• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORATJENDERAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORATJENDERAL"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

308

I 5 Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat

J - - - -

J

6 Sekretaris Ditjen Penceganan Dan Pengendalian

, .Penya kit

~pala Badan Penelitian Dan Pengembangan

I Kesehatan Bandung 1 ' 5

~---·-

Total 60 Makassar -6 --.---; 30 Jayapura 3 15 Banten 10

I 2 lnspektur II lnspektorat Jenderal Kemenkes

1

3

lnspektur 111 lnspektorat Jenderal kemenkes

I---- ~ -

I 4 Sekretarls Jenderal Kemenkes Kantor Oaerah/UPT Vertikal

Palemban 6 30

I

1 Sekretaris tnspektorat Jenderal 218

42

,Kantor Pusat Jakarta

No.· ; -; sr ' Pejabat Eselon I I II Asal Satker~~~Jumlah Satkerl;-";.~Responde~

REALISASI IN-DEPTH INTERVIEW

REALISASI WAWANCARA SATKER

Sehubungan dengan telah dilaksanakan Survei Kepuasan Pelanggan

:

Survei

Persepsi dan Tingkat Kepuasan Satuan Kerja Terhadap Pelaksanaan Tugas dan

Fungsi lnspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan Tahun 2020 oleh PT

.

ANS

Research

,

berikut hasil pelaksanaan survei tersebut:

1. PT

.

ANS Research telah melaksanakan Survei Kepuasan Pelanggan

:

Survei

Pe

r

sepsi dan Tingkat Kepuasan Satuan Kerja Terhadap Pelaksanaan Tugas dan

Fungsi lnspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan Tahun 2020 pada 60 Satuan

Kerja dengan jum

l

ah 308 responden

.

Pelaksanaan survei ini memakan waktu

selama 2 (dua) bulan

,

yang d

i

mulai dari minggu ke-3 Oktober hingga minggu ke-2

Desember

.

Selain itu PT ANS juga melaksanakan wawancara mendalam

(in depth

interview)

pada Pimpinan Tinggi Madya dan/atau Pratama d

i

internal dan eksternal

lnspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan

.

2

.

Pelaksanaan survei ditujukan kepada responden yang terdiri dari Kepala

Satker/KPA

,

PPK

,

PPSPM

,

Bendahara

,

Pejabat Pengadaan

,

dan Pejabat Struktural

atau Pelaksana terkait bidang pengawasan (termasuk di dalamnya SPI atau SKI

).

3

.

Pelaksanaan survei dilaksanakan di 6 (enam

)

wilayah yang mewakili w

il

ayah

bagian barat

,

tengah

,

dan timur Indonesia, yakni Jakarta

,

Palembang

,

Makassar

,

Jayapura

,

Banten

,

dan Bandung.

lnspektur Jenderal

Sekretar

i

s lnspektorat Jenderal

Laporan Hasil Survei Kepuasan Pelanggan Tahun 2020

22 Januari 2021

Yth

.

Dari

Hal

Tanggal

NOTA DINAS

NOMOR

:

KM

.

05

.

01/1.1/322/2021

(2)

5

.

Berdasarkan has

i

l analis

i

s data

,

secara keseluruhan ltjen Kemenkes memil

i

ki

perseps

i

k

i

nerja yang ba

i

k dengan

nilai mutu pelayanan 8 (Baik),

dengan

ri

nc

i

an

sebaga

i

be

rik

u

t:

5 BALA! SESAR PflATiliAN KESEHATAN (BPI'(] JAXARTA Jakarta

6 BALA! BESAR TEKNIK K.ESEHATAN UNGKUt.uAN DAN PENG'mDALIAN PfNYAKIT JAXARTA Jakarta 7 B{RO KOMUt{li<ASI DAN PELA'fAtl.AH MASYARAKAT Jakarta 8 l&RO UMUM Jakarta 9 OIREKTORAT FASIUTAS PELAYANAN KESEHATAH Jakarta

10 DIREKTORAT GIZJ MASYARAKAl Jakarta 11 OIREKTORAT Ml!rU DAN AKREllfTASI PElAYAN.AN ICf.SEHATAN Jakarta

12 DIREKTORAT PELAYANAN KEFARMASIAN Jakarta

13 DIREICT'ORAT PELAYANAN KE5fHATAN PRIMER Jakarta

14 OIRcKTORAT PELAYANAN KE:SrnATAN RUJUKAN Jakarta

15 OIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENOALIAN PENYM.IT MENULAR LUlGSUNG Jakarta 16 DIRfKTORAT PENCEGAJiAN DAN PENGENOALIAH PENYMiT TIDAi< MENUlM Jakarta

17 DIREKTORAT PENCEGAHAN DAtl PENGENOALIAN PENYA.XIT TUlAR 1/EKTOR DAN ZOONOTIK Jakart.a

18 Dii\EKTORAT PENGAWASArJ ALAT iCESEHATAN OAH PER6EKMAN KFSEHATAN RUMAH TWGGA Jakarta

19 DIREiCTORAT PROMOSI KES.EtiATAN DAN PEMBEROAVAAN MA5YARAKAT Jakarta

20 DlitE.ltrORAT SlJRVEllANS DAN KAMH11NA KfSEHA1TAN Jakarta 2] DiitEiCTORATTATA kflOLA 0BATPUBLIK DArJ PERBEKAlAN KESEHATAN Jakarta 22 KANTOR KESEtiATAN PELABLiHAN KELAS I SOEKARNO HATIA Jakarta

23 KANTOR KESUiATAN PElABUHAN KELAS ITAHIUNG PRIOK Jakarta

24 POUTEKNIK KESfHAT AN JAKARTA I Jakarta

25 POUTEKNIK KEScHATAHJAKARTA II Jakarta

26 POUTEKNIK KESEHATANI JAKARTA Ill Jakari:3

27 PUSAT DATA DAN INFORMASI Jakarta 28 PUSAT PUATIHAN SUMBfl\ DAYA MAt(llSIA KESEHATAH Jakarta

29 PU!.AT PENEUTIAN DAN PENGEMBANGAN 610MEOIS OAN TEKtlOLOGI DASAi\ Kf5EHATAN Jakarta

30 PUSAT l'ENEUTIAN DAN PENGfMBANGAN HUMAN!OitA OAN MANAJEMEN KESEHATAN Jakarta

31 PUSAT PENfUTIAN DAN PENG!:MBANGArJ SUMBER DAYA DAN PELAYANAN KESEHATANI Jakarta

32 PU5AT PENE.LITIAN DANI PENGEMEIANGAN UPAYA KESEHATAN MAS'r'MAXAT Jakal'ila

33 PUSAT PERENCANMN DAN l'ENDAYAGUNAAN SOM KESEHATAN Jakarta 34 RS PUSAT OTAK NASIONAL Jakarta

35 RUMAli WIT ANAK DAN ilUNOA HARAPAN IDA Jakarta

36 RUMAH SAXIT !<ANKER 'DHARMAJS" JAKARTA Jakarta

37 RU MAH S;:w-r KETERGANTUr.'>uAl~ OBAT JAKARTA Jakarta 38 RUMAH SAJ:1T UMUM DR CIPTO MANGUN ltUSUMOJAKARTA Jakarta

39 SHI\ETARIAT BADAN PENELllWI DAN Pi:NGEMBANGAN KESfHATAH Jakarta

40 SHRETARIAT BADAU PENGEMB.ANGAN OAN PEMBEROAYAAN SOM KESfHATiUol Jakarta 41 SURETARIAT DiTJEN ltffARMASIAN DAN AlAT KESEHATAH Jakarta

42 SEIKRfTAfUAT DfiJEN PflAVANAH KESEHATAN Jakarta

43 Sl:JCRITAfUAT DliJEN Pi:NCEG.AtiAN DAN PiNGENDAUAN l'ENVAKIT Jakarta

44 S'tl:ftfTAfUAT KO~IL KEOOKTIRAN INDONESIA Jakarta 45 UNIT PELAYANAN KESfHATAH KEMfNKfS RJ Jakarta

46 BALA! PENEUTIAN DAN PENGEMl'.MIGMJ kfSEHATAN PAPUA Jayapura

47 KAr~TOI\ KES.l'HAT AH PELABUHAN KELAS n JAYAPURA Jayapura 48 POUTEKNIK KE5.!:HATMfJAYAPURA PROPINSI PAPUA Ja,r.mura

49 BAlAJ USEHATAN TilAOISIOOAL MASYARAKAT MAl:ASAR Makassar

50 BALA! TEKNIK Kf.SEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN Pl:NYAKIT KflAS i MAl<ASSM Makassar

s

r

l<ANTOR KESfHATAH PElABUHAN KELAS I MAl<ASSAR Makassar

52 POUTE:KNIK KEScHATAU MAKAS6AR Makassar

53 RUMAH SAXJT OR_ TADJUOIN CtlAUD MAKASSAR Makassar

54 RU MAH SMJT UMUM DR WAHIOIN SUOIRO-HUSOoO MAKA5SAR Makassar

5.5 BALAI BE.SAR PflATIHAN KESEHATAN MAKASSAR Makasssar

56 BALA! Tf'KNIK KESEHATAN LINGICUNGAN DAN PENGENDAllAN PcNVA~IT KELAS I PALEMBANG Palembang

57 KANTOR KESfHATAi'f PELABUHAN KELAS II PAUM!Wl.'G Palembang

58 POUTEICNIK KESfHATAN PALEMBANG Pa.fem bang

59 RUMAH SAIUT KUSTA DR.RIVAi ABDULLAH PALEMBANG Palembang 60 RUMAH SAnl UMUM PlJSAl mt. MOHAMMAD H0.:S1N PALEMBANG Palembang

(3)

• IKP E: lndeks Kepuasan Pelaksanaan

Pendampingan, Pembinaan,

Konsultasi, Koordinasi Pengawasan,

dan Supervisi

• IKP F: lndeks Kepuasan Pengelolaan

Sistem lnformasi Pengawasan Intern

(E-Pengawasan)

Keterangan:

• IKP A: lndeks Kepuasan Program

Pencegahan Korupsi

• IKP B: lndeks Kepuasan Pelaksanaan

Audit

• IKP C: lndeks Kepuasan Pelaksanaan

Reviu dan Evaluasi

• IKP D: lndeks Kepuasan Pelaksanaan

Tindak Lanjut Laporan Hasil

Pemeriksaan

78.51%

Gambar: lndeks Kepuasan Per Dimensi Pelayanan

81.77% 79.74%

IK

P C

IKP D IKP E IKP F 81.54%

8

1.11%

80

.

