BAB I Pendahuluan
BAB 3 Akuntabilitas Kinerja
3.1 Capaian Kinerja Tahun 2021
Dinas Kesehatan DIY telah melaksanakan pengukuran kinerja atas kinerja yang diperjanjikan Kepala Dinas Kesehatan DIY dengan Gubernur DIY tahun 2021. Pengukuran mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencana-an, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah dengan skala nilai peringkat kinerja sebagaimana tabel berikut:
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Sumber: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
No. Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
Bab 3 Berisi :
1. Capaian Kinerja Tahun 2021
2. Realisasi Anggaran 3. Inovasi
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2021
TAHUN 2021 TARGET
AKHIR
1. Terwujudnya Perilaku Sadar Sehat
Indikator:
Persentase puskesmas melaksanakan program jogja sehat dengan pendekatan kan PISPK dibagi jumlah seluruh Puskesmas DIY x 100%
% 42,97 100 100 100 100 Sangat
Baik
100
2. Terwujudnya Pelayanan tingkat lanjut (FKTL) dan pelayanan kesehatan lain yang sudah terakreditasi dibagi seluruh FKTP/FKTL dan Fasilitas Kesehatan Lain dikali 100
% 57,63 75,19 70,99 75,19 105,92 Sangat Baik
73,28
3. Terwujudnya Pelayanan Mutu yang Dicapai dibagi jumlah seluruh indikator mutu x 100%
% 50 81,39 70 81,39 116,27 Sangat Baik
75
4. Terwujudnya pelayanan mutu pelayanan (*) Meta indikator:
Jumlah Indikator Mutu yang Dicapai dibagi jumlah seluruh indikator mutu x 100%
% n/a 77,2 78,9 78,9 100 Sangat
Baik
81,3
(*) Pelayanan pada kesehatan paru
Adapun analisis capaian kinerja per sasaran strategis diuraikan sebagai berikut:
3.1.1. Sasaran Terwujudnya Perilaku Sadar Sehat
Kinerja sasaran Perilaku Sadar Sehat diukur dengan 1 indikator yaitu indikator persentase puskesmas melaksanakan program Jogja Sehat dengan pendekatan keluarga. Untuk indikator sasaran adalah berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Sumber data diolah dari hasil evaluasi puskesmas yang mengimplementasikan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) dibagi jumlah seluruh puskesmas di DIY. Penjelasan hubungan sasaran, indikator dan meta indikator adalah sebagai berikut:
Tabel III.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan
No Sasaran Indikator Meta Indikator
1 2 3 4
1 Terwujudnya Perilaku Sadar Sehat Persentase puskesmas melaksanakan program Jogja Sehat dengan pendekatan keluarga
Jumlah Puskesmas yang mengimplementasikan PISPK dibagi jumlah seluruh Puskesmas DIY x 100%
Kinerja sasaran terwujudnya perilaku sadar sehat dengan indikator persentase puskesmas melaksanakan program jogja sehat dengan pendekatan keluarga pada tahun 2021 dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021
No Indikator Sasaran Capaian 2020
2021 Target
Akhir Renstra
(2022)
Capaian s/d 2018 terhadap target 2022
(%) Target Realisasi %
Realisasi*
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persentase puskesmas melaksanakan program Jogja Sehat dengan pendekatan keluarga
100 100 100 100 100 100
Analisis ketercapaian sasaran:
1. Persentase realisasi terhadap target tercapai 100%.
2. Dibandingkan dengan target akhir RPJMD, diproyeksikan sasaran akan berhasil tercapai. Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran 1 (satu) dikarenakan oleh pembinaan, Pendampingan dan pengawasan secara intensif oleh Dinas Kesehatan DIY dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, serta dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Kesehatan.
3.1.1.1 Data Dukung Capaian Terwujudnya Perilaku Sadar Sehat
Sasaran terwujudnya Perilaku Sadar Sehat didukung oleh tiga program yakni program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, program peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan dan program sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan minuman. Adanya pandemi COVID-19 merupakan tugas utama puskesmas dalam melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Puskesmas gencar melakukan 3T yaitu tracing, testing, dan treatment.
Selain itu dimulainya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sebagai upaya dari penanggulangan pandemi.
Untuk program kesehatan masyarakat upaya yang dilakukan masih dengan peningkatan kapasitas tenaga gizi dan pemberian buku pedoman gizi, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita kurus, dan mendukung terwujudnya desa sehat mandiri.
