• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

C. Susunan Organisasi

berdasarkan KMA Nomor 373 Tahun 2002)

1. Susunan Organisasi a.Sub Bagian Tata Usaha

Bertugas melakukan teknis dan administrasi perencanaan kepegawaian, perlengkapan, ketatausahaan, dan rumaha tangga kepada seluruh satuan organisasi dan atau satuan kerja dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor.

b.Seksi Urusan Agama Islam

Bertugas melakukan pelayanan dan bimbingan dibidang kepenghuluan, keluarga sakinah, pangan halal, ibadah social serta pengembangan kemitraan umat islam.

c. Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh

Bertugas melakukan pelayanan dan pembinaan dibidang penyuluhan haji dan umroh, bimbingan jamaah dan petugas, dokumen dan perjalanan haji, perbekalan dan akomodasi, serta pembinaan KBIH dan paska haji. d. Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum

Bertugas melakukan pelayanan dan bimbingan di bidang kurikulum, ketenagaan dan kesiswaan, sarana, kelembagaann dan ketatalaksanaan serta supervisi pada raudhatul atfhal, madrasah ibtidaiyah,tsanawiyah, dan pendidikan agama islam pada sekolah umum tingkat dasar dan menengah pertama serta sekolah luar biasa.

e. Seksi Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren.

Bertugas melakukan pelayanan dan bimbingan dibidang pendidikan keagamaan, pendidikan diniyah, pendidikan salafiah, kerjasama kelembagaan dan pengembangan pondok pesantren, pengembangan santri, dan pelayanan pondok pesantren pada masyarakat.

f. Seksi Pendidikan Agama Islam Pada Masyarakat dan Pemberdayaan Masjid

Bertugas melakukan pelayanan dan bimbingan di bidang pendidikan Al-Qur’an dan musabahaq tilawatil Qur’an penyuluhan dan lembaga dakwah dari hari besar islam serta pemberdayaan masjid.

g. Penyelenggara Zakat dan Wakaf

Bertugas melakukan pelayanan dan bimbingan bina lembaga dan pemberdayaan zakat dan wakaf.

2. Kode Etik

Pegawai Kementerian Agama

Keputusan Menteri Agama Ri No.42 Tahun 2001

Kami pegawai kementerian agama yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

a. Menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan bangsa.

b. Mengutamakan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat. c. Bekerja dengan jujur, adil dan amanah.

d. Melaksanakan tugas dengan disiplin, profesional dan inovatif. e. Setia kawan dan bertanggung jawab atas kesejahteraan korps.

65 BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Identifikasi Informan 1. Identitas informan

Nama : Ade Irawan S. Sos Usia : 30 Tahun

Jabatan : Wakil Ketua Kantor

Beliau lahir di Kota Bogor, pada tanggal 04 September 1983, dan beliau sudah menikah atau berkeluarga, pada saat ini beliau tinggal di sindang barang pilar 1 Rt 01/06. Beliau pernah bersekolah di M.I Mathlaul Anwar pada tahun 1996, MTs Al-Muasyarah pada tahun 1999, MAN 1 Bogor pada tahun 2002, dan S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2006. Beliau adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor Kementerian Agama Kab. Bogor, sebelumnya beliau adalah seorang pegawai biasa, saat ini beliau bukan hanya menjadi pegawai negeri sipil di kantor Kementerian Agama Bogor ini, beliaupun diangkat menjadi wakil kepala kantor di Kementerian Agama Bogor.

Tugas beliau menghendel pekerjaan dikantor Kemenag jika bapak kepala kantor sedang bertugas diluar kota, selain itu beliaupun menjadi pengarah skripsi dikantor Kementerian Agama Bogor tiap kali ada mahasiswa yang praktek di lembaga tersebut, salah satunya yaitu penulis sendiri. Tugas ini telah dipercayakan kepada beliau oleh bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Bogor yaitu Drs. H. Suhendra MM.