81

%

80

.67

%

6. Tingkat Kepuasan Satker terhadap pelayanan yang diberikan oleh ltjen Kemenkes

adalah s

e

besar 80

,

81

%

(Ba

i

k)

I

K

P

IKPA

I

KP B

a

.

Mutu

P

elayanan untuk

S

atker Bi

n

aan lnsp

e

ktorat I adalah 3

,

25 atau B (Baik)

b

.

Mutu Pelayanan untuk

S

atker Bin

a

an

l

nspektorat II adalah 3

,

01 atau C

(Kurang Baik)

c

.

Mutu Pelayanan untuk Satk

e

r Bi

n

aan lnspektorat Ill adalah 3

,

28 atau B (Baik)

d

.

Mutu Pelayanan untuk

S

atker B

i

naan lnspektorat IV adalah 3

,

25 atau B (Baik)

B Persepsf terhadap Pelaksanaan Audit oleh 3.24 B Baik

Tim lnspektorat renderal Kementerian

Keseha,tan

c

Persepsi terhadap Pelaksanaan Heviu dan 3.26 B Baik

Evaluas.i oleh Tim lnspektorat Jenderal

Kementerian Kesehatan

D Persepsf terhadap Pefaksanaan l:inda'k: Lanjut 3.19 B Baik

taporan Hasil Pemeriksaan (TLLHP)

E Persepsfterhadap Pelaksanaan 3.27 B Baik

Pendampingan/ Pembinaan/ Konsul'tasi/

Koordinasi Pengawasan dan Supervisi

F Persepsfterhadap Pengelolaan Slstern 3.14 B Baik

lnformasi Pengawasan Intern (e-

Pengawasan)

(4)

7

.

Berdasarkan Satker Binaan Per lnspektorat

,

T

i

ngkat Kepuasan Satker terhadap

pelayanan yang diberikan oleh lnspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan

adalah sebagai berikut:

a

.

lndeks Kepuasan Pelayanan untuk Satker B

i

naan lnspektorat I adalah

81

,

34%

b

.

lndeks Kepuasan Pelayanan untuk Satker B

i

naan lnspektorat II adalah

75

,

24%

c

.

lndeks Kepuasan Pelayanan untuk Satker Binaan lnspektorat Ill adalah

82

,

10%

d

.

lndeks Kepuasan Pelayanan untuk Satker Binaan lnspektorat IV adalah

81

,

28%

8. Prior

i

tas perbaikan pelayanan berdasarkan atribut yaitu

:

1) Petunjuk pengoperasian

,

tam pi Ian

,

dan cara mengoperasikan aplikasi e-

Pengawasan Intern

2) Pendamp

i

ngan Program Penerapan SPIP oleh ltjen Kemenkes

3) Kompetensi Tim ltjen dalam pelaksanaan reviu dan evaluasi

.

9

.

P

i

mpinan ltjen maupun Satker (eselon 1 atau 2) memberikan nilai survei

kepuasan layanan di atas 3 (tiga). Nilai ini berkesesuaian dengan penilaian dari

pelaksana

.

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kerja ltjen telah dirasakan

manfaatnya

.

10. Dukungan pengawasan berbasis teknolog

i

informasi mutlak d

i

perlukan

,

untuk

menjadikan pelaksanaan tugas lebih efisien

,

efektif dan berkual

i

tas.

11

.

Rekomendasi yang diusulkan terkait perbaikan tersebut antara lain:

a. Petunjuk pengoperasian aplikasi e-Pengawasan intern lebih

j

elas dengan

diserta

i

panduan

,

memperbaiki tampilan aplikas

i

agar lebih user fr

i

endly dan

menarik

,

serta memberikan sosialisasi lebih lanjut terkait cara penggunaan

apl

i

kasi e-Pengawasan

b

.

Dalam Pendampingan penerapan SPIP

,

beberapa responden menyatakan

diperlukan adanya pendampangin terkait WBK/VI/BBM lebih lanjut secara

berkala sehingga lebih memudahkan dalam pembuatan peta resiko

c. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SOM yang berkaitan dengan

pelaksanaan tupoksi ltjen

,

baik hard maupun soft skill yang berkaitan dengan

pelaksanaan tupoksi ltjen

.

Misalnya antara lain peningkatan ilmu pengawasan

,

(5)
(6)

1

-

SURVEI KEPUASAN SATKER TERHADAP PELAKSANAAN

TUGAS DAN FUNGSI ITJEN KEMENKES RI TAHUN 2020

(7)

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i DAFTAR GAMBAR ...iii DAFTAR TABEL ...v

PENDAHULUAN ... 1-1 1.1. Latar Belakang ... 1-1 1.2. Target/Sasaran ... 1-2 1.3. Tujuan Pekerjaan ... 1-2 1.4. Ruang Lingkup Pekerjaan ... 1-2 1.5. Keluaran Pekerjaan ... 1-3 1.6. Jangka Waktu Pelaksanaan ... 1-4 PEMAHAMAN TERHADAP KAK ... 2-1 2.1. Pemahaman Terhadap Tujuan... 2-1 2.2. Pemahaman Terkait Ruang Lingkup ... 2-2 2.3. Pemahaman Terhadap Output Pekerjaan ... 2-5 PENDEKATAN DAN METODE PEKERJAAN ... 3-1 3.1. Parameter Penelitian ... 3-1 3.2. Jenis dan Sumber Data ... 3-2 3.3. Teknik Pengambilan Sampel ... 3-4 3.4. Teknik Pengambilan Data ... 3-7 3.5. Metode Analisis ... 3-9 3.5.1. Analisis Deskriptif ... 3-9 3.5.2. Customer Satisfaction Index (CSI) ... 3-9 3.5.3. Analisis Diagonal (Suharjo Split) ... 3-10 ORGANISASI KEGIATAN ... 4-1 4.1. Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung ... 4-1 4.2. Uraian Tugas Tenaga Ahli ... 4-3 PELAKSANAAN TAHAPAN PEKERJAAN ... 5-1

(8)

ii

5.1. TAHAPAN KEGIATAN ... 5-2 5.1.1. Tahapan Persiapan Survei ... 5-3 5.1.2. Tahapan Pelaksanaan Survei ... 5-6 5.1.3. Tahapan Pelaporan... 5-11 ANALISIS DAN HASIL PEKERJAAN ... 6-1 6.1. Profil, Nilai Persepsi dan Indeks Kepuasan Secara Keseluruhan (Nasional) ... 6-1 6.1.1. Analisis Deskriptif ... 6-1 6.1.2. Nilai Persepsi... 6-4 6.1.3. Indeks Kepuasan Secara Keseluruhan ... 6-2 6.1.4. Prioritas Perbaikan (Analisis Diagonal Split) ... 6-4 6.2. Profil, Nilai Persepsi dan Indeks Kepuasan Pelayanan Berdasarkan Satker Binaan Per Inspektorat ... 6-7 6.2.1. Profil, Nilai Persepsi dan Indeks Kepuasan Pelayanan untuk Satker Binaan Inspektorat I ... 6-7 6.2.2. Profil, Nilai Persepsi dan Indeks Kepuasaan Pelayanan untuk Satker Binaan Inspektorat II ... 6-16 6.2.3. Profil, Nilai Persepsi dan Indeks Kepuasan Pelayanan untuk Satker Binaan Inspektorat III ...6-25 6.2.4. Profil, Nilai Persepsi dan Indeks Kepuasan Pelayanan untuk Satker Binaan Inspektorat IV ... 6-34 6.3. Hasil Wawancara Mendalam ... 6-43 6.3.1. Analisis SWOT ... 6-43 6.3.2. Saran/Masukan dari In-Depth Interview (Wawancara Mendalam)... 6-46 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 7-1 7.1. Kesimpulan ... 7-1 7.2. Rekomendasi ... 7-6

(9)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 Kerangka Penelitian ... 2-1 Gambar 2-2 Tahapan Pekerjaan Survei Kepuasan Layanan Itjen ... 2-3 Gambar 3-1 Variabel Pengukuran Indeks Kepuasan Satker Itjen Kemenkes RI ... 3-2 Gambar 3-2 Rancangan Sampel Survei Kepuasan Satker Itjen Kemenkes... 3-5 Gambar 3-3 Metode Pengambilan Data ...3-7 Gambar 3-4 Diagonal Suharjo Split ... 3-11 Gambar 4-1 Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan ... 4-2 Gambar 5-1 Dokumentasi Pelaksanaan Kick Off Meeting ... 5-2 Gambar 5-2 Tampilan Awal Lembar Isian Kuesioner pada Aplikasi Entri di Laptop/Tablet ... 5-4 Gambar 5-3 Tampilan Lembar Isian Kuesioner di Aplikasi Entri (Kepuasan/Kepentingan) ... 5-5 Gambar 5-4 Dokumentasi Pelaksanaan Wawancara Tatap Muka di Berbagai Daerah ... 5-9 Gambar 5-5 Dokumentasi Pelaksanaan Wawancara Mendalam (In-Depth Interview) dengan Pejabat Eselon I/II ... 5-9 Gambar 5-6 Prosedur Penjaminan Mutu (Quality Control) ... 5-10 Gambar 6-1 Komposisi Jenis Kelamin Responden Tersurvei ... 6-1 Gambar 6-2 Sebaran Usia Responden ... 6-2 Gambar 6-3 Tingkat Pendidikan Responden ... 6-2 Gambar 6-4 Komposisi Responden Berdasarkan Inspektorat Binaan ... 6-3 Gambar 6-5 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Jabatan ... 6-4 Gambar 6-6 Indeks Kepuasan Secara Keseluruhan ... 6-3 Gambar 6-7 Indeks Kepuasan per Unit Utama... 6-4 Gambar 6-8 Diagonal Split Kepuasan Satker Itjen ... 6-5

