• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2) Sekedar bergengsi Tabel

4.11 Campur Kode ke Luar

Dalam Campur Kode ke luar penulis membagi menjadi dua jenis

bentuk penyisipan bahasa dalam percakapan. Kedua penyisipan tersebut adalah penyisipan kata dan penyisipan frasa. Kedua penyisipan tersebut masing-masing memiliki faktor-faktor penyebab.

4.11.1 Penyisipan Kata

Penyisipan kata yang dimaksud dalam peristiwa Campur Kode ini adalah penyisipan yang menggunakan kata asing, kata yang bukan berasal dari bahasa Indonesia, terdapat beberapa dialog yang menunjukan campur kode ke luar penyisipan kata. Penyisipan kata ini juga memiliki faktor- faktor penyebabnya.

1

). Tujuan menunjukan keterpelajaran

Tabel 22

(DATA CK/YZ/024/240215)

Percakapan pada data CK/YZ/024/240215 berlangsung dengan situasi informal. Lokasi terjadinya percakapan pada data

CK/YZ/024/240215 yaitu di kamar partisipan 01. Pada dialog ini

partisipan 01 menagalami campur kode penyisipan kata. Dalam percakapan ini partisipan 02 sebagai pihak-pihak yang terlibat dalam tuturan percakapan. Partisipan 01 menjadi pembicara, patisipan yang lain menjadi pendengar. Data CK/YZ/024/240215 partisipan 01 sebagai pembicara, tapi dalam dialog selanjutnya partisipan 01 dan partisipan 02 berganti peran.

NO Campur Kode Internal Eksternal Faktor

Tuturan Ka ta Fras a kla usa Kat a Fra sa 1 02 : Oralah, mungkin s2 tapi kalo misalnya dia memang grate nya bagus 01 : Tapi kan rata rata itu, ya iyo si, tapi aku coba cari kampus sekitar sini seng pinggir pinggiran gitu, nanti yang swasta barangkali ada yang membutuhkan, terus nak nang kene ki enak, enak e ngene, ketika nantikan, apa ya.. menjanjikan gitu

- - - v - Tujuan

menunj ukan keterpel ajaran

Konteks percakapan dalam dialog, membahas tentang pendidikan s2 yang “grate” nya tinggi. Parisipan 01 menegaskan bahwa kampus- kampus pinggiran sekitar Jogja barangkali ada yang membutuhkan. Partisipan 02 mengalami campur kode ke luar dalam bahasa inggris dengan kata “grate”. Fenomena ini terjadi karena partisipan 02 ingin menunjukan keterpelajarannya. Menurut Nababan (1984:32) Campur Kode dapat terjadi karena beberapa hal yaitu Pembicara ingin memamerkan keterpelajarannya. Pada percakapan yang dilakukan oleh partisipan 02 terdapat hubungan antara klausa gratetujuan partisipan 02 melakukan campur kode ini untuk menunjukan keterpelajarannya. Hubungan itu terlihat pada dialog ”oralah, mungkin S2 tapi kalo misalnya dia memang “grate” nya bagus” Bentuk percakapan pada data

CK/YZ/024/240215 merupakan percakapan biasa dengan suasana santai.

Pada percakapan data CK/YZ/024/240215 pertisipan 01

menyampaikan tuturan dengan senang hati dan serius. Hal ini karena topik partisipan sudah mulai memikirkan tentang pekerjaan. Bahasa yang digunakan melalui bahasa lisan, dan kode ujaran mengacu pada dialek Jawa. Seperti halnya partisipan 01 yang menggunakan dialek Jawa, karena partisipan 01 memiliki latar belakang orang Jawa dan bahasa ibu yang dimilikinya adalah bahasa Jawa.

Dalam aturan berinteraksi, partisipan 02 ingin menunjukan keterpelajarannya. Partisipan 02 ingin menjelaskan kampus yang S2nya bagus. Partisipan 01 menanggapi dengan menjelaskan bahwa kampus

Jogja di pinggiran masih sangat membutuhkan dosen. Dalam percakapan data CK/YZ/024/240215, jenis penyampaian tuturan yang dilakukan ole partisipan 01 yaitu narasi. Partisipan 02 dan partisipan 01 saling menjelaskan tentang kampus yang sedag membutuhkan dosen.

