• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.4 Model Literasi Informasi

2.4.4 The Big6

Model the Big6 digunakan sebagai kerangka kerja untuk menguji efektifitas individu terhadap pemecahan masalah yang dibuat oleh Eisenberg dan Berkowitz (Lin, Yaw-Huei & Wen-I, 2014). Berdasarkan website resminya, the Big6 merupakan model proses untuk mengetahui bagaimana seseorang dari segala kalangan usia menyelesaikan sebuah masalah informasi.

Menurut Lien (2010:4), model Big6 mengintegrasikan keterampilan pencarian dan penggunaan informasi dengan penggunaan perangkat teknologi dalam proses menemukan, menggunakan, mengaplikasikan dan mengevaluasi informasi secara sistematis, untuk memenuhi kebutuhan dan tugas tertentu.

Menurut Kumar, Natarajan dan Shankar (2005), secara umum Big6 meliputi : a. Pendekatan ang sistematis untuk memecahkan masalah informasi;

b. Enam kemampuan umum yang dibutuhkan dalam kebersihan memecahkan permasalahan informasi;

c. Kurikulum yang lengkap mencakup keterampilan informasi dan perpustakaan.

Model the Big6 terdiri atas 6 tahapan yang dapat membantu setiap individu menyelesaikan masalahnya dan membuat keputusan melalui penggunaan informasi. Melalui penggunaan model The Big6, setiap individu akan mampu mengindentifikasi tujuan, pencarian, penggunaan dan pengumpulan informasi yang relevan, kredibel, sehingga mampu menghasilkan produk dan proses yang elbih efektif dan efisin. Model th Big6 juga dapat diterapkan dalam setiap kondisi, baik di lingkungan pelajar, pekerjaan ataupun kehidupan sehari-hari. Tingkatan dari model the Big6 di antaranya terdiri atas:

a. Task Definition (menentukan tugas). Individui diharapkan mampu untuk menentukan masalah informasinya dan mengindentifikasi informasi yang dibutuhkannya.

b. Informaiton Seeking Strategies (strategi penelusuran informasi). Individu diharapkan mampu menentukan seluruh sumber daya yang mungkin untuk digunakan dan menentukan sumber daya terbaik untuk digunakan.

c. Location and Access (lokasi dan akses). Individu diharapkan mampu menentukan lokasi sumber informasi.

d. Use of Information (Penggunaan informasi). Individu diharapkan mampu menggunakan dan mengekstrak informasi yang relevan.

e. Synthesis (sintesa). Individu diharapkan mampu mengorganisasikan berbagai sumber daya informais dan menyajikan informasi tersebut menjadi informasi yang baru.

f. Evaluation (evaluasi). Individu diharapkan mampu menilai tingkat efektifitas inforamsi dan menentukan proses efisiensi informasi tersebut.(sumber: http://thebig6.org).

Model The Big6 telah sering digunakan pada lingkunga sekolah dan perpustaakaan sebagai sebuah kurikulum literasi informasi dan proses penyelesaian masalah informasi. Selain itu, the Big6 model juga disarankan sebagai utilitas esensi pengajaran informasi dan teknologi (Arroyo, 2013). Salah satu kelebihan model The Big6 akan membuat individu akan memahami bahwa mereka harus membuat pilihan yang efektif dalam setiap langkah selama proses penyelesaian masalah informasi (Lin, Yaw-Huei & Wen-I, 2014).

Berbagai argumen tersebut yang membuat penulis memutuskan untuk menggunakan model The Big6, dibandingkan dengan beberapa model lain,

sebagai metode dan medium untuk mengukur dan menganalisis pelaksanaan literasi informasi mahasiswa di Universitas Medan Area.

