• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.5 Koefisien Determinan (KD)

4.6.1. Budaya Organisasi Pegawai Bhabinkamtibmas Polsek Telun Kenas

Dari hasil analisa di atas diperoleh gambaran bahwa Kategori Budaya Organisasi Pegawai Bhabinkamtibmas Polsek Telun Kenas adalah tinggi yaitu sebesar 43,3%.

Dalam suatu organisasi kita mengenal budaya organisasi, yang menurut beberapa ahli bahwa budaya organisasi merupakan nilai, anggapan, asumsi, sikap, dan norma perilaku yang telah melembaga kemudian mewujud dalam penampilan, sikap, dan tindakan, sehingga menjadi identitas dari organisasi tertentu.

Budaya organisasi memiliki kontribusi yang menentukan dalam membentuk perilaku pegawai. Budaya organisasi merupakan nilai, sikap-sikap

yang telah diyakini pegawai, sehingga telah menjadi perilaku pegawai dalam keseharian. Sikap-sikap dan nilai-nilai yang telah mengkristal dalam organisasi akan menuntun pegawai untuk berprilaku sesuai dengan sikap dan nilai yang diyakini. Dengan kata lain, budaya organisasi akan mempengaruhi anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.

Setiap organisasi memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuannya, sumber daya merupakan sumber energy, tenaga, kekuatan (power) yang diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan, aktivitas, kegiatan, dan tindakan. Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan dan menyinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan salah satu asset berharga bagi perkembangan organisasi. Karena sumber daya manusia yang dimiliki organisasi itulah yang nantinya akan menentukan apakah organisasi akan berkembang atau mengalami kemunduran. oleh karena itu diperlukan pengelolaan sumber daya manusia agar dapat diberdayakan secara optimal.

Begitu pentingnya suatu budaya dimana budaya organisasi akan membentuk identitas organisasi atau jati diri organisasi. Identitas organisasi sangat diperlukan untuk menumbuhkan kebanggaan yang akan mengembangkan budaya kerja. Budaya kerja yang terbentuk secara solid di dalam tubuh organisasi tidak hanya meningkatkan kinerja organisasi tetapi juga membentuk citra baik organisasi. Suatu budaya yang kuat ditandai oleh nilai-nilai inti organisasi yang dipegang kukuh dan disepakati secara luas. Semakin banyak anggota organisasi yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereka terhadap nilai-nilai tersebut, semakin kuat suatu budaya. Sejalan dengan defenisi ini, suatu budaya yang kuat jelas sekali akan memiliki pengaruh yang besar dalam sikap anggota organisasi dibandingkan dengan budaya yang lemah. Hasil spesifik dari suatu budaya yang kuat adalah keluar masuknya pekerja yang rendah. Suatu budaya yang kuat akan memperlihatkan kesepakatan yang tinggi mengenai tujuan organisasi diantara anggota-anggotanya.

Kebulatan suara terhadap tujuan akan membentuk keterikatan, kesetiaan, dan komitmen organisasi. Kondisi ini selanjutnya akan mengurangi kecenderungan karyawan untuk keluar dari organisasi. Dengan budaya organisasi

kerja diperlukan kepemimpinan yang kokoh dan dukungan semua unsur. Budaya dan kepemimpinan tidak dapat dipisahkan sebab budaya organisasi digerakkan oleh pimpinan pada perusahaan. Dengan Budaya organisasi yang kuat akan membantu perusahaan dalam memberikan kepastian kepada seluruh karyawan untuk berkembang bersama, tumbuh dan berkembangnya perusahaan. budaya merupakan suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain Pemahaman tentang budaya organisasi perlu ditanamkan sejak dini kepada karyawan. Bila pada waktu permulaan masuk kerja, mereka masuk keperusahaan dengan berbagai karakteristik dan harapan yang berbeda – beda, maka melalui training, orientasi dan penyesuaian diri, karyawan akan menyerap budaya perusahaan yang kemudian akan berkembang menjadi budaya kelompok, dan akhirnya diserap sebagai budaya pribadi.

Bila proses internalisasi budaya perusahaan menjadi budaya pribadi telah berhasil, maka karyawan akan merasa identik dengan perusahaannya, merasa menyatu dan tidak ada halangan untuk mencapai kinerja yang optimal. Ini adalah kondisi yang saling menguntungkan, baik bagi perusahaan maupun karyawan.Budaya yang kuat dapat menghasilkan efek yang sangat mempengaruhi individu dan kinerja, bahkan dalam suatu lingkungan bersaing pengaruh tersebut dapat lebih besar daripada faktor- faktor lain seperti struktur organisasi, alat analisis keuangan, kepemimpinan dan lain –lain. 2. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa mamfaat sebuah budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja organisasi

Budaya organisasi merupakan struktur dalam dan sebuah organisasi, dan budaya organisasi berakar pada nilai, keyakinan dan asumsi yang dianut oleh anggota-anggota organisasional. Sebuah sistem nilai organisasional (atau budaya organisasional) dikatakan ada jika: 1. individu tahu bahwa kelompok memberikan dukungan terhadap keyakinan / nilai tertentu, 2. sebagian besar anggota yang aktif dalam organisasi saling sepakat satu sama lain, dan 3. nilai-nilai inti dari sebuah organisasi dipertahankan dengan kuat di keseluruhan organisasi.

Nilai-nilai yang dianut anggota organisasi sangat menentukan fungsi organisasi sebab nilai-nilai itu akan mempertahankan keutuhan organisasi sebagai satu unit dan memberikan identitas yang khas kepada organisasi. Kaum

“personalogis” yang menekankan bahwa perilaku seorang individu dipengaruhi

karakteristik kepribadian individu itu sendiri, seperti nilai, keyakinan dan ciri kepribadian individu itu. Sesuai dengan temuan-temuan dan penelitian-penelitian sebelumnya, dapat didefinisikan budaya organisasional sebagai pola dan nilai-nilai yang dianut anggota organisasi yang mendefinisikan perilaku dan sikap apa yang pantas / tepat untuk dilakukan dan untuk menentukan apa yang penting bagi anggota-anggota organisasi.

Peranan Budaya didalam sebuah organisasi budaya memiliki pengaruh yang besar dalam menjalankan sebuh fungsi organisasi. Adapun fungsi budaya di dalam sebuah organisasi, yaitu:Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, yang artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain ; Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi; Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang ; Budaya memantapkan sistem sosial, yang artinya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan suatu organisasi dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan; Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan. Secara alami budaya sukar dipahami, tidak berwujud, implisit dan dianggap biasa saja.Tetapi semua organisasi mengembangkan seperangkat inti pengandaian, pemahaman, dan aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari dalam tempat kerja. Peran budaya dalam mempengaruhi perilaku karyawan semakin penting bagi organisasi. Dengan dilebarkannya rentang kendali, didatarkannya struktur, diperkenalkannya tim-tim, dikuranginya formalisasi, dan diberdayakannya karyawan oleh organisasi, makna bersama yang diberikan oleh suatu budaya yang kuat memastikan bahwa semua karyawan diarahkan kearah yang sama. Pada akhirnya budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi. Oleh karena itu setiap upaya

organisasi yang menjadi dasarnya.