2. Identitas Informan

Nama : H. Deden Effendi SE. MSi Usia : 48 Tahun

Jabatan : Kepala Seksi Penamas

Beliau lahir di Kota Bogor pada tanggal 14 februari 1965 menjabat sebagai Ketua Seksi Penamas dan merangkap sebagai ketua bimbingan rohani Islam bagi para pegawai di kantor Kementerian Agama Bogor. Adapun beliau pernah menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi kemudian meneruskan pendidikannya lagi yaitu megister sarjana Islam di Universitas Swasta Daerah Jakarta. Dilingkungan masyarakat tempat tinggalnya beliau aktif mengikuti kegiatan keagamaan seperti masjid anajah nenggewer Cibinong, beliaupun sering mengisi ceramah pada kegiatan tersebut.

3. Identitas Jama’ah (pegawai) Nama : Salim Afendi Usia : 33 Tahun

Jabatan : Pelaksana Seksi Urais

Beliau lahir di kota Bogor, pada tanggal 26 Maret 1979. Pada saat ini beliau tinggal di Leuwisadeng. Beliau bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor Kementerian Agama Bogor sejak Tahun 2005 sampai dengan saat ini. Beliau menjabat sebagai Pelaksana Seksi Urusan Agama (Urais) Bogor.

4. Identitas Jama’ah (Pengawai) Nama : Muslimin Usia : 51 Tahun

Jabatan : Seksi Pelaksana Haji

Beliau mulai bekerja di kantor Kementrian Agama sejak tahun 2008 sampai dengan saat ini. Saat ini beliau bertempat tinggal di daerah Cibinong. Dan beliau bertugas di bagian pelaksana seksi haji.

5. Identitas Jama’ah (Pegawai) Nama : Heni Haerani Usia : 44 Tahun

Jabatan : Pelaksana Seksi Mapenda

Beliau bekerja di kantor Kemenag pada tahun 2007, beliau tinggal di daerah Gunung Putri Bogor. dan beliau bertugas di pelaksana Seksi Mapenda yaitu mengenai Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum.

6. Identitas Jama’ah (Pegawai)

Nama : Siti Fathonah, S.Ag. Usia : 48 Tahun

Jabatan : Pelaksana Seksi pekapontren

Beliau mengakhiri studi akhirnya di Universitas Swasta di daerah Bogor. Pada tahun 2005 beliau mulai bekerja di Kantor Kemenag Bogor, Dan sekarang beliau brtugas di Seksi Pelaksana Pekapontren yaitu mengenai pendidikan keagamaan dan pondok pesantren.

7. Identitas Jama’ah (Pegawai)

Nama : Drs. H. A.Sihabudin, M.H. Usia : 51 Tahun

Jabatan : Kepala Seksi Urais

Beliau mulai bekerja di kantor Kemenag pada tahun 2010 setelah menyelesaikan studi akhirnya di Universitas Negeri Jogjakarta pada tahun 2007. Dan sekarang beliau bertugas di Seksi Urais yaitu mengenai Urusan Agama Islam.

8. Identitas Jama’ah

Nama : Sriyami, S.pd. Usia : 47 Tahun

Jabatan : Seksi PelaksanaZawaf

Beliau adalah seorang Sarajana Pendidikan dari Universitas Ibnu Khaldun Bogor pada tahun 2006 dan sekarang beliau menjalani tugas sebagai Seksi Pelaksana Zakat dan Wakaf di kantor Kementrian Agama Bogor dari mulai tahun 2009.

9. Identitas jama’ah wanita

Nama : Ahmad Basuki, SE. Usia : 45 tahun

Jabatan : Pelaksana Seksi Pekapontren

Beliau bekerja di kantor Kementrian Agama Bogor pada tahun 2006 dan bertugas sebagai pelaksana seksi Pekapontren yaitu mengenai urusan Agama Islam dan Pondok Pesantren.

B. Pelaksaanaan Bimbingan Agama Dalam Membentuk Motivasi Berperestasi Pegawai Kementerian Agama Kab. Bogor

Strategi bimbingan agama ini dilaksanakan sejak kepemimpinan Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bogor Drs. H. Suhendra, MM. Dimana kegiatan bimbingan agamaini diadakan di kantor Kementerian Agama Kab. Bogor sejak Desember 2010, yang terus berlangsung hingga saat ini dan dengan harapan akan terus di kembangkan hingga kedepannya nanti. 1