(10)

iv

Gambar 6-9 Jenis Kelamin Responden... 6-7 Gambar 6-10 Usia Responden Satker Binaan Inspektorat I ... 6-8 Gambar 6-11 Tingkat Pendidikan Responden Satker Binaan Inspektorat I ... 6-8 Gambar 6-12 Jenis Jabatan Responden Satker Binaan Inspektorat I ... 6-9 Gambar 6-13 Indeks Kepuasan untuk Satker Binaan Inspektorat I ... 6-13 Gambar 6-14 Diagonal Split Kepuasan Satker Binaan Inspektorat I ... 6-14 Gambar 6-15 Jenis Kelamin Responden Satker Binaan Inspektorat II... 6-16 Gambar 6-16 Usia Responden Satker Binaan Inspektorat II ... 6-17 Gambar 6-17 Tingkat Pendidikan Responden Satker Binaan Inspektorat II... 6-17 Gambar 6-18 Jenis Jabatan Responden untuk Satker Binaan Inspektorat II ... 6-18 Gambar 6-19 Indeks Kepuasan untuk Satker Binaan Inspektorat II ...6-22 Gambar 6-20 Diagonal Split Kepuasan Satker Binaan Inspektorat II ... 6-23 Gambar 6-21 Jenis Kelamin Responden untuk Satker Binaan Inspektorat III ... 6-25 Gambar 6-22 Jenis Kelamin Responden untuk Satker Binaan Inspektorat III ... 6-26 Gambar 6-23 Tingkat Pendidikan Responden ... 6-26 Gambar 6-24 Jenis Jabatan Responden untuk Satker Binaan Inspektorat III... 6-27 Gambar 6-25 Indeks Kepuasan untuk Satker Binaan Inspektorat III ... 6-31 Gambar 6-26 Diagonal Split Kepuasan Satker Binaan Inspektorat III ... 6-32 Gambar 6-27 Jenis Kelamin Responden Satker Binaan Inspektorat IV ... 6-34 Gambar 6-28 Usia Responden untuk Satker Binaan Inspektorat IV ... 6-35 Gambar 6-29 Tingkat Pendidikan Responden Untuk Satker Binaan Inspektorat IV ... 6-35 Gambar 6-30 Jenis Jabatan Responden untuk Satker Binaan Inspektorat IV ... 6-36 Gambar 6-31 Indeks Kepuasan untuk Satker Binaan Inspektorat IV ... 6-40 Gambar 6-32 Diagonal Split Kepuasan Satker Binaan Inspektorat IV ... 6-41

(11)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2-1 Matriks Deliverables Pekerjaan ... 2-4 Tabel 3-1 Jenis dan Sumber Data ...3-3 Tabel 3-2 Matriks Skala Penilaian dalam Survei ... 3-4 Tabel 3-3 Lokasi dan Jumlah Sampel Penelitian ... 3-6 Tabel 3-4 Target Narasumber Wawancara Mendalam ... 3-6 Tabel 3-5 Target dan Karakteristik Responden ... 3-8 Tabel 4-1 Usulan Komposisi Tenaga Ahli ... 4-2 Tabel 4-2 Usulan Komposisi Tenaga Pendukung ... 4-3 Tabel 5-1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan... 5-1 Tabel 5-2 Realisasi Survei Survei Kepuasan Satker ...5-7 Tabel 5-3 Realisasi Wawancara Mendalam Pejabat Eselon I/II ...5-7 Tabel 5-4 Responden In-Depth Interview Pejabat Eselon I/II ...5-7 Tabel 6-1 Persepsi terhadap Pencegahan Korupsi ... 6-5 Tabel 6-2 Persepsi terhadap Pelaksanaan Audit ... 6-7 Tabel 6-3 Persepsi terhadap Pelaksanaan Reviu dan Evaluasi ... 6-8 Tabel 6-4 Persepsi terhadap Pelaksanaan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan ... 6-9 Tabel 6-5 Persepsi terhadap Pelaksanaan Pendampingan/Pembinaan/Konsultasi/Koordinasi Pengawasan dan Supervisi ... 6-10 Tabel 6 Persepsi terhadap Pengelolaan Sistem Informasi Pengawasan Intern (e-Pengawasan) 6-11

Tabel 6-7 Nilai Persepsi Secara Keseluruhan ... 6-12 Tabel 6-8 Nilai Persepsi Berdasarkan Atribut ... 6-13

(12)

vi

Tabel 6-9 Kode IKP Berdasarkan Dimensi Penelitian ... 6-3 Tabel 6-10 Skala Prioritas Perbaikan Berdasarkan Atribut ... 6-6 Tabel 6-11 Nilai Persepsi untuk Satker Binaan Inspektorat I ... 6-9 Tabel 6-12 Nilai Persepsi Berdasarkan Atribut untuk Satker Binaan Inspektorat I ... 6-10 Tabel 6-13 Kode IKP Berdasarkan Dimensi Penelitian ... 6-13 Tabel 6-14 Skala Prioritas Berdasarkan Atribut untuk Satker Binaan Inspektorat I ... 6-15 Tabel 6-15 Nilai Persepsi untuk Satker Binaan Inspektorat II ... 6-18 Tabel 6-16 Nilai Persepsi Berdasarkan Atribut untuk Satker Binaan Inspektorat II ... 6-19 Tabel 6-17 Kode IKP Berdasarkan Dimensi Penelitian ...6-22 Tabel 6-18 Skala Prioritas Berdasarkan Atribut untuk Satker Binaan Inspektorat II ... 6-24 Tabel 6-19 Nilai Persepsi untuk Satker Binaan Inspektorat III ... 6-27 Tabel 6-20 Nilai Persepsi Berdasarkan Atribut untuk Satker Binaan Inspektorat III ... 6-28 Tabel 6-21 Kode IKP Berdasarkan Dimensi Penelitian ... 6-31 Tabel 6-22 Skala Prioritas Berdasarkan Atribut untuk Satker Binaan Inspektorat III ... 6-33 Tabel 6-23 Nilai Persepsi untuk Satker Binaan Inspektorat IV ... 6-36 Tabel 6-24 Nilai Persepsi Berdasarkan Atribut untuk Satker Binaan Inspektorat IV ... 6-37 Tabel 6-25 Kode IKP Berdasarkan Dimensi Penelitian ... 6-40 Tabel 6-26 Skala Prioritas Berdasarkan Atribut untuk Satker Binaan Inspektorat IV ... 6-42 Tabel 6-27 Saran/Masukan untuk Perbaikan Hasil In-Depth Interview ... 6-46

(13)

1-1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Sebagai salah satu unsur penyelenggara negara, Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan perlu untuk terus menerus meningkatkan kualitas pelayanannya, baik di ranah internal ataupun eksternal. Bagi internal inspektorat, pelaksanaan evaluasi kinerja yang berkesinambungan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan lnspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI itu sendiri. Sedangkan bagi Kemenkes RI, pelaksanaan evaluasi atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dapat mendukung sasaran program peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi tata kelola pemerintahan dan terlaksananya reformasi birokrasi.

Untuk mendukung upaya tersebut, pada tahun 2020 Itjen Kemenkes akan melaksanakan “Survei Tingkat Kepuasan Satuan Kerja terhadap Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan RI”. Kegiatan semacam hal tadi bukanlah hal baru bagi lingkungan Inspektorat Jenderal Kemenkes RI (Itjen Kemenkes RI). Pada tahun 2019 telah dilaksanakan Survei Persepsi dan Tingkat Kepuasan Satuan Kerja terhadap Pelaksanaan Tugas dan Fungsi lnspektorat Jenderal. Adapun pelaksanaan survei disusun berdasarkan tingkat persepsi dan kepuasan atas pelaksanaan tugas dan fungsi lnspektorat Jenderal. Topik yang dijadikan pertanyaan dalam kuesioner diantaranya:

a. Program Pencegahan Korupsi yang terdiri dari: SPIP, gratifikasi, LHKPN/LHKASN, penanganan pengaduan masyarakat terpadu, dan zona integritas menuju WBK/WBBM;

b. Pelaksanaan audit;

c. Pelaksanaan reviu/evaluasi;

(14)

1-2

e. Pelaksanaan pendampingan/ pembinaan/ konsultasi/ koordinasi pengawasan dan supervisi; dan

f. Pengelolaan Sistem Informasi Pengawasan Intern (e-Pengawasan).

Pada tahun 2020, akan dilaksanakan survei dengan atribut yang hampir sama dengan perbaikan pada proses akuisisi dan analisis data. Dengan dilaksanakannya Survei Kepuasan Satker Itjen Kemenkes RI, diharapkan dapat diketahui masukan dan saran dalam rangka perbaikan kinerja sehingga pelaksanaan Tupoksi dari Itjen Kemnkes RI dapat beranjak ke arah yang lebih baik.

1.2.

Target/Sasaran

Target/sasaran kegiatan ini adalah pengukuran tingkat kepuasan pelayanan Itjen Kemenkes RI terhadap Satker di lingkungan Kemenkes atas tugas dan fungsi dari Itjen Kemenkes.

