• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAKIP BAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SAKIP BAB"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KESEHATAN DIY

Jalan Gondosuli No 6 Baciro Yogyakarta

Telp. : (0274) 563153; Fax : (0274) 512368

Surel : dinkes@jogjaprov.go.id

(2)

Kata Pengantar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan DIY Tahun 2021 disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2021. LKjIP Dinas Kesehatan DIY Tahun 2021 merupakan bentuk akuntabilitas publik dari pelaksanaan tugas dan fungsi dan penggunaan anggaran yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah. Penyusunan LKjIP Tahun 2021 diwarnai agenda refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan darurat serta dampak pandemi Covid-19.

Sumber Daya yang dimiliki Pemerintah Daerah difokuskan untuk menjamin ketersediaan dukungan bidang Kesehatan, bantuan sosial dan upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Meskipun demikian, sebagai jajaran Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah DIY, Dinas Kesehatan DIY tetap mengupayakan optimalisasi capaian target kinerja sebagaimana tertuang dalam RPJMD DIY Tahun 2017-2022.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis berdasarkan indikator-indikator yang ditetapkan. Diharapkan penyajian LKjIP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan kinerja agar lebih berorientasi pada hasil, relevan, efektif, efisien dan berkelanjutan di masa mendatang.

(3)

Ikhtisar Eksekutif

Capaian kinerja Dinas Kesehatan DIY tahun 2021 dalam mewujudkan sasaran strategis dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Capaian sasaran strategis 1 “Terwujudnya Perilaku Sadar Sehat tercapai dengan indikator Puskesmas Melaksanakan Program Jogja Sehat dengan Pendekatan Keluarga”:

- Capaian sasaran diukur dengan indikator persentase puskesmas melaksanakan program Jogja sehat dengan pendekatan keluarga.

- Capaian indikator dimaksud didukung oleh kinerja 2 (dua) Program, yakni Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Program Kesehatan Masyarakat.

- Target capaian indikator sasaran tahun 2021 akan tercapai dengan indikator puskesmas melaksanakan program sebesar 121 puskesmas;

sampai dengan bulan Desember 2021 terealisasi 121 puskesmas. Dengan demikian persentase realisasi terhadap target mencapai 100%.

- Indikator ini telah tercapai pada tahun 2020, dan pada tahun 2021 dapat mempertahankan capaian indikator ini pada angka 100%.

2. Capaian sasaran strategis 2 “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu”:

- Capaian diukur dengan indikator Persentase Pelayanan Kesehatan yang Terakreditasi (Jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), tingkat Lanjut (FKTL) dan pelayanan kesehatan lain.

- Capaian indikator dimaksud didukung oleh kinerja 5 (lima) Program, yakni Program Pelayanan Kesehatan, Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan, Program Pelayanan Kesehatan pada BLUD Balabkes, Program Pelatihan Kesehatan Pada BLUD Bapelkes dan Pelayanan Kesehatan pada BLUD Bapel Jamkessos.

- Target capaian indikator sasaran tahun 2021 tercapai dengan indikator sebesar 70,99%; sampai dengan bulan Desember 2021 terealisasi 75,19%.

Dengan demikian capaian ini telah melampaui target mencapai 105,92%.

- Indikator ini telah tercapai pada tahun 2020, dan pada tahun 2021 dapat

mempertahankan capaian indikator ini pada angka 100%.

(4)

3. Capaian sasaran strategis 3 “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu”:

- Capaian diukur dengan indikator Persentase pemenuhan standar mutu pelayanan kesehatan jiwa.

- Capaian indikator dimaksud didukung oleh kinerja 1 (satu) Program, yakni Program Pelayanan Kesehatan pada RS Jiwa Grhasia.

- Target capaian indikator sasaran tahun 2021 tercapai dengan indikator sebesar 70%; sampai dengan bulan Desember 2021 terealisasi 81,39%.

Dengan demikian capaian ini telah memenuhi target mencapai 116,27%.

- Indikator ini telah tercapai pada tahun 2020, dan pada tahun 2021 dapat mempertahankan capaian indikator ini pada angka 100%.

4. Capaian sasaran strategis 4 “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Paru yang Bermutu":

- Capaian diukur dengan indikator Persentase pemenuhan standar mutu pelayanan, yaitu pelayanan pada kesehatan paru.

- Capaian indikator dimaksud didukung oleh kinerja 1 (satu) Program, yakni Program Pelayanan Kesehatan pada BLUD RS Paru Respira.

- Target capaian indikator sasaran tahun 2020 tercapai dengan indikator sebesar 78,9%; sampai dengan bulan Desember 2021 terealisasi 78,9%.

Dengan demikian capaian ini telah memenuhi target mencapai 100%.

- Dibandingkan dengan capaian target tahun 2020 sebesar 77,2% indikator Persentase Pemenuhan Standar Mutu Pelayanan terjadi peningkatan 2,20%.

Terhadap capaian kinerja sebagaimana tersebut di atas terdapat beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi Dinas Kesehatan DIY ke depan, sebagai berikut:

1. Eliminasi Coronavirusdisease 2019 (Covid-19), Tuberculosis (TB) dan penyakit menular lain.

2. Penurunan Angka Stunting.

3. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Balita.

4. Pengendalian Penyakit Tidak menular seperti gangguan jiwa, hipertensi,

jantung dan lainnya.

(5)

Daftar Isi

Kata Pengantar ... 1

Ikhtisar Eksekutif ... 3

Daftar Tabel ... 6

Daftar Gambar ... 7

BAB I Pendahuluan ... 8

1.1 Cascading Kinerja sebagai Dasar Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ... 8

1.2 Mandat Kinerja, Peta Proses Bisnis dan Struktur Organisasi ... 9

1.3 Tugas, Fungsi dan Peta Jabatan ... 11

1.4 Isu-Isu Strategis ... 20

1.5 Dukungan SDM, Sarana-Prasarana dan Anggaran ... 22

1.6 Tindak Lanjut Atas Laporan Hasil Evaluaasi SAKIP Tahun 2020 ... 28

BAB 2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ... 30

2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja OPD ... 30

2.2 Strategi dan Arah Kebijakan ... 31

2.3 Struktur Program dan Kegiatan Tahun 2021 ... 33

2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2021 ... 35

2.5 Instrumen Pendukung Capaian Kinerja ... 36

BAB 3 Akuntabilitas Kinerja ... 39

3.1 Capaian Kinerja Tahun 2021 ... 39

3.2 Inovasi ... 54

BAB 4 Penutup... 111

L A M P I R A N ... 117

(6)

Daftar Tabel

Tabel I.1 SDM Kesehatan Berdasarkan Rumpun di DIY Tahun 2021 ... 22

Tabel I.2 Distribusi tenaga Kesehatan DIY ... 24

Tabel I.3 Jumlah Fasilitaas Pelayanan Kesehatan DIY tahun 2021 ... 24

Tabel I.4 Daftar Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Berdasarkan SK Kemenkes ... 26

Tabel I.5 Daftar Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Berdasarkan SK Gubernur DIY ... 26

Tabel I.6 Sarana-Prasarana Dinas Kesehatan DIY ... 27

Tabel I.7 Anggaran Tahun2021 ... 27

Tabel I.8 Tindaklanjut atas Laporan Hasil Evaluasi SAKIP tahun 2020 ... 28

Tabel II.1 Sasaran Strategis Biro Organisasi Sekretariat Daerah DIY, 2017-2022 ... 31

Tabel II.2 Strategi dan Arah Kebijakan ... 31

Tabel II.3.1 Struktur Program dan Kegiatan terkait Langsung Pencapaian Sasaran Tahun 2021 ... 33

Tabel II.3.2 Struktur Program dan Kegiatan Pendukung Pencapaian Sasaran Tahun 2021 ... 34

