• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Manajemen Risiko Modal a. Capital Risk Management

Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan

keberlangsungan hidup, selain

memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

The Company and its subsidiaries manage capital risk to ensure that they will be able to continue as going concern, in addition to maximizing the profits of the stockholders through the optimization of the balance of debt and equity.

Perusahaan dan entitas anak

mempertahankan modal berdasarkan pada rasio utang bersih terhadap ekuitas. Rasio ini dihitung dengan utang bersih dibagi dengan total ekuitas. Utang bersih terdiri dari utang obligasi dan sukuk ijarah (Catatan 19) dikurangi dengan kas dan bank (Catatan 5).

The Company and its subsidiaries maintain capital on the basis of the net debt to equity ratio. This ratio is calculated as net debt divided by total equity. Net debt consists of bonds and sukuk ijarah payable (Note 19) less cash on hand and in banks (Note 5).

Rasio utang bersih terhadap ekuitas dan nilai tercatat utang bersih sebagai berikut:

The net debt to equity ratio and carrying value of a net debt are shown in the following table:

30/09/2013 31/12/2012

US$ '000 US$ '000

Utang obligasi dan sukuk ijarah 23.259 27.897 Bonds and sukuk ijarah payable

Kas dan bank 3.477 2.438 Cash on hand and in banks

Pinjaman - Bersih 19.782 25.459 Net Debt

Ekuitas 98.041 105.438 Equity

Rasio pinjaman - bersih

terhadap modal 0,20 0,24 Net debt to equity ratio

Rasio utang bersih terhadap ekuitas

Perusahaan dan entitas anak dipertahankan pada tingkat yang bisa dikelola. Perusahaan

dan entitas anak tidak terikat pada

persyaratan modal dari pihak eksternal manapun. Dalam perjanjian wali amanat obligasi dan sukuk ijarah, LCTN diharuskan untuk menjaga nilai maksimal rasio utang bersih terhadap ekuitas sebesar 2,5: 1.

The Company and its subsidiaries‟ net debt to equity ratio is maintained at manageable level. Furthermore, the Company and its subsidiaries are not subject to any externally imposed capital requirements. Under the bonds and sukuk ijarah trustee agreement, LCTN is required to maintain a maximum of 2.5 to 1 of net debt to equity ratio.

Dewan Direksi Perusahaan dan entitas anak

secara berkala melakukan penelaahan

struktur permodalan Perusahaan dan entitas anak. Sebagai bagian dari penelaahan ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

The Board of Directors of the Company and its subsidiaries periodically reviews the

Company and its subsidiaries‟ capital

structure. As part of this review, the Board of Directors considers the cost of capital and related risks.

b. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

b. Financial Risk Management Objectives and Policies

Kebijakan manajemen risiko Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber keuangan yang cukup tersedia bagi operasi Perusahaan dan entitas anak dalam mengelola risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar.

The Company and its subsidiaries‟ risk management policy seeks to ensure that adequate financial resources are available for the Company and its subsidiaries‟ operations whilst managing its credit risk, liquidity risk and market risk.

Kegiatan Perusahaan dan entitas anak terekspos pada berbagai risiko keuangan: risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar (termasuk risiko harga, risiko nilai tukar dan risiko suku bunga). Manajemen melakukan evaluasi dan membuat kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut seperti yang diungkapkan di bawah ini.

The Company and its subsidiaries‟ activities are exposed to a variety of financial risks: credit risk, liquidity risk, market risk (including price risk, foreign exchange risk, and interest rate risk). Management reviews and set policies for managing each of these risks as summarized below.

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit Perusahaan dan entitas anak terutama