuk kandang per karung adalah Rp 9.000,00, maka pengeluaran untuk pupuk adalah Rp 13.230.000,00 per tahun.

No. Uraian Total (Rp)

1. Pupuk kandang 13.230.000

2. Pupuk cair 3.528.000

3. Pestisida organik 3.969.000

4. Jerami 2.000.000

Selain pupuk kandang, dalam usahatani Asparagus ramah lingkungan juga dibutuhkan pupuk cair. Pupuk cair berfungsi sebagai pupuk daun dan batang. Pupuk cair yang digunakan adalah versiganic. Kebutuhan pupuk cair adalah 240 L/ha, sehingga kebutuhan pupuk cair untuk lahan seluas 9800 m2 adalah 235,2 L. Dengan harga pupuk cair per liter Rp 15.000,00, maka pengeluaran untuk pupuk adalah Rp 3.528.000,00 per tahun.

Pestisida yang digunakan oleh PT Agro Lestari adalah pestisida organik atau biopestisida. Kebutuhan pestisida organik adalah 135 per hektar, sehingga kebutuhan pestisida organik untuk lahan seluas 9800 m2 adalah 132,3 L. Dengan harga pestisida organik per liter Rp 30.000,00, maka pengeluaran untuk pestisida organik adalah Rp 3.969.000,00 per tahun.

Jerami digunakan dalam usahatani Asparagus ramah lingkungan sebagai pengganti plasik mulsa. Kebutuhan jerami per hektar adalah 10 truk. Dengan harga jerami per truk adalah Rp 200.000,00, maka pengeluaran untuk jerami adalah Rp 2.000.000,00 per tahun.

Selain pupuk kandang kandang, pupuk cair, pestisida organik dan jerami, terdapat biaya kemasan pada komponen biaya variabel. Biaya kemasan tergantung pada volume produksi. Biaya kemasan meliputi biaya pembelian sterofoam dan plastik. Untuk satu paket sterofoam, plastik, dan label biaya kemasan mencapai Rp 500,00. Biaya kemasan diperuntukkan untuk Asparagus per 100 gram.

Dokumen terkait