Tabel II.4 Perjanjian Kinerja Kepala Biro Organisasi Setda DIY Tahun 2021 ... 35

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ... 39

Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2020 ... 40

Tabel III.3 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan ... 41

Tabel III.4 Target dan Realisasi Kinerja ... 41

Tabel III.5 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan ... 43

Tabel III.6 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2021 ... 43

Tabel III.7 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan ... 44

Tabel III.8 Targe dan Realisasi Kinerja ... 45

Tabel III.9 Pencapaian Standar Minimal (SPM) RS Jiwa Grhasia Tahun 2021 ... 45

Tabel III.10 Rumusan Indikator dan Formulasi Perhitungan ... 46

Tabel III.11 Targe dan Realisasi Kinerja ... 47

Tabel III.12 Indikator Mutu RS Paru Respira Tahun 2021 ... 47

Tabel III.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Saasaran tahun 2021 ... 50

Tabel III.14 Inventarisasi Lintas sektor Biro Organisasi Setda DIY ... 56

(7)

Daftar Gambar

c

Gambar I.1. Cascading Kinerja ... 9

Gambar I.2. Mandat Kinerja Peta Proses Bisnis dan Struktur Biro Organisasi Setda DIY ... 9

Gambar I.3. Tugas, Fungsi dan Peta Jabatan pada Organisasi Biro Organisasi Setda DIY ... 10

Gambar I.4. Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota ... 23

Gambar I.5. Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis fasilitas Kesehatan ... 24

Gambar I.6. Sistem Integrasi ROPK, Monitoring dan Evaluasi, E-SAKIP ... 37

(8)

BAB I

c

Pendahuluan

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bentuk pertanggung- jawaban setiap instansi Pemerintah/Pemerintah Daerah yang menyusun Perjanjian Kinerja, atas penggunaan anggaran yang bersumber dari APBD dan/atau APBN. Dasar hukum penyusunan meliputi:

1. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 94 Tahun 2016 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Adapun tujuan penyusunan LKjIP sebagai berikut:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja instansi.

1.1 Cascading Kinerja sebagai Dasar Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Selaras dengan paradigma Organisasi Berbasis Kinerja (Performance Based Organization) yang diterapkan Pemerintah Daerah DIY, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dibentuk untuk memberikan kontribusi pada pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah DIY tahun 2017 – 2022. Dinas Kesehatan DIY dibentuk dengan skema kinerja sebagai berikut:

Bab I berisi:

1. Cascading Kinerja 2. Mandat Kinerja, Peta

Proses Bisnis dan Struktur Organisasi 3. Tugas, Fungsi dan Peta

Jabatan 4. Isu-Isu Strategis 5. Dukungan SDM, Sarana-

Prasarana dan Anggaran 6. Tindak Lanjut atas Rekomendasi LHE SAKIP Tahun 2020

(9)

Gambar I.1 Cascading Kinerja

Visi Pembangunan Jangka Menengah 2017-2022

“Terwujudnya Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”

1. Meningkatkan Kualitas Hidup, Kehidupan dan Penghidupan Masyarakat yang Berkeadilan dan Berkeadaban 2. Mewujudkan Tata

Pemerintahan yang Demokratis

Tujuan Meningkatnya kualitas hidup, kehidupan dan penghidupan masyarakat dengan tatanan sosial yang menjamin kebhinekaan serta mampu menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta

Sasaran 1:

Meningkatnya Derajat Kualitas SDM

RPJMD (KINERJA LEVEL PEMDA)

Program:

Program Pelayanan Kesehatan pada

BLUD RS Jiwa Grhasia

Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Manusia Kesehatan

Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat

Program Pemda:

Peningkatan Usia Harapan Hidup Angka Harapan

Hidup

Indikator tujuan:

Angka Indonesia Governance Index (IGI)

Program Pemenuhan Upaya Kesehatan

Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat

Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Manusia Kesehatan Sasaran 1:

Terwujudnya perilaku sadar sehat

Sasaran 4:

Terwujudnya pelayanan kesehatan Paru yang bermutu Sasaran 3:

Terwujudnya pelayanan kesehatan Jiwa yang bermutu Sasaran 2:

Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu RENSTRA DINKES DIY (KINERJA LEVEL OPD)

Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan

Makanan Minuman

Program:

Program Pelayanan Kesehatan pada

BLUD RS Paru Rspira

1.2 Mandat Kinerja, Peta Proses Bisnis dan Struktur Organisasi

Hubungan antara mandat kinerja, peta proses bisnis dan desain struktur organisasi Dinas Kesehatan DIY sebagaimana tersaji dalam gambar berikut:

Gambar I.2 Mandat KinerjaPeta Proses Bisnis Pencapaian Sasaran Kinerja Dinas Kesehatan DIY

(10)

Gambar I.3 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan DIY

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(11)

1.3 Tugas, Fungsi dan Peta Jabatan

Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 69 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan fungsi sebagai Dinas yang membantu Gubernur melaksanakaan urusan pemerintahan bidang kesehatan. Serta dalam upaya mewujudkan kinerja sebagaimana telah dimandatkan dalam RPJMD, Dinas Kesehatan DIY memiliki tugas dan fungsi yang kemudian menjadi dasar penempatan personil dalam jabatan sebagaimana gambar berikut:

1. Dinas Kesehatan

a. Penyusunan program dan pengendalian dibidang kesehatan;

b. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;

c. Pengendalian penyakit, pengelolaan survailans dan kejadian luar biasa, imunisasi serta pelaksanaan penyehatan lingkungan;

d. Pengelolaan kesehatan dasar, rujukan khusus;

e. Penyelenggaraan pelayanan informasi kesehatan;

f. Pengelolaan kesehatan keluarga, gizi, promosi kesehatan dan kemitraan;

g. Pengelolaan pembiayaan dan jaminan kesehatan;

h. Pembinaan tenaga dan sarana kesehatan, farmasi, makanan, minuman dan alat kesehatan;

i. Pengembangan obat dan upaya kesehatan tradisional

j. Pemberian fasilitas penyelenggaraan urusan kesehatan Kabupaten/Kota;

k. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang kesehatan;

l. Pemberdayaan sumber daya dan mitra kerja urusan kesehatan;

m. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;

n. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas;

o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

2. UPT Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi

a. Penyusunan program kerja Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi;

b. Pelaksanaan kegiatan rujukan;

c. Pengelolaan sarana dan prasarana Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi;

d. Pelayanan pemeriksaan klinis, medis, penunjang medis;

(12)

e. Pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat, individu dan institusi;

f. Pelayanan pengujian higiene sanitasi;

g. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan mutu laboratorium kesehatan;

h. Penyelenggaraan kerja sama pendidikan dan pelatihan teknis laboratorium;

i. Pelayanan konsultasi bidang kesehatan yang berkaitan dengan hasil laboratorium;

j. Pelaksanaan kalibrasi alat laboratorium;

k. Penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan Lingkungan;

l. Pemantapan mutu eksternal mikrobiologi;

m. Pelaksanaan pemasaran produk Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi;

n. Penyediaan bahan dan reagensia pemeriksaan laboratorium;

o. Pelayanan uji sertifikasi analis kesehatan;

p. Pelaksanaan manajemen mutu laboratorium;

q. Pelaksanaan ketatausahaan;

r. Pelayanan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi; dan

s. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

3. RS Paru Respira

a. penyusunan program kerja Rumah Sakit Paru Respira;

b. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan paru dan saluran pernapasan seusai dengan standar pelayanan rumah sakit;

c. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan paru dan saluran pernapasan;

d. pengembangan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan paru dan sumber pernapasan;

e. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan;

f. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;

(13)

g. penyusunan laporan pelaksanaan tugas Rumah Sakit Paru Respira; dan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

4. Balai Pelatihan Kesehatan

a. Penyusunan program kerja Balai Pelatihan Kesehatan;

b. Pengkoordinasian penyelenggaraan pelatihan teknis bidang pelayanan kesehatan bagi tenaga kesehatan sesuai Sistem Kesehatan Nasional;

c. Pengkoordinasian penyelenggaraan pelatihan keterampilan layanan kesehatan bagi masyarakat sesuai Sistem Kesehatan Nasional;

d. Penyelenggaraan pelatihan manajemen dan teknis kesehatan bagi tenaga kesehatan;

e. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan layanan kesehatan bagi masyarakat;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pengembangan mutu pelatihan bidang kesehatan;

g. Pelaksanaan ketatausahaan;

h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Balai Pelatihan Kesehatan; dan

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

5. Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial

a. penyusunan program kerja Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial;

b. penyelenggaraan manajemen kepesertaan jaminan kesehatan sosial;

c. penyelenggaraan manajemen pemeliharaan kesehatan;

d. penyelenggaraan manajemen keuangan;

e. pelaksanaan ketatausahaan;

f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Balai Penyelenggaran Jaminan Kesehatan Sosial; dan

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

(14)

6. RS Jiwa Grhasia

a. Penyusunan program dan pengendalian di Rumah Sakit;

b. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan rehabilitasi khususnya kesehatan jiwa dan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, serta kesehatan lainnya sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit;

c. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan khususnya kesehatan jiwa dan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, serta kesehatan lainnya;

d. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan jiwa dan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif, serta kesehatan lainnya;

e. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan jiwa dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif, serta kesehatan lainnya dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan jiwa dan narkotika, psikotropika , dar, zat adiktif, serta kesehatan lainnya;

f. Penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan;

g. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Rumah Sakit;

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsi Rumah Sakit.

