• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

B. Akuntabilitas Kinerja

3. Capaian Kinerja Program Pendidikan Menengah

Kelompok sasaran pada program dan kegiatan Program Pendidikan Menengah (DIKMEN) Tahun 2011, yaitu :

a. Fasilitasi Pengembangan Kelembagaan DIKMEN, dengan kelompok sasaran pendidik dan tenaga kependidikan pada DIKMEN.

b. Fasilitasi Penguatan Sarana dan Prasarana DIKMEN, dengan kelompok sasaran lembaga penyelenggara satuan DIKMEN. c. Fasilitasi Pengembangan Kurikulum DIKMEN, dengan kelompok

sasaran pendidik dan tenaga kependidikan pada DIKMEN.

d. Fasilitasi Pembinaan Kesiswaan DIKMEN, dengan kelompok sasaran peserta didik.

e. Fasilitasi Pengembangan dan Pengayakan Sumber Belajar DIKMEN, dengan kelompok sasaran pendidik dan tenaga kependidikan pada DIKMEN.

Capaian kinerja Program DIKMEN merupakan salah satu program penting dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Program ini dilaksanakan untuk mendukung sasaran program meningkatkan pemerataan akses, mutu dan tata kelola serta pencitraan publik pada jenjang DIKMEN, kemudian capaian masing-masing sasaran program tampak pada tabel berikut :

Tabel 3.4

Pencapaian Kinerja Program Pendidikan Menengah

Tahun 2011

Sasaran Indikator Kinerja 2011 2010(%) % SelisihRealisasi 2010-2011 Target Realisasi % Meningkatnya pemerataan akses, mutu dan tata kelola serta 1 APK SMA/SMK 63,87% 64,93% 101,66 107,93 (6,27)

2 Rasio Siswa SMK : SMA 63 : 37 63 : 37 100 99 1,0

3 % ruang kelas SMA/SMK/MA

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2011

Sasaran Indikator Kinerja 2011 2010(%) % SelisihRealisasi 2010-2011 Target Realisasi % pencitraan publik pada jenjang DIKMEN

4 Angka Putus Sekolah SMA/

SMK 0,09% 0,09% 100 110 (10)

5 % jumlah SMA/SMK/MA telah

memiliki Perpustakaan 84 % 86% 102,38 104,94 (2,56)

6 Jumlah SMA/SMK/MA

memiliki laboratorium 71% 73% 102,82 102,89 (0,07)

7 Jumlah setiap Kab./Kota memiliki rintisan SBI

- SMK 94% 100% 106,38 92,42 13,96

- SMA 85% 94% 110,59 125 (14,41)

8 % SMA/SMK menerapkan ICT

Based Learning 42% 44% 104,76 105,26 (0,5)

9 Rata-rata Nilai UN SMA/SMK 6,97 7,72 110,76 103,30 7,46

10 % jumlah SMK Memiliki

Bengkel 42% 45% 107,14 105,26 1,88

11 % jumlah SMA/SMK/MA yang melaksanakan KTSP - SMK 100% 100% 100 100 0 - SMA 100% 100% 100 100 0 12 % SMA Terakreditasi - Terakreditasi A 57% 50,32% 88,28 100 (11,72) - Terakreditasi B 32% 36,6% 114,37 100 14,37 - Terakreditasi C 11% 12,44% 113,09 100 13,09 13 % SMK Terakreditasi - Terakreditasi A 40% 41,11% 102,77 100 2,77 - Terakreditasi B 49% 46,83% 95,57 100 (4,43) - Terakreditasi C 11% 11,8% 107,27 100 7,27 14 Penerapan ISO 9001 – 2000 pada satuan pendidikan :

- SMA 3,12% 6,1% 195,51 0 195

- SMK 9,98% 13,42% 134,47 100 34,47

15 % jumlah SMA/SMK/MA yang Melaksanakan Pembinaan Kesiswaan dengan baik

75% 80% 106,67 100 6,67

Jumlah Rata-rata - - 115,20 (Sangat Baik)

Berdasarkan hasil evaluasi pencapaian kinerja program pendidikan menengah sebagaimana tampak tabel 3.4 diatas, menunjukkan bahwa jumlah rata-rata 116,88% dengan kategori Sangat