1.3.

Tujuan Pekerjaan

Tujuan dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui kualitas kinerja pelayanan publik Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan terhadap satuan kerja di lingkup Kementerian Kesehatan.

2. Mendapatkan gambaran hasil persepsi dan tingkat kepuasan satuan kerja atas pelaksanaan tupoksi Itjen Kemenkes tahun 2020 sebagai masukan untuk perencanaan selanjutnya.

1.4.

Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup dari pekerjaan terdiri dari 3 (tiga) cakupan utama yaitu : 1. Tahapan Persiapan

Tahapan persiapan dari pekerjaan ini antara lain : ▪ Kick Off Meeting

(15)

1-3

▪ Inventarisasi data sekunder

▪ Finalisasi instrumen pekerjaan (kuesioner dan panduan In-Depth Interview) ▪ Penyiapan aplikasi survei

▪ Pelatihan tenaga lapangan

2. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Tahapan pelaksanaan pekerjaan meliputi tahapan sebagai berikut : ▪ Koordinasi dan penjadwalan wawancara dengan narasumber

▪ Pelaksanaan wawancara metode kuantitatif secara tatap muka terhadap satker terpilih (Kantor Pusat dan Kantor Daerah)

▪ Pelaksanaan wawancara metode kualitatif secara tatap muka terhadap narasumber terpilih

▪ Entri data (wawancara responden satker) dan transkrip wawancara mendalam (In-Depth Interview)

▪ Penjaminan mutu pelaksanaan survei melalui Quality Control ▪ Cleaning data basis data terentri

▪ Pengolahan data hasil survei

3. Tahapan Penyelesaian Pekerjaan

Tahapan penyelesaian pekerjaan terdiri dari : ▪ Pengolahan dan analisis data

▪ Penyusunan laporan akhir

▪ Presentasi laporan akhir hasil pekerjaan

1.5.

Keluaran Pekerjaan

(16)

1-4

a. Tingkat kepuasan satuan kerja atau Customer Satisfaction Index (CSI) Itjen Kemenkes Tahun 2020 untuk keseluruhan Itjen dan per Inspektorat.

b. Identifikasi dan analisa persepsi dari satuan kerja sebagai bahan rekomendasi, masukan, serta langkah perbaikan kinerja layanan yang konstruktif terkait penyelenggaraan pelayanan Itjen Kemenkes.

c. Identifikasi dan analisa pengaduan satker terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini untuk dijadikan pedoman kebijakan, program dan strategi guna peningkatan pelayanan.

d. Masukan dan saran untuk perbaikan Itjen Kemenkes RI.

1.6.

Jangka Waktu Pelaksanaan

Sesuai dengan yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka pekerjaan ini dilaksanakan dalam kurun waktu 60 (enam puluh) hari sejak ditandatanganinya kontrak, yakni dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2020.

(17)

2-1

PEMAHAMAN TERHADAP KAK

2.1.

Pemahaman Terhadap Tujuan

Berdasarkan petunjuk yang termaktub di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka dibutuhkan sebuah kerangka penelitian yang dapat menerjemahkan maksud dan tujuan dilaksanakannya pekerjaaan ini. Berdasarkan pemahaman terhadap tujuan dan output/keluaran yang diinginkan dalam pekerjaan ini, maka didapati kerangka penelitian sebagai berikut:

Gambar 2-1 Kerangka Penelitian

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan utama dilaksanakannya pekerjaan ini adalah diketahuinya tingkat persepsi dan tingkat kepuasan Satker Itjen Kemenkes RI berserta saran/masukan yang berguna untuk perbaikan kedepan. Untuk mendukung hal tersebut, maka metode akuisisi dan kuesioner yang dibuat harus dapat menjembatani

(18)

2-2

data-data yang dapat menghasilkan keluaran tersebut di atas. Dengan demikian, proses akuisisi data yang dilakukan akan dibagi ke dalam 2 (dua) jenis data yaitu pertama, data kuantitatif yang didapat melalui wawancara tatap muka dengan responden terpilih dari satker (baik pusat dan daerah). Kedua, data kualitatif yakni data yang didapat melalui wawancara mendalam dengan pejabat eselon I/II dari unit satker dan pihak internal Itjen Kemenkes RI (Inspektur). Kebutuhan atas 2 (dua) jenis data di atas akan diterjemahkan ke dalam instrumen pekerjaan yang didisain sedemikian rupa sehingga kebutuhan data yang dimaksud dapat dikumpulkan.

2.2.

Pemahaman Terkait Ruang Lingkup

Pemahaman terhadap ruang lingkup adalah kunci dalam menentukan tahapan pekerjaan secara keseluruhan. Pada sub bab ini, akan dijelaskan terkait pemahaman penyedia jasa terkait ruang lingkup pekerjaan sehingga tahapan pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan ruang lingkup yang telah ditetapkan. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, ruang lingkup pekerjaan ini setidaknya dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) tahapan utama. 3 (tiga) tahapan itu yakni tahapan persiapan survei, tahapan pelaksanaan, dan tahapan pelaporan. Tahapan persiapan berkaitan dengan perancangan pekerjaan secara keseluruhan. Tahapan pelaksanaan pekerjaan berkaitan dengan pelaksaan akuisisi data di lapangan. Sedangkan tahapan pelaporan terkait dengan penyampaian laporan hasil pekerjaan. Adapun Ketiga tahapan tersebut di atas dapat diterjemahkan dalam urutan tahapan sebagai berikut:

(19)

2-3

Gambar 2-2 Tahapan Pekerjaan Survei Kepuasan Layanan Itjen

Dari ruang lingkup tersebut, maka tahapan pekerjaan beserta target deliverables/output dari pekerjaan dapat disarikan ke dalam matriks sebagai berikut:

TAHAP PERSIAPAN Kick Off Meeting

Penyusunan rencana kerja Inventarisasi data

sekunder

Penyusunan dan Finalisasi Instrumen Pekerjaan Penentuan/ desain sampel penelitian Pelatihan tenaga lapangan TAHAP PELAKSANAAN: Distribusi logistik kebutuhan survei Koordinasi dan Penjadwalan wawancara dengan narasumber Pelaksanaan Survei Proses entri data QC

Analisis Data Awal

PENYUSUNAN LAPORAN : Analisis data hasil survei

Presentasi Laporan Akhir

Serah terima hasil pekerjaan (Buku Laporan Akhir)

(20)

2-4

Tabel 2-1 Matriks Deliverables Pekerjaan

NO. URUTAN KEGIATAN DELIVERABLES ESTIMASI

I KICK OFF MEETING Penyampaian Konsep Riset oleh

Penyedia Jasa Minggu 1

II TAHAP PERSIAPAN

Minggu 1-2 Penyusunan rencana kerja

- Penyusunan program kerja

- Penyusunan timeline

pekerjaan

Inventarisasi Data Sekunder

- Benchmark penelitian

sebelumnya

- Kajian Pustaka dll1

Penyusunan Instrumen Pekerjaan Draft Instrumen/Kertas Kerja

(kuesioner) Finalisasi Instrumen dan Metode Pekerjaan

(metode akuisisi dan sampling) Instrumen/Kertas Kerja Final

Pelatihan tenaga lapangan Pelatihan surveyor

Penyiapan logistic survei Penggandaan kuesioner dan

penyiapan APD

III

TAHAP PELAKSANAAN SURVEI

Minggu 3-7

Distribusi logistik Distribusi logistik ke daerah

Koordinasi dengan narasumber Penjadwalan pelaksanaan

survei

Pelaksanaan Survei di Lapangan Pelaksanaan Survei sesuai

jadwal yang ditetapkan

Entri data di Lapangan Raw basis data

Pengiriman dokumen survei dan fliing dokumen Basis Data Hasil Survei

QC Dokumen Konfirmasi isian ke surveyor

dan narasumber

Pengolahan dan Analisis Data Mock Up/Desain Analisis Data

(21)

2-5

NO. URUTAN KEGIATAN DELIVERABLES ESTIMASI

IV TAHAP PELAPORAN

Minggu 7-8/9

Presentasi Laporan Akhir Presentasi hasil pekerjaan dan

penyerahan buku laporan akhir Laporan Akhir

2.3.

Pemahaman Terhadap Output Pekerjaan

Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), output dari pekerjaan ini adalah berupa laporan yang di dalamnya terdapat 4 (empat) kajian utama yakni sebagai berikut:

1. Informasi yang objektif mengenai kinerja layanan Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan.

2. Tingkat kepuasan satuan kerja atau Customer Satisfaction Index (CSI) Itjen Kemenkes Tahun 2020.

3. Identifikasi dan analisa persepsi dari satuan kerja sebagai bahan rekomendasi, masukan, serta langkah perbaikan kinerja layanan yang konstruktif terkait penyelenggaraan pelayanan Itjen Kemenkes.

4. Identifikasi dan analisa pengaduan satker terhadap pelayanan yang telah diberikan selama ini untuk dijadikan pedoman kebijakan, program dan strategi guna peningkatan pelayanan.

Maka dari keluaran yang dinginkan tersebut beberapa jenis analisis yang nantinya akan digunakan antara lain :

1. Analisis Deskriptif:

Analisis dekriptif ditujukan untuk menunjukkan profil dan karakteristik responden. Selain itu, jawaban terkait dengan persepsi dapat ditampilkan melalui jenis analisis ini.

2. Penghitungan Customer Satisfaction Index dalam rangka mengukur kepuasan satker terhadap Itjen:

(22)

2-6

Pengukuran untuk mendapatkan nilai yang menjelaskan sejauh mana layanan yang diberikan telah memberikan kepuasan kepada penerima layanan

3. Pendalaman masukan dan saran melalui pelaksanaan In-Depth Interview (wawancara mendalam):

Keluaran yang diinginkan yakni berupa masukan dan saran dalam bentuk data kualitatif dimana masukan tersebut tidak dapat digali melalui instrument kuantitatif.