Tabel 2.1 Komponen Big6

No. Kemampuan Indikator Term Operasional

1. Perumusan a. Merumuskan masalah a)1. Penentuan topik

Masalah informasi. permasalahan; melakukan

analisis situasi, yaitu mencari

2. Strategi Mencari a. Menetapkan sumber secara intelektual dan fisik.

b. Memilih sumber terbaik. b)1. Menggunakan 3 kriteria

3. Lokasi dan a. Mengalokasikan sumber-sumber (baik isi maupun fisik).

4. Pemanfaatan a. Membaca, mendengar, meraba, dan sebagainya.

b. Mengekstrasi informasi yang

5. Sintesis a. Mengorganisasi informasi dari berbagai sumber.

6. Evaluasi a. Mengevaluasi hasil (efektivitas).

b. Mengevaluasi proses

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010, 29), metode deskriptif adalah metode yang menganalisis data dengan cara mendeskripsikan dan menggambarkan data yang telah diperoleh. Sedangkan menurut Arikunto (2010, 12), pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sepenuhnya menggunakan angka dalam prosesnya, mulai dari pengumpulan, penafsiran dan penyajian data yang diperoleh. Dalam kata lain, pada penelitian ini, berbagai data yang diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif dan akan dijabarkan secara deskriptif.

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada institusi Program Studi Ilmu Psikologi, Universitas Medan Area, Jalan Kolam Nomor 1 Medan Estate/Jalan Gedung PBSI, Medan, Sumatera Utara 20223. Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu pada bulan Juni- Agustus 2019.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Pada sebuah penelitian, terdapat sebuah kelompok subjek peneltian yang akan diteliti, atau dapat disebut sebagai populasi. Menurut Sugiyono (2010, 61), populasi merupakan wilayah generlisasi yang terdiri dari: objek atau subjek yang

memiliki karakteristik tertentu dan telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti untuk dipelajar dan ditarik kesimpulannya.

Populasi yang ditetapkan pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Psikologi Universitas Medan Area berjumlah 384 orang.

3.3.2 Sampel

Setelah mengetahui dan menentukan kelompok dan jumlah populasi pada penelitian, maka dibutuhkan jumlah representatif yang mampu mewakili seluruh populasi atau dalam lain disebut sampel. Menurut Sugiyono (2010, 62), secara sederhana, sampel dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Tujuan dari penentuan jumlah sampel adalah untuk memudahkan proses penelitian tanpa memicu bias, oleh karena itu sampel harus mampu mewakili seluruh populasi. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sanjaya (2013, 228), salah satu syarat dalam penentuan jumlah sampel adalah sampel yang bersifat representatif (mewakili populasi), karena sampel merupakan cerminan dari populasi. Sehingga, agar dapat memenuhi sampel yang representatif, maka dibutuhkan teknik dan rumus pengambilan jumlah sampel.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengambilan sampel simple random sampling. Metode ini digunakan karena populasi pada penelitian tidak memiliki sifat berstrata, atau dalam kata lain setara antara satu dengan lainnya, yaitu mahasiswa. Sebagaimana yang dijelaskan Sugiyono (2013, 118), simple randong samping merupakan pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Sedangkan,

rumus yang digunakan untuk mengukur besar sampel adalah rumus Taro Yamane, dengan presisi yang ditetapkan 10%

𝑛 = 𝑁

��. ��2 + 1 Keterangan:

n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi

��2 : Presisi yang ditetapkan

𝑛 = 𝑁

��. ��2 + 1

= 384

384. 0,12 + 1

= 384

384.0,01 + 1

= 384

3,84 + 1

= 384

4,84 = 79,3

Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh sampel sebanyak 79 (pembulatan dari 79,3) mahasiswa.

3.4 Data dan Sumber Data

Pada penelitian ini, terdapat dua jenis data yang akan dibutuhkan sebagai bahan analisis, di antaranya adalah:

• Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden (dalam hal ini mahasiswa) melalui kuesioner.

• Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku, jurnal dan literature lain terkait penelitian, yang diperuntukan sebagai pendukung data primer.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik atau instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya adalah sebagai berikut:

• Studi literatur

Teknik ini dilakukan untuk melakukan riset awal mengenai kondisi keilmuan saat ini, untuk selanjutnya berbagai data melalui berbagai bahan pustaka terkait topik penelitian tersebut, akan dijadikan sebagai acuan teoritis untuk mengembangkan kuesioner, menganalisis dan mengkaji hasil penelitian.

• Kuesioner

Teknik pengumpulan data kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang sudah dirancang oleh penulis dengan berdasarkan teori yang ada. Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung.

Dalam kata lain, pertanyaan akan diberikan secara langsung kepada responden dengan bentuk pertanyaan pilihan ganda.

Variabel Indikator No.

Strategi mencari informasi 4,5,6 3 Menentukan lokasi dan

akses 7,8 2

Menggunakan informasi 9,10 2

Sintesis informasi 11,12 2

Evaluasi informasi 13,14 2

3.6 Teknik Analisis Data

Berbagai data yang telah diperoleh melalui kuesioner, selanjutnya akan diolah untuk menghasilkan deskripsi jawaban yang dapat dipresentasikan sehingga menjawab rumusan maslah penelitian. Dalam menghitung dan menganalisis hasil kuesioner, peneliti menggunakan rumus persentase sebagai berikut:

𝑃 = 𝐹 100%

𝑛

Keterangan:

P : Persentase

F : Jumlah jawaban yang diperoleh n : Sampel

Hasil yang diperoleh dari rumus tersebut dan telah diolah pada tabel tabulasi, akan ditafsirkan sebagai berikut:

a. Persentase 1-25 % : Sebagian kecil b. Persentase 26-49% : Hampir setengah

c. Persentase 50 % : Setengah d. Persentase 51-75 % : Sebagian besar e. Persentase 76-99% : Pada umumnya f. Persentase 100% : Seluruhnya

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Perpustakaan

Perpustakaan Universitas Medan Area dimulai dari berdirinya Universitas medan area (UMA) pada tahun 1983. Perpustakaan pertama yang didirikan adalah Perpustakaan yang berada di jl. Gatot Subroto, kemudian pada tahun 1989 perpustakaan pindah ke kampus jl. Kolam no.1 Medan Estate yang berada di gedung biro rektor lantai 1 dan perpustakaan inilah yang menjadi perpustakaan pusat Universitas Medan Area sampai sekarang. Perpustakaan Universitas Medan Area memiliki luas ± 550 m² dan jumlah koleksi sebanyak ± 13.000 judul buku dengan jumlah ± 23.000 eksemplar yang terdiri dari jenis koleksi buku, jurnal, majalah ilmiah, dan karya ilmiah.

Pada tahun 2008, Perpustakaan membuka beberapa cabang pada tingkat fakultas. Pembukaan perpustakaan cabang ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan perpustakaan kepada pengguna dan juga untuk mengatasi keterbatasan kapasitas ruangan perpustakaan induk. Perpustakaan cabang yang dibuka diantaranya fakultas Psikologi, Teknik, Hukum, Isipol, Pertanian, Biologi, Ekonomi dan Pascsarjana.

Saat ini Perpustakaan Universitas Medan Area menerapkan sistem automasi perpustakaan sehingga seluruh aktifitas kerumahtanggaan perpustakaan dilakukan secara online melalui 1 sistem. Selain itu, perpustakaan Universitas Medan Area telah membangun Repository Institusi yang saat ini sudah berhasil menghimpun

9345 lebih lokal konten Universitas Medan Area. Selain didukung sistem informasi yang kuat, perpustakaan Universitas Medan Area memiliki berbagai fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan pemustaka, seperti layanan Koleksi, Layanan digital, layanan administrasi dan layanan ask librarian untuk mempermudah pengguna dalam pemanfaatan perpustakaan. Didukung oleh seluruh sumber daya manusia (pustakawan) yang sudah mendapat sertifikasi oleh BNSP – Perpusnas, perpustakaan UMA berkembang dengan pesat mengikuti perkembangan perpustakaan di skala nasional maupun internasional.