(15)

DINAS KESEHATAN

Sesuai Pelaksanaan tugas fungsi Dinas Kesehatan dibagi ke dalam jabatan struktural dan jabatan pelaksana berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 104 tahun 2019 tentang Kualifikasi Jabatan Pelaksana dengan komposisi sebagai berikut:

Jabatan Struktural Jabatan Pelaksana

1. Kepala Dinas Kesehatan 2. Sekretaris

1) Kasubag Umum 2) Kasubag Keuangan 3) Kasubag Program 3. Kabid Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit:

1) Kasie Pengendalian Penyakit

2) Kasie Pencegahan Penyakit

4. Kabid Pelayanan Kesehatan:

1) Seksi Kesehatan Dasar, Rujukan, dan Kesehatan Khusus

2) Seksi Mutu dan Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Rujukan, dan Fasilitas Kesehatan Lain

5. Kabid Kesehatan

Masyarakat:

1) Seksi Keluarga dan Gizi 2) Seksi Mutu dan

Akreditasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Rujukan, dan Fasilitas Kesehatan Lain Jabatan Fungsional tertentu

1) Administrator Kesehatan

2) Entomolog Kesehatan 3) Epidemiologi Kesehatan 4) Nutrisionis

5) Penyuluh Kesehatan Masyarakat

1. Dibawah Kasubbag Program

1) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan 2) Pengelola Sistem dan Jaringan

2. Dibawah Subbagian Keuangan Jabatan 1) Bendahara

2) Pengadministrasi Keuangan 3) Pengelola Gaji

4) Pengelola Akuntansi

5) Verifikator Data Laporan Keuangan 3. Subbagian Umum

1) Pengadministrasi Umum 2) Pengadministrasi Persuratan 3) Pranata Kearsipan

4) Pengadministrasi Kepegawaian 5) Teknisi Sarana dan Prasarana 6) Pengelola Barang Milik Negara 7) Pengemudi Ambulan

8) Pengemudi

4. Seksi Pencegahan Penyakit a. Pengadministrasi Umum

b. Penyuluh Kesehatan dan Pencegahan Penyakit c. Analis Kesehatan

5. Seksi Pengendalian Penyakit

1) Pengelola Pemberantasan Penyakit Menular Langsung 2) Pengelola Penyakit Tidak Menular

3) Analis Kesehatan

6. Seksi Kesehatan Dasar, Rujukan, dan Kesehatan Khusus 1) Pengadministrasi Umum

2) Pengelola Rujukan Kesehatan 3) Analis Kesehatan

7. Seksi Mutu dan Akreditasi Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Primer, Rujukan, dan Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Lain

1) Analis Penilaian Dan Akreditasi 2) Analis Kesehatan

8. Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi 1) Pengelola Program Gizi

2) Pengelola Program Kesehatan Keluarga 3) Analis Kesehatan

9. Seksi Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan 1) Pengadministrasi Umum

2) Pengelola Penggerak Peran Serta Masyarakat di bidang Kesehatan Masyarakat

3) Analis Kesehatan

10. Seksi Standardisasi Tenaga Dan Sarana Kesehatan 1) Pengadministrasi Umum

2) Analis Kompetensi Dan Kualifikasi Ketenagaan 3) Analis Kesehatan

11. Seksi Farmasi, Makanan, Minuman, dan Alat Kesehatan

(16)

BALABKES DAN KALIBRASI

Sesuai Pelaksanaan tugas fungsi Dinas Kesehatan dibagi ke dalam jabatan struktural dan jabatan pelaksana berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 104 tahun 2019 tentang Kualifikasi Jabatan Pelaksana dengan komposisi sebagai berikut:

Jabatan Struktural Jabatan Pelaksana

1. Kepala Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi

2. Subbagian Tata usaha 3. Seksi Pelayanan

1. Dibawah Subbagian Tata usaha 1) Pengadministrasi Persuratan 2) Pranata Kearsipan

3) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan 4) Pengadministrasi Kepegawaian

5) Pengelola Barang Milik Negara 6) Bendahara

7) Pengadministrasi Keuangan 8) Pengelola Gaji

9) Pengelola Akuntansi

10) Verifikator Data Laporan Keuangan 11) Pengelola Pendapatan

12) Pengelola Sistem dan Jaringan 13) Teknisi Sarana dan Prasarana 2. Dibawah Subbagian Keuangan Jabatan

1) Pramu Laboratorium 2) Teknisi Laboratorium

BAPELKES

Sesuai Pelaksanaan tugas fungsi Dinas Kesehatan dibagi ke dalam jabatan struktural dan jabatan pelaksana berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 104 tahun 2019 tentang Kualifikasi Jabatan Pelaksana dengan komposisi sebagai berikut:

Jabatan Struktural Jabatan Pelaksana

1. Kepala Balai Pelatihan Kesehatan 2. Subbagian Tata usaha

3. Seksi Pengembangan Pelatihan 4. Seksi Operasional

1. Dibawah Subbagian Tata usaha 1) Pengadministrasi Persuratan 2) Pranata Kearsipan

3) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan 4) Pengadministrasi Kepegawaian

5) Pengelola Barang Milik Negara 6) Bendahara

7) Pengadministrasi Keuangan 8) Pengadministrasi Keuangan 9) Pengelola Gaji

10) Pengelola Akuntansi

11) Verifikator Data Laporan Keuangan 12) Teknisi Sarana dan Prasarana 2. Dibawah Subbagian Tata usaha:

1) Analis Diklat

2) Analis Kerjasama Diklat 3. Dibawah Seksi Operasional:

1. Pranata Diklat 2. Pranata Jamuan 3. Pengelola Asrama

(17)

BAPELJAMKESSOS

Sesuai Pelaksanaan tugas fungsi Dinas Kesehatan dibagi ke dalam jabatan struktural dan jabatan pelaksana berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 104 tahun 2019 tentang Kualifikasi Jabatan Pelaksana dengan komposisi sebagai berikut:

Jabatan Struktural Jabatan Pelaksana

1. Kepala Balai Penyelenggara Jaminan Jesehatan Sosial

2. Subbagian Tata usaha

3. Seksi Kepesertaan dan Pengembangan Jaminan

4. Seksi Pelayanan Jaminan Kesehatan

1. Dibawah Subbagian Tata usaha 1) Pengadministrasi Persuratan 2) Pranata Kearsipan

3) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan 4) Pengadministrasi Kepegawaian

5) Pengelola Barang Milik Negara 6) Bendahara

7) Pengadministrasi Keuangan 8) Pengelola Gaji

9) Pengelola Akuntansi

10) Verifikator Data Laporan Keuangan 11) Teknisi Sarana dan Prasarana 2. Dibawah Subbagian Keuangan Jabatan:

1) Pengelola Data Administrasi dan Verifikasi

2) Pengelola Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 3. Dibawah Subbagian Keuangan Jabatan:

3) Pengelola Data Administrasi dan Verifikasi

4) Pengelola Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

(18)

RS PARU RESPIRA

Sesuai Pelaksanaan tugas fungsi Dinas Kesehatan dibagi ke dalam jabatan struktural dan jabatan pelaksana berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 104 tahun 2019 tentang Kualifikasi Jabatan Pelaksana dengan komposisi sebagai berikut:

Jabatan Struktural Jabatan Pelaksana

1. Kepala RS Paru Respira

2. Subbagian Program dan Keuangan 3. Subbag Umum

4. Seksi Pelayanan Jaminan Kesehatan

1. Dibawah Subbagian Program dan Keuangan 1) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan 2) Pengelola Sistem dan Jaringan

3) Bendahara

4) Pengadministrasi Keuangan 5) Pengelola Gaji

6) Pengelola Akuntansi

7) Verifikator Data Laporan Keuangan 8) Pengelola Pendapatan

2. Dibawah Subbagian Umum Jabatan:

1) Pengadministrasi Umum 2) Pranata Diklat

3) Pengelola Bantuan Hukum 4) Pengelola Pengaduan Publik 5) Pengadministrasi Persuratan 6) Pranata Kearsipan

7) Pengadministrasi Kepegawaian 8) Teknisi Sarana dan Prasarana 9) Pengelola Barang Milik Negara 10) Pengemudi Ambulan

3. Dibawah Seksi Pelayanan Medis Jabatan:

1) Pengelola Pelayanan Kesehatan 2) Pengelola Rujukan Kesehatan 3) Analis Penjamin Mutu 4. Seksi Pelayanan Keperawatan

1) Pengelola Keperawatan

5. Seksi Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis 1) Pengelola Pelayanan Penunjang Diagnostik dan Logistik

2) Pengelola Obat dan Alat-Alat Kesehatan 3) Pengelola Sarana Kesehatan Lingkungan 4) Pengolah Makanan

5) Binatu Rumah Sakit 6) Juru Rawat Jenazah

(19)

RS JIWA GRHASIA

Sesuai Pelaksanaan tugas fungsi Dinas Kesehatan dibagi habis ke dalam jabatan struktural dan jabatan pelaksana berdasarkan Peraturan Gubernur DIY Nomor 104 tahun 2019 tentang Kualifikasi Jabatan Pelaksana dengan komposisi sebagai berikut:

Jabatan Struktural Jabatan Pelaksana

1. Kepala RS Jiwa Grhasia 2. Sekretaris

1) Subbagian Program 2) Subbagian Keuangan 3) Subbagian Umum 3. Bidang Pelayanan Medik

1) Seksi Fasilitasi Pelayanan Medik 2) Seksi Pengembangan Mutu

Pelayanan Medik

4. Bidang Kepelayanan Keperawatan 1) Seksi Fasilitasi Pelayanan

Keperawatan

2) Seksi Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan 5. Bidang Penunjang dan Sarana

1) Seksi Penunjang dan Sarana Medik

2) Seksi Penunjang dan Sarana Non Medik

1. Dibawah Subbagian Program

1) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan 2) Pengelola Sistem dan Jaringan

2. Dibawah Subbagian Keuangan 1) Bendahara

2) Pengadministrasi Keuangan 3) Pengelola Gaji

4) Pengelola Akuntansi

5) Verifikator Data Laporan Keuangan 6) Pengelola Pendapatan

3. Dibawah Subbagian Umum Jabatan:

1) Pengadministrasi Umum 2) Pranata Diklat

3) Pengelola Bantuan Hukum 4) Pengelola Pengaduan Publik 5) Pengadministrasi Persuratan 6) Pranata Kearsipan

7) Pengadministrasi Kepegawaian 8) Teknisi Sarana dan Prasarana 9) Pengelola Barang Milik Negara 10) Pengemudi Ambulan

11) Pengemudi 12) Pengaduan publik

13) Pengadministrasi persuratan 4. Dibawah Seksi Pelayanan Medik Jabatan:

1) Pengadministrasi Umum 2) Pengelola Pelayanan Kesehatan 3) Instruktur Vokasional

5. Seksi Pengeembangan Mutu Pelayanan Keperawatan 1) Analis Penjamin Mutu

6. Seksi Pelayanan Keperawatan 1) Pengelola Keperawatan 2) Pengadministrasi Umum 7. Seksi Pelayanan Penunjang Medik

1) Pengelola Pelayanan Penunjang Diagnostik dan Logistik 2) Pengadministrasi Umum

3) Pengelola Obat dan Alat-Alat Kesehatan 8. Seksi Penunjang dan Sarana Non Medik

1) Pranata Diklat 2) Pengolah Makanan 3) Binatu Rumah Sakit 4) Juru Rawat Jenazah

(20)

1.4 Isu-Isu Strategis

Eksistensi sebuah institusi bergantung sejauh mana institusi tersebut mampu menemukenali dan merespon isu strategis dengan berbagai kebijakan dan tindakan yang tepat. Secara umum isu strategis dapat bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Isu-isu strategis yang melingkupi Dinas Kesehatan DIY sebagai bagian dari Perangkat Daerah yang memiliki tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut:

1. Penanganan pandemi Covid-19

a. Program dan kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan DIY dalam penanganan Covid-19 antara lain:

1) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

a) Peningkatan Penemuan Kasus Covid-19 (Standar PCR)

b) Peningkatan Kapasitas Penyelidikan Epidemiologi dan Kontak Tracing c) Penguatan Koordinasi Pencatatan dan Pelaporan

d) Analisa Situasi Covid-19 Periodik e) Vaksinasi Covid-19

f) Peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan lanjutan (booster) pada balita dan anak sekolah

g) Pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit potensial KLB 2) Program Pelayanan Kesehatan

a) Penyusunan Draft Kebijakan/Edaran/Juknis/Alur terkait Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

b) Penyiapan Sarana, Prasarana, Alat Kesehatan, dan Sumber Daya Manusia di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

c) Koordinasi dan Komunikasi dengan RS Rujukan Covid-19

d) Monitoring Utilisasi Kapasitas Pelayanan Kritikal dan Non Kritikal di RS Rujukan Covid-19

e) Monitoring dan Evaluasi Implementasi Protokol Manajemen Klinis Tatalaksana Pasien di RS Rujukan Covid-19

f) Penguatan Sistem Rujukan

g) Ketugasan lain terkait Pengendalian Pandemi Covid-19

(21)

b. Program dan kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan DIY dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 antara lain:

1) Percepatan pemberian vaksinasi Covid-19 bagi lansia dan masyarakat 2) Pelaksanaan vaksinasi dosis ke-3 (booster) bagi tenaga kesehatan 3) Percepatan vaksinasi bagi anak usia 12 tahun s.d. 18 tahun

c. Penanganan permasalahan gizi dan kesehatan ibu dan anak pada masa pandemi:

1) Mengupayakan fungsi Posyandu tetap berjalan, dengan cara:

a) Pemantauan kesehatan Ibu secara mandiri atau jarak jauh oleh kader dan bidan desa

b) Ibu hamil risiko tinggi tetap dilakukan pemeriksaan kehamilan di fasyankes sesuai dengan kondisinya

c) Pemantauan kesehatan balita secara mandiri, penggunaan buku KIA, komunikasi kader dengan orang tua

d) Pengaturan jam layanan Posyandu agar pelaksanaannya dapat sesuai protokol kesehatan

2) Penyebarluasan informasi program

3) Pembinaan dan pendampingan masa pandemi

4) Kegiatan rutin dan pengembangan program pada masa pendemi 5) Kajian KIA Gizi masa pandemi (Audit Maternal Perinatal)

6) Mengintegrasikan Program KIA dan Gizi pada masa pandemi 7) Pembinaan petugas dalam pencegahan Covid-19

8) Kajian perubahan perilaku pencegahan Covid-19

9) Kampanye Posyandu dan Desa Siaga adaptasi kebiasaan baru 10) Kampanye pencegahan dan vaksinasi Covid-19

11) Pendampingan protokol adaptasi kebiasaan baru d. Penanganan kedaruratan dan potensi bencana lainnya

e. Penanganan multiple burden disease dari penyakit tidak menular degeneratif f. Penanganan penyakit menular infeksi dan infeksi baru (re-emerging and new

emerging disease) serta potensi kejadian luar biasa

g. Penanganan permasalahan dalam pelayanan kesehatan, yang meliputi akreditasi dan sumber daya manusia