(23)

3-1

PENDEKATAN DAN METODE

PEKERJAAN

Pemahaman terhadap permasalahan yang untuk selanjutnya dituangkan pada pendekatan sistematis dan metodologi pelaksanaan pekerjaan perlu dilakukan secara detail sebagai landasan untuk menghasilkan analisa yang terstruktur dan dalam.

3.1.

Parameter Penelitian

Pada umumnya, penelitian yang bertujuan mengetahui perubahan atas fenomena tertentu yang dilaksanakan pada sequence (urutan) waktu yang berbeda (tracking)Terdapat 2 (dua) pendekatan. Pertama, mempertahankan variabel dari penelitian sebelumnya. Kedua, mempertahankan variabel dari penelitian sebelumnya namun dilakukan penajaman atau penambahan insight tanpa mempengaruhi variabel utama. Pada penelitian kali ini, calon penyedia jasa akan menggunakan pendekatan ke-2, di mana variabel-variabel yang ada pada tahun sebelumnya akan dipertahankan untuk kemudian ditambahkan beberapa insight yang dituangkan dalam kuesioner. Yang demikian untuk menjaga relevansi penelitan sehingga tidak terjadi bias dalam melakukan evaluasi.

Terkait dengan hal tersebut, maka pada sub bab ini akan coba dipetakan beberapa variabel utama yang akan ditungkan ke dalam kuesioner.

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, evaluasi layanan disandarkan kepada evaluasi terhadap tugas pokok dan fungsi yang diemban oleh Itjen Kemenkes RI. Berdasarkan pemahaman terhadap hal tersebut, maka parameter yang disusun dalam penelitian kali ini dapat dijelaskan ke dalam ilustrasi penjelasan sebagai berikut:

(24)

3-2

Gambar 3-1 Variabel Pengukuran Indeks Kepuasan Satker Itjen Kemenkes RI

Dari ilustrasi di atas, maka kuesioner yang disusun dibangun berdasarkan 6 (enam) dimensi di atas. Dimensi tersebut yaitu :

1. Pencegahan Korupsi; 2. Pelaksanaan Audit;

3. Pelaksanaan Reviu/Evaluasi;

4. Pelaksanaan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan; 5. Pelaksanaan pendampingan; dan

6. Aplikasi e-Pengawasan Internal.

Dari kuesioner tersebut, diharapkan dapat diketahui gap antara kualitas layanan dengan harapan yang diinginkan oleh satker dan pada akhirnya diketahui indeks kepuasan satker secara keseluruhan.

3.2.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Sumber data yang diperoleh berasal dari data internal dan eksternal seperti studi kepustakaan, internet, dan

(25)

3-3

sebagainya. Pengumpulan data primer diperoleh melalui survei kepuasan pelanggan dengan penyebaran kuesioner. Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui data yang sudah dimiliki oleh itjen Kemenkes RI, instansi terkait, dan bahan literatur. Penjelasannya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 3-1 Jenis dan Sumber Data

No Tujuan Penelitian Jenis Data

Dibutuhkan Sumber Data Metode Analisis Data

1. Indeks Kepuasan

pengguna layanan Primer

Eksternal melalui Kuesioner

Deskriptif, Customer Satisfaction Index (CSI) , Customer Disatisfaction Index (CDI)

2. Karakteristik

Responden

Primer Eksternal melalui

Kuesioner Deskriptif

3. Nilai persepsi atas

tupoksi

Primer Eksternal melalui

kuesioner Deskriptif

4. Prioritas perbaikan

layanan

Primer Eksternal melalui

kuesioner

Partial Least Square & Analisis Diagonal

5.

Saran dan rekomendasi perbaikan

Primer Eksternal Melalui

Kuesioner

Eskternal melalui In-Depth Interview

Deskriptif

Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2004, dalam menerjemahkan skala penilaian indeks persepsi kepuasan layanan akan menggunakan skala ordinal dalam rentan 1 s/d 4. Semakin besar penilaian maka menunjukkan semakin puas persepsi layanan yang dirasakan oleh responden. Ilustrasi dari penilaian tersebut dapat dilihat pada matriks sebagai berikut:

(26)

3-4

Tabel 3-2 Matriks Skala Penilaian dalam Survei

3.3.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada riset kali ini dijalankan dengan memperhatikan jumlah dari satker yang menjadi populasi target penelitian. Dari total 419 satker, jumlah satker yang menjadi target sasaran berjumlah 215 (dua ratus lima belas) satker (diluar satker Itjen) sesuai dengan data yang diterima dari Itjen Kemenkes RI. Dengan memperhatikan berbagai pertimbangan dan tujuan dari penelitian, maka disain sampel yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Teknik pengambilan sampel menggunakan Multistage Sampling

2. Tahap pertama adalah melakukan sensus terhadap Eselon 1 yang berada dibawah Kementerian Kesehatan. Dari data yang didapatkan ada 8 Eselon 1 dibawah Kementerian Kesehatan selain Inspektorat Jenderal.

3. Tahap kedua adalah melakukan pemilihan sampel satker dimasing-masing Eselon 1 tersebut secara purposive yang dianggap dapat mewakili Indonesia Bagian Barat, Indonesia Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Timur.

(27)

3-5

Frame pemilihan sampel dapat dijelaskan dalam ilustrasi sebagai berikut:

Gambar 3-2 Rancangan Sampel Survei Kepuasan Satker Itjen Kemenkes

Jika ada 215 satker (diluar satker Itjen) dan setiap satker diasumsikan terdapat 6 stakeholder maka populasinya akan sejumlah 1.290. Dari populasi ini setelah dihitung menggunakan metode Slovin tersebut dengan selang kepercayaan 95% dan Margin of Error sebesar 5% didapatkan jumlah sampel yang harus diambil ada 295 responden. Responden ini akan dipilih secara purposive yang dianggap dapat mewakili satker dan yang dianggap dapat mewakili wilayah Indonesia Bagian Barat, Indonesia Bagian Tengah dan Indonesia Bagian Timur. Dengan memperhatikan ketersediaan satker yang ada, maka target sampel didapati sebagai berikut:

(28)

3-6

Tabel 3-3 Lokasi dan Jumlah Sampel Penelitian

No Provinsi Kota Jumlah

Responden

1 DKI Jakarta Jakpus, Jakbar, Jaktim, Jaksel, Jakut 205

2 Banten Cilegon, Serang 10

3 Jawa Barat Bandung 5

4 Sumatera Selatan Palembang, Baturaja 30

5 Sulawesi Selatan Makassar 35

6 Papua Jayapura 15

Total Jumlah 300

Selain melakukan akuisisi data dengan melakukan pengukuran kepuasan layanan terhadap satker, demi memperkaya analisis penelitian maka pada penelitian ini juga akan dilaksanakan wawancara mendalam kepada pejabat eselon I/II. Target narasumber yang akan diwawancara adalah sebagai berikut:

Tabel 3-4 Target Narasumber Wawancara Mendalam

No. Pejabat Eselon I / II

1 Inspektur Jenderal

2 Sekretaris Inspektorat Jenderal 3 Inspektur I

4 Inspektur II 5 Inspektur III 6 Inspektur IV

7 Inspektur Investigasi 8 Ditjen Pelayanan Kesehatan 9 Sekretariat Jenderal

10 Ditjen Kesehatan Masyarakat

11 Ditjen Penceganan Dan Pengendalian Penyakit 12 Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan 13 Ditjen Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

(29)

3-7

3.4.

Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data pada pekerjaan ini akan dilakukan dengan metode pengambilan data langsung (data primer) yakni dengan menjalankan wawancara tatap muka (face to face) dengan responden. Wawancara/interviu merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil tatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai. Dalam metode wawancara, pewawancara atau peneliti umumnya mengiringi penggalian informasi sesuai dengan runtutan pertanyaan yang sudah dituangkan ke dalam kuesioner. Namun, jika surveyor tidak menemukan kesesuaian jadwal dengan narasumber, kegiatan pengambilan data akan dilakukan melalui metode link isian, dimana narasumber akan diberikan link isian dan dalam pengisiannya akan dipandu oleh surveyor terkait. Metode pengambilan data yaitu sebagai berikut:

Dalam mengumpulkan data melalui wawancara, baik secara tatap muka langsung ataupun menggunakan link isian, surveyor diharapkan dapat melakukan wawancara secara menyeluruh dan mendalam untuk pengerjaan laporan. Responden akan dipersilakan menjawab pertanyaan yang terdiri dari 2 (dua) jenis pertanyaan, yakni pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Dalam melaksanakan wawancara, surveyor tidak diperkenankan

(30)

3-8

mempengaruhi jawaban dari responden dan mempersilakan mereka untuk menjawab sesuai dengan persepsi yang mereka rasakan.

Sesuai dengan tujuan dan keluaran dari penelitian, maka target dan karakteristik responden yang menjadi sampel beserta metode yang dijalankan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3-5 Target dan Karakteristik Responden

Jenis Interview Tipe Responden Jumlah

Sample

Interview

Pemegang Jabatan di Satker terpilih (pejabat pengadaan, pejabat struktural, dan pelaksana terkait)

300 Pemegang Jabatan di Satker terpilih (Kepala satker/KPA,

Pejabat pembuat komitmen, PPSPM, dan bendahara)

In-depth Interview Pimpinan di Kemkes (Pejabat Eselon I dan II) 14

Total 314

Berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19, maka pelaksanaan survei tatap muka akan dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan. Dalam melaksanakan wawancara tatap muka, surveyor wajib mematuhi hal-hal sebagai berikut:

1. Selalu membawa dan memakai masker ketika melaksanakan wawancara 2. Selalu membawa dan memakai hand sanitizer ketika melaksanakan wawancara 3. Menjaga jarak aman dengan narasumber minimal 1 sd 1,5 Meter

4. Melakukan rapid test/PCR Swab jika diperlukan (sesuai persyaratan yang ditetapkan di lingkungan survei)

(31)

3-9

3.5.

