• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN TEORI

B. Bimbingan

1. Pengertian Bimbingan

Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris

guidance”. Kata guidance dalam masalah pendidikan di sebut bantuan, selain itu bimbingan dapat diartikan arahan, pedoman, dan petunjuk. Kata guidance berasal dari kata dasar (to) guide, yang artinya menuntun, mempedomani, menjadi petunjuk jalan, mengemudikan, menuntun orang kejalan yang benar. adapun pengertian bimbingan yang lebih formulatif adalah bantuan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.17

Bimbingan secara umum sebagai suatu bantuan. Namun untuk sampai kepada pengertian yang sebenarnya kita harus ingat bahwa tidak setiap bantuan dapat diartikan bimbingan. Untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas di bawah ini penulis akan memaparkan pendapat dari para pakar diantaranya:

a. Jear Book of education, mengemukakan bahwa bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk mengembangkan kemampuan agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.

b. Stoops,mengemukakan bahwa bimbingan adalah suatu proses membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya

17

H. M. Umar, Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), Cet. Ke- 1, h.9

secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebenar-benarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.

c. Miller, mengemukakan bimbingan adalah proses terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga, serta masyarakat.

jadi secara singkat bimbingan adalah suatu proses bantuan kepada seseorang maupun kepada kelompok agar dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan lingkkungannya dan dapat memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang. 2. Tahapan Bimbingan

a. Pra bimbingan

1) Identifikasi Masalah

Mengenali gejala-gejala awal dari suatu masalah yang dihadapi pegawai. Maksud gejala awal disini adalah apabila pegawai menunjukan tingkah laku berbeda atau menyimpang dari biasanya. 2) Diagnosis

Diagnosis adalah menetapkan “masalah” berdasarkan analisis

latar belakang yang menjadi penyebab timbulnya masalah. Dalam hal ini dilakukan kegiatan pengumpulan data mengenai berbagai hal yang menjadi latar belakang masalah atau yang melatarbelakangi gejala yang muncul.

3) Tahap Pembentukan

Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap memasukan diri kedalam kehidupan suatu kelompok atau organisasi. Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling

memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan-harapan yang ingin dicapai baik oleh masing-masing, bagian maupun seluruh anggota.

Memberikan penjelasan tentang bimbingan sehingga masing-masing anggota akan tahu apa arti dari bimbingan itu sendiri dan mengapa bimbingan ini harus dilaksanakan serta menjelaskan aturan yang akan diterapkan dalam bimbingan kelompok ini.jika ada masalah dalam proses pelaksanaannya, mereka akan mengerti bagaimana cara menyelesaikannya.

4) Tahap peralihan

Dimana tahapan ini merupakan jembatan antara tahap pertama dan ketiga. Ada kalanya jembatan ditempuh dengan amat mudah dan lancar, artinya para anggota dapat segera memasuki kegiatan tahap ketiga dengan penuh kemauan dan kesukarelaan. Ada kalanya juga jembatan itu ditempuh dengan susah payah, artinya para anggota enggan memasuki tahap ketiga.Dalam keadaan seperti ini pemimpin, dengan gaya kepemimpinannya yang khas, membawa para anggota meniti jembatan itu dengan selamat.18

Adapun yang dilaksanakan dalam tahapan ini yaitu:

a) Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya b) Menawarkan atau mengamati apakah para anggota sudah siap

menjalani kegiatan pada tahap selanjutnya c) Membahas suasana yang terjadi

18

Prayitno, Erman, Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling ( jakarta: PT Rineka Cipta,2009) h,27

d) Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota e) Bila perlu kembali kepada beberapa aspek tahap pertama

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin, yaitu:

a) Menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka

b) Tidak mempergunakan cara-cara yang bersifat langsung atau mengambil alih kekuasaanya.

c) Mendorong dibahasnya suasana perasaan

d) Membuka diri sebagai contoh dan penuh empati.19 b. Pelaksanaan Bimbingan

1) Tahap kegiatan

Tahap ini merupakan inti dari kegiatan, maka aspek-aspek yang menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak, dan masing-masing aspek tersebut perlu mendapat perhatian yang seksamadari pemimpin kelompok. Ada beberapa yang harus dilakukan oleh pemimpin dalamtahap ini, yaitu sebagai pengatur proses kegiatan yang sabar dan terbuka, aktif akan tetapi tidak banyak bicara dan memberikan dorongan dan penguatan serta penuh empati.

