• Tidak ada hasil yang ditemukan

2016 BUSINESS PROSPECT Dengan mempertimbangkan hal tersebut, untuk meningkatkan

daya saing global dari batubaranya, IPC dan TRI semakin meningkatkan kinerja operasionalnya agar dapat mengirimkan batubara sesuai spesiikasi yang dijanjikan kepada pembeli, dan dengan pengiriman yang tepat waktu. Berkat upaya-upaya ini, risiko demurrage dari sisi pembeli dapat dikurangi sehingga menjadi salah satu selling point untuk menarik pembeli. IPC juga melakukan pencampuran batubara produksinya sendiri dengan batubara dari sumber luar di sekitar Samarinda, dengan nilai kalori yang tinggi dan kandungan sulfur yang tinggi. Dengan demikian, hasil pencampuran memiliki karakteristik yang optimal yang dibutuhkan pasar, dengan spesiikasi kalori 4.800 kkal/kg (gar).

TRI memproduksi dan memasarkan produk batubara ramah lingkungan ke pasar domestik. TRI juga berupaya meningkatkan brand awareness di pasar akan produk batubaranya terutama kepada PLN, Independent Power Producer, dan industri pembangkit listrik tenaga uap lainnya, mengingat karakteristik batubara TRI yang sangat cocok untuk digunakan bagi pembangkit tenaga listrik.

Ekspor batubara Perusahaan di tahun 2015 mencapai 343 ribu ton, turun 46% dari volume ekspor 2014 sebesar 630 ribu ton, seiring dengan lebih fokusnya Perusahaan pada penjualan ke pasar domestik. Negara tujuan utama penjualan ekspor batubara Perusahaan di tahun 2015 adalah Singapura (19%) dan Thailand (14%), sementara di tahun 2014 pasar ekspor utama Perusahaan adalah Tiongkok dan India.

Penjualan domestik meningkat tajam sebesar 96%, dari 204 ribu ton di tahun 2014 menjadi 401 ribu ton di 2015, seiring meningkatnya permintaan di dalam negeri. Dengan adanya program pemerintah untuk pembangunan pembangkit listrik 35 GW hingga 2019 juga menjadi salah satu target pemasaran batubara Perusahaan dalam jangka panjang, mengingat 21 GW dari program tersebut merupakan pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya.

Taking this fact into consideration, in order to enhance the global competitiveness of their coal, IPC and TRI continued to improve their operational performance so as to be able to deliver coal according to the correct speciications as promised to buyers, and with a timely delivery. Thanks to such measures, buyers’ demurrage risk was able to be reduced and became a selling point for attracting customers.

Furthermore, IPC blended its own coal with coal obtained from other sources nearby Samarinda, whose caloriic value and sulphur content were both high. This blending activity resulted in a coal with optimal characteristics required by the market, with a caloriic value of 4,800 kcal/kg (gar).

TRI produced and marketed its environmentally-friendly coal to domestic market. TRI also continued to develop the market’s brand awareness of its coal, in particular to PLN, Independent Power Producers, and other coal-fueled industries, since TRI’s coal characteristics are highly suitable for power plants.

The Company’s coal export in 2015 reached 343 thousand, down by 46% from 2014 export volume of 630 thousand tons. This is consistent with the greater focus of the Company on selling its coal to the domestic market. The main markets for the Company’s coal export in 2015 were Singapore (19% of the total exported coal) and Thailand (14% of the total), while in 2014 the main export markets were China and India.

Domestic coal sales rose dramatically by 96% from 204 thousand tons in 2014 to 401 thousand tons in 2015, in line with the increase in domestic demand. The government’s program to develop 35 GW power plants which will take place until 2019 also become one of Company’s target market in the long run considering 21 GW of this program will be coming from steam coal-ired power plants.

PROSPEK BISNIS 2016

Industri batubara di tahun 2016 masih akan dihadapkan pada sejumlah tantangan berat. Peningkatan permintaan batubara India masih belum cukup menyeimbangkan penurunan permintaan batubara Tiongkok, yang masih terus berlanjut akibat kebijakan proteksi dari pemerintahnya untuk

2016 BUSINESS PROSPECT

The coal industry in 2016 will still have to face heavy challenges. Increase of coal demand in India has not been able to ofset the drop in Chinese coal demand which continues owing to the policy of protectionism of the Chinese government, implemented to shield its domestic coal industry from global market forces,

PEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSIONS & ANALYSIS

melindungi industri batubara domestik dan memperkuat penegakan aturan perlindungan lingkungan, seperti yang telah dilakukan Amerika Serikat dan Eropa. Akibatnya keseimbangan pasar masih belum dapat tercipta, karena para produsen lebih fokus pada eisiensi biaya dibandingkan pengurangan volume produksi yang menyebabkan oversupply.