3.1.1.2 Faktor Pendukung Keberhasilan Terwujudnya Perilaku Sadar Sehat
Meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19, dimana terdapat
instruksi Gubernur Nomor 16 tahun 2021 tentang Perpanjangan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan, seluruh puskesmas di DIY yang
berjumlah 121 dapat tetap melaksanakan pendataan PISPK tersebut
mencapai 100 persen. Tercapainya target tersebut dilakukan dengan
peningkatan kualitas melalui pelatihan, monitoring dan evaluasi secara
terus menerus.
3.1.2. 3.1.2. Sasaran Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu
Tolok ukur capaian sasaran diukur dengan 1 (satu) indikator yaitu persentase pelayanan kesehatan yang terakreditasi. Hasil penghitungan Jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), tingkat lanjut (FKTL) dan pelayanan kesehatan lain yang sudah terakreditasi dibagi seluruh FKTP/FKTL dan Fasilitas Kesehatan Lain dikali 100 sebagai berikut:
Tabel III.5 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan
NO Sasaran Indikator Meta Indikator
1 2 3 4
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
Persentase Pelayanan Kesehatan yang Terakreditasi
Jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), tingkat lanjut (FKTL) dan pelayanan kesehatan lain yang sudah terakreditasi dibagi seluruh FKTP/FKTL dan Fasilitas Kesehatan Lain dikali 100
Kinerja sasaran terwujudnya pelayanan kesehatan yang terakreditasi dengan indikator persentase pelayanan kesehatan yang terakreditasi pada tahun 2021 dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel III.6 Target dan Realisasi Kinerja No Indikator Sasaran Baseline
2020 Target Realisasi % Realisa
si
Analisis Ketercapaian Kinerja:
1. Persentase realisasi terhadap target tercapai 105,92%
2. Dibandingkan dengan target akhir RPJMD, diproyeksikan sasaran akan berhasil
tercapai. Keberhasilan pencapaian kinerja ini diperngaruhi oleh sosialisasi,
bimbingan teknis akreditasi oleh Dinas Kesehatan DIY dan Kabupaten/Kota,
penguatan komitmen seluruh tenaga Puskesmas, pemenuhan anggaran
pendampingan dan akreditasi Puskesmas yang berasal dari DAK non fisik serta
validasi data sarana prasarana dan alat. Juga munculnya beragam inovasi dari
puskesmas.
3.1.2.1 Data Dukung Capaian Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu Sasaran Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu didukung oleh dua program terkait yaitu program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat serta program peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan. Dimana salah satunya adalah memastikan bahwa tenaga kesehatan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Kualitas pelayanan ditentukan salah satunya oleh kualitas sumber daya manusianya.
3.1.2.2 Faktor Pendukung Keberhasilan Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
Salah satu cara untuk menilai mutu dan kualitas pelayanan puskesmas dilakukan dengan akreditasi. Dukungan pimpinan FKTP dan FKTL untuk melakukan akreditasi, ketersediaan anggaran untuk akreditasi Puskesmas, dilakukan pembinaan mutu dari Dinas Kesehatan DIY, serta kebijakan penambahan masa berlaku ijin operasional sesuai dengan surat edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/455/2020 yang dikeluarkan pada tanggal 29 Juli 2020 tentang Perizinan dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan Penetapan Rumah Sakit Pendidikan pada masa pandemi Coronvirus Diseases 2019 (COVID-19), sangat membantu tercapainya sasaran ini.
3.1.3. Sasaran Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Jiwa Yang Bermutu
Tolok ukur capaian sasaran diukur dengan 1 (satu) indikator yaitu persentase pemenuhan standar mutu pelayanan kesehatan jiwa. Hasil Jumlah indikator mutu yang dicapai sebagai berikut:
Tabel III.7 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan
NO Sasaran Indikator Meta Indikator
1 2 3 4
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu
persentase pemenuhan standar mutu pelayanan kesehatan jiwa
Jumlah indikator mutu yang dicapai dibagi jumlah seluruh indikator mutu dikali 100%
Kinerja sasaran terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu
dengan indikator persentase pemenuhan standar mutu pelayanan kesehatan jiwa
pada tahun 2021 dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel III.8 Target dan Realisasi Kinerja No Indikator Sasaran Baseline
2020 Target Realisasi % Realisa
si
Analisis Ketercapaian Kinerja:
1. Persentase realisasi terhadap target tercapai 116,27%
2. Dibandingkan dengan target akhir RPJMD, diproyeksikan sasaran akan berhasil tercapai. Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran 1(satu) dipengaruhi oleh kerjasama yang baik antara seluruh pihak di RS Jiwa Grhasia sehingga standar mutu dapat dicapai dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.