Dari berbagai keunggulan tersebut, perpustakaan berhasil menjadi salah satu Perpustakaan Perguruan Tinggi Terbaik di Sumatera Utara pada tahun 2015 dan 2017 oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumatera Utara. Selain itu, Repository Universitas Medan Area juga mendapat peringkat memuaskan pada Webometrics Repository.

Pada tahun 2019, secara resmi perpustakaan Universitas Medan Area meraih penghargaan standar penyelenggaraan perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu Akreditasi A (Excellent) yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam pembahasan ini berdasarkan indikator-indikator yang diukur antara lain ada 5 indikator, yaitu :

1. Perumusan Masalah 2. Strategi Mencari Informas

3. Lokasi dan Akses 4. Pemanfaatan Informasi 5. Sintesis

6. Evaluasi

4.2.1 Perumusan Masalah

Tabel 4.1 Menentukan Topik Suatu Permasalahan No Pernyataan

Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui jumlah responden yang menjawab sering sebanyak 10 (13%), jumlah responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 45 (57%), jumlah responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 24 (30%), dan tidak ada responden yang menjawab selalu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna melakukan analisis situasi atau mencari informasi saat merumuskan dan menentukan topik suatu permasalahan adalah sebagian besar (70%) responden menjawab pernah melakukannya. Tetapi hampir setengah (30%) responden yang menjawab tidak pernah. Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa responden kadang-kadang melakukan analisis situasi atau mencari informasi saat merumuskan dan menentukan topik suatu permasalahan

Tabel 4.2 Mengidentifikasikan Kebutuhan Informasi

Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui jumlah responden yang menjawab sering sebanyak 54 (68%), jumlah responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 21 (27%), jumlah responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 4 (5%), dan tidak ada responden yang menjawab selalu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna yang melakukan brainstorming misal (diskusi dengan teman) dalam menentukan topik untuk tugas/makalah adalah sebagian besar (95%) responden menjawab pernah melakukannya. Tetapi sebagian kecil (5%) responden yang menjawab tidak pernah. Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa responden sering melakukan brainstorming misal (diskusi dengan teman) dalam menentukan topik untuk tugas/makalah.

Tabel 4.3 Membatasi Kebutuhan Informasi Berdasarkan Keyword

No Pernyataan Kategori

butuhkan ?

Total 79 100%

Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui jumlah responden yang menjawab sangat membantu sebanyak 43 (54%), jumlah responden yang menjawab membantu sebanyak 22 (28%), jumlah responden yang menjawab kurang membantu sebanyak 14 (18%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak membantu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna yang membatasi kebutuhan informasi berdasarkan keyword membantu mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan adalah sebagian besar (72%) responden menjawab membantu pengguna. Tetapi sebagian kecil (18%) responden yang menjawab kurang membantu pengguna. Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa membatasi kebutuhan informasi berdasarkan keyword membantu mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan pengguna.

4.2.2 Strategi Mencari Informasi

Tabel 4.4 Menetukan Informasi dan Format Fisik

No Pernyataan Kategori

Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui jumlah responden yang menjawab sering sebanyak 4 (5%), jumlah responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 31

(39%), jumlah responden yang menjawab tidak pernah sebanyak 44 (45%), dan tidak ada responden yang menjawab selalu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna yang menentukan informasi dengan tepat dan format fisik dari informasi yang dibutuhkan adalah hampir setengah (68%) responden menjawab tidak pernah melakukannya. Tetapi sebagian besar (32%) responden yang menjawab pernah melakukannya. Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa responden tidak pernah menentukan informasi dengan tepat dan format fisik dari informasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui jumlah responden yang menjawab sangat membantu sebanyak 16 (20%), jumlah responden yang menjawab membantu sebanyak 56 (71%), jumlah responden yang menjawab kurang membantu sebanyak 7 (9%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak membantu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna memilih sumber informasi yang terbaru, terpercaya dan akurat membantu dalam pencarian informasi adalah pada umumnya (91%) responden menjawab

membantu pengguna. Tetapi sebagian kecil (7%) responden yang menjawab kurang membantu pengguna. Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa memilih sumber informasi yang terbaru, terpercaya dan akurat membantu responden dalam pencarian informasi.