Kendati demikian, negara-negara di Asia seperti Bangladesh, Vietnam, Jepang, Korea Selatan dan Filipina, masih terus membangun pembangkit listrik tenaga batubara, karena pergeseran sumber tenaga listrik ke energi lain seperti gas alam membutuhkan biaya yang besar.

Di Indonesia batubara memegang peranan penting dalam proyek listrik nasional. Pemerintah menargetkan batubara dapat memenuhi sekitar 66% dari sumber energi primer pembangkit listrik nasional di tahun 2024. Dengan adanya program pemerintah terkait pembangunan pembangkit tenaga listrik 35 MW, dan mulai beroperasinya beberapa pembangkit listrik yang masuk dalam program pemerintah tersebut di tahun 2016, dipastikan konsumsi batubara dalam negeri selama tahun 2016 meningkat.

STRATEGI BISNIS 2016

Perusahaan optimis dapat meningkatkan kinerjanya di tahun 2016. Perolehan alternatif logistik (jalan angkut dan pelabuhan) pada akhir tahun 2015 akan memberikan kapasitas produksi yang lebih besar dan merata sepanjang tahun, yang tentunya akan meningkatkan kontribusi penjualan.

Dari sisi pemasaran, Perseroan secara aktif mengupayakan kontrak penjualan baru dalam jangka menengah dan panjang dengan sasaran pengguna akhir baik dari industri berbahan bakar batubara maupun pembangkit tenaga listrik. Perusahaan juga berencana untuk melakukan blending

dengan batubara berkalori tinggi untuk meningkatkan margin.

Merespon program pembangunan pembangkit listrik yang dicanangkan Pemerintah, selain tetap melakukan penjualan ekspor, Perusahaan akan memfokuskan peningkatan penjualan batubaranya untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Secara paralel, Perusahaan juga akan terus meningkatkan eisiensi operasi agar dapat terus bersaing di industri yang penuh ketidakpastian ini. Dengan formasi cadangan batubara TRI berupa lapisan tunggal (single seam) yang tebal dengan kemiringan yang landai, sangat memungkinkan teknik penambangan dengan rasio kupas (stripping ratio) yang rendah untuk menekan biaya penambangan.

and the strengthening of environmental protection policy enforcement as previously happened in the United States and Europe. As a result, market equilibrium remains an elusive object, as coal producers nowadays are more interested in achieving cost eiciency operations rather than reducing their production volumes, creating a situation of oversupply.

Despite this, Asian countries such as Bangladesh, Vietnam, Japan, South Korea and the Philippines, continue to build coal- ired power plants, as shifting to other sources of electricity, such as natural gas, requires substantial amounts of funding. In Indonesia, coal is an important element in the national electricity development project. The Government expects coal to fulill 66% of the total primary energy source demand for national electricity generation capacity by 2024. With the Government implementing the construction of 35 GW power generation capacity, and the newly operating power plants as part of said Government’s program in 2016, consumption of coal in 2016 is set to increase.

2016 BUSINESS STRATEGy

The Company is optimistic that its performance will improve in 2016. The acquisition of an alternative means of logistics (hauling road and port) in 2016 will make way for a greater production capacity that can be made consistent throughout the year, which will in turn improve sales.

On the marketing side, the Company is actively seeking new contracts for the medium- and long-term, with the target market being end users that use coal as primary energy source as well as the electricity industry. The Company also plans to blend its coal with higher-grade (higher caloriic content) coal to improve its margin.

In response to the Government’s program of power generation capacity development, in addition to export the Company will also redouble its eforts on improving coal sales to the domestic market.

Simultaneously, the Company will also increase its operational eiciency in order to be sustainable in this highly volatile industry. With TRI’s coal reserve formation being a thick single seam along a gentle slope, the Company can engage in a low- stripping-ratio mining operation, in order to reduce mining costs.

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

TATA KELOLA