Metode Analisis

Analisis data yang diperlukan dalam kegiatan ini diantaranya adalah analisis deskriptif, analisis CSI (Customer Satisfaction Index), dan Diagonal Suharjo Split. Penjelasan mengenai bentuk analisis tersebut akan dijelaskan pada sub bab di bawah ini.

3.5.1.

Analisis Deskriptif

Penggunaan analisis deskriptif dalam penelitian adalah berupa jumlah (n) dan persentase. Analisis deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik responden dan tingkat kepuasan responden atas dimensi-dimensi yang membentuknya. Hal yang dilakukan dengan mendata seperti jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, usia dan tingkat kepuasan responden atas dimensi pembentuk kepuasan tersebut. Setelah itu data yang diperoleh kemudian diinterpretasikan sehingga dapat menjelaskan karakteristik responden di dalam penelitian.

3.5.2.

Customer Satisfaction Index (CSI)

Indeks Kepuasan konsumen Customer Satisfaction Index (CSI) merupakan suatu nilai yang dapat dipercaya oleh manajemen untuk menjelaskan sejauh mana perusahaan telah memberikan kepuasan terhadap produk/jasa kepada konsumen. Pengukuran tingkat kepuasan dapat dilakukan dengan pembobotan (weight CSI) yang sama untuk tiap-tiap atribut penyusunnya. Rata-rata tertimbang (weighted average) dapat dihitung setelah menjumlahkan keseluruhan nilai dari kuantitas data, lalu membaginya dengan jumlah data tersebut. Rata-rata tertimbang dihitung dengan mempertimbangkan suatu kondisi tambahan tertentu yang terkait dengan masing-masing nilai untuk data (Pathak, 2012). Dengan kata lain, beberapa nilai dikalikan dengan faktor ekstra perkalian atau biasa disebut bobot dengan pertimbangan bahwa nilai tersebut sering terjadi. Dalam rata-rata tertimbang beberapa nilai-nilai kuantitas tertentu memberikan kontribusi lebih dari yang lain, dapat dilihat dari timbangan/bobot yang lebih besar dibandingkan yang lain. Berbeda

(32)

3-10

dengan nilai rata-rata, dimana semua nilai-nilai kuantitasnya memiliki kontribusi yang sama.

Rata-rata tertimbang menjadi konsep yang penting dalam statistik deskriptif dan matematika. Rumus rata-rata tertimbang adalah sebagai berikut:

𝑊 =∑ 𝑤𝑖𝑋𝑖

𝑛 𝑖=1

∑𝑛𝑖=1𝑤𝑖

dimana

𝑊 = Rata-rata tertimbang (weighted average) 𝑛 = jumlah data

𝑤𝑖 = bobot data ke-i

𝑋𝑖 = nilai data ke-i

3.5.3.

Analisis Diagonal (Suharjo Split)

Analisis diagonal digunakan untuk melihat tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan terhadap suatu atribut dikaitkan dengan efisiensi pelayanannya. Analisis ini merupakan pengembangan dari analisis Importance Performance Analysis (IPA), mengingat kuadran yang dijadikan acuan analisis sangat tergantung pada jumlah atribut dan jumlah pelanggan yang diteliti. Apabila jumlah atribut dan jumlah pelanggan ditambah maka bentuk kuadran dan hasil analisisnya akan berubah, sedangkan pendekatan garis efisiensi pelayanan dalam analisis diagonal relatif tetap untuk dijadikan acuan analisis karena tidak tergantung pada jumlah atribut dan jumlah pelanggan yang diteliti.

(33)

3-11

Hasil dari analisis diagonal dituangkan dalam bentuk diagram kartesius berupa garis linear mulai dari titik nol dan memotong secara diagonal diantara sumbu kepentingan dengan sumbu kepuasan (Diagonal Suharjo Split). Garis linear tersebut disebut dengan garis efficient service karena pada garis ini tingkat kepuasan pelanggan sesuai dengan tingkat kepentingannya terhadap suatu atribut. Atribut yang berada di atas garis efficient service menunjukkan adanya over service, sedangkan yang berada di bawahnya menunjukkan under service dengan melihat posisi suatu atribut dalam diagram tersebut maka dapat diketahui sejauh mana jarak kepentingan maupun kepuasan suatu atribut terhadap garis efficient service-nya.

Dengan menggunakan skala Likert, kinerja suatu atribut dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Apabila tingkat kepentingan dikurangi tingkat kepuasan suatu atribut (X-Y) menghasilkan nilai 0, maka atribut tersebut berada tepat pada garis efficient service atau disebut pelayanan yang efisien (efficient service).

2. Apabila tingkat kepentingan dikurangi dengan tingkat kepuasan suatu atribut (X-Y) menghasilkan nilai negatif, maka atribut tersebut berada diatas garis efficient service atau disebut layanan yang berlebihan (over service)

Under Service Over Service Efficient Service Tingkat Kepentingan Tingkat Kepuasan Kuadran I

Focus effort here

Kuadran II

Maintain performance

Kuadran III

Medium low priority

Kuadran IV Reduce emphasis

(34)

3-12

3. Apabila tingkat kepentingan dikurangi tingkat kepuasan suatu atribut (X-Y) menghasilkan nilai positif, maka atribut tersebut berada di bawah garis efficient service atau disebut layanan yang tidak memadai (under service)

4. Pengembangan atau penurunan (reduksi) terhadap suatu atribut dapat diidentifikasi dari hasil pengurangan nilai X dan Y. Apabila hasilnya positif, maka atribut tersebut perlu dikembangkan atau ditingkatkan, sedangkan apabila hasilnya negatif maka atribut tersebut perlu diturunkan atau direduksi.

5. Prioritas pengembangan atribut dimulai dari urutan X dan Y bernilai positif terbesar sampai yang terkecil.

(35)

4-1

ORGANISASI KEGIATAN

Pada pelaksanaan pekerjaan Survei Kepuasan Satker Atas Layanan Itjen Kemenkes tahun 2020 terdiri dari 2 (dua) organ besar, yakni tim tenaga ahli dan tenaga pendukung. Tenaga ahli dan tenaga pendukung yang diusulkan pada pekerjaan ini dapat dilihat pada bab berikut.

4.1.

Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung

Sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam Kerangka Acuan Kerja, maka komposisi tenaga ahli pada pekerjaan ini terdiri dari :

1. Project Leader/Pemimpin Proyek, merupakan leader dari pelaksanaan pekerjaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh proses pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga selesainya pekerjaan. Kualifikasi pendidikan yang usulkan pada posisi ini adalah Strata-2 pada bidang keilmuan Ilmu Manajemen dengan pengalaman minimal 5 tahun di bidang keahliannya.

2. Ahli Statistik, tenaga ahli yang bertanggung jawab terhadap proses analisis data khususnya analisis kuantitatif. Kualifikasi pendidikan yang usulkan pada posisi ini adalah Strata-2 pada bidang keilmuan Ilmu Statistika dengan pengalaman minimal 3 tahun di bidang keahliannya/ Strata-1 pada bidang keilmuan Ilmu Statistika dengan pengalaman minimal 8 tahun di bidang keahliannya.

Sedangkan untuk tenaga ahli pendukung, beberapa posisi yang dibutuhkan diantaranya : 1. Surveyor, yakni organ yang akan melaksanakan survei kepuasan pelayanan dan akan

bersinggungan langsung dengan responden yang menjadi sasaran kegiatan riset ini. Kualifikasi pendidikan yang usulkan pada posisi ini adalah minimal D3 dan berpengalaman melaksanakan survei sejenis.

(36)

4-2

2. Tenaga Administrasi Proyek, yakni tenaga pendukung yang bertanggung jawab terkait administrasi proyek dari awal dimulai pekerjaan hingga serah terima hasil pekerjaan. Kualifikasi Pendidikan yang disyaratkan untuk posisi ini adalah minimal D3 dan berpengalaman minimal 3 tahun.

Struktur organisasi pekerjaan ini dapat diilustrasikan dalam organ sebagai berikut:

Gambar 4-1 Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan

Sedangkan usulan komposisi tenaga ahli pada pekerjaan ini yakni:

Tabel 4-1 Usulan Komposisi Tenaga Ahli

No Nama Posisi Yang

diusulkan Pendidikan

Pengalaman Pekerjaan

1 Hanantyoko Dewanto Team Leader S2 – Manajemen 10 Tahun

(37)

4-3

Tabel 4-2 Usulan Komposisi Tenaga Pendukung

No Nama Posisi Yang diusulkan Pendidikan Wilayah

1 Diah Lestariningsih Surveyor In-Depth Interview S2 – Manajemen Pusat

2 Achmad Faisal Amrie Surveyor S1 – Ilmu Politik Pusat

3 Hanifah Rianti Surveyor S1 - Statistika Pusat

4 Rachmat Syaifullah Surveyor S1 – Komputer Pusat

5 Taufik Firmansyah S. Surveyor S1 – Humaniora Jawa Barat

6 Agus Salim Surveyor S2 - Sains Palembang

7 Fatkul Wahab Surveyor S1 - Ekonomi Makassar

8 Dias Irawan Surveyor S1 – Pendidikan Jayapura

9 Eko Rawanto Tenaga Administrasi S1 - Pertanian Pusat

4.2.

