• Tidak ada hasil yang ditemukan

C-174 tidak hanya mengerti definisinya saja melainkan

Dalam dokumen RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORI (Halaman 174-176)

juga memahami seperti apa dan bagaimana operasi proses terjadi. Berdasarkan kondisi tersebut, maka diperlukan sebuah media yang mampu menjelaskan dan menggambarkan secara nyata bagaimana suatu proses, peristiwa atau kejadian bisa terjadi.

Dengan media diharapkan terbentuknya komunikasi yang komunikatif, mahasiswa dengan mudah memahami maksud yang disampaikan oleh dosen di depan kelas, dan juga sebaliknya, dosen mudah untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa. Melalui media, guru dapat membuat permisalan atau contoh, dan interpretasi (Yamin, 2012:186). Sehingga dapat disimpulkan bahwa media mampu memperjelas pemahaman mahasiswa terhadap suatu materi, di samping penjelasan yang diperoleh dari dosen ataupun diskusi.

2. Metode

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan Sadiman dengan tahapan-tahapannya dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Alur Model Pengembangan Sadiman (Sumber: Sadiman dkk, 2012:101)

Tahapan pertama dalam pengembangan adalah mengidentifikasi kebutuhan. Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Universitass Negeri Malang, menyatakan bahwa dalam mempelajari matakuliah sistem operasi menggunakan buku teks dan slide presentasi power point statis yang digunakan dosen untuk memaparkan materi. Padahal terdapat materi yang tidak cukup hanya dijelaskan dan digambarkan dengan lisan atau tulisan, sehingga diperlukan sebuah media pembelajaran yang mampu mensimulasikannya agar mahasiswa dapat lebih memahaminya.

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran Matakuliah Sistem Operasi. Tujuan pembelajaran diambil dari Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dosen pengampu matakuliah.

Beberapa tujuan yang dijadikan acuan untuk mengembangkan materi yaitu (1) memahami arti dan fungsi sistem operasi pada sistem komputer, (2) memahami konsep manajemen proses, penjadwalan proses serta teknik-teknik penjadwalan proses.

Perumusan butir-butir materi, diturunkan dari tujuan yang hendak dicapai meliputi pokok-pokok bahasan dalam pembelajaran. Pokok bahasan yang dimasukkan ke dalam media pembelajaran ini meliputi: (1) Pengenalan Umum Sistem Operasi; (2) Struktur Sistem Komputer; (3) Struktur Sistem Operasi; (4) Manajemen Proses; (5) Penjadwalan Proses; dan (6) Sinkronisasi dan Deadlock.

Perumusan alat pengukur keberhasilan digunakan untuk mengukur hasil tingkat keberhasilan dalam pengembangan produk, apakah produk yang dikembangkan layak atau tidak layak digunakan sebagai media pembelajaran oleh mahasiswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kelayakan media pembelajaran ini menggunakan angket. Angket ini diberikan kepada ahli media, ahli materi dan mahasiswa. Validasi oleh ahli materi dan media bertujuan untuk mengetahui ketepatan isi atau materi, produk serta desain fisik dari produk media tersebut (Lestari, 2013:104). Pengujian oleh mahasiswa dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan produk media pembelajaran tersebut jika digunakan dalam kondisi yang mirip dengan kondisi sebenarnya (Lestari, 2013:110).

Penulisan naskah media digunakan sebagai penuntun dalam mengembangkan media. Naskah media yang digunakan dalam bentuk flowchart dan

storyboard. Tujuan pembuatan flowchart adalah agar memudahkan untuk menentukan bagaimana alur berjalan dan pengoperasian program media pembelajaran tersebut. Desain produk dalam penelitian ini digambarkan dengan storyboard

masing-masing bagian dari halaman media pembelajaran, beserta penjelasan lengkapnya. Langkah selanjutnya adalah tahap produksi atau pengembangan aplikasi media pembelajaran dengan mengikuti alur dan tahapan pada flowchart dan storyboard.