3.1.3.1 Data Dukung Capaian Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu
Capaian kinerja dapat kita lihat pada tingkat pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) RS Jiwa Grhasia DIY. SPM RS Jiwa Grhasia telah ditetapkan dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 18 Tahun 2021. Pencapaian SPM RS Jiwa Grhasia dievaluasi sampai akhir tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Tabel III.9 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) RS Jiwa Grhasia Tahun 2021
No Jenis Pelayanan Jumlah
Indikator
No Jenis Pelayanan Jumlah Indikator
Memenuhi Standar
Jumlah %
16 Pemulasaraan Jenazah 1 1 100
17 Pemeliharaan Linen 2 1 50
18 Pelayanan nPasien PBI 1 1 100
19 Diklatlitbang 2 1 50
20 Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 5 3 100
JUMLAH 83 67 84,36
3.1.3.2 Faktor Pendukung Keberhasilan Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu
RS Jiwa Grhasia sudah mengajukan perbaikan atas beberapa indikator yang sudah tidak relevan dalam pencapaian IKU, dan sudah disahkan pada Januari 2021. Serta pada akhir tahun 2021 telah digunakan SPM baru sesuai denga Peraturan Gubernur Nomor 18 tahun 2021 untuk capaian indikator presentase pemenuhan standar mutu pelayanan kesehatan jiwa. Faktor pendukung tercapai nya IKU RS Jiwa Grhasia adalah kerjasama yang baik antara seluruh pihak di RS Jiwa Grhasia sehingga standar mutu dapat dicapai dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.
3.1.4. Sasaran Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Paru Yang Bermutu
Tolok ukur capaian sasaran diukur dengan 1 (satu) indikator yaitu Persentase pemenuhan standar mutu pelayanan.
Tabel III.10 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan
NO Sasaran Indikator Meta Indikator
1 2 3 4
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Paru yang Bermutu
Persentase Pemenuhan Standar Mutu Pelayanan
Jumlah indikator mutu yang memenuhi standar dibagi jumlah seluruh indikator mutu dikalikan 100
Kinerja sasaran terwujudnya pelayanan kesehatan paru yang bermutu
dengan indikator persentase pemenuhan standar mutu pelayanan kesehatan paru
pada tahun 2021 dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel III.11 Target dan Realisasi Kinerja No Indikator Sasaran Baseline
2020 Target Realisasi % Realisa
si
(*) Pelayanan pada kesehatan paru
Analisis ketercapaian kinerja:
1. Persentase realisasi terhadap target tercapai 100%.
2. Dibandingkan realisasi tahun lalu, terdapat kenaikan sebesar 1,7%.
Dibandingkan dengan target akhir RPJMD, diproyeksikan sasaran akan berhasil tercapai. Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran 1 dipengaruhi oleh kerja sama yang baik antara seluruh pihak di RS Paru Respira sehingga standar mutu dapat dicapai dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.
3.1.4.1 Data Dukung Capaian Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Paru yang Bermutu
Saat ini RS Paru Respira sedang dalam tahap penyusunan draft Peraturan Gubernur mengenai peraturan SPM terbaru. Maka pemenuhan standar mutu pelayanan berdasarkan pada capaian pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) RS Paru Respira saat ini masih menggunakan Peraturan Gubernur DIY Nomor 15 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Khusus Paru Respira. Adapun rincian indikator mutu yang memenuhi standar sebagai berikut:
Tabel III.12 Indikator Mutu RS Paru Respira Memenuhi Standar Tahun 2021
No Jenis Pelayanan Jumlah
Indikator
6 Rehabilitasi Medik/Fisioterapi 5 5 100
7 Farmasi 7 5 71,4
8 Gizi 6 6 100
9 Rekam Medik 8 6 75
10 Pengelolaan Limbah 5 5 100
No Jenis Pelayanan Jumlah Indikator
Memenuhi Standar
Jumlah %
11 Administrasi dan Manajemen 16 14 87,5
12 Ambulans/Kereta Jenazah 7 6 85,7
13 Pemulasaran Jenazah 7 0 0
14 Pelayanan Pemeliharaan RS 5 3 60
15 Pelayanan Laundry 6 6 100
16 Pencegahan dan Pegendalian Infeksi 6 6 100
JUMLAH 123 95 77,2
3.1.4.2 Faktor Pendukung Keberhasilan Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Paru yang Bermutu
Meskipun terdapat keterbatasan lahan untuk pengembangan rumah sakit sehingga menyebabkan beberapa sarana dan prasarana yang harus dipenuhi rumah sakit dalam mencapai pemenuhan standar mutu sulit tercapai. Namun dengan kerjasama yang baik antara seluruh pihak di RS Paru Respira sehingga standar mutu dapat dicapai dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya
Pencapaian kinerja Dinas Kesehatan juga ditunjukkan oleh pencapaian target Sustanaible Development Goals (SDG’s) sebagaimana berikut:
a. Target 1.2. Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua dimensi, sesuai dengan definisi nasional.