2). Menunjukan kedekatan Tabel 23

NO Campur Kode Internal Eksternal Faktor

Tuturan Ka ta Fras a klau sa Kat a Fras a 2

02 : Relatif ki umum bro 01 :Umum banget soale umum bagi uwong seng wes kadung nyemplung neng PPKN yo onone iki, sini makananmu mau ndak mau telen yo iku ditelen, angel sebenere, padahal kebetulan pas - - - v - Tujua n menun jukan keterp elajara n (DATA CK/YZ/038/240215)

Percakapan pada data CK/YZ/038/240215 berlangsung dengan situasi informal. Lokasi terjadinya percakapan pada data

CK/YZ/038/240215 yaitu di kamar partisipan 01. Pada dialog ini

partisipan 01 mengalami campur kode penyisipan kata. Dalam percakapan ini partisipan 02 sebagai pihak-pihak yang terlibat dalam tuturan percakapan. Partisipan 01 menjadi pembicara, patisipan yang lain menjadi pendengar. Data CK/YZ/038/240215 partisipan 01 sebagai pembicara,

tapi dalam dialog selanjutnya partisipan 01 dan partisipan 02 berganti peran.

Percakapan dialog ini, membahas tentang pendidikan keawarganegaraan , pada percakapan ini partisipan 02 mengalami campur kode eksternal dalam bahasa inggris dengan kata “bro” yang diambil dari kata “brother” yang berati kakak laki-laki, hal ini dikarenakan partisipan 02 ingin menunjukan kedekatan dengan partisipan 01. Hal ini sejalan dengan menurut Nababan (1984:32) Campur Kode dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu penutur dan mitra tutur sedang dalam kesantaian.

Pada percakapan data CK/YZ/038/240215 pertisipan 02

menyampaikan tuturan dengan senang hati dan serius. Hal ini karena partisipan 02 ingin menunjukan rasa kedekatannya kepada partisipan 02. Bahasa yang digunakan melalui bahasa lisan, dan kode ujaran mengacu pada dialek Jawa. Seperti halnya partisipan 01 yang menggunakan dialek Jawa, karena partisipan 01 memiliki latar belakang orang Jawa dan bahasa ibu yang dimilikinya adalah bahasa Jawa.

Dalam aturan berinteraksi, partisipan 02 ingin menunjukan keterpelajarannya. Partisipan 02 ingin menjelaskan kampus yang S2 nya bagus. Partisipan 02 menanggapi dengan menjelaskan bahwa kampus Jogja di pinggiran masih sangat membutuhkan dosen. Dalam percakapan data CK/YZ/038/240215, jenis penyampaian tuturan yang dilakukan ole partisipan 01 dan partisipan 02 yaitu narasi. Partisipan menjelaskan bahwa hal yang relatif itu hal yang umum.

4.11.2 Penyisipan Frasa

Penyisipan frasa yang dimaksud dalam peristiwa Campur Kode ini adalah penyisipan yang menggunakan kata asing, kata yang bukan berasal dari bahasa Indonesia, terdapat beberapa dialog yang menunjukan campur kode ke luar penyisipan frasa. Penyisipan frasa ini juga memiliki faktor- faktor penyebabnya.

3) Tujuan sesuatu menunjukan keterpelajaran

Tabel 24

NO Campur Kode Internal Eksternal Faktor

Tuturan Ka ta Fras a kla usa Kat a Fra sa 3 02: Ra iso yo?

01. : Sebenere, kalo aku gelem kuliah neng malang mbiyen aku iso, jadi selain aku dapet gelar S,Pd aku dapet S.H double degree

- - - - v Tujuan menunju kan keterpel ajaran (DATA CK/YZ/045/240215)

Percakapan pada data CK/YZ/045/240215 berlangsung dengan situasi informal. Lokasi terjadinya percakapan di atas yaitu di kamar partisipan 01. Pada dialog ini partisipan 01 menagalami campur kode penyisipan frasa. Dalam percakapan ini partisipan 02 sebagai pihak-pihak

yang terlibat dalam tuturan percakapan. Partisipan 01 menjadi pembicara, patisipan yang lain menjadi pendengar. Data CK/YZ/045/240215 partisipan 01 sebagai pembicara, tapi dalam dialog selanjutnya partisipan 01 dan partisipan 02 berganti peran.

Konteks percakapan dalam dialog data, membahas tentang kuliah di satu tempat dengan dua jurusan sekaligus sehingga mendapatkan dua gelar sekaligus, dalam dialog ini partisipan 01 mengalami campur kode eksternal ke dalam bahasa inggris, terlihat pada frasa “double degree”. Dalam hal ini partisipan 01 ingin menunjukan keterpelajarannya dalam bahasa inggris. Hal ini sejalan dengan teori Nababan (1984:32) Campur Kode dapat terjadi karena beberapa hal yaitu Pembicara ingin memamerkan keterpelajarannya. Hubungan itu terlihat pada dialog Sebenere, kalo aku gelem kuliah neng malang mbiyen aku iso, jadi selain aku dapet gelar S,Pd aku dapet S.H “double degree. Bentuk percakapan pada data CK/YZ/024/240215 merupakan percakapan biasa dengan suasana santai.