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui jumlah responden yang menjawab selalu 44 (56%), sering 28 (35%) dan kadang-kadang 7 (9%) dan tidak ada responden yang menyatakan pendapat tidak pernah.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna memilih sumber-sumber informasi atau referensi yang akan digunakan untuk pencarian informasi adalah pada umumnya (91%) responden menjawab memilih.

Tetapi sebagian kecil (9%) responden yang menjawab kadang-kadang memilih.

Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa setelah menentukan strategi penentuan informasi, pengguna memilih sumber-sumber informasi atau referensi

yang akan digunakan untuk pencarian informas

4.2.3 Lokasi dan Akses

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui jumlah responden yang menjawab sering 9 (11%), kadang-kadang 17 (22%, tidak pernah 53 (67%) dan tidak ada responden yang menyatakan pendapat selalu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna yang menemukan lokasi informasi dengan menggunakan alat pencarian informasi adalah sebagian besar (67%) responden menjawab tidak pernah menemukan.

Tetapi hampir setengah (33%) responden yang menjawab pernah menemukan.

Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa pengguna tidak pernah menemukan lokasi informasi dengan menggunakan alat pencarian informasi.

Tabel 4.8 Menentukan Lokasi Informasi Yang Dibutuhkan

No Pernyataan Kategori

Berdasarkan tabel 4.8 diketahui jumlah responden yang menjawab sering 54 (68%), kadang-kadang 4 (5%), tidak pernah 21 (27%) dan tidak ada responden yang menyatakan pendapat selalu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna yang menemukan informasi yang dibutuhkan setelah lokasi ditentukan adalah sebagian besar (73%) responden menjawab sering menemukan. Tetapi hampir setengah (27%) responden yang menjawab tidak pernah menemukan. Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa pengguna sering menemukan informasi yang dibutuhkan setelah lokasi di tentukan.

4.2.4 Pemanfaatan Informasi

Tabel 4.9 Memanfaatkan dan Mengeliminasi Informasi No Pernyataan

Berdasarkan tabel 4.9 diketahui jumlah responden yang menjawab sering 45 (57%), kadang-kadang 18 (23%), tidak pernah 16 (20%) dan tidak ada responden yang menyatakan pendapat selalu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna mengeleminasi informasi yang tidak sesuai atau tidak dibutuhkan dengan memanfaatkan informasi yang sudah dikumpulkan adalah pada umumnya (80%)

responden menjawab sering mengeliminasi. Tetapi sebagian kecil (20%) responden yang menjawab tidak pernah mengeliminasi. Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa pengguna sering mengeleminasi informasi yang tidak sesuai atau tidak dibutuhkan dengan memanfaatkan informasi yang sudah dikumpilkan.

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui jumlah responden yang menjawab sering 54 (68%), kadang-kadang 4 (5%), tidak pernah 21 (27%) dan tidak ada responden yang menyatakan pendapat selalu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna yang melakukan ekstrasi dengan informasi yang telah ditemukan adalah pada umumnya (77%) responden menjawab tidak pernah melakukan. Tetapi hampir setengah (27%) responden yang menjawab pernah melakukan. Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa pengguna tidak pernah melakukan ekstrasi dengan informasi yang telah ditemukan.

4.2.5 Sintesis

Tabel 4.11 Penyatuan Informasi Dari Berbagai Sumber

No Pernyataan Kategori

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui jumlah responden yang menjawab selalu 29 (37%), sering 26 (33%), kadang-kadang 11 (14%), tidak pernah 13 (16%).

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna melakukan penyatuan informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai sumber untuk menjawab kebutuhan informasi adalah pada umumnya (84%) responden menjawab selalu melakukan. Tetapi sebagian (16%) responden yang menjawab tidak pernah melakukan.

Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa pengguna selalu melakukan penyatuan informasi-informasi yang didapatkan dari berbagai sumber untuk menjawab kebutuhan informasi.

Total 79 100%

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui jumlah responden yang menjawab sering 9 (11%), kadang-kadang 56 (71%), tidak pernah 14 (18%) dan tidak ada responden yang menyatakan pendapat selalu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna menyajikan kembali informasi yang sudah dikumpulkan adalah pada umumnya (82%) responden menjawab pernah menyajikan kembali informasi. Tetapi sebagian kecil (18%) responden yang menjawab tidak pernah menajikan kembali informasi. Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa pengguna kadang- kadang menyajikan kembali informasi yang sudah dikumpulkan.

4.2.6 Evaluasi

Tabel 4.13 Keberhasilan Dalam Memecahkan Suatu Masalah No Pernyataan

Berdasarkan tabel 4.13 diketahui jumlah responden yang menjawab selalu 4 (5%), sering 51 (65%), kadang-kadang 19 (24%), tidak pernah 5 (6%).

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa keberhasilan pengguna dalam memecahkan suatu masalah dengan pencarian informasi yang

dilakukan adalah pada umumnya (94%) responden menjawab sering berhasil.

Tetapi sebagian kecil (6%) responden yang menjawab tidak pernah berhasil.

Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa pengguna sering berhasil dalam memecahkan suatu masalah dengan pencarian informasi yang dilakukan.

Tabel 4.14 Memeriksa Kembali Informasi

No Pernyataan Kategori

Jawaban Frekuensi Persentase 14 Apakah anda memeriksa

kembali, apakah proses pencarian informasi telah dilakukan dengan optimal

?

Selalu 0 0%

Sering 14 18%

Kadang-kadang 19 24%

Tidak Pernah 46 58%

Total 79 100%

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui jumlah responden yang menjawab sering 14 (18%), kadang-kadang 19 (24%), tidak pernah 46 (58%) dan tidak ada responden yang menyatakan pendapat selalu.

Dari pernyataan di atas maka dapat diinterpretasikan bahwa pengguna memeriksa kembali apakah proses pencarian informasi telah dilakukan dengan optimal adalah sebagian besar (58%) responden menjawab pernah memeriksa kembali. Tetapi hampir setengah (42%) responden yang menjawab tidak pernah memeriksa kembali. Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa pengguna tidak pernah memeriksa kembali, apakah proses pencarian informasi telah dilakukan dengan optimal.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Pelaksanaan Literasi Informasi Jurusan Psikologi di Universitas Medan Area yang dilihat dari metode literasi The Big 6 yaitu: Perumusan Masalah, Strategi Mencari Informasi, Lokasi dan Akses, Pemanfaatan Informasi, Sintesis, dan Evaluasi.

Diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Jawaban pengguna terhadap indikator perumusan masalah menunjukkan bahwa pengguna mampu untuk menentukan masalah informasinya dan mengindentifikasi informasi yang dibutuhkannya.

2. Jawaban pengguna terhadap indikator strategi mencari informasi menunjukkan bahwa pengguna mampu menentukan seluruh sumber daya yang mungkin untuk digunakan dan menentukan sumber daya terbaik untuk digunakan dalam pencarian informasi.

3. Jawaban pengguna terhadap indikator lokasi dan akses menunjukkan bahwa pengguna mampu menentukan lokasi sumber informasi dan menemukan informasi yang dibutuhkan.

4. Jawaban pengguna terhadap indikator pemanfaatan informasi menunjukkan bahwa pengguna mampu menggunakan dan mengekstrak informasi yang relevan serta mengeliminasi informasi yang tidak dibutuhkan.

5. Jawaban pengguna terhadap indikator sintesis menunjukkan bahwa pengguna mampu mengorganisasikan berbagai sumber daya informasi dan menyajikan informasi tersebut menjadi informasi yang baru.

6. Jawaban pengguna terhadap indikator evaluasi menunjukkan bahwa pengguna mampu menilai tingkat efektifitas informasi dan menentukan proses efisiensi informasi tersebut sehingga berhasil dalam memecahkan suatu masalah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Dalam proses menemukan lokasi informasi menggunakan alat pencarian informasi diharapkan lebih teliti dalam memilih sehingga memudahkan dalam mencari informasi yang dibutuhkan atau memecahkan suatu masalah.

2. Dalam proses pencarian informasi baik itu sudah optimal ataupun belum optimal, lebih baik diperiksa kembali apakah informasi yang di dapat sudah sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.

3. Apabila menemukan informasi yang dibutuhkan dalam sebuah ringkasan, karya sastra, atau kutipan, lebih baik di ekstrak untuk memudahkan pengguna dalam menyajikan informasi.

DAFTAR PUSTAKA

American Library Association (ALA). 1989.Presidential Committee On Information Literacy: Final Report.Diakses tanggal 10 Maret 2018.

[http://www.ala.org/ala/mgrps/divs/acrl/publications/whitepapers/presidential .cfm.

American Library Association (ALA). 2009. ALA’s Core Competences of Librarianship. Diakses tanggal 7 Juni 2019

Chouhan, Vikram Singh dan Srivastava, Sandeep. 2014. Understanding Competencies and Competency Modeling ― A Literature Survey. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM) Volume 16, Issue 1. Ver.

I, Januari 2014. Diakses tanggal 7 Juni 2019

Fatmawati, Endang. 2018. Multi-Kompetensi Pustakawan Dalam Mendukung Pembangunan Nasional. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 27 No. 1, Juni 2018. Diakses tanggal 7 Juni 2019

Hasugian, Jonner. 2008. Vol 4.Nomor 2. Urgensi Literasi Informasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi. Program Studi Ilmu Perpustakaan , Universitas Sumatera Utara : Medan. 2008

Hermawan, Bambang. 2017. Manfaat Literasi Informasi Untuk Program Pengenalan Perpustakaan. Buletin Perpustakaan No. 58, November 2017.

Diakses tanggal 2 Juni 2019

Hisle, David dan Webb, Katy. 2017. Information Literacy Concepts: An Open Educational Resource. Diakses tanggal 7 Juni 2019

Lien, Diao Ai., dan Agustin Wydia. 2010. Literasi Informasi: 7 Langkah Knowledge Management. Jakarta: Universitas Atmajaya.

Naik, M. Muniya dan Padmini. 2014. Importance of Information Literacy.

International Journal of Digital Library Services Vol. 4 No. 3, Juli - September 2014. Diakses tanggal 7 Juni 2019

Naik, M. Muniya dan Padmini. 2014. Importance of Information Literacy.

International Journal of Digital Library Services Vol. 4 No. 3, Juli - September 2014. Diakses tanggal 7 Juni 2019

Siregar, Muhammad Riandy Arsin. 2015. Kompetensi Yang Harus Di Miiliki Seorang Pustakawan (Pengelola Perpustaakaan). Jurnal Iqra’ Volume 09 No.02, Oktober 2015. Diakses tanggal 7 Juni 2019

UNESCO. Understanding Information Literacy: A Primer by Forest Woody Horton, Jr.

Pertanyaan

PERUMUSAN MASALAH

KUESIONER

1. Apakah anda pernah melakukan analisis situasi atau mencari informasi saat merumuskan dan menentukan topik suatu permasalahan ?

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak Pernah

Dokumen terkait