Uraian Tugas Tenaga Ahli

Uraian tugas tenaga ahli dapat dijelaskan pada sub bab sebagai berikut. 1. Project Leader

Tugas dan tanggung jawab Team Leader (pemimpin proyek) adalah sebagai berikut: - Mengkoordinir dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan proyek secara keseluruhan - Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan dan penyusunan laporan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggungJawab masing-masing anggota tim konsultan, serta bertanggung jawab atas mutu hasil pekerjaan.

- Mengatur kegiatan koordinasi antara tim internal dengan pihak pemberi kerja maupun instansi/departemen terkait lainnya, baik dalam aspek teknis maupun administrasi pelaksanaan pekerjaan.

- Mengatur koordinasi internal tim internal- dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan serta penyelesaian permasalahan yang dihadapi.

- Memberi pengarahan dan motivasi kepada anggota tim lainnya sehingga mampu melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

(38)

4-4

- Bersama dengan tenaga ahli lainnya menyusun rencana kerja dan kerangka laporan serta mendistribusikannya dengan baik, kepada anggota tim ahli dan tenaga pendukung.

- BertanggungJawab dalam kegiatan presentasi dan pembahasan laporan pekerjaan. 2. Tenaga Ahli Statistik

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Statistik dalam pelaksanaan kegiatan ini diantaranya adalah sebagai berikut:

- Bertanggung jawab terhadap Team Leader

- Bersama tenaga ahli lainnya menyusunan tata cara pelaksanaan survei di lapangan dan entri data

- Bersama tenaga ahli lainnya menyusun instrumen/kuesioner pekerjaan

- Membantu project leader menyusun konsep analisis data, khususnya berkaitan dengan analisis data kuantitatif baik deskriptif maupun analisis advanced

(39)

5-1

PELAKSANAAN TAHAPAN PEKERJAAN

Salah satu kesuksesan dalam pekerjaan adalah adanya rencana kerja yang telah dipertimbangkan dengan matang. Dengan mempertimbangkan ketersediaan waktu dan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang ada, maka rencana pelaksanaan pekerjaan Survei Kepuasan Satker Itjen atas Layanan Itjen Kemenkes RI tahun 2020 dapat digambarkan dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:

Tabel 5-1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

No Tahapan Pekerjaan Oktober November Desember

3 4 1 2 3 4 1 2

Kick Off Meeting

1 PERSIAPAN

Penyusunan dan Finalisasi Instrumen Pekerjaan

Finalisasi Metode Akuisii dan Metode Sampling

Pelatihan Tenaga Lapangan

Penyiapan dan distribusi Logistik Survei

Sosialisasi Pelaksanaan Survei kepada Satker

2 PELAKSANAAN SURVEI (PENGUMPULAN DATA)

Koordinasi/Penjadwalan Pelaksanaan Survei

Pelaksanaan Akuisisi Data (Survei)

Entri Data

QC hasil survei

Pengiriman dan Pengarsipan Dokumen

3 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Cleaning Data

Analisis Data

4 PENYUSUNAN LAPORAN-LAPORAN

(40)

5-2

5.1.

TAHAPAN KEGIATAN

Sesuai dengan ruang lingkup yang terdapat di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka tahapan pelaksanaan pekerjan dapat dibagi dalam 3 (tiga) tahapan besar, yakni tahapan persiapan, pelaksanaan pekerjaan dan pelaporan. Meskipun demikian, sebelum melakukan seluruh tahapan tersebut, telah dilaksanakan Kick Off Meeting yang ditujukan sebagai langkah koordinasi awal dan sosialisasi terhadap satker-satker yang menjadi target pelaksanaan survei. Ringkasan pelaksanaan Kick Off Meeting adalah sebagai berikut:

Hari, Tanggal pelaksanaan : Senin, 9 November 2020

Waktu pelaksanaan : 10:00 – 12:00 WIB

Jumlah peserta : ± 205 Perserta

Media rapat : daring (zoom)

Susunan Acara :

- Pembukaan

- Penyampaian Materi dari PT ANS

- Sesi tanya jawab terkait substansi dan teknis pelaksanaan penelitian

- Penutup

(41)

5-3

5.1.1.

Tahapan Persiapan Survei

Tahapan persiapan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyiapan baik yang berkaitan dengan substansi penelitian beserta faktor penunjang lainnya. Beberapa tahapan pekerjaan yang dilaksanakan dalam tahapan persiapan survei sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana kerja

Rencana kerja telah disusun sedemikian rupa sehingga waktu pelaksanaan penelitian yang sediakan selama 2 (dua) bulan dapat mencukupi untuk proses akuisisi dan analisis data.

2. Penyusunan dan finalisasi instrumen pekerjaan

Instrumen pekerjaan kali ini dibagi ke dalam 2 (dua) jenis, yakni : a. Kuesioner survei tatap muka (kuantitatif)

Kuesioner terdiri dari 3 (tiga) section utama yakni: data responden, 6 (enam) atribut dimensi dimana setiap atribut terdapat pertanyaan terkait dengan persepsi dan kepuasan & kepentingan, serta saran/masukan terkait layanan Itjen, dan terakhir berkaitan dengan saran secara keseluruhan. (Kuesioner final dapat dilihat di lampiran)

b. Panduan wawancara mendalam (In-depth interview)

Merupakan panduan bagi pewawancara, di mana panduan tersebut berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan kunci dan pilihan pertanyaan eksploratif yang akan ditanyakan kepada narasumber.

3. Pengembangan aplikasi entri

Untuk mempercepat proses akuisisi dan analisis data, maka proses entri tidak dilaksanakan di kantor pusat, melainkan langsung dilakukan oleh masing-masing surveyor di daerah. Pada pelaksanaan survei kali ini, aplikasi yang digunakan adalah Kobotoolbox dimana surveyor akan diberikan link yang langsung terhubung dengan

(42)

5-4

kuesioner virtual yang dapat digunakan untuk melakukan isian atas jawaban yang tertulis di kuesioner fisik.

(43)

5-5

Gambar 5-3 Tampilan Lembar Isian Kuesioner di Aplikasi Entri (Kepuasan/Kepentingan)

4. Pelatihan tenaga lapangan

Pelatihan tenaga lapangan adalah pelatihan yang ditujukan untuk memberikan pemahaman yang sama atas substansi pertanyaan yang terdapat di dalamnya sehingga pewawancara dapat mengetahui maksud dan tujuan dari pertanyaan-pertanyaan yang tertuang di dalam kuesioner. Pelatihan ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh seluruh surveyor yang tersebar di wilayah survei.

5. Penyiapan dan distribusi keleangkapan logistik survei

Penyiapan logistic dilakukan dalam 2 (dua) cara, yakni penyiapan di kantor pusat dan penyiapan di wilayah masing-masing. Penyiapan logistik meliputi :

a. Kuesioner wawancara

b. Kelengkapan surat tugas, SPK/surat pengantar dari itjen, dan tanda pengenal

c. Kelengkapan ATK d. Kelengkapan APD

(44)

5-6

Dengan berbagai keterbatasan yang dihadapi, t-ahapan persiapan survei ini telah selesai dilaksanakan selama 3 (tiga) pekan sejak dilaksanakannya pekerjaan.

5.1.2.

Tahapan Pelaksanaan Survei

Tahapan pelaksanaan survei adalah hasil implementasi dari setiap persiapan yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Secara garis besar, tahapan pelaksanaan akan dapat dibagi ke dalam beberapa rangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Koordinasi/penjadwalan wawancara dengan narasumber (wawancara kuantitatif dan In-Depth Interview)

2. Melakukan survei lapangan melalui wawancara tatap muka dengan narasumber/responden terpilih

3. Entri data 4. Cleaning Data

5. Analisis data awal hasil survei

6. Melakukan upaya penjaminan mutu atas validitas metode sampling, pemilihan sampling, data responden, proses interview dan hasil interview responden, termasuk wawancara ulang apabila diperlukan.

Setelah melalui penjadwalan dengan narasumber, maka pelaksanaan survei tatap muka telah berjalan dari tanggal 9 November – 4 Desember 2020. Sedangkan untuk pelaksanaan In-Depth Interview telah dilaksanakan dari tanggal 9 November – 7 Desember 2020. Berdasarkan capaian lapangan, maka realisasi pelaksanaan survei kepuasan pelayanan Itjen terhadap Satker atas tugas dan fungsi Itjen Kemenkes RI tahun 2020 adalah sebagai berikut :

(45)

5-7

Tabel 5-2 Realisasi Survei Survei Kepuasan Satker

Asal Satker Jumlah Satker Responden

Kantor Pusat

Jakarta 42 218

Kantor Daerah/UPT Vertikal

Palembang 6 30 Makassar 7 35 Jayapura 3 15 Banten 2 10 Bandung 1 5 Total 60 308

Target awal responden survei persepsi dan kepuasan satker adalah 300 responden, meskipun demikian realisasi di lapangan melebihi target awal di mana jumlah responden total yang tersurvei mencapai 308 responden.

Tabel 5-3 Realisasi Wawancara Mendalam Pejabat Eselon I/II

No. Pejabat Eselon I / II

1 Sekretaris Inspektorat Jenderal 2 Inspektur II Inspektorat Jenderal 3 Inspektur III Inspektorat Jenderal 4 Sekretariat Jenderal

5 Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat

6 Sekretaris Ditjen Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit 7 Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan

Sedangkan untuk wawancara mendalam dari target awal 14 responden, hanya 7 narasumber yang berhasil di wawancara.