Pada percakapan data CK/YZ/045/240215 partisipan 01

menyampaikan tuturan dengan senang hati dan serius. Hal ini karena topik pembicaraan sesuai pengalaman yang diamali partisipan 01. Bahasa yang digunakan melalui bahasa lisan, dan kode ujaran mengacu pada dialek Jawa. Seperti halnya partisipan 01 yang menggunakan dialek Jawa, karena partisipan 01 memiliki latar belakang orang Jawa dan bahasa ibu yang dimilikinya adalah bahasa Jawa.

Dalam aturan berinteraksi, partisipan 01 ingin menunjukan keterpelajarannya. Partisipan 02 bertanya dengan dengan menggunakan bahasa Jawa. Dalam dialog, Partisipan 01 ingin menjelaskan tentang kampus yang bisa memberikannya dua gelar. Dalam percakapan data

CK/YZ/045/240215, jenis penyampaian tuturan yang dilakukan oleh

partisipan 01 yaitu narasi. Partisipan 01 menjelaskan bahwa jika dia mau, dia bisa mendapatkandua gelar sekaligus.

4) Ingin menunjukan keterpelajaran

Tabel 25

NO Campur Kode Internal Eksternal Faktor

Tuturan Ka ta Fras a kla usa Kat a Fra sa 3 02 : Oh yo, jatuhnya mata kuliah umum 02 : Iya, ini diwajibkan dari jenjang SD sampai perguruan tinggi dari pemerintah diwajibkan pendidikan kewarganegaraan kalo di Indonesia, kalo di luar negeri civic education - - - - v Tujuan menunju kan keterpel ajaran (DATA CK/YZ/033/240215)

Percakapan pada data CK/YZ/033/240215 berlangsung dengan situasi informal. Lokasi terjadinya percakapan di atas yaitu di kamar partisipan 01. Pada dialog ini partisipan 01 menagalami campur kode penyisipan frasa. Dalam percakapan ini partisipan 02 sebagai pihak-pihak yang terlibat dalam tuturan percakapan. Partisipan 01 menjadi pembicara, patisipan yang lain menjadi pendengar. Data CK/YZ/033/240215 partisipan 01 sebagai pembicara, tapi dalam dialog selanjutnya partisipan 01 dan partisipan 02 berganti peran.

Konteks percakapan dalam dialog di atas, membahas tentang jurusan pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang wajib untuk diajarkan di SD sampai Perguruan tinggi. Pada dialog partisipan mengalami campur kode eksternal penyisipan frasa, terlihat pada dialog “Iya, ini diwajibkan dari jenjang SD sampai perguruan tinggi dari pemerintah diwajibkan pendidikan kewarganegaraan kalo di Indonesia, kalo di luar negeri “civic education”. Dalam hal ini partisipan 01 ingin menunjukan keterpelajarannya dalam bahasa inggris. Hal ini sejalan dengan teori Nababan (1984:32) Campur Kode dapat terjadi karena beberapa hal yaitu Pembicara ingin memamerkan keterpelajarannya

Pada percakapan data CK/YZ/033/240215 pertisipan 01 menyampaikan tuturan dengan senang hati dan serius. Hal ini karena topik pembicaraan sesuai pengalaman yang diamali partisipan 01. Bahasa yang digunakan melalui bahasa lisan, dan kode ujaran mengacu pada dialek

Jawa. Partisipan 01 memiliki latar belakang orang Jawa dan bahasa ibu yang dimilikinya adalah bahasa Jawa.

Dalam aturan berinteraksi, partisipan 01 ingin menunjukan keterpelajarannya. Dalam dialog tersebut, Partisipan 01 menjelaskan tentang kampus yang bisa memberikannya dua gelar. Dalam percakapan data CK/YZ/033/240215 , jenis penyampaian tuturan yang dilakukan ole partisipan 01 yaitu narasi. Partisipan 01 menjelaskan bahwa di Indonesia pendidikan Kewarganegaraan diwajibkan dari jenjang SD sampai Universitas. Pendidikan Kewarganegaraan disebut juga civic education.

Dokumen terkait