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2011

Baik. Namun, dari 15 indikator kinerja sasaran program yang telah

ditetapkan terdapat indikator kinerja yang masih dibawah target, yaitu a. Akreditasi SMA

Akreditasi SMA penilaiannya ditetapkan berdasarkan satuan pendidikan yang memenuhi standar Nasional Pendidikan. Hasil akreditasi peringkat A tahun 2011 masih belum terpenuhi, antara lain dipengaruhi oleh : Alokasi anggaran akreditasi sekolah dan jumlah asesor SMA belum seimbang dengan jumlah SMA.

b. Akreditasi SMK

Akreditasi SMK penilaian ditetapkan berdasarkan program keahlian yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Hasil akreditasi peringkat A tahun 2011 untuk SMK masih belum terpenuhi, antara lain dipengaruhi oleh : kesiapan pada masing-masing program keahlian belum terpenuhi, terutama masalah alokasi anggaran persiapan akreditasi dan jumlah asesor.

Aspek pemerataan layanan pendidikan menengah terdapat peningkatan capaian indikator kinerja pada APK Pendidikan Menengah sebesar 64,93% pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 0,31% dari tahun 2010 sebesar 60,62%, meski capaian tersebut masih dibawah target APK Nasional sebesar 69,6%. Sesuai dengan target Renstra, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah bertekad memenuhi target APK tersebut pada tahun 2013. Berkaitan dengan hal tersebut upaya peningkatan APK SMA/SMK ini ditempuh melalui :

a. Bantuan rehabilitasi gedung SMA/SMK 152 ruang;

b. Bantuan pengembangan Unit Sekolah Baru (USB) SMK 4 sekolah; c. Bantuan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMK 75 ruang; d. Beasiswa miskin untuk jenjang pendidikan menengah;

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2011

Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan juga akan terus ditingkatkan melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih baik. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24, 28 dan 30 Tahun 2007 merupakan acuan Pemerintah Daerah dalam pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan.

Oleh karena itu, komitmen Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan menengah guna menunjang mutu pembelajaran, dilakukan melalui : (1) bantuan pembangunan RKB SMK 75 sekolah; (2) bantuan Rehab Gedung SMA/SMK 152 Sekolah; (3) bantuan pembangunan Ruang Perpustakaan SMA/SMK 36 Sekolah; (4) bantuan pengadaan komputer SMA/SMK 120 Sekolah; (5) bantuan buku perpustakaan SMA/SMK 166 Sekolah, (6) bantuan pengadaan alat IPA SMA/SMK 153; (7) bantuan pembangunan unit sekolah baru (USB) SMK kepada 4 sekolah; (8) bantuan pengadaan alat bengkel SMK 186 sekolah; (9) bantuan pengembangan RSBI SMA 55 Sekolah, (10) bantuan pengadaan alat lab IPA SMA RSBI 55 sekolah, (11) bantuan pengadaan alat multimedia SMA RSBI 55 sekolah; (12) Bantuan fasilitasi peningkatan bahasa Inggris Guru SMA RSBI 55 Sekolah; (13) Bantuan fasilitasi penelitian IPA/IPS siswa SMA RSBI 55 sekolah; (14) Bantuan Pengadaan alat teleconference SMA 55 sekolah; (15) bantuan pengembangan RSBI SMK 59 sekolah (16) bantuan pembangunan RKB SMK RSBI 59 sekolah (17) bantuan pembangunan lab IPA SMK RSBI 59 sekolah (18) Bantuan Pengadaan alat lab IPA SMK RSBI 59 sekolah; (19) bantuan pengadaan alat multimedia SMK RSBI; (20) bantuan peningkatan kemampuan bahasa inggris guru SMK RSBI 59 sekolah; (21) bantuan alat teleconference SMK 59 sekolah; (22) Bantuan fasilitasi carier center SMK 75 Sekolah (23) bantuan fasilitasi businnes center 24 sekolah (24) bantuan pengadaan alat CNC

