• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Hasil Analisis dan Pembahasan

4.3.2. Biaya Produksi

Hasil peneeltian menunjukkan bahwa biaya produksi nelayan yang menggunakan CCS dengan nelayan non CCS berbeda. Perbedaan biaya produksi kedua jenis nelayan ini terjadi baik dari sisi biaya variable maupun biaya tetapnya. Perbedaan biaya variabel per trip untuk nelayan CCS dan Non CCS dapat dilihat pada Tabel 7.

Pada Tabel 7 menunjukkan bahwa biaya-biaya variabel rata-rata sampel nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per trip melaut lebih tinggi dibandingkan dengan Non CCS, yaitu: jumlah rata-rata biaya tekong yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 217.857 dan non CCS adalah sebesar Rp 190.151, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 27.706, sedangkan jumlah rata-rata biaya untuk ABK yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 992.935 dan non CCS adalah sebesar Rp 701.092, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 291.843.

Tabel 7. Jenis Biaya Variabel Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS per Trip Melaut

Jenis Biaya Variabel CCS (Rp) Non CCS (Rp) Selisih Biaya (Rp) Tekong 217,857 190,151 27,706 ABK 992,935 701,092 291,843 BBM 607,500 370,833 236,667 Konsumsi 112,333 95,600 16,733 Retribusi 2,800 2,800 - BBM Oli 17,000 13,833 3,167 Es 96,000 68,000 28,000 Air 6,850 2,317 4,533 Jajanan 20,333 17,133 3,200 Jumlah 2,073,609 1,461,760 611,849

Sumber: Data Primer, 2011

Dalam jumlah rata-rata biaya BBM yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 607.500 dan non CCS adalah sebesar Rp 370.833 dengan selisih biaya keduanya sebesar Rp 236.667 dan jumlah rata-rata biaya konsumsi yang

menggunakan CCS adalah sebesar Rp 112.333 dan non CCS adalah sebesar Rp 95.600, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 16.732.

Untuk biaya retribusi yang menggunakan CCS dan non CCS adalah sama yaitu sebesar Rp 2.800, sehingga tidak ada selisih biaya keduanya dan jumlah rata-rata biaya BBM Oli yang menggunakan CCS dengan Non CCS memiliki selisih biaya keduanya sebesar Rp 3.167. Penggunaan untuk biaya es yang menggunakan CCS juga lebih besar dibandingkan dengan Non CCS dengan selisih biaya keduanya sebesar Rp 28.000. Jumlah rata-rata biaya air yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 6.850 dan non CCS adalah sebesar Rp 2.317, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 4.533.

Dari keseluruhan biaya rata-rata variabel ini, biaya yang paling banyak dikeluarkan per trip melaut baik yang menggunakan CCS maupun non CCS

adalah biaya ABK, biaya ini adalah biaya yang paling mendukung jalanya dalam kegiatan bernelayan, yaitu besarnya biaya rata-rata ABK yang dikeluarkan sampel nelayan yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 992.935 dan non CCS adalah sebesar Rp 701.392. Biaya ABK rata-rata yang dikeluarkan per trip melaut sampel nelayan yang menggunakan CCS ini lebih besar apabila dibandingkan dengan non CCS karena sistem penangkapan lebih modern, dimana dengan selisih biaya keduanya sebesar Rp 291.542.

Sedangkan biaya yang paling sedikit dikeluarkan per trip melaut sampel nelayan yang menggunakan CCS adalah biaya retribusi, yaitu sebesar Rp 2.800 dan untuk yang non CCS adalah biaya air, yaitu sebesar Rp 2.317. Dilihat dari total biaya, maka dapat dikatakan biaya rata-rata yang dikeluarkan sampel nelayan per trip melaut cukup besar dimana total biaya yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 2.073.610 dan non CCS adalah sebesar Rp 1.462.127. Selisih kedua total biaya juga sangat besar yaitu sebesar Rp 611.483, sehingga dapat dikatakan biaya yang menggunakan CCS lebih tinggi dari pada non CCS karena sistem penangkapan sudah lebih maju, sehingga biaya yang dikeluarkan pun lebih besar.