1) Pelatihan Pengambilan Swab Nasofaring dan Orofaring

2) Verifikasi Insentif Nakes yang Menangani Covid-19 di DIY

(22)

3) Pengadaan Logistik bersumber dana Belanja Tak Terduga (BTT) Gubernur

4) Penyiapan tenaga pelaksanaan vaksinasi Covid-19

5) Pembiayaan Jaminan Kesehatan Covid-19 Bersumber Pemda DIY

h. Pelayanan kesehatan tradisional, yang merupakan amanah keistimewaan 1) Pengembangan kesehatan tradisional area wisata (pelatihan herbal,

pelatihan pijat refleksi, pelatihan akupresur) 2) Kajian pengembangan kesehatan tradisional 3) Workshop saintifikasi jamu

4) Pembinaan legalitas penyehat tradisional (Hatra)

5) Pelat akupresur bagi tenaga kesehatan rumah sakit dan puskesmas 6) Koordinasi asosiasi Penyehat Tradisional (Hatra), Sentra Pusat

Pengembangan Pengobatan Tradisional (SP3T), saintifikasi jamu 7) Pengadaan material umum RS Harjolukito untuk eskalasi TT Covid 8) Pengembangan pelayanan kesehatan tradisional area wisata

(pembuatan video dokumenter wedang uwuh)

1.5 Dukungan SDM, Sarana-Prasarana dan Anggaran

Dukungan sumber daya manusia, sarana-prasarana dan anggaran pada tahun 2021 sebagaimana tabel berikut:

Tabel I.1 Jumlah SDM Kesehatan Berdasarkan Rumpun di DIY Tahun 2021

No Rumpun SDMK Jenis Kelamin

Jumlah Lai-laki Perempuan

1 2 3 4 5

1 Medis 2.419 3.640 6.059

2 Psikologi Klinis 12 95 107

3 Keperawatan 2.586 8.380 10.966

4 Kebidanan 0 2.880 2.880

5 Kefarmasian 364 2.509 2.873

6 Kesehatan Masyarakat

80 311 391

7 Kesehatan Lingkungan

174 247 421

8 Gizi 64 486 550

9 Keterapian Fisik 146 286 432

10 Keteknisian Medis 270 1.082 1.352

11 Teknik Biomedika 547 1.259 1.806

12 Kesehatan 0 2 2

(23)

No Rumpun SDMK Jenis Kelamin

Jumlah Lai-laki Perempuan

1 2 3 4 5

13 Nakes lainnya 400 685 1.085

14 Asisten Tenaga Kesehatan

299 1.675 1.974

15 Tenaga Penunjang 9.303 8.361 17.664

Total 16.664 29.021 48.562

Sumber: Dokumen Deskripsi SDM Kesehatan di DIY Tahun 2021

Berdasarkan data pada tabel I.1, proporsi SDM Kesehatan terbesar adalah tenaga penunjang sebesar 36,37%, tenaga keperawatan sebanyak 22,58% dan medis (dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis) 12,47%. Ketersediaan tenaga kesehatan di DIY mencukupi pada kondisi normal. Adapun pada saat terjadinya lonjakan kasus Covid-19 rasio menjadi tidak sebanding dengan jumah pasien yang dirawat. Situasi tersebut diperberat dengan banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 sehingga kemudian dilakukan penambahan relawan tenaga kesehatan melalui proses rekrutmen dalam rangka mendukung dan memperkuat upaya penanganan dan pengendalian penyebaran Covid-19.

Gambar 1.4 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di DIY Tahun 2021

Sumber: Dokumen Deskripsi SDM Kesehatan di DIY Tahun 2021

Gambar diatas menunjukkan bahwa sebagian besar tenaga kesehatan di DIY

bekerja di Kabupaten Sleman sebanyak 44%, Kota Yogyakarta sebesar 23%, Bantul

18%, Gunung Kidul 8% dan Kulon Progo 7%. SDM kesehatan sebagian besar bekerja

di rumah sakit yaitu sebanyak 21.757 orang (68,25%) disusul oleh puskesmas

sebanyak 5.766 orang (18,09%), sedangkan sisanya tersebar di klinik, dinas

(24)

kesehatan, sarana kefarmasian dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Gambar I.5 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Fasilitas Kesehatan di DIY tahun 2021

Sumber: Dokumen Deskripsi SDM Kesehatan di DIY Tahun 2021

Gambar I.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar SDM Kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja di rumah sakit yaitu sebanyak 21.757 orang (68,25%) disusul oleh puskesmas sebanyak 5.766 orang (18,09%), sedangkan sisanya tersebar di klinik, dinas kesehatan, sarana kefarmasian dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Tabel I.2 Distribusi Tenaga Kesehatan di Dinas Kesehatan DIY Tahun 2021

Instansi Dokter

Spesiais S2 S1 D4 D3 D1 SMA SMP SD

Dinas Kesehatan - 33 34 3 23 - 5 - 2

RS Jiwa Grhasia 10 29 68 53 115 - 18 - -

RS Paru Respira 4 6 55 14 72 1 8 4 -

Balai Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial

- 4 7 1 5 - - 2 -

Balai Laboratorium Kesehatan

1 5 11 12 18 - 3 - -

Balai Pelatihan Kesehatan - 8 5 3 4 - 3 - -

Jumlah 15 85 180 86 237 1 37 6 2

(25)

Adapun SDM di Dinas Kesehatan DIY dan Unit Pelaksana teknis (UPT), berdasarkan Data Kepegawaian Dinas Kesehatan DIY pada Desember 2021 berjumlah 649 orang. Sistem merit dan kesetaraan gender dalam manajemen SDM aparatur terpelihara dengan baik. Dari data tersebut masih terdapat kekurangan pada jabatan pelaksana dan jabatan fungsional untuk mendukung optimalisasi tugas dan fungsi Dinas Kesehatan DIY sebagai penyiap bahan perumusan kebijakan strategis di bidang kesehatan.

Tabel I.3 Jumlah Fasiltas Pelayanan Kesehatan DIY Tahun 2021

Sumber: Dokumen Deskripsi SDM Kesehatan di DIY Tahun 2021

Tabel di atas menggambarkan jumlah fasilitas kesehatan yang ada di DIY. Ketersediaan faslilitas kesehatan tersebut memudahkan masyarakat dalam mengakses sarana pelayanan kesehatan. Hal ini didukung dengan angka jarak jangkauan penduduk dengan sarana pelayanan kesehatan. Data Dinas Kesehatan DIY tahun 2012 menunjukkan bahwa lebih dari 80%

penduduk DIY hanya berjarak 1-5 km dari Puskesmas. Selain itu, lebih dari 70% penduduk DIY hanya berjarak 1-5 km dari rumah sakit dan dokter swasta. Sementara itu, tidak ditemukan penduduk yang memiliki jarak tempuh dari fasilitas pelayanan kesehatan, dokter praktek swasta, dan bidan lebih dari 10 km.

No Tipe Jumlah

1 Dinas Kesehatan 6

2 Fasyankes Lainnya 20

3 Institusi Diklat dan Pengembangan SDMK 1

4 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) 1

5 Klinik 344

6 Laboratorium Kesehatan 29

7 Optik 45

8 Praktek Nakes Mandiri 732

9 Puskesmas 121

10 Rumah Sakit 85

11 Sarana Kefarmasian dan Alkes 690

Jumlah 2.074

(26)

Tabel I.4 Daftar Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di DIY

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/169/2020

No Nama Rumah Sakit

1 RSUP Dr Sardjito 2 RSUD Kota Yogyakarta

3 RSUD Panembahan Senopati Bantul 4 RSUD Wates

Tabel I.5 Daftar Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di DIY

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/169/2020

No Kabupaten Nama Rumah Sakit

1 Kabupaten Bantul RSPAU Dr. S. Hardjolukito RS Santa Elizabeth

RS PKU Muhammadiyah Bantul

2 Kabupaten Sleman RSUD Sleman

RSUD Prambanan RS JIH

RS Panti Rini RS Jiwa Grhasia RS Sakinah Idaman

RS PKU Muhammadiyah Gamping RS Bhayangkara Polda DIY RSA UGM

RS Hermina

RS Islam PDHI Kalasan RS Panti Nugoho 3 Kabupaten Gunungkidul RSUD Wonosari

RSU Panti Rahayu 4 Kabupaten Kulon Progo RS Nyi Ageng Serang

5 Kota Yogyakarta RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta RS DKT dr. Soetarto

RS Panti Rapih RS Bethesda RS Pratama RS Siloam

Dalam rangka penanggulangan wabah/bencana Covid-19 di DIY telah

ditetapkan 4 rumah sakit rujukan Covid-19 berdasarkan SK Menteri Kesehatan dan

24 rumah sakit berdasarkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

Nomor 162/KEP/2021 Tentang Perubahan Atas Keputusan Gubernur Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 61/KEP/2020 Tentang Penetapan Rumah Sakit

Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu.