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2011

SMK 4 sekolah; (25) bantuan fasilitasi teaching factory SMK 15 sekolah; (26) bantuan fasilitasi BKK SMK 207 sekolah; (27) bantuan fasilitasi TUK 7 sekolah; (28) bantuan fasilitasi PBKL 35 sekolah; (29) bantuan fasilitasi Implementasi SMM ISO 32 sekolah; (30) bantuan penelitian IPA IPS Siswa SMA 45 sekolah; (31) bantuan fasilitasi kantin kejujuran 70 sekolah; (32) bantuan beasiswa siswa kurang mampu 13.618 siswa (33) bantuan pengadaan sarpras TIK SMA/SMALB 95 sekolah; (34) bantuan pengadaan komputer SMK 93 sekolah (35) Bantuan pengadaan alat peraga matematika SMA/SMALB 205 sekolah; (36) bantuan pengadaan alat peraga matematika SMK 205 sekolah (37) bantuan pengadaan alat lab fisika SMA/SMK 190 sekolah (38) bantuan pengadaan alat lab biologi SMA/SMK 183 sekolah; (39) bantuan pengadaan alat lab kimia SMA/SMK 183 sekolah (40) bantuan pengadaan buku mulok bahasa jawa SMA/SMALB/SMK 183 sekolah (41) bantuan pengadaan alat UKS SMA/SMALB 264 sekolah (42) bantuan pengadaan alat UKS SMK 264 sekolah.

Peningkatan mutu pendidikan di Jawa Tengah, tercermin pula pada meningkatnya prosentase kelulusan Ujian Nasional pada jenjang SMA/MA tahun 2010/2011 sebesar 99,64% dibandingkan tahun 2009/2010 sebesar 98,81%. Demikian pula pada jenjang SMK prosentase kelulusannya naik dari 98,45 % pada tahun 2009/2010 menjadi 99,90% pada tahun pelajaran 2010/2011. Kenaikan hasil Ujian Nasional tersebut merupakan hasil kinerja pelaksanaan kegiatan pendalaman materi pelajaran yang Ujian Nasional bagi para guru dan pemberian bantuan untuk pelatihan guru-guru mata pelajaran yang di Ujian Nasional-kan kepada 35 Kabupaten/Kota se Jawa Tengah.

Selanjutnya perkembangan kelulusan siswa SMA dan SMK sesuai dengan jurusannya di Jawa Tengah selama 4 tahun terakhir dapat dilihat sebagaimana grafik dibawah ini :

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2011

Grafik 3.4

Data Kelulusan SMA dan SMK Di Jawa Tengah TA 2008/2009-2010/2011

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2011

Provinsi Vokasi sebagai upaya membangun akses, mutu dan relevansi serta daya saing keluaran pendidikan dengan dunia kerja serta membangun jiwa entrepreneurship dilaksanakan melalui pendidikan vokasional, yang ditandai dengan serapan lulusan SMK mencapai 88,12% terhadap dunia kerja. Realitas tersebut dipengaruhi oleh keberadaan Tempat Uji Kompetensi (TUK) SMK sebagai lembaga sertifikasi keahlian bagi lulusan SMK sejumlah 193 SMK, meningkat-nya rasio siswa SMK:SMA sebesar 63%:37% dibanding Tahun 2010 sebesar 60,90%:39,10%, dan meningkatnya jumlah program keahlian sejumlah 106 Program keahlian serta dukungan dunia industri dan dunia usaha, melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dengan beberapa perusahaan mitra.

Perwujudan tata kelola kelembagaan pada jenjang pendidikan menengah, diantaranya dilaksanakan melalui fasilitasi sertifikasi ISO-SMM 9001:2008 pada 168 SMK di Jawa Tengah atau meningkat 30 SMK dibanding Tahun 2010

Selain program Provinsi Vokasi, Pemerintah juga mulai menggulirkan Program Pendidikan Menengah Universal dengan sasaran :

a. Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya penambahan daya tampung.

b. Perimbangan SMA SMK sesuai potensi dan kebutuhan daerah. c. Pemerataan distribusi layanan pendidikan menengah untuk

menjangkau yang tidak terjangkau.

d. Peningkatan kebekerjaan (employability) lulusan khususnya SMK e. Pencapaian target APK di tingkat nasional, provinsi dan

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2011

Beberapa dokumentasi penyelenggaraan pendidikan menengah di Jawa Tengah Tahun 2011, tampak sebagaimana gambar sebagai berikut :

Gambar 3.3

Penyelenggaraan Program Pendidikan Menengah Di Jawa Tengah

LAKIP Dinpendik Prov. Jateng 2011

4. Capaian Kinerja Program Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI).

Dokumen terkait