Adapun waktu pelaksanaan bimbingan agama ini berlangsung selama satu jam, dilaksanakan setiap hari senin di Aula Kantor Kemenag Kab. Bogor yang dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan selesai, yang dihadiri oleh kurang lebih 80 pegawaidari berbagai unit kerja yang berada dilingkungan kantor Kemenag Bogor tersebut.2

Adapun materi bimbingan agama yang disampaikan pada jama’ahnya

(pegawai) tidak memiliki batasan tertentu, akan tetapi materi yang disampaikan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, baik mengenai tuntutan agama dalam bekerja, seperti disiplin dalam bekerja, jujur dan ikhlas dalam bekerja, menciptakan prestasi yang luar biasa untuk lembaga, memakmurkan masjid, ikhlas untuk menjadi hamba Allah yang patuh terhadap ajaran agama, tata cara berbagi dengan sesama, pentingnya ibadah puasa dalam peningkatan jiwa seorang hamba maupun dalam kehidupan sehari-hari lainnya sehingga mendapat ridho dari Allah SWT.

Adapun aktifitas reguler adalah pertemuan pekanan (yang rutin) yang berisi kalimat pengantar dan penyampaian materi dari pembimbing.

1

Wawancara Peribadi dengan Bapak Ade Irawan, Bogor, 4 Juni 2012.

2

Pengamatan langsung oleh penulis di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Bogor, tanggal 11 Juni 2012

Agenda pertemua yang biasa dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Frekwensi dan waktu pelaksanaan

a. Dilaksanakan satu kali dalam sepekan yakni hari senin b. Lama pertemuan 1 jam

c. Waktu pertemuan dilaksanakan pagi hari 2. Agenda pertemuan bimbingan agama

a. Iftitah (pembukaan) disampaikan oleh pembimbing b. Penyampaian materi oleh pembimbing

c. Evaluasi dan tanya jawab dari para jamaah d. Penutup dengan pembacaan doa

Adapun aktifitas non regulernya yaitu

1. Silaturahmi ke masjid-masjid untuk memberikan santunan kepada anak yatim dan keluarga tidak mampu

2. Mengadakan shalat tarawih keliling di masjid-masjid yang berada di Kota Bogor ketika bulan ramadhan

3. Mengitu diklat di berbagai wilayah

Dalam kegiatan bimbingan agama ini pegawai cukup aktif dalam mengikutinya, hal itu dapat dilihat dari keikutsertaan atau kehadiran pegawai yang setiap minggunya mencapai 99 %. 3

Bimbingan agama ini mempunyai dampak positif bagi jama’ahnya

(pegawai), dampak positif itu dapat dilihat dari terbentuknya kinerja pegawai yang baik sehingga dapat menciptakan prestasi yang baik pula untuk para pegawai dan lembaga tersebut, seperti menjuarai peringkat satu pada lomba

3

qori’ah seJabodetabek, dan pelayanan terbaik dimasyarakat. Prestasi ini salah satu harapan dari lembaga.4

1. Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Bimbingan Agama Dalam Membentuk Motivasi Berprestasi Pegawai Kementerian Agama Kab. Bogor

Tujuanmerupakan suatu hal yang penting dalam membentuk motivasi berprestasi pegawai Kementerian Agama Bogor. Hal ini sangat berpengaruh terhadap tujuan dalam membentuk motivasi para pegawai yang dilaksanakan di Kementerian Agama Bogor, agar lebih termotivasi dalam bekerja dan amanah dalam menjalankan kewajiban-kewajiban dan demi mengcapai hasil yang di harapkan pula. Sehingga tujuanlah yang menjadi tahapan pertama dalam membentuk motivasi berprestasi para pegawai di kementrian agama bogor. Adapun tujuan dari pelaksanaan bimbingan agama tersebut yaitu terbagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Tujuan Umum

1) Mewujudkan pelayanan prima dalam bidang administrasi

2) Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan ibadah sosial dan keagamaan dan kehidupan keluarga sakinah

3) Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan madrasah dan pendidikan agama pada sekolah umum

4) Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan perguruan agama dan pendidikan keagamaan pada masyarakat

5) Memberdayakan kepala KUA, Penyuluh Agama, Kepala Seksi Pada Kantor Kemenag Kab Bogor maupaun unsure ulama lainnya dari

4

berbagai pondok pesantren. b. Tujuan Khusus

Adapun tujuan diadakannya bimbingan agama yaitu untuk

menambah wawasan keagama’an bagi setiap pegawai sehingga

terbentuknya pola motivasi berprestasi kerja yang benar-benar sesuai dengan aturan dan harapan masyarakat.5

2. Penerapan Metode dan Media Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Bimbingan Agama.

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan agama dalam membentuk motivasi berprestasi pegawai Kementerian Agama Bogor yaitu:

a. Metode

1) Metode ceramah

Proses kegiatan bimbingan agama ini dilakukan dengan cara berceramah oleh si pemateri sedangkan pegawai mendengarkan isi ceramah atau materi yang disampaikan oleh penceramah tersebut. 2) Metode tanya jawab

Metode ini digunakan setelah si pemateri selesai

berceramah, ketika jama’ah (pegawai) kurang memahami dengan

apa yang disampaikan oleh pemateri. 3) Metode Demontrasi

Metode ini dilakukan dengan memperagakan mengenai masalah yang sedang dibahas.6

5

Wawancara Pribadi dengan Bapak Ade Irawan, Bogor, 16 Juli 2012

6

b. Media Media yang digunakan tujuannya untuk mempermudah dan memperlancar pembimbing dalam melakukan proses bimbingan, sedangkan media untuk para pegawai untuk mempermudah pemahaman dalam proses bimbingan dengan menggunakan cara-cara yang efektif dan efisien.

Media bimbingan adalah perangkat yang dapat mentransfer isi atau materi dari pembimbing terhadap pegawai yang mengikuti bimbingan agama di kantor Kemenag. Media secara garis besar terbagi kedalam dua bagian, yaitu:

1) Soft Ware (perangkat lunak) berisi pesan-pesan atau informasi yang disajikan dengan menggunakan alat pembimbing.

2) Hard Ware (perangkat keras) merupakan sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.

Adapun media yang digunakan di kantor Kementerian Agama Bogor dalam pelaksanaan bimbingan agama, antara lain:

1) Soft Ware (perangkat lunak) antara lain: peraturan-peraturan pegawai, hukuman (peringatan, ancaman dan lain-lain), tugas atau pekerjaan luar serta pesan-pesan keagamaan dan sebagainya.

2) Hard ware (perangkat keras) dan alat-alat bimbingan antara lain: aula, mesjid, buku saku, alat tulis dan lain-lain.

3. Mengadakan Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Bimbingan Agama Dalam Membentuk Motivasi Berprestasi Pegawai Kementerian Agama Bogor.

Strategi bimbingan agama merupakan bagian penting dalam membentuk motivasi berprestasi pegawai. Strategi bimbingan agama ini

bertujuan untuk menambah wawasan keagama’an bagi setiap pegawai agar

tidak menyalahgunakan kesempatan yang ada sehingga terbentuknya pola motivasi berprestasi kerja yang benar-benar sesuai dengan aturan dan harapan masyarakat.

Kemenag melaksanakan evaluasi dengan secara teliti dan secara keseluruhan terhadap para pegawai Kementerian Agama Bogor, dengan cara menijau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi,seperti adanya perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian suatu tujuan. Sedangkan dengan faktor internalnya yaitu strategi yang tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk sehingga dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai, mengkur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan), mengambil tindakan korektif yaitu untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana, tindakan ini diperlukan bila tindakan hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan.

Tanda-tanda keberhasilan diadakannya strategi bimbingan agama ini cukup banyak, salah satunya disiplin mengenai waktu kerja, adanya etika yang cukup tinggi disesama pegawai, menipisnya nilai-nilai negatif yang selama ini menempel pada citra PNS.7

Adapun tingkat keberhasilan yang dicapai dengan diadakannya strategi bimbingan agama ini, memang tidak bisa diukur dengan nilai, namun yang jelas pola pendekatan agama ini cukup berhasil terutama menghilangkan sifat-sifat buruk dalam bekerja yang mungkin kerap kali dialami seseorang dalam bekerja terutama adanya godaan materi sehingga yang bersangkutan tidak bekerja sesuai aturan yang berlaku.

7

Disiplin mengenai waktu kerja hal itu dapat dilihat melalui kehadiran para pegawai ditempat kerja untuk bekerja sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan menurunkan tingkat absensi pegawai. Adanya kerajinan para pegawai dalam melakukan tugas tanpa adanya paksaan melainkan dengan adanya rasa penuh tanggung jawab, adanya etika yang cukup tinggi di sesama pegawai, menipisnya nilai-nilai negatif yang selama ini menempel pada citra PNS, adanya pola peningkatan kuantitas kerja seperti seberapa cepat pekerjaan dapat diselesaikan, adanya kualitas kerja yang lebih baik seperti ketepatan, ketelitian dan keterampilan dalam menyelesaikan pekerjaan, dan adanya peningkatan kinerjadari setiap pegawai terutama bagaimana menempatkan pesan agama dalam setiap aktifitas kerja sehingga hasil prestasi yang dirasakan bisa sesuai harapan lembaga, masyarakat dan bisa bernilai ibadah di mata Allah SWT. 8

C. Strategi Bimbingan Agama Yang Digunakan Oleh Kementerian Agama Dalam Membentuk Motivasi Berprestasi Pegawai

Membentuk motivasi melalui strategi bimbingan agama diarahkan untuk membentuk motivasi berprestasi dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik. Membentuk motivasi berprestasi melalui strategi bimbingan agama harus dapat menjangkau semua unsur internal dan eksternal, yaitu masyarakat luas yang membutuhkan pelayanan sebagai pemangku kepentingan terhadap organisasi atau lembaga untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik.

8

Oleh karena itu strategi bimbingan agama sangat mempengaruhi pencapaian dalam membentuk motivasi berprestasi pada pegawai kementerian agama Kab. Bogor ini. Karena strategi dipahami sebagai sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Strategi bimbingan agama yang digunakan dalam membentuk motivasi berprestasi pegawai Kementerian Agama Bogor ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatan mutu materi bimbingan agama yang disampaikan oleh

pembimbing misalnya dengan memberikan janji,ancaman dan berbagi kisah-kisah terdahulu.

2. Mendorong mereka untuk melaksanakan ibadah shalat, kewajiban dan perintah agama dengan harapan mendapat rahmatnya Allah SWT.

3. Mengingatkan akan siksanya Allah SWT terhadap orang-orang yang melalaikan perintahnya.

4. Menyadarkan betapa pentingnya pula hidup dengan penuh kedisiplinan seperti : Hadir tepat waktu,menjalakan tugas dengan tanggung jawab dan kesadaran.

5. menjalinnya hubungan silaturahmi yang baik terhadap pembimbing dan para pegawai sehingga dapat mudah dipecahkan jika terjadi permasalahan. 6. Memberikan kenaikan jabatan kepada pegawai yang berprestasi

7. Memberikan kompensasi kepada pegawai 8. Menciptakan lingkungan kerja yang harmonis

9. Memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi

10.Tidak ada kesenjangan social seperti membedakan pegawai berdasarkan ras, suku, agama dan sebagainya.

D. Analisis SWOT Strategi Bimbingan Agama Dalam Membentuk Motivasi Berprestasi Pegawai Kementerian Agama Kab. Bogor

Analisi SWOT merupakan bentuk penilaian tentang lembaga dan organisasi dalam memberikan suatu saran atau bentuk kritikan mengenai lembaga tersebut, dalam hal ini Kemenag merupakan lembaga yang berada dilingkungan Pemda Bogor, yang memiliki strategi bimbingan agama dalam membentuk motivasi berprestasi pegawai sehingga perlu adanya penilaian tentang lembaga tersebut agar menjadi lebih baik lagi.

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situsi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.9

Kementerian agama (Kemenag) merupakan sebuah lembaga yang memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperbaiki.

1. Strengths (kekuatan)

Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dinamis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyeksi atau konsep bisnis itu sendiri.Dalam mengadakan strategi bimbingan agama sangatlah diperhitungkan baik secara moril maupun sprituil yang akan terlibat langsung dengan pegawai Kemenag.

9

Amrullah dan Sribudi Cantika, Manajemen Stratejik (Yogyakarta: Graha Mada, 2002), h. 127

a. Bentuk bimbingan

Bentuk bimbingan motivasi berprestasi di kementrian agama bogor yang telah di teliti oleh penulis yaitu dari hasil penelitian lapangan, pembentukan bimbingan motivasi ini dilaksanakan di kantor kementrian agama itu sendri dengan berfasilitas di ruangan yang cukup besar nyaman dilengkapi juga dengan media infokus dan para pegawai duduk terpisah antara pegawai laki-laki dan pegawai perempuan, adapun pembimbing dan para pegawai itu sendri bertingkatan S1, pembentukan bimbingan motivasi ini dilakukan dengan cara berceramah, adapun materi yang disampaikan selalu berhubungan dengan motivasi dan kinerja. Dan terkadang ada beberapa materi juga yang disampaikan dengan menggunakan media infokus yang ada.

b. Sumber daya manusia

Dari segi sumber daya manusia dilihat dari latar belakang pendidikan para pembimbing, kebanyakan lulusan dari strata satu (S1) sehingga materi yang disampaikan oleh pembimbing kepada para pegawai sangatlah berkualitas.10

Adapun kekuatan internalnya yaitu terbentuknya motivasi berprestasi kerja pegawai Kemenag yang lebih baik lagi. Sedangkan untuk kekuatan eksternalnya yaitu menambahkan dan meningkatkan citra lembaga Kementerian Agama Bogor dan menipisnya nilai-nilai negative yang selama ini menempel pada citra PNS.

10

c. Lokasi

Lokasi yang digunakan cukup besar dan mendukung karena tidak panas dan nyaman digunakan untuk memberikan bimbingan agama dalam memotivasi para pegawai yang bekerja di Kantor Kemenag Bogor. d. Biaya

Untuk biaya sudah cukup, karena tidak ada suatu kekurangan apapun, biaya tersebut berasal dari diva anggaran kantor.

e. Media

Media yangdigunakan Kemenag untuk saat ini menggunakan media infokus, komputerisasi dan sebagainya, sehingga pegawai termotivasi untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik hingga terciptanya motivasi berprestasi.11

f. Metode

Untuk metode cukup bagus dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan demostrasi.

2. Weakness (kelemahan)

Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh lembaga, proyeksi atau konsep bisnis itu sendiri.

a. Sumber Daya Manusia

Dari segi sumber daya manusia dilihat dari adanya beberapa pegawai yang belum memiliki komitmen secara utuh bagaimana pentingnya

11

Pengamatan langsung oleh Penulis di Aula Kantor Kementerian Agama Kab. Bogor, tanggal 12 November 2012

bimbingan agama dalam membentuk motivasi berprestasi dalam bekerja.

Selain itu adanya beberapa pegawai yang berdomisili jauh dari kantor Kemenag sehingga menyebabkan keterlambatan dalam menghadiri bimbingan agama tersebut.

b. Waktu

Untuk lamanya waktu yang digunakan masih kurang karena hanya satu jam saja dalam memberikan bimbingan agamanya hal itu membuat kuranngnya efektif pada waktu yang digunakan tersebut.

c. Materi fasilitas

untuk penerapan materi yang disampaikan oleh pembimbing, ada beberapa pegawai yang masih belum bisa mengaplikasikan pesan dari materi yang disampaikan oleh pembimbing dengan cara bekerja yang masih kurang baik.

d. Media fasilitas

dari segi media dapat diketahui kurangnya sarana prasarana seperti computer yang hanya baru memiliki dua computer saja, begitu juga dengan infokus yang hanya memiliki satu infokus saja.

3. Opportunity (peluang)

Beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan dalam proses bimbingan agama ini diantaranya yaitu antusiasnya pegawai yang cukup tinggi serta keterbukaan kepala Kemenag dalam membantu kegiatan ini, dan adanya kebijakan pemerintah melalui dana yang dialirkan untuk memperlancar berjalannya pelaksanaan bimbingan agama yang diadakan dikantor Kementerian Agama Kab. Bogor ini.

4. Threats (ancaman)

Adapun yang merupakan ancaman dan menjadi tantangan berat dalam proses bimbingan agama ini yaitu memperbaikinya nilai-nilai negatif yang selama ini menempel pada citra PNS, diantaranya yaitu bekerja yang kurang baik dan suka menyalahgunakan kesempatan yang ada, terutama dalam godaan materi.12

12

82 PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis dari hasil penelitian yang telah dilakukan

Dokumen terkait