Sebelum dilakukan uji coba produk kepada mahasiswa, dilakukan validasi terhadap media dan materi terlebih dahulu. Validasi media adalah kegiatan untuk menilai apakah produk media pembelajaran yang dihasilkan layak atau tidak. Sedangkan tujuan dari validasi materi adalah untuk mengetahui tanggapan dan saran perbaikan terhadap kualitas materi. Penentuan kelayakan media dilakukan dengan analisis data angket yang diisi oleh ahli materi, ahli media, dan mahasiswa. Data yang diperoleh dari responden kemudian dihitung persentasenya dengan menggunakan Persamaan 1.

𝑉 =π‘†βˆ’π‘šπ‘Žπ‘₯𝑇𝑆𝐸𝑉 x 100% ... (1) Keterangan :

C-175

V : validitas

TSEV : Total Skor Empirik Validator S-max : Skor maksimal yang diharapkan

Penentuan kelayakan dilakukan dengan cara membandingkan hasil penghitungan akhir analisis data dengan kriteria menurut Akbar dan Sriwiyana seperti ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Penilaian

Kategori Persentase Kriteria A 75,01% - 100% Sangat layak (dapat

digunakan tanpa revisi) B 50,01% - 75,00% Cukup layak (dapat

digunakan namun perlu revisi kecil) C 25,01% - 50,00% Tidak layak (tidak dapat dipergunakan

karena perlu revisi besar) D 0,00% - 25,00% Sangat tidak layak

(terlarang digunakan) (Sumber: Akbar dan Sriwiyana, 2011: 2

Jika pada angket hasil validasi materi dan media, ada saran untuk melakukan revisi maka produk awal akan diperbaiki dan diperbaharui ulang berdasarkan saran-saran saat pengujian. Tindak lanjut masukan dari responden untuk revisi dilakukan berdasarkan teori atau masukan dari ahli media atau ahli materi.

Produk yang sudah direvisi dan dinyatakan layak akan menjadi naskah siap produksi, maka produk dapat dibuat secara masal. Hasil pembuatan produk dapat didistribusikan secara langsung kepada mahasiswa.

3. Hasil dan Pembahasan

Media pembelajaran yang dikembangkan adalah media pembelajaran Matakuliah Sistem Operasi berbasis multimedia interaktif. Menu yang terdapat dalam media pembelajaran ini antara lain: Tujuan pembelajaran, SAP, Materi, bantuan, dan evaluasi. Gambar 2 sampai Gambar 5 berikut adalah tampilan media pembelajaran yang dihasilkan.

Gambar 2 merupakan tampilan halaman awal dari media pembelajaran terdapat dua buah tombol untuk login sebagai mahasiswa atau dosen. Perbedaan dua user ini terletak pada user dosen, yakni terdapat menu SAP dan juga kunci jawaban soal evaluasi. Jika login sebagai dosen, maka user

akan diminta untuk memasukkan password terlebih dahulu.

Gambar 2. Tampilan Halaman Awal Media Pembelajaran Sistem Operasi.

Gambar 3 adalah tampilan halaman materi, konten materi disajikan pada bagian tengah halaman. Pada bagian sisi kanan terdapat menu β€œsub menu”, jika diklik akan menampilkan panel sub materi untuk memudahkan navigasi. Sebelum masuk ke materi, pada bagian awal ditampilkan motivasi untuk memacu semangat belajar, halaman selanjutnya adalah Tujuan Pembelajaran, Pendahuluan, Peta konsep, kemudian masuk ke materi.

Gambar 3. Tampilan Halaman Materi Evaluasi disajikan dalam setiap pokok bahasan seperti yang terlihat pada Gambar 4. Pada menu evaluasi, user tidak dapat melanjutkan ke level soal selanjutnya sebelum level sebelumnya tuntas. Level

soal dapat direset dengan mengklik icon β€œReset Level”.

Gambar 4. Tampilan Menu Evaluasi

Dalam satu pokok bahasan, terdapat 20 butir soal pilihan ganda. User memilih satu jawaban yang dianggap benar dari kelima opsi jawaban. Nilai untuk setiap jawaban yang benar adalah 5, sedangkan salah mendapat 0. Setelah semua soal telah dikerjakan, ditampilkan nilai yang diperoleh pada bagian akhir. Standar nilai dari evaluasi adalah 75, jika lebih atau sama dengan 75 maka user dapat melanjutkan ke soal latihan selanjutnya. Jika nilai

C-176

Dalam dokumen RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORI (Halaman 174-176)