Pada Tabel 7. menunjukkan bahwa biaya-biaya variabel rata-rata sampel

nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per bulan adalah sebesar Rp 24.883.308 nelayan yang menggunakan CCS berbanding dengan Rp 17.541.120 bagi nelayan yang non CCS. Selisih kedua total biaya ini sangatlah

Tabel 8. Jenis Biaya Variabel Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS per Bulan

Jenis Biaya Variabel CCS (Rp) Non CCS (Rp) Selisih Biaya (Rp) Tekong 2.614.300 685.295 1.929.005 ABK 11.915.208 9.916.709 2798499 BBM 7.290.000 4.450.000 2.840.000 Konsumsi 1.348.000 1.188.000 160.000 Retribusi 33.600 33.600 - BBM Oli 204.000 166.000 38.000 Es 1.152.000 868.116 283.884 Air 82.200 27.800 54.400 Jajanan 244.000 205.600 38.400 Jumlah 24.883.308 17.541.120 7.342.188

Sumber: Data Primer 2011 (diolah)

Dengan demikian, jika dianalisis berdasarkan biaya variabel diketahui bahwa penggunaan CCS bagi nelayan akan meningkatkan pengeluaran per bulannya dengan selisih Rp. 7.342.188 Peningkatan biaya ini menyebabkan sebahagian nelayan cenderung untuk tidak memilih menggunakan sistem CCS. Hal ini disebabkan kebanyakan dari nelayan di Kabupaten Serdang Bedagai relatif miskin dan tidak memiliki modal yang cukup untuk memenuhi selisih biaya variable tersebut.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa biaya-biaya tetap rata-rata sampel nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per trip melaut berbeda berdasarkan item biaya tetap. Dapat dijelaskan pada Tabel 8 bahwa jumlah rata- rata biaya cool box yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 17.370 sedangkan

nelayan tradisional tidak menggunakan cool box untuk menyimpan hasil

tangkapan. Hasil tangkapan nelayan Non CCS disimpan pada tong kayu dan

Selain daripada biaya cool box, streoform dan toing kayu, biaya tetap

lainya ditunjukkan pada Tabel 9. dengan rincian: jumlah rata-rata biaya keranjang yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 5.790 dan non CCS adalah sebesar Rp 4.913, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 877, jumlah rata-rata biaya plastik yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 6.755 dan non CCS adalah sebesar Rp 5.525, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 1.230, jumlah rata- rata biaya fiber yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 9.555 dan non CCS adalah sebesar Rp 9.999, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 444, jumlah rata-rata biaya ember yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 6.855 dan non CCS adalah sebesar Rp 5.782, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 1.073, jumlah rata-rata biaya plangky yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 6.050 dan non CCS adalah sebesar Rp 7.250, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 1.200, jumlah rata-rata biaya jaring yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 330.858 dan non CCS adalah sebesar Rp 309.609, dimana selisih biaya keduanya sebesar Rp 21.250, jumlah rata-rata biaya kapal dan mesin yang menggunakan CCS dan non CCS adalah sama yaitu sebesar Rp 87.916.

Tabel 9. Jenis Biaya Tetap Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS per Trip Melaut

Jenis Biaya Tetap CCS (Rp) Non CCS (Rp) Selisih Biaya (Rp)

Cool box 17.370 - 17.370 Keranjang 5.790 4.913 877 Plastik 6.755 5.525 1.230 Fiber 9.555 9.999 444 Ember 6.855 5.782 1.073 Plangky 6.050 7.250 1.200 Jaring 330.313 309.609 20.704 Kapal dan Mesin 87.916 87.916 -

Stereoform - 1.313 1.313

Tong Kayu - 5.183 5.183 Jumlah 470.604 437.490 33.114

Dengan demikian total dari seluruh biaya tetap rata-rata yang menggunakan CCS maupun non CCS per trip melaut adalah sebesar Rp 470.604 dan Rp 437.490, dengan selisih dari total biaya adalah sebesar Rp 33.114.

Dari keseluruhan biaya-biaya tetap ini, biaya yang paling banyak dikeluarkan per trip melaut baik yang menggunakan CCS maupun non CCS adalah biaya jaring, biaya ini adalah biaya yang paling mendukung jalanya dalam kegiatan bernelayan, yaitu besarnya biaya jaring yang dikeluarkan sampel nelayan yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 330.313 dan non CCS adalah sebesar Rp 309.609. Selisih dari kedua biaya ini tidak terlalu besar yaitu sebesar Rp 20.704. per trip. Sedangkan biaya yang paling sedikit dikeluarkan per trip melaut sampel nelayan yang menggunakan CCS adalah biaya keranjang, yaitu sebesar Rp 5.790 dan untuk yang non CCS adalah biaya stereoform, yaitu sebesar Rp 4.913.