(27)

Tabel I.5 Sarana-Prasarana Dinas Kesehatan DIY

No Klasifikasi Jumlah Barang Nilai Aset (Rp)*

1 2 3 4

Aset Tetap Tanah

Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan

4 unit 2625 unit

24 unit 6 unit

518.956.762,00 14.628.517.875,00 15.784.096.059,00 151.411.654,00

1 2

Aset Tetap Lainnya Buku Perpustakaan Barang Berecorak Kesenian

1509 buku 1 unit

47.275.970,00 200.000,00

Jumlah 31.130.458.320,00

*Nilai aset belum memperhitungkan penyusutan di tahun 2021

Kebutuhan ruangan kantor umum meliputi ruang rapat, ruang pengelola keuangan, ruang arsip, ruang mushola, ruang baca, ruang gudang, ruang tunggu, ruang laktasi dan toilet. Adapun perlengkapan kantor berupa meja, kursi, lemari, filling cabinet, pendingin ruangan, alat pemadam kebakaran dan lainnya sudah tersedia dalam kondisi baik. Rasio personal computer atau laptop dibandingkan dengan jumlah pegawai mendekati rasio 1:1. Dengan demikian ketersediaan sarana prasarana sudah memadai.

Tabel I.6 Anggaran Tahun 2021 Kode

Rekening Uraian Sebelum Perubahan

(Rp)

Setelah Perubahan (Rp)

Bertambah/Berkurang (Rp)

4 PENDAPATAN DAERAH

4 1 PENDAPATAN ASLI

DAERAH (PAD) Rp 37.849.903.700 Rp 32.530.305.200 Rp 5.319.598.500 4 1 04 Lain-lain PAD yang sah Rp 37.849.903.700 Rp 32.530.305.200 Rp 5.319.598.500 Jumlah Pendapatan Rp 37.849.903.700 Rp 32.530.305.200 Rp 5.319.598.500

5 BELANJA DAERAH

5 1 BELANJA OPERASI Rp 184.007.301.670 Rp 316.317.377.621 Rp 132.310.075.951 5 1 01 Belanja Pegawai Rp 95.313.377.938 Rp 98.094.858.387 Rp 2.781.480.449 5 1 02 Belanja Barang dan Jasa Rp 87.693.923.732 Rp. 217.022.881.234 Rp 129.328.957.502

5 1 05 Belanja Hibah Rp 1.000.000.000 Rp 1.199.638.000 Rp 199.638.000

5 2 BELANJA MODAL Rp 19.451.055.540 Rp 26.164.370.290 Rp 6.713.314.750 5 2 02 Belanja Modal Peralatan

dan Mesin Rp 12.179.841.740 Rp 17.448.063.990 Rp 5.268.222.250 5 2 03 Belanja Modal Gedung

dan Bangunan Rp 7.222.213.800 Rp 7.623.227.300 Rp 401.013.500 5 2 05 Belanja Modal Aset Tetap

Lainnya Rp 49.000.000 Rp 1.093.079.000 Rp 1.044.079.000

Jumlah Belanja Rp 203.458.357.210 Rp 342.481.747.911 Rp139.023.390.701 Total Surplus/(Defisit) (Rp 165.608.453.510) (Rp 309.951.442.711) (Rp144.342.989.201)

6 PEMBIAYAAN DAERAH

(28)

Kode

Rekening Uraian Sebelum Perubahan

(Rp)

Setelah Perubahan (Rp)

Bertambah/Berkurang (Rp) Jumlah Penerimaan

Pembiayaan Rp 0 Rp 0 Rp 0

Jumlah Pengeluarah

Pembiayaan Rp 0 Rp 0 Rp 0

Pembiayaan Neto Rp 0 Rp 0 Rp 0

Sumber data: Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dinas Kesehatan DIY Tahun 2021

Dukungan anggaran untuk melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan DIY berasal dari APBD Daerah Istimewa Yogyakarta, Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non fisik, Dana Insentif Daerah (DID), Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBH CHT), Dana Bagi Hasil Pajak Rokok (DBH PR) dan Dana Keistimewaan. Terlihat pada tabel I.3, untuk tahun 2021 Anggaran Dinas Kesehatan DIY semula Rp 184.007.301.670 dan mengalami perubahan menjadi Rp 316.317.377.621 atau bertambah Rp 132.310.075.951. Perubahan anggaran tahun 2021 merupakan cerminan atas upaya Dinas Kesehatan DIY dalam menanggulangi pandemi COVID-19.

1.6 Tindak Lanjut Atas Laporan Hasil Evaluaasi SAKIP Tahun 2020

Tabel I.7 Tindak Lanjut Atas Laporan Hasil Evaluaasi SAKIP Tahun 2020

Saran/Rekomendasi Tindak lanjut

Surat Inspektur DIY

Nomor: 700/01422 tentang Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem AKIP pada Dinas Kesehatan DIY, dengan rekomendasi:

a. Terus meningkatkan kinerja organisasi terutama dalam hal pencapaian output, outcome dan IKU;

b. Meningkatkan sistem, prosedur dan kinerja pengumpulan data sehingga data-data yang dibutuhkan dapat tersedia lebih cepat dan lebih valid;

c. Mengajukan usulan Rancangan Peraturan Gubernur baru atau Perubahan Peraturan Gubernur mengenai Standar Pelayanan Minimal untuk RS Paru Respira karena masa berlakuk target SPM

Upaya yang dilakukan dalam rangka implementasi Sistem AKIP Dinas Kesehatan DIY adalah sebagai berikut:

a. Menekankan pengawalan pencapaian

output organisasi pada unit kerja

yang berisiko tinggi tidak tercapai, dengan catatan khusus perlunya reviu indikaror dan target dalam kurun waktu perencanaan tahun berikutnya;

b. Melakukan pemetaan dan optimalisasi pengelolaan data kesehatan;

c. Melakukan perubahan indikator dalam rancangan Renstra Dinas Kesehatan DIY kurun waktu 2023- 2026;

d. SPM RS Jiwa Grhasia telah ditetapkan

(29)

Saran/Rekomendasi Tindak lanjut hanya sampai tahun 2019;

d. Memperjelas dasar dan komponen Standar Pelayanan Minimal yang dipergunakan untuk perhitungan indikator sasaran Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu;

e. Meningkatkan evaluasi serta pengendalian atas pelaksanaan perencanaan dan penganggaraan kegiatan.

dengan Peraturan Gubernur DIY Nomor 18 Tahun 2021, sedangkan SPM RS Respira masih dalam tahap penyusunan

draft

Peraturan Gubernur;

e. Melakukan penyusunan SOP baru

yang menekankan pada monitoring

dan pengendalian pelaksanaan

kegiatan yang berpotensi mengalami

kendala untuk menambahakan SOP

yang sudah ada tentang monitoring

dan penyusunan laporan.

(30)

BAB 2

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

c

Perencanaan

dan Perjanjian Kinerja

Perencanaan dan penganggaran pada tahun 2021 diwarnai agenda refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan darurat serta dampak pandemi COVID-19. Hal ini membawa dampak pada perumusan Perjanjian Kinerja perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah DIY melalui reviu/perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2021.