1) Cakupan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan 98,95% dari target 96,59%. Situasi pandemi tidak mempengaruhi akses ibu bersalin di fasilitas pelayanan. Kondisi ini dipengaruhi kesadaran masyarakat mengenai pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan serta kesiapan fasilitas kesehatan dalam memberikan layanan pertolongan persalinan pada kondisi pandemi dengan menerapkan standar dan protokol kesehatan.
2) Persentase anak berusia 12-23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap 97,3% dari target 94%.
b. Target 2.1. Pada tahun 2030, menghilangkan kelaparan dan menjamin
akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan mereka yang
berada dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang
aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun. Prevalensi ketidakcukupan
gizi (underweight) pada anak 8,40% pada Survei di tahun 2019. Tahun 2021 angka Gizi buruk DIY sebesar 0,2% lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 0,3%.
c. Target 2.2. Pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah lima tahun, dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui, serta manula. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di DIY pada tahun 2021 sebesar 17,3% atau menurun dibandingkan tahun 2019 sebesar 21%.
d. Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu di tahun 2020 sebanyak 40 kasus, dan di masa pandemi tahun 2021 mengalami peningkatan tajam menjadi 131 kasus. Kondisi lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19 di DIY maupun nasional, serta belum adanya rekomendasi vaksinasi Covid19 bagi ibu hamil, mengakibatkan tingginya keterisian tempat tidur (Bed Occupation Rate) di rumah sakit serta kebutuhan bed maternal Covid19, kelangkaan oksigen dan keterbatasan tenaga kesehatan akibat terpapar Covid-19, sehingga berdampak pada peningkatan kasus kematian.
e. Target 3.2. Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1000. Jumlah kematian bayi di tahun 2020 sebanyak 282 kasus, menurun pada tahun 2021 menjadi 270.
i. Target 3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria, dan penyakit tropis yang terabaikan, dan memerangi hepatitis, penyakit bersumber air, serta penyakit menular lainnya. Jumlah pasien yang mengakses antiretroviral (ARV) sebesar 98,38%. Fasilitas pelayanan kesehatan yang melaksanakan startegi DOTS 100% dan ketercapaian paracite incidence mencapai 100%.
j. Target 3.4 Pada tahun 2030, mengurangi hingga sepertiga angka
kematian dini akibat penyakit tidak menular, melalui pencegahan dan
pengobatan, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.
k. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang, dengan dua indikator yaitu persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana. Serta persentase pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak dan beresiko pada situasi KLB Provinsi. Target kedua indikator tersebut tercapai 100%.
3.3 Realisasi Anggaran
Tabel III.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2021 Kode
Rekening Uraian
Keuangan Fisik
Target Realisasi Realisa si (%)
01.02.01. Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN Keuangan Akhir Tahun SKPD 01.06.03. Penyediaan Peralatan
Rumah Tangga
Rp 7.525.000
Rp
5.888.000 78,25 100 100
01.06.04. Penyediaan Bahan Logistik Kantor
Kode
Rekening Uraian
Keuangan Fisik
Target Realisasi Realisa si (%)
Targe t (%)
Realisa si (%)
Perundang-undangan 94,67
01.06.09. 01.08.01. Penyediaan Jasa Surat
Menyurat Daya Air dan Listrik
Rp Peralatan dan Mesin Lainnya asi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya
Pengadaan Sarana di Fasilitas Layanan Vaksin, Makanan dan
Rp 156.754.000
Rp
115.483.080 73,67 100 100
Kode
Rekening Uraian
Keuangan Fisik
Target Realisasi Realisa si (%) Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/atau Penduduk pada Kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) Kesehatan Usia Lanjut
Rp Kesehatan Kerja dan Olahraga Menular dan Tidak Menular
Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan
Rp 4.500.000
Rp
4.500.000 100,00 100 100
Kode
Rekening Uraian
Keuangan Fisik
Target Realisasi Realisa si (%) Sumber Daya Manusia Kesehatan Penerbitan Izin Usaha Kecil Obat Tradisional
Rp