Tabel 5-4 Responden In-Depth Interview Pejabat Eselon I/II

No Tanggal Responden Nama

1 06 November 2020 Sekretaris Direktorat Jenderal

(46)

5-8

2 18 November 2020 Inspektur II Inspektorat Jenderal

Kemenkes

Drg. Moh. Nur Nasirudin, MKes

3 19 November 2020 Inspektur III Inspektorat Jenderal

Kemenkes Heri Radison, SKM, MM

4 23 November 2020 Sekretaris Inspektorat Jenderal

Kemenkes Drg. Rarit Gempari, MARS

5 02 Desember 2020 Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan dr. Slamet, MHP

6 02 Desember 2020 Sekretaris Jenderal Kemenkes drg. Oscar Primadi, MPH

7 06 Desember 2020

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P)

dr. H. Muhammad Budi Hidayat, MKes

(47)

5-9

Gambar 5-4 Dokumentasi Pelaksanaan Wawancara Tatap Muka di Berbagai Daerah

(48)

5-10

Kontrol Kualitas (Quality Control)

Untuk menjamin validitas data maka dilakukan kontrol terhadap kualitas data (quality control). Proses QC dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu pertama, pengecekan keseluruhan atas isian kuesioner dan isian entri. Kedua, pengecekan isian jawaban dengan melakukan konfirmasi kepada surveyor dan narasumber.

Untuk Quality control kuesioner dilakukan secara keseluruhan. Hal tersebut berkenaan dengan tingkat ketertiban dalam pengisian, karena berdasarkan standar prosedur yang telah ditetapkan kuesioner harus terisi penuh dan konsisten sesuai dengan petunjuk yang ada pada kuesioner.

Proses pelaksanaan quality control akan dilaksanakan dengan metode sebagai berikut :

(49)

5-11

5.1.3.

Tahapan Pelaporan

Tahapan pelaporan berkaitan erat dengan penyajian hasil pekerjaan secara keseluruhan. 1. Melakukan pemrosesan analisis data hasil survei dan penyusunan laporan hasil

survei sesuai dengan format laporan dan analisis data hasil survei yang telah disepakati oleh pihak pemberi kerja

Langkah-langkah yang dilakukan pada proses prosesing data, antara lain:

a. Verifikasi : Sebagai bagian dari proses quality control, kuesioner yang akan diproses adalah kuesioner yang telah diverifikasi oleh Department QC (Quality Control).

b. Coding : Proses coding dilaksanakan setelah pengembangan kerangka kerja untuk coding( c o d i n g framework).

c. Data Processing : Seluruh data yang telah melalui proses cleaning akan diproses lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan analisis data.

(50)

6-1

ANALISIS DAN HASIL PEKERJAAN

Pada bab ini, analisis akan dibagi ke dalam 2 (dua) analisis utama, yaitu laporan hasil secara keseluruhan dan laporan hasil berdasarkan unit satker binaan inspektorat. Hasil pekerjaan tersebut dapat dilihat dalam sub bab berikut.

6.1.

Profil, Nilai Persepsi dan Indeks Kepuasan Secara

Keseluruhan (Nasional)

Pada sub bab ini, hasil pekerjaan akan dibagi ke dalam 3 (tiga) analisis utama, yaitu analisis deskriptif (profil responden), indeks persepsi, dan indeks kepuasan.

6.1.1.

Analisis Deskriptif

1. Jenis Kelamin Responden

Gambar 6-1 Komposisi Jenis Kelamin Responden Tersurvei Laki-Laki,

56.49% Perempuan,

(51)

6-2

Dari 308 responden tersurvei, persentase terbesar yaitu responden dengan jenis kelamin laki-laki 56.49% dan responden dengan jenis kelamin perempuan 43,51 %.

2. Usia Responden

Gambar 6-2 Sebaran Usia Responden

Dari hasil survei, mayoritas responden berusia antara 36 – 50 tahun dimana jumlah total persentasenya mencapai 56,82 %. Kemudian diikuti usia di atas 50 tahun sejumlah 35,71 % dan hanya 7,47 % berusia antara 20-35 tahun.

3. Tingkat Pendidikan

Gambar 6-3 Tingkat Pendidikan Responden

56.82% 35.71% 7.47% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00%

36 - 50 Tahun > 50 Tahun 20 -35 Tahun

51.95% 40.26% 4.22% 3.57% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00%

Master / S2 Sarjana /S1 Diploma

(D1/D2/D3/D4)

(52)

6-3

Mayoritas responden yang tersurvei berpendidikan strata 2, dimana jumlah responden mencapai 51,95 %. Kemudian diikuti strata 1/sarjana sebesar 40,26 %, Diploma sebesar 4,22 % dan Doktor/S3 sebesar 3,57 %.

4. Inspektorat Binaan

Gambar 6-4 Komposisi Responden Berdasarkan Inspektorat Binaan

Sedangkan berdasarkan komposisi inspektorat binaan, responden tertinggi berasal dari binaan inspektorat III sebesar 35, 71%. Posisi berikutnya berasal dari Inspektorat IV sejumlah 25,97 %, kemudian Inspektorat I dengan 25,00 % dan inspektorat II sejumlah 13,31 %.

5. Jenis Jabatan Inspektorat I, 25.00% Inspektorat II, 13.31% Inspektorat III, 35.71% Inspektorat IV, 25.97%

(53)

6-4

Gambar 6-5 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Jabatan

Ditinjau dari jenis jabatan, responden terbanyak memangku jabatan PPSPM (Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar) yakni sebesar 19,81%. Kemudian diikuti PPK dan Bendahara (masing-masing 18,51%). Lalu Pejabat Struktural/Pelaksana Terkait sebesar 14.61%. Sedangkan untuk responden dengan jumlah terendah memangku jabatan sebagai Kepasa Satker/KPA dengan jumlah responden mencapai 10,39%.

6.1.2.

Nilai Persepsi

Nilai persepsi pada survei ini berkaitan dengan pemahaman responden terhadap pernyataan yang tertuang di kuesioner. Responden diminta untuk memilih tiga jenis jawaban: Ya, Tidak, dan Tidak Tahu. Hasil dari jawaban responden secara nasional berdasarkan masing-masing dimensi/atribut adalah sebagai berikut:

10.39% 14.61% 18.18% 18.51% 18.51% 19.81% Kepala Satker/KPA Pejabat Struktural/Pelaksana Terkait Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Bendahara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PPSPM

(54)

6-5

A. Persepsi terhadap Program Pencegahan Korupsi

Tabel 6-1 Persepsi terhadap Pencegahan Korupsi

Kode Atribut % Tidak % Ya % Tidak

Tahu

A1 Apakah Saudara mengetahui peraturan mengenai

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)? 5.19% 94.81% 0.00%

A2 Apakah Saudara pernah mengikuti sosialisasi

mengenai SPIP 18.51% 80.84% 0.65%

A3 Apakah Saudara setuju adanya pengawasan

internal dalam lingkup pekerjaan Saudara? 2.60% 95.78% 1.62%

A4

Apakah Saudara menandatangani Pakta lntegritas yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Saudara?

13.96% 84.09% 1.95%

A5 Apakah lnstansi Saudara telah dilakukan

Pemetaan SPIP? 9.42% 81.82% 8.77%

A6 Apakah lnstansi Saudara telah melaksanakan

penilian risiko ? 6.82% 87.34% 5.84%

A7 Apakah Saudara memahami mengenai Program

Pengendalian Gratifikasi ? 3.57% 94.16% 2.27%

A8 Apakah satker Saudara telah menerapkan

Program Pengendalian Gratifikasi? 4.87% 91.23% 3.90%

A9

Apakah Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di lingkungan satker Saudara telah berjalan dengan baik ?

10.39% 79.55% 10.06%

A10

Menurut Saudara, Apakah Program Pengendalian Gratifikasi cukup efektif untuk mencegah korupsi cli lingkungan satker Saudara?

4.22% 87.34% 8.44%

A11

Apakah Saudara akan melaporkan kepada KPK dan atau UPG Kemenkes apabila Saudara menerima Gratifikasi?

1.30% 96.75% 1.95%

A12

Apakah Saudara merupakan PNS yang wajib melaporkan Laporan Harta Kekayaan

Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK? (Apabila tidak, lanjut ke pertanyaan A18)

13.31% 86.69% 0.00%

A13 Apakah Saudara mengetahui mengenai LHKPN? 1.12% 98.88% 0.00%

A14 Apakah Saudara telah mengetahui prosedur

pelaporan LHKPN melalui elektronik? 2.25% 97.75% 0.00%

A15 Apakah Saudara telah melaporkan LHKPN ke KPK

melalui eLHKPN? 3.00% 96.25% 0.75%

A16 Apakah Saudara mengetahui adanya Pengelola

Gambar

Gambar 2-1 Kerangka Penelitian
Gambar 3-2 Rancangan Sampel Survei Kepuasan Satker Itjen Kemenkes
Gambar 3-4 Diagonal Suharjo Split
Gambar 5-1 Dokumentasi Pelaksanaan Kick Off Meeting
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dari survei kepuasan pelanggan terhadap pelayanan UPTD RSCM pada bulan Juni tahun 2021 didapati bahwa baik pasien, pendamping

bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, kepuasan pelanggan, tingkat kinerja dan sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas

Pelaksaan ujian 64,6 % dilaksanaan selama pelaksanaan kegiatan di Bagian/Lab; Ujian dilaksanakan setelah kegiatan di Bagian/Lab selesai tapi masih dalam kurun waktu

Berdasarkan pengukuran terhadap kualitas 9 (sembilan) unsur pelayanan untuk data survei pada tahun 2020 tersebut diperoleh hasil skor Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BULAN JANUARI 2017.. SATKER/ KODE SATKER

a) Badan Publik semakin tahu akan kelemahan atau kekurangannya dalam memberikan pelayanan. b) Sebagai alat introspeksi diri untuk selalu responsif dan mau

2 LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT) TERHADAP PELAYANAN PUBLIK &amp; PERSEPSI KORUPSI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA.. Survei

Adapun Penyusunan survei kepuasan masyarakat dimaksudkan untuk memberikan data keterlibatan dan peran masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan umum hal ini sesuai