• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buatlah tulisan satu sampai dua paragraf tentang informasi yang ada dalam grafik

MATRIKS GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI INDONESIA

C. Buatlah tulisan satu sampai dua paragraf tentang informasi yang ada dalam grafik

Apabila kalian menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas, pelajarilah materi tersebut pada modul ini. Apabila kalian menjawab “Ya” pada semua pertanyaan, maka lanjutkanlah dengan mengerjakan aktivitas-aktivitas dan tes akhir pembelajaran yang ada pada modul ini.

Berilah tanda ( )pada kolom Ya atau Tidak yang tersedia sesuai dengan apa yang kalian pahami!

1. Dapatkah kalian menilai pelafalan kata yang dilakukan pembaca berita?

2. Dapatkah kalian mengucapkan kata dengan artikulasi yang tepat? 3. Apakah kalian memahami fonem dalam bahasa Indonesia?

4. Dapatkah kalian mengucapkan kata dengan suara yang jelas dan tekanan pada suku kata, serta artikulasi yang tepat?

5. Apakah kalian memahami lafal baku bahasa Indonesia?

6. Dapatkah kalian menuliskan informasi yang didengar dengan lafal bahasa Indonesia yang tepat?

No Pertanyaan Ya Tidak

Pendahuluan :

Pada pembelajaran ini, kalian diajak untuk bisa melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat. Pertamakalian akan diajak untuk lebih dahulu menyimak teks berita agar kalian bisa menilai pelafalan kata yang dilakukan pembaca berita. Bagaimana pun pelafalan yang diucapkan pembawa berita itu berbeda dengan kita yang sedang bicara biasa.

Kedua, melalui kegiatan membaca kalian diajak untuk bisa mengucapkan kata dengan artikulasi yang tepat. Selain itu, kalian juga harus bisa memahami fonem dalam bahasa Indonesia. Pengucapan kata, bagaimanapun, harus memerhatikan tekanan dan artikulasi yang tepat agar tidak salah arti.

Ketiga, melalui kegiatan berbicara kalian diajak untuk bisa mengucapkan kata dengan suara yang jelas dan tekanan pada suku kata, serta artikulasi yang tepat pula. Dengan demikian pemahaman kalian tentang lafal pun makin mendalam.

Keempat, melalui kegiatan menulis kalian diajak untuk bisa memahami lafal baku bahasa Indone- sia. Selain itu, kalian diharapkan mampu menuliskan informasi yang kalian dengar dengan lafal bahasa Indonesia yang tepat. Untuk itu kalian juga perlu mengetahui beberapa contoh lafal baku bahasa Indone- sia.

Akhirnya, sebelum memulai pembelajaran kelima sebaiknya kalian lebih dahulu mencek kemampuan bahasamu. Selamat bertekun dalam pembelajaran dan sukseslah selalu.

Berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian. Berita juga berarti laporan. Ada juga yang mengatakan berita adalah informasi baru yang disajikan dalam pembacaan dan penulisan yang jelas, aktual, dan menarik. Bila pembacaan dan penulisan, serta redaksi berfungsi baik, pembaca dan pendengar akan memperoleh informasi yang aktual dan baru.

Coba kalian perhatikan seorang pembaca berita di televisi? Pelafalan yang diucapkan pembaca berita sangat berbeda dengan pada saat kita bicara dengan teman. Oeh karena itu, pembaca berita harus melafalkan kata dengan artikulasi yang tepat supaya pendengar dapat memahami isi berita dengan benar. Simaklah berita yang dibacakan salah satu teman kalian!

Promosi Budaya Perlu Krearivitas dan Inovasi

Setiap negara harus mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam mempromosikan warisan budaya. Dengan memberikan kemasan yang lebih variatif dan ekspresif, warisan budaya dapat menjadi produk ekonomi budaya yang bernilai tinggi sekaligus tampilan yang menarik, indah, dan berkesan bagi wisatawan.

Hal itu dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan pada acara The 2008 Trail of Civilization Performing Arts yang digelar di Taman Lumbini, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (26/7).

Acara itu menampilkan sendratari The Journey of Buddha King Asoka yang menceritakan tentang Raja Asoka, raja dari India, yang

menyebarkan agama Buddha ke luar India. Acara dihadiri 10.000 undangan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata serta perwakilan dari enam negara ASEAN.

Kreativitas dan inovasi penting untuk memajukan industri pariwisata di Tanah Air. Akan tetapi, Presiden mengingatkan agar dijaga kemurnian nilai sejarah dan budaya dalam pengelolaan serta pengembangan pariwisata. Sebab, di dalam warisan budaya tersimpan pesan moral dan spiritual.

Enam negara di ASEAN, menurut Presiden, memiliki kesamaan budaya dan peradaban. Jejak peradaban inilah yang harus dijaga dan menjadi pedoman bagi kehidupan di masa kini.

Berbekal kesamaan budaya, enam negara ASEAN berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya yang tertuang dalam Deklarasi Borobudur, yang ditandatangani tahun 2006.

Kompas, 27 Juli 2008

Kerjakan aktivitas-aktivitas berikut ini da- lam buku tugasmu!

1. Berikan penilaian kalian tentang artikulasi yang dilafalkan teman kalian ketika membaca- kan berita! Apakah artikulasinya tepat atau se- baliknya?