Tahap ini ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan, yaitu:

a) Masing-masing anggota secara bebas mengemukakan masalah atau topik bahasan.

b) Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas terlebih dahulu.

19

c) Anggota membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas.

d) Kegiatan selingan

Kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar dapat terunkangkapnya masalah atau topik yang dirasakan, difikirkan dan dialami oleh anggota. Selain itu dapat terbahasnya masalah yang dikemukakan secara mendalam dan tuntas serta ikut sertanya seluruh anggota secara aktif dan dinamis dalam pembahasan baik yang menyangkut unsur tingkah laku, pemikiran ataupun pemasaran.

2) Prognosis

Prognosis ini pembimbing menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan. Selanjutnya melakukan perencanaan mengenai jenis dan bentuk masalah apa yang sedang dihadapi individu.

3) Pemberian bantuanSetelah pembimbing merencanakan pemberian bantuan, maka dilanjutkan dengan merealisasikan langkah alternatif bentuk bantuan berdasarkan masalah dan latar belakang yang menjadi penyebabnya.20

c. Pasca Bimbingan Evaluasi

Setelah pembimbing dan klien melakukan beberapa kali pertemuan, dan mengumpulkan data beberapa individu, maka tahapan

20

selanjutnya adalah melakukan evaluasi. Evaluasi dapat dilakukan selama proses pemberian bantuan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa tekhnik, seperti melalui wawancara, angket, observasi, diskusi, dokumentasi dan sebagainya.

d. Tahap pengakhiran

Pada tahap pengakhiran bimbingan, pokok perhatian utama bukanlah pada berapa kali bimbingan itu harus dilaksanakan, tetapi pada hasil yang telah dicapai kelompok anggota atau pegawai itu. Kegiatan sebelumnya dan hasil-hasil yang dicapai seyogyanya mendorong mereka melakukan kegiatan sehingga tujuan bersama tercapai secara penuh.21

3. Bentuk Bimbingan

Bentuk bimbingan yaitu menyangkut jumlah anggota yang dibimbing. Bentuk bimbingan terbagi menjadi 2, yaitu bimbingan kelompok dan bimbingan individual. Bimbingan kelompok adalah bimbingan yang diberikan kepada sekelompok orang untuk memberikan informasi atau penerangan tentang masalah-masalah yang tidak dibicarakan dalam pertemuan formal yang menyangkut segi pembelajaran. Isi materi bisa menyangkut soal pergaulan cara belajar, adat kebiasaan dan lain-lain. Sedangkan bimbingan individual lebih mengarah ke kegiatan konseling.

Jika dilihat dari segi bidangnya bimbingan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:22

21

Ibid.,h. 73 22

a. Vocational Guidance

Vocational guidance yaitu bimbingan dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/ profesi, dalam mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan tersebut dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dalam bidang tertentu. Dewasa ini kerap digunakan

“ bimbingan karier.”

b. Educational Guidance

Educational guidance adalah bimbingan dalam hal menentukan cara belajar yang tepat, mengatasi kesukaran dalam belajar, dan juga memilih jenis/jurusan sekolah lanjutan yang sesuai.

c. Personal – Social Guidance

Personal social guidance ialah bimbingan dalam menghadapi dan mengatasi kesulitan dalam diri sendiri, apabila kesulitan tertentu berlangsung terus dan tidak mendapat penyelesaian terancamlah kebahagiaan hidup dan akan timbul gangguan-gangguan mental disamping itu, juga kesukaran yang timbul dalam pergaulan dengan orang lain (pergaulan sosial), karena kesukaran semacam ini biasanya dirasakan dan dihayati sebagai kesulitan pribadi.

d. Mental Health Guidance

Mental healt guidance (bimbingan dalam bidang kesehatan jiwa), yaitu suatu bimbingan yang bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan gangguan jiwa.

e. Religious Guidance

Religious guidance (bimbingan keagamaan) yaitu bimbingan dalam rangka membantu pemecahan problem seseorang dalam kaitannya

dengan masalah-masalah keagamaan, melalui keimanan menurut agamanya.