Berdasarkan Tabel 9. maka diketahui bahwa total biaya tetap per bulan yang dikeluarkan sampel nelayan per bulan cukup besar dimana total biaya yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 5.647.248, dan non CCS adalah sebesar Rp 5.249.880. Selisih kedua total biaya biaya tetap adalah sebesar Rp 397.368,- per bulan dengan jumlah trip melaut sebanyak 12 kali.

Tabel 10. menunjukkan bahwa jumlah rata-rata biaya variabel dan biaya tetap sampel nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per trip melaut. Dimana, dapat dilihat total biaya variabel rata-rata nelayan yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 2.073.609 dan total biaya tetap rata-rata adalah sebesar Rp 470.604, didapatkan total biaya adalah sebesar Rp 2.544.213. Sedangkan, total biaya variabel rata-rata nelayan yang non CCS adalah sebesar Rp 1.461.760 dan

total biaya tetap rata-rata adalah sebesar Rp 437.490. Sehingga, didapatkan total biaya adalah sebesar Rp 1.899.250.

Tabel 10. Jenis Biaya Tetap Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS per Bulan

Jenis Biaya Tetap CCS (Rp) Non CCS (Rp) Selisih Biaya (Rp) Cool box 201.915 - 201.915 Keranjang 69.485 58.957 10.528 Plastik 81.060 66.300 14.760 Fiber 114.655 119.988 5.328 Ember 82.235 69.384 12.851 Plangky 72.600 87.000 14.400 Jaring 3.970.301 3.707.518 262.783 Kapal dan Mesin 1.054.997 1.054.997 -

Stereoform - 15.750 15.756

Tong kayu - 69.987 69.984 Jumlah 5.647.248 5.249.880 397.368

Sumber: Data Primer 2011 (diolah)

Dari Tabel 10. dapat dilihat bahwa biaya total yang dikeluarkan nelayan per trip melaut yang menggunakan CCS lebih besar dari pada non CCS. Hal ini disebabkan karena biaya peralatan-peralatan melaut yang menggunakan CCS mempunyai nilai ekonomis tinggi dibandingkan non CCS dan juga sistem penangkapannya juga sudah modern.

Tabel 11. Jumlah Biaya Variabel dan Biaya Tetap Sampel Nelayan Menggunakan CCS dan Non CCS

Nelayan Biaya Variabel (Rp) Biaya Tetap (Rp) Total Biaya (Rp) Per Trip

Melaut Per Bulan

Per Trip Melaut Per Bulan Per Trip Melaut Per Bulan CCS 2.073.609 24.883.308 470.604 5.647.248 2.544.213 30.530.556 Non CCS 1.461.760 17.541.120 437.490 5.249.880 1.899.250 22.791.000

Sumber: Data Primer 2011 (diolah)

Pada Tabel 11. menunjukkan bahwa jumlah rata-rata biaya variabel dan tetap sampel nelayan yang menggunakan CCS dan non CCS per bulan. Dimana,

dapat dilihat total biaya variabel rata-rata nelayan yang menggunakan CCS adalah sebesar Rp 24.883.308 dan total biaya tetap adalah sebesar Rp 5.647.248. Sehingga, didapatkan total biaya nelayan CCS per bulannya adalah sebesar Rp 30.530.556. Total biaya ini lebih besar dibandingkan dengan biaya total nelayan tradisional yang tidak menggunakan CCS sebesar Rp. 22.791.000,-. Dengan rincian total biaya variabel Rp 17.541.120 dan total biaya tetap rata-rata adalah sebesar Rp 5.249.880. Sehingga, didapatkan total biaya adalah sebesar Rp 22.791.000.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa penggunaan sistem rantai dingin untuk meningkatkan kualitas hasil tangkapan nelayan telah meningkatkan biaya total nelayan yang cukup besar per bulannya. Bagi nelayan tradisional yang tingkat penghidupannya masih tergolong miskin kenaikan, biaya total ini menjadi kendala utama bagi mereka untuk tidak menerapkan CCS.

Dokumen terkait