2. Jika menurut kalian artikulasinya belum tepat, coba kalian praktikkan pembetulannya! 3. Jelaskan kesimpulan yang kalian dapatkan se-

telah menyimak pembacaan berita yang dilakukan teman kalian!

4. Perhatikan pembacaan berita perakiraan cuaca di televisi. Perhatikan bagaimana pem- bawa berita membawakannya!

5. Buatlah sebuah berita cuaca, baik dari koran maupun internet lalu coba bacakan di depan kelas satu per satu!

6. Berikan penilaian kepada teman kalian atas

www.cetak.kompas.com

Pada pembelajaran sebelumnya kalian telah mempelajari bagaimana pelafalan kata yang lazim/ baku. Pada bagian ini kalian akan membahas pengu- capan kata dengan memerhatikan tekanan dan artikulasi yang tepat. Hal ini sangat penting karena pelafalan kata dengan artikulasi yang tidak tepat akan menghasilkan lafal kata yang tidak baku dan dapat menimbulkan salah arti.

Coba kalian lafalkan kalimat berikut!

♦ Kota Serang diserang wabah diare. ♦ Sate pedas enak rasanya.

Lalu mintalah teman untuk melafalkannya pula. Apakah kalian mendengar bunyi /e/ yang berbeda? Apa yang terjadi bila bunyi /e/ pada dua kalimat di atas dilafalkan dengan bunyi yang sama? Tentu kedengarannya janggal karena tidak lazim. Itulah sebabnya kita perlu mempelajari pelafalan kata dengan artikulasi yang tepat.

Pelafalan bunyi bahasa memengaruhi kejelasan makna. Ketepatan pelafalan fonem/huruf akan meng- hasilkan kejelasan makna kata, sedangkan pelafalan kata akan menghasilkan kejelasan makna kalimat. Coba perhatikan penjelasan pelafalan fonem/huruf dan kata di bawah ini!

Untuk mengertahui pelafalan suatu kata, apakah kata itu baku atau tidak, kalian bisa menggunakan panduan sebuah kamus (dalam hal ini Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dari kamus, kalian bisa mengetahui apakah suatu kata dilafalkan baku atau tidak. Contoh, kata tembel.

Coba kalian cari arti kata tersebut. Di dalam kamus, kalian akan menemukan seperti ini:

Itu artinya, makna kata tembel dapat kalian lihat pada entri kata tambal. Hal itu menunjukan bahwa kata tembel dilafalkan tidak baku. Lafal bakunya adalah tambal.

5 . 2 . 1 Pelafalan Huruf

Abjad bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf. dalam abjad itu terdapat 21 huruf konsonan dan 5 huruf vokal. Meskipun kita sudah akrab dengan abjad tersebut, dalam pelafalannya kadang-kadang terjadi kesalahan. Coba perhatikan pelafalan abjad yang benar berikut ini!

5 . 2 . 2 F o n e m

Selain 26 huruf di atas, bahasa Indonesia juga menggunakan gabungan konsonan (diagraf). Perhatikan contoh berikut!

kh seperti dalam kata khusus, akhir ng seperti dalam kata ngilu, bangun ny seperti dalam kata nyata, nyaman sy seperti dalam kata syair, asyik

Setiap gabungan konsonan itu menghasilkan satu fonem atau satu bunyi. Karena itu, kh, ng, ny, sy masing-masing dihitung sebagai satu konsonan.

Perhatikan contoh berikut!

akhir = v k v k anyam = v k v k ngilu = k v k v syair = k v v k

Walaupun jumlah huruf setiap kata di atas ada lima, tetapi jumlah vokal dan konsonan untuk setiap kata hanya empat.

Selain gabungan dua konsonan, ada pula gabungan dua vokal yang disebut diftong. Diftong terjadi dua vokal yang beruntun dalam satu suku kata

Huruf Dibaca Huruf Dibaca A a B b C c D d E e F f G g H h I i J j K k L l M m a be ce de ee ef ge he i je ka el em N n O o P p Q q R r S s T t U u V v W w X x Y y Z z en o pe ki er es te u ve we eks ye zet tembel /témbél/ tambal

menimbulkan bunyi luncuran (bunyi yang berubah kualitasnya) yang berbeda dengan lafal bunyi aslinya. Perhatikan contoh diftong di bawah ini!

Diftong /ai/ dalam kata:

bantai dilafalkan /bantay/ ngarai dialfalkan /ngaray/ pandai dilafalkan /panday/ santai dilafalkan /santay/ Diftong /au/ dalam kata

kacau dilafalkan /kacaw/ kerbau dilafalkan /kerbaw/ limau dilafalkan /limaw/ silau dilafalkan /silaw/ Diftong /oi/ dalam kata

amboi dilafalkan /amboy/ baoikot dilafalkan /boykot/

Kata Dilafalkan Bukan dilafalkan mulai namai bau mau /mulai/ /namai/ /bau/ /mau/ /mulay/ /namay/ /baw/ /maw/ sepoi dilafalkan /sepoy/ toilet dilafalkan /toylet/

Jika vokal beruntun /ai/, /au/, dan /oi/ terdapat dalam kata yang pelafalan sama persis dengan huruf aslinya, vokal beruntun itu bukan diftong. Perhatikan contoh berikut!

Kerjakan aktivitas-aktivitas berikut ini!

A. Cobalah kalian kenali apakah sudah pernah melafalkan kata-kata berikut ini secara baku!

Garis besar

Dokumen terkait