4. Macam- macam bimbingan

Macam bimbingan menuju pada bidang kehidupan tertentu atau aspek perkembangan tertentu yang menjadi fokus perhatian dalam bimbingan, dengan kata lain tentang apa yang diberikan. Ada 4 macam bimbingan, yaitu:23

a. Bimbingan pendidikan

Bimbingan pendidikan adalah usaha bimbingan yang ditujukan kepada siswa untuk mengatasi kesulitan dalam bidang pendidikan. Bentuk bimbingan pendidikan ini misalnya menyediakan informasi mengenai jurusan, informasi mengenai kelanjutan studi dan lain-lain. b. Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengenal, menumbuhkan, dan mengembangkan diri, sikap dan kemampuan belajar untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan berperan serta dalam kehidupan masyarakat.

c. Bimbingan Pribadi

Bimbingan pribadi adalah bidang layanan yang dapat membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan bakat dan minat serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistic, serta

23

Elfi Mu’awanah, S.Ag., M.Pd, Rifa Hidayah, S.Ag., S.Psi.,M.Si.,Psi. Bimbingan Konseling Islami, (Ponorogo: PT. Bumi Aksara,2009), h.80

mengenal, menemukan, dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Yang Maha Esa, mandiri serta sehat jasmani dan rohani.

d. Bimbingan Sosial

Bimbingan sosial adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami diri, serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.Bimbingan pribadi sosial mengandung unsr-unsur sebagai berikut:

1) Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang sedang dilalui oleh siswa dan mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang cara bergaul yang baik.

2) Penyadaran akan keadaan masyarakat dewasa ini yanng semakin berkembang kearah masyarakat modern.

3) Pengaturan diskusi.

4) Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal kepribadian anggota.24

e. Bimbingan Pekerjaan atau Karier

Bimbingan karier adalah bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengenal dan mengembangkan potensi diri melalui penguasaan pengetahuan dan keterampilan, memahami lingkungan pendidikan dan sector pekerjaan, serta mengembangkan nilai-nilai dan

24

sikap yang positif untuk mempersiapkan diri memilih dan mengambil keputusan karier. Bimbingan ini juga bisa diartikan sebagai proses bantuan terhadap seseorang sehingga orang tersebut mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerjanya serta mempertemukan keduanya, sehingga akhirnya dapat mempersiapkan diri dalam memasuki bidang kerja tertentu dan membina diri dalam bidang pekerjaan tersebut (simposium bimbingan jabatan)

f. Bimbingan dalam penggunaan waktu luang.

Bimbingan ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mengisi waktu luangnya dengan kegiatan-kegiatan yang produktif. Karena biasanya dalam keadaan diam anak akan berfikir hal-hal yang tidak baik dan sangat mudah terpengaruh pada hal-hal negatif. Karena itu sebaiknya waktu senggang tersebut di isi dengan kegiatan yang bermanfaat, seperti beternak,berkemah dan lain-lain.25

5. Tujuan Bimbingan

Setelah dipahami arti dari bimbingan agama, maka dapat diketahui tujuan dari bimbingan yang akan dilakukan. Dengan tujuan bimbingan agama yang dilakukan dapat dicapai perkembangan lebih baik bagi seseorang dalam mewujudkan potensinya yang akan membawa kebaikan kepada klien dan masyarakat.

Menurut Aunur Rahim Faqih, tujuan bimbingan agama yaitu: a. Tujuan umum

Membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya

25

agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. b. Tujuan khusus

1.) Membantu individu agar tidak menghadapi masalah

2.) Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapi 3.) Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang lebih baik, sehingga tidak menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.26

Dokumen terkait