Refocusing dan realokasi anggaran dilakukan sebagai bentuk konsolidasi fiskal menjamin ketersediaan dukungan bidang kesehatan, bantuan sosial dan upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19. Meskipun demikian, sebagai jajaran Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah DIY, Dinas Kesehatan DIY tetap mengupayakan optimalisasi capaian target kinerja sebagaimana tertuang dalam RPJMD DIY Tahun 2017-2022.

Renstra Dinas Kesehatan DIY yang merupakan penjabaran operasional RPJMD 2017 – 2022 yang telah mengakomodasi dinamika program/kegiatan selama kurun waktu 2017 – 2022. Renstra ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 20 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2017–2022 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 60 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 20 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2017–2022.

2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja OPD

Sesuai cascade kinerja, Dinas Kesehatan DIY mendukung pencapaian sasaran Pemerintah Daerah meningkatnya kapasitas tata kelola pemerintahan yang didukung oleh program sinergitas tata kelola pemerintahan. Terkait hal tersebut tujuan jangka menengah Dinas Kesehatan DIY selama lima tahun adalah:

Bab 2 Berisi :

1. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja OPD 2. Strategi dan Arah

Kebijakan

3. Struktur Program dan Kegiatan Tahun 2020 4. Perjanjian Kinerja Tahun

2020

5. Instrumen Pendukung Capaian Kinerja OPD

(31)

Adapun sasaran Dinas Kesehatan DIY dalam waktu lima tahun sebagai berikut:

Tabel II.1 Sasaran Strategis Dinas Kesehatan DIY, 2017-2022

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN Baseline 2017

TARGET TAHUNAN Target

Akhir Renstra 2018 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. Terwujudnya perilaku sadar sehat

Persentase puskesmas melaksanakan program Jogja Sehat dengan pendekatan keluarga

% (puskesmas)

42,97 (52)

67,77 (121)

100 (121)

100 (121)

100 (121)

100 (121)

100 (121)

2. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu

Persentase Pelayanan Kesehatan Yang Terakreditasi

% (faskes)

57,83 (151)

64,83 (170)

67,18 (176)

69,08 (181)

70,99 (186)

73,28 (192)

73,28 (192)

3. Terwujudnya pelayanan kesehatan Jiwa yang bermutu

Persentase pemenuhan standar mutu pelayanan kesehatan jiwa

% 50 55 60 65 70 75 75

4. Terwujudnya pelayanan kesehatan Paru yang bermutu

Persentase pemenuhan standar mutu pelayanan

% n/a 73,2 74,8 77,2 78,9 81,3 81,3

2.2 Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah, diuraikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel II.2 Strategi dan Arah Kebijakan

NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Terwujudnya perilaku sadar sehat

1. Peningkatan kesehatan keluarga dan Peningkatan mutu gizi perorangan dan masyarakat melalui kebijakan Perbaikan gizi masyarakat dilaksanakan secara sinergis, komprehensif

2. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan swasta dalam pembangunan kesehatan.

Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan

1. Peningkatan cakupan, mutu, akses dan keberlangsungan upaya pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas

2. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat serta intervensi masalah gizi di masyarakat seperti stunting

3. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat serta

(32)

NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN upaya Penyehatan lingkungan.

3. Pengurangan risiko akibat penyakit melalui kebijakan pencegahan dan pengendalian penyakit yang sinergis, komprehensif dan bermutu

penggalangan kerjasama melalui Corporate Social Responsibility dengan pihak swasta

4. Peningkatan Penyehatan Lingkungan serta implementasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) melalui pembinaan dan pengawasan bersama dengan puskesmas

5. Peningkatan Pencegahan serta Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular

6. Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian penyakit menular seperti tenaga epidemiologi, sanitasi dan laboratorium terutama mengantisipasi jika terjadi wabah 7. Deteksi dini secara pro-aktif untuk

penyakit menular 2. Terwujudnya pelayanan

kesehatan yang bermutu

1. Peningkatan dan pemerataan mutu pelayanan kesehatan melalui kebijakan peningkatan cakupan dan penguatan fasilitas pelayanan kesehatan di DIY

2. Mendorong terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal di fasilitas kesehatan

3. Mendorong tercapainya pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional menuju Universal Health Coverage (UHC)

1. Peningkatan Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

2. Peningkatan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan 3. Penguatan tenaga SDM Kesehatan

melalui pelatihan dan perijinan

4. Penguatan mutu advokasi, pembinaan dan pengawasan

5. Penguatan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi 6. Pengembangan pembiayaan jaminan

kesehatan penyangga sebagai komplemen dan suplemen

3. Terwujudnya pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 2. Meningkatkan pelayanan dan

sumber daya yang berkualitas sesuai standar akreditasi RS 3. Meningkatkan RS sebagai

pusat pendidikan, penelitian &

pengemba ngan kesehatan jiwa dan NAPZA yang berkualitas

4. Meningkatkan RS sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pengembangan kesehatan jiwa dan NAPZA yang berkualitas

5. Mengembangkan Layanan Non Jiwa untuk menunjang pelayanan kesehatan jiwa

1. Peningkatan layanan rehab medis, rehab sosial dan dukungan dari masyarakat bagi penderita gangguan jiwa

2. Peningkatan mutu layanan, kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia, kenyamanan lingkungan, sarana penunjang dan tata kelola sesuai standar akreditasi rumah sakit

3. Peningkatan Rumah Sakit sebagai Pusat Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Jiwa dan NAPZA yang berkualitas

4. Pemenuhan Sarana Prasarana Pengembangan Layanan Non Jiwa untuk menunjang pelayanan kesehatan jiwa 5. Upaya kerjasama dengan BPJS Kesehatan

untuk pelayanan diluar kekhususan

4. Terwujudnya pelayanan kesehatan paru yang

1. Meningkatkan mutu layanan 2. Mengembangkan layanan

1. Peningkatan status akreditasi rumah sakit

(33)

NO. SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN 2. Peningkatan mutu tenaga kesehatan 3. Peningkatan mutu peralatan

4. Kesehatan dan penunjang pelayanan rumah sakit Pemenuhan sediaan farmasi dan bahan pakai habis

5. Peningkatan aksesibilitas 6. Peningkatan klasifikasi rumah sakit

2.3 Struktur Program dan Kegiatan Tahun 2021

Struktur program dan kegiatan yang berkaitan langsung dengan tercapainya sasaran Dinas Kesehatan DIY tahun 2021 maupun program dan kegiatan pendukung sebagaimana tabel berikut:

Tabel II.3.1. Struktur Program, Kegiatan, dan Sub Kegiatan terkait Langsung Pencapaian Sasaran Tahun 2021

NO. KODE PROGRAM/KEGIATAN/SUB KEGIATAN PAGU

A. 1.02.02 PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

77.501.854.200

1 1.02.02.1.01 Penyediaan Fasilitas Pelayanan, Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan untuk UKP Rujukan, UKM dan UMKM Rujukan Tingkat daerah Provinsi

156.754.000

1,1 1.02.02.1.01.21 Distribusi Alat Kesehatan, Obat, Vaksin, Makanan dan Minuman serta Fasilitas Kesehatan Lainnya

156.754.000 1,2 1.02.02.1.02 Penyediaan Pelayanan Kesehatan untuk UKP Rujukan,

UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi

77.186.347.700 1,3 1.02.02.1.02.01 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk

Terdampak Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/atau Berpotensi Bencana

68.994.137.200

1,4 1.02.02.1.02.02 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk pada Kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB)

1.263.197.000 1,5 1.02.02.1.02.03 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 272.871.000 1,6 1.02.02.1.02.04 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 450.000 1,7 1.02.02.1.02.05 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 11.160.000 1,8 1.02.02.1.02.06 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat 2.484.434.000 1,9 1.02.02.1.02.07 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga 2.800.000 1,10 1.02.02.1.02.08 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan 38.310.000

1,11 1.02.02.1.02.09 Pengelolaan Pelayanan Promosi Kesehatan 801.828.000

1,12 1.02.02.1.02.11 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penyakit Menular dan Tidak Menular

2.602.208.500

1,13 1.02.02.1.02.16 Pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat 2.215.000

1,14 1.02.02.1.02.17 Pengelolaan Surveilans Kesehatan 190.071.000

1,15 1.02.02.1.02.19 Pembinaan Pelaksanaan Upaya Pelayanan Kesehatan 217.296.000 1,16 1.02.02.1.02.23 Penyediaan dan Pengelolaan Sistem Penanganan

Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)

305.370.000 2 1.02.02.1.03 Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan secara

Terintegrasi

79.920.000

(34)

NO. KODE PROGRAM/KEGIATAN/SUB KEGIATAN PAGU

2,1 1.02.02.1.03.01 Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan 4.500.000

2,2 1.02.02.1.03.02 Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan 75.420.000

3 1.02.02.1.04 Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas B dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi

78.832.5000 3,1 1.02.02.1.04.03 Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan 78.832.500

B 1.02.03 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

1.902.109.000 1 1.02.03.1.01 Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Kesehatan untuk UKM dan UKP Provinsi

1.662.500.000 1,1 1.02.03.1.01.01 Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Kesehatan

1.662.500.000 2 1.02.03.1.02 Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi

Teknis Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Provinsi

239.609.000

2,1 1.02.03.1.02.02 Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Kesehatan

239.609.000 C 1.02.04 PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN

MAKANAN MINUMAN

3.752.000 1 1.02.04.1.02.01 Penerbitan Izin Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) 3.752.000 1,1 1.02.04.1.02.01 Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut

Penerbitan Izin Usaha Kecil Obat Tradisional

3.752.000 D 2.22.08 PROGRAM PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN

YOGYAKARTA URUSAN KEBUDAYAAN

1.035.261.800 1 2.22.08.1.08 Pengembangan Kearifan Lokal dan Potensi Budaya 1.035.261.800 1,1 2.22.08.1.08.04 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Tradisional 1.035.261.800

Sumber: Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan DIY

Tabel II.3.2. Struktur Program dan Kegiatan Pendukung Pencapaian Sasaran Tahun 2021

NO. KODE PROGRAM/KEGIATAN/SU KEGIATAN PAGU

C 1.02.01 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

49.285.739.523 1 1.02.01.1.01 Perencanaan, penganggran, dan Evaluasi Kinerja

Perangkat Daerah

78.050.000 1,1 1.02.01.1.01.01 Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah 72.261.000 1,2 1.02.01.1.01.05 Koordinasi dan Penyusunan Perubahan DPA-SKPD 5.789.000 2 1.02.01.1.02 Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 46.847.694.752

2,1 1.02.01.1.02.01 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN 46.842.502.752

2,2 1.02.01.1.02.05 Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD

5.192.000 3 1.02.01.1.03 Administrasi barang Milik daerah pada Perangkat

Daerah

2.000.000

3,1 1.02.01.1.03.02 Pengamanan Barang Milik Daerah SKPD 2.000.000

4 1.02.01.1.05 Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah 32.000.000 4,1 1.02.01.1.05.11 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-

Undangan

32.000.000

5 1.02.01.1.06 Administrasi Umum Perangkat Daerah 198.245.000

5,1 1.02.01.1.06.01 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

2.224.000

(35)

NO. KODE PROGRAM/KEGIATAN/SU KEGIATAN PAGU

5,2 1.02.01.1.06.02 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 68.473.000

5,3 1.02.01.1.06.03 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 7.525.000

5,4 1.02.01.1.06.04 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 9.787.000

5,5 1.02.01.1.06.05 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 11.474.000

5,6 1.02.01.1.06.06 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- undangan

4.056.000 5,7 1.02.01.1.06.09 Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi

SKPD

94.706.000 6 1.02.01.1.08 Penyediaan Jasa Penunjang urusan Pemerintah

Daerah

1.633.441.771

6,1 1.02.01.1.08.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.700.000

6,2 1.02.01.1.08.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

523.571.090

6,3 1.02.01.1.08.04 Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor 1.108.170.681

7 1.02.01.1.09 Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang urusan Pemerintah Daerah

494.308.000 7,1 1.02.01.1.09.02 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan,

Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan

241.198.000

7,2 1.02.01.1.09.06 Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 95.110.000

7,3 1.02.01.1.09.09 Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya

158.000.000

Sumber: Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Kesehatan DIY Tahun 2021

2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerjanya. Adapun Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Kesehatan DIY yang merepresentasikan kinerja instansi dengan Gubernur DIY sebagai berikut:

Tabel II.4 Perjanjian Kinerja Kepala Dinas Kesehatan DIY Tahun 2021 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target

Tahunan Triwulan Target 1. Terwujudnya perilaku

sadar sehat

Persentase Puskesmas melaksanakan Program Jogja Sehat dengan Pendekatan Keluarga

% 100 Triwulan I 100

Triwulan II 100 Triwulan III 100 Triwulan IV 100 2. Terwujudnya

pelayanan kesehatan yang bermutu

Persentase Pelayanan Kesehatan Yang Terakreditasi

% 70,99 Triwulan I 70,99 Triwulan II 70,99 Triwulan III 70,99 Triwulan IV 70,99 3 Terwujudnya

pelayanan kesehatan

Persentase pemenuhan standar mutu pelayanan

% 70 Triwulan I 70

Triwulan II 70

(36)

Pada tahun 2021, telah dilaksanakan reviu Perjanjian Kinerja Tahun 2021.

Reviu dilakukan karena adanya refocusing kegiatan dan realokasi anggaran untuk penangangan pandemi COVID-19 serta telah ditetapkannya Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Tahun 2021. Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan DIY tidak mengalami perubahan pada target kinerja tahunan, namun terdapat perubahan pada anggaran. Perubahan tersebut dengan keterangan tambahan:

1. Mengelola Dana Keistimewaan Urusan Kesehatan, Program Penyelenggaraan Keistimewaan Yogyakarta Urusan Kebudayaan, Kegiatan Pengembangan Kearifan Lokal dan Potensi Budaya Sub Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Tradisional sebesar Rp 1.035.261.800,00.

2. Mengelola anggaran belanja tidak terduga untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 6.740.204.000,00

3. Mengelola anggaran dekonsentrasi Program Dukungan Manajemen, Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dan Program Pelayanan Kesehatan dan JKN sebesar Rp 4.492.156.000,00.

2.5 Instrumen Pendukung Capaian Kinerja

Instrumen pendukung penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) di lingkungan Pemerintah Daerah DIY adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi sengguh.jogjaprov.go.id yang mengintegrasikan perencanaan termasuk Rencana Operasional Pelaksanaan Kegiatan (ROPK), anggaran kas, monitoring dan evaluasi capaian kinerja bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan OPD.

jiwa yang bermutu kesehatan Jiwa Triwulan III 70

Triwulan IV 70 4 Terwujudnya

pelayanan kesehatan Paru yang bermutu

Persentase pemenuhan standar mutu pelayanan kesehatan paru

% 78,9 Triwulan I 78,9

Triwulan II 78,9 Triwulan III 78,9 Triwulan IV 78,9

(37)

Gambar II.1. Sistem Integrasi ROPK, Monitoring dan Evaluasi, E-SAKIP

Sumber:http://sengguh.jogjaprov.go.id/

2. Website dan Instagram Dinas Kesehatan DIY adalah instrumen yang mendukung upaya keterbukaan publik melalui berbagai informasi dan laporan yang disajikan kepada masyarakat. Didalam portal website ini terdapat beberapa aplikasi yang mengalami kendala dan dievaluasi diakhir tahun 2021.

Gambar II.2. Website Dinkes

Sumber:www.dinkes.jogjaprov.go.id

Gambar

Gambar I.2  Mandat KinerjaPeta Proses Bisnis Pencapaian Sasaran Kinerja Dinas Kesehatan DIY
Gambar I.3 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan DIY
Tabel I.1 Jumlah SDM Kesehatan Berdasarkan Rumpun di DIY Tahun 2021
Gambar 1.4 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota   di DIY Tahun 2021
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Gubernur Bali Nomor 58 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsí serta Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 75 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanahan Dan Tata Ruang Kota

Biro Perekonomian sebagaimana Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 77 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

Peraturan Gubernur Nomor 103 Tahun 2017 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 71 Tahun 2018 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi

Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Nomor 113 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perpustakaan