• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satuan Kerja di bawah Binaan Inspektorat II adalah Sekretariat Jenderal dan Direktorat Kesehatan Masyarakat. Yang menjadi sampel dalam survei ini baik yang berlokasi di Pusat (Jakarta) maupun Satker yang berada di daerah.

6.2.2.1. Analisis Deskriptif

▪ Jenis Kelamin

Gambar 6-15 Jenis Kelamin Responden Satker Binaan Inspektorat II Laki-Laki,

63% Perempuan,

6-17

Mayoritas responden untuk binaan inspektorat II adalah laki-laki sebesar 63%, sedangkan perempuan sebesar 37%.

▪ Usia Responden

Gambar 6-16 Usia Responden Satker Binaan Inspektorat II

Rentang usia responden terbanyak adalah 36-50 tahun (61%), selanjutnya adalah responden yang berusia diatas 50 tahun (29%) dan sisanya antara usia 20-35 tahun (10%).

▪ Tingkat Pendidikan Responden

Gambar 6-17 Tingkat Pendidikan Responden Satker Binaan Inspektorat II

> 50 Tahun 29% 20 -35 Tahun 10% 36 - 50 Tahun 61% Diploma 4% Doktor / S3 2% Master / S2 49% Sarjana /S1 45%

6-18

Tingkat pendidikan responden terbanyak untuk satker binaan inspektorat II adalah Master/Strata 2 (49%), selanjutnya adalah Sarjana/Strata 1 (45%), sisanya diploma (4%) dan Doktor/S3 (2%).

▪ Jabatan Responden

Gambar 6-18 Jenis Jabatan Responden untuk Satker Binaan Inspektorat II

Posisi responden tertinggi adalah sebanyak 19,51% adalah responden yang memangku jabatan sebagai PPSPM, pejabat Struktural/pelaksana terkait dan bendahara. Sedangkan responden dengan jabatan PPK dan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa masing masing berjumlah 17,07%, dan terakhir Kepala Satker/KPA sebesar 7,32%.

6.2.2.2. Nilai Persepsi

Tabel 6-20 Nilai Persepsi untuk Satker Binaan Inspektorat II

Dimensi Keterangan Nilai Mutu

Pelayanan Kinerja

A

Persepsi terhadap Program

Pencegahan Korupsi oleh lnspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan

2.99 C Kurang Baik Bendahara, 19.51% Kepala Satker/KPA, 7.32% Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), 17.07% Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, 17.07% Pejabat Struktural/Pelaksana Terkait, 19.51% PPSPM, 19.51%

6-19

Dimensi Keterangan Nilai Mutu

Pelayanan Kinerja

(Khusus Kantor Daerah/UPT Vertikal dan Kantor Pusat)

B

Persepsi terhadap Pelaksanaan Audit oleh Tim lnspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan

3.04 C Kurang Baik

C

Persepsi terhadap Pelaksanaan Reviu dan Evaluasi oleh Tim lnspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan

3.00 C Kurang Baik

D

Persepsi terhadap Pelaksanaan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (TLLHP)

2.98 C Kurang Baik

E

Persepsi terhadap Pelaksanaan Pendampingan/ Pembinaan/ Konsultasi/ Koordinasi Pengawasan dan Supervisi

3.09 B Baik

F

Persepsi terhadap Pengelolaan Sistem Informasi Pengawasan Intern (e-Pengawasan)

2.86 C Kurang Baik

INSPEKTORAT II 3.01 C Kurang Baik

Dari hasil pengukuran persepsi untuk Satker Binaan Inspektorat II, secara umum mutu pelayanan dan kinerja dinilai Kurang Baik dengan nilai 3.01. Hampir seluruh program Itjen mendapatkan Nilai Mutu Pelayanan Kurang Baik (C), kecuali untuk Program Pelaksanaan Pendampingan/ Pembinaan/ konsultasi/ Koordinasi Pengawasan dan Supervisi memiliki nilai mutu Baik (B) yaitu sebesar 3,09. Nilai Mutu Pelayanan terendah untuk Pengelolaan Sistem Informasi Pengawasan Intern (e-Pengawasan) sebesar 2,86. Sedangkan nilai persepsi dari masing-asing atribut untuk inspektorat II adalah sebagai berikut :

Tabel 6-21 Nilai Persepsi Berdasarkan Atribut untuk Satker Binaan Inspektorat II

Atribut Kode Nilai

Persepsi

Mutu

Layanan Kinerja

6-20

Atribut Kode Nilai

Persepsi

Mutu

Layanan Kinerja

Pendampingan Program Penerapan SPIP oleh ITJEN

Kementerian Kesehatan AK1 2.85 C Kurang Baik

Pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi AK2 2.97 C Kurang Baik

Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) oleh ITJEN Kementerian Kesehatan

AK3 3.19 B Baik

Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) oleh ITJEN Kementerian

Kesehatan

AK4 3.20 B Baik

Program Penanganan Pengaduan Masyarakat

Terpadu AK5 2.76 C Kurang Baik

Pembangunan Zona lntegritas Menuju Satker Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Kesehatan

AK6 0 C Kurang Baik

Persepsi Pelaksanaan Audit

Auditor memiliki kompetensi yang cukup BK1 2.91 C Kurang Baik

Kejelasan penulisan temuan hasil audit BK2 3.02 C Kurang Baik

Rekomendasi temuan hasil audit yang dapat

ditindaklanjuti BK3 3.05 C Kurang Baik

Sikap dan perilaku Auditor BK4 3.00 C Kurang Baik

Komunikasi dalam pelaksanaan audit BK5 3.11 B Baik

Alokasi waktu pelaksanaan audit BK6 3.11 B Baik

Persepsi Pelaksanaan Reviu dan Evaluasi

Tim Itjen memiliki kompetensi yang cukup dalam

pelaksanaan reviu dan evaluasi CK1 2.92 C Kurang Baik

Sikap dan perilaku Tim Itjen CK2 3.02 C Kurang Baik

Komunikasi dalam pelaksanaan pelaksanaan reviu

dan evaluasi CK3 3.00 C Kurang Baik

Alokasi waktu pelaksanaan reviu dan evaluasi CK4 3.02 C Kurang Baik

Kejelasan penulisan catatan hasil reviu dan/atau

evaluasi CK5 2.92 C Kurang Baik

Saran perbaikan yang dapat ditindaklanjuti CK6 3.12 B Baik

Persepsi Pelaksanaan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (TLLHP) Tim Itjen memiliki kompetensi yang cukup dalam

pelaksanaan TLLHP DK1 3.00 C Kurang Baik

Sikap dan perilaku Tim Itjen DK2 3.07 B Baik

Komunikasi dalam tindak lanjut hasil audit DK3 3.05 C Kurang Baik

Alokasi waktu dan kecukupan waktu pelaksanaan

6-21

Atribut Kode Nilai

Persepsi

Mutu

Layanan Kinerja

Penerimaan Dokumen Tindak Lanjut Hasil

Audit/Pengawasan Lainnya DK5 3.07 B Baik

Umpan balik hasil tindak lanjut hasil

audit/pengawasan lainnya oleh ltjen DK6 3.05 C Kurang Baik

Persepsi Pelaksanaan Pendampingan/ Pembinaan/ Konsultasi/ Koordinasi Pengawasan dan Supervisi Tim Itjen memiliki kompetensi yang cukup dalam

pelaksanaan pendampingan/ pembinaan/ konsultasi/ koordinasi pengawasan dan supervisi

EK1 3.07 B Baik

Sikap dan perilaku Tim Itjen EK2 3.10 B Baik

Komunikasi dalam pelaksanaan pendampingan/ pembinaan/ konsultasi/ koordinasi pengawasan dan supervise

EK3 3.12 B Baik

Alokasi waktu dan kecukupan waktu pelaksanaan pendampingan/ pembinaan/ konsultasi/ koordinasi pengawasan dan supervise

EK4 3.07 B Baik

Penerimaan Dokumen pendukung pelaksanaan pendampingan/ pembinaan/konsultasi/ koordinasi pengawasan dan supervisi oleh tim Itjen

EK5 3.07 B Baik

Kejelasan penyampaian materi Tim Itjen EK6 3.05 C Kurang Baik

Persepsi terhadap Pengelolaan Sistem Informasi Pengawasan Intern (e-Pengawasan)

Tampilan aplikasi e-pengawasan intern, menarik FK1 2.83 C Kurang Baik

Petunjuk Pengoperasian aplikasi e- pengawasan

intern, jelas FK2 2.70 C Kurang Baik

Cara mengoperasikan e-pengawasan intern cukup

mudah FK3 2.94 C Kurang Baik

Penggunaan aplikasi yang mendukung pelaksanaan

6-22

6.2.2.3. Indeks Kepuasan

Gambar 6-19 Indeks Kepuasan untuk Satker Binaan Inspektorat II

Tabel 6-22 Kode IKP Berdasarkan Dimensi Penelitian

Kode IKP Dimensi Penelitian

A Program Pencegahan Korupsi oleh lnspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan (Khusus Kantor Daerah/UPT Vertikal dan Kantor Pusat)

B Pelaksanaan Audit oleh Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan C Pelaksanaan Reviu dan Evaluasi oleh Tim lnspektorat Jenderal Kementerian

Kesehatan

D PelaksanaanTindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (TLLHP)

E Pelaksanaan Pendampingan/ Pembinaan/ Konsultasi/ Koordinasi Pengawasan dan Supervisi

F Pengelolaan Sistem Informasi Pengawasan Intern (e-Pengawasan)

Secara umum untuk Satker Binaan Inspektorat II Indeks Kepuasan Pelayanan mencapai 75,24% (Kurang Baik). Berdasarkan wawancara terhadap responden terpilih, Indeks

6-23

kepuasan tertinggi dirasakan terhadap Pelaksanaan Pendampingan/ Pembinaan/ Konsultasi/ Koordinasi Pengawasan dan Supervisi yakni mencapai 77,14% (Baik). Kemudian diikuti dimensi Pelaksanaan Audit sebesar 75,93% (Kurang Baik). Sedangkan dimensi yang mendapatkan nilai Indeks kepuasan terendah adalah Pengelolaan Sistem Informasi Pengawasan Intern (e-Pengawasan)sebesar 71.48% (Kurang Baik)

6.2.2.4. Prioritas Perbaikan (Diagonal Split)

Prioritas perbaikan akan spesifik difokuskan pada atribut-atribut khusus yang membentuk dimensi. Dari penghitungan terhadap masing-masing atribut, maka didapati nilai sebagai berikut:

6-24

Berdasarkan hasil analisis pelayanan untuk satker Binaan Inspektorat II, maka lima prioritas perbaikan utama dengan gap terbesar antara tingkat kepuasan dan kepentingan adalah untuk atribut:

▪ Kejelasan Petunjuk pengoperasioan aplikasi e-pengawasan intern (gap 0,84) ▪ Program penanganan pengaduan masyarakat terpadu (gap 0,84)

▪ Kecukupan kompetensi tim Itjen dalam pelaksanaan audit (gap 0,78) ▪ Pendampingan Program SPIP oleh Itjen (gap 0,68)

▪ Pelaksanaan program pengendalian gratifikasi (0,66)

Tabel 6-23 Skala Prioritas Berdasarkan Atribut untuk Satker Binaan Inspektorat II

Nama Atribut Kode Kepuasan Kepentingan Kinerja

Petunjuk Pengoperasian aplikasi e-pengawasan intern, jelas FK2 2.71 3.55 -0.84

Program Penanganan Pengaduan Masyarakat Terpadu AK5 2.76 3.60 -0.84

Auditor memiliki kompetensi yang cukup dalam pelaksanaan

audit BK1 2.92 3.69 -0.78

Pendampingan Program Penerapan SPIP oleh ITJEN

Kementerian Kesehatan AK1 2.85 3.54 -0.68

Pelaksanaan Program Pengendalian Gratifikasi AK2 2.98 3.63 -0.66

Tim Itjen memiliki kompetensi yang cukup dalam

pelaksanaan reviu dan evaluasi CK1 2.93 3.58 -0.65

Kejelasan penulisan catatan hasil reviu dan/atau evaluasi CK5 2.93 3.55 -0.63

Tampilan aplikasi e-pengawasan intern, menarik FK1 2.83 3.45 -0.62

Penggunaan aplikasi yang mendukung pelaksanaan tugas FK4 2.94 3.55 -0.60

Tim Itjen memiliki kompetensi yang cukup dalam

6-25

Nama Atribut Kode Kepuasan Kepentingan Kinerja

Pembangunan Zona lntegritas Menuju Satker Wilayah Bebas dari K-orupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Kesehatan

AK6 2.98 3.58 -0.60

Sikap dan perilaku Tim Itjen CK2 3.03 3.63 -0.60

6.2.3. Profil, Nilai Persepsi dan Indeks Kepuasan Pelayanan untuk Satker

Dokumen terkait