TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Bimbingan Kelompok
sepanjang hayat dan manusia terus-menerus berupaya menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi yang sehat.
2.3 Bimbingan Kelompok
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai (1) pengertian bimbingan kelompok, (2) tujuan bimbingan kelompok, (3) komponen bimbingan kelompok, (4) asas bimbingan kelompok, (5) tahap-tahap bimbingan kelompok, dan (6) teknik-teknik bimbingan kelompok. Adapun masing-masing bagian akan dijelaskan sebagai berikut:
2.3.1 Pengertian Bimbingan Kelompok
Prayitno (2004: 309) mengemukakan bahwa “bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok”. Sedangkan menurut Wibowo (2005: 17), “ bimbingan kelompok merupakan suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Menurut Tohirin (2008: 170) menyatakan bahwa bimbingan kelompok merupakan
“Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok, aktifitas, dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan. Dalam layanan bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok. masalah yang menjadi topik pembicaraan dalam layanan
bimbingan kelompok, dibahas melalui suasana dinamika kelompok secara intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota kelompok dibawah bimbingan pemimpin kelompok”.
Menurut Sukardi (2018: 78), “layanan bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh bahan dari narasumber tertentu (terutama guru pembimbing atau konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan”.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama, melalui dinamika kelompok membahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok, dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok
Tujuan bimbingan kelompok yaitu agar individu mampu memberikan informasi seluas-luasnya kepada anggota kelompok supaya mereka dapat membuat rencana yang tepat serta membuat keputusan yang memadai mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masa depan serta cenderung bersifat pencegahan (Wibowo, 2005: 39).
24
Menurut Prayitno (2004: 2) bahwa tujuan dari bimbingan kelompok ada dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum layanan BKp adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan dari BKp adalah membahas tipik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual (hangat) dan menjadi perhatian peserta. Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif.
2.3.3 Komponen Bimbingan Kelompok
Komponen dalam layanan bimbingan kelompok merupakan hal yang paling penting untuk menunjang agar layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar. Menurut Prayitno (2004: 4-12) mengemukakan bahwa” dalam layanan BKp berperan dua pihak, yaitu pemimpin kelompok dan peserta atau anggota kelompok”.
1) Pemimpin Kelompok
Pemimpin Kelompok (PK) adalah Konselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktik konseling profesional. Dalam BKp tugas PK adalah memimpin kelompok yang benuansa layanan konseling melalui “bahasa” konseling untuk mencapai tujuan-tujuan konseling.
2) Anggota Kelompok
Tidak semua kumpulan orang atau individu dapat dijadikan anggota BKp. Untuk terselenggaranya BKp seorang Konselor perlu membentuk kumpulan individu menjadi sebuah kelompok. besarnya
kelompok (jumlah anggota kelompok), dan
homogenitas/heterogenitas anggota kelompok dapat mempengaruhi kinerja kelompok.
2.3.4 Asas Bimbingan Kelompok
Menurut Prayitno (2004: 13-15) asas-asas dalam bimbingan kelompok meliputi:
1)Asas keterbukaan, asas bimbingan kelompok yang menghendaki agar anggota kelompok untuk bersikap terbuka dalam memberikan informasi.
2)Asas kesukarelaan, asas bimbingan kelompok yang menghendaki para peserta anggota kelompok untuk sukarela dalam mengikuti kegiatan.
3)Asas kekinian, yaitu segala sesuatu yang terjadi dalam bimbingan kelompok topik bahasan bersifat sekarang maupun masa terjadinya. 4)Asas kenormatifan, yaitu asas yang menhendaki tata krama dan cara berkomunikasi yang baik dan masih dalam batas norma yang berlaku.
2.3.5 Tahap-tahap Bimbingan Kelompok
Prayitno (2004: 18-19) mengemukakan gambaran dari keempat tahap bimbingan kelompok secara ringkas:
1) Tahap pembentukan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah: mengungkapkan pengertian dan tujuan kegiatan kelompok dalam rangka pelayanan bimbingan dan konseling; menjelaskan (1) cara-cara, dan (2) asas-asas kegiatan kelompok saling memperkenalkan dan mengungkapkan diri masing-masing anggota; serta permainan dan penghangatan atau keakraban.
2) Tahap peralihan
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah: menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya; menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap menjalani kegiatan selanjutnya; membahas suasana yang terjadi meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota.
3) Tahap kegiatan
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah: (1) Masing-masing anggota secara bebas mengungkapkan masalah atau topik bahasan (pada kelompok bebas). Sedangkan pada kelompok tugas, pemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah atau topic, (2) Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu (pada kelompok bebas). Sedangkan pada kelompok tugas melakukan tanya jawab
26
antara anggota dan pemimpin kelompok tentang hal-hal yang belum jelas yang menyangkut masalah atau topik yang dikemukakan pemimpin kelompok, dan (3) Anggota membahas masalah atau topik terssebut secara mendalam dan tuntas, bila perlu ada kegiatan selingan.
4) Tahap pengakhiran
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pemimpin kelompok mengemukakan bahwa kegiatan akan segera diakhiri pemimpin dan aggota kelompok mengemukakan kesan dan hasil-hasil kegiatan; membahas kegiatan lanjutan dan mengemukakan kesan dan harapan.
2.3.6 Teknik-teknik Bimbingan Kelompok
Penggunaan teknik dalam kegiatan bimbingan kelompok mempunyai banyak fungsi selain dapat lebih memfokuskan kegaiatan bimbingan kelompok terhadap tujuan yang ingin dicapai tetapi juga dapat membuat suasana yang terbangun dalam kegiatan bimbingan kelompok agar lebih bergairah dan tidak cepat membuat siswa jenuh mengikutinya, seperti yang dikemukakan oleh Tatiek Romlah (2001: 86) “bahwa teknik bukan merupakan tujuan tetapi sebagai alat untuk mencapai tujuan”. Pemilihan dan penggunaan masing-masing teknik tidak dapat lepas dari kepribadian konselor, guru atau pemimpin kelompok”. Jadi selain sebagai alat untuk mencapai tujuan, teknik penggunaan dan pemilihan teknik juga harus disesuaikan dengan karakter konselor atau pemimpin kelompok.
Beberapa teknik yang biasa digunakan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok yaitu, antara lain : (1) Teknik pemberian informasi (expository), (2) Diskusi kelompok, (3) Teknik pemecahan masalah (problem solving), (4) Permainan peranan (role playing), (5) Permainan simulasi (simulation games), (6) Home room, dan (6) Karyawisata.
Menurut Prayitno (2004: 27-29) beberapa teknik yang dapat digunakan oleh pemimpin kelompok diantaranya:
1) Teknik Umum: Pengembangan Dinamika Kelompok
Secara umum, teknik-teknik yang digunakan oleh PK dalam menyelenggarakan layanan BKp mengacu kepada berkembangnya dinamika kelompok yang diikuti oleh seluruh anggota kelompok, dalam rangka mcapai tujuan layanan. Teknik-teknik ini secara garis besar meliputi: (1) Komunikasi multiarah secara efektif dinamis dan terbuka, (2) Pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan, diskusi, analisis, pengembangan argumentasi, (3) Dorongan minimal untuk memantapkan respon dan aktifitas anggota, (4) Penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh untuk lebih memantapkan analisis,argumentasi dan pembahasan, dan (5) Pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku (baru) yang dikehendaki
Teknik-teknik diatas diawali dengan teknik penstrukturan guna memberikan penjelasan dan pengarahan pendahuluan tentang layanan bimbingan kelompok. Selanjutnya, bisa dilakukan kegiatan selingan berupa permainan dan lain sebagainya untuk memperkuat jiwa kelompok, memantapkan pembahasan, dan atau relaksasi. Sebagai penutup, diterapkan teknik pengakhiran atau melaksanakan kegiatan pengakhiran.
2). Permainan Kelompok
Dalam penyelenggaraan BKp seringkali dilakukan permainan kelompok, baik sebagai selingan maupun sebagai wahana yang memuat materi pembinaan tertentu. Permainan kelompok yang efektif dan dapat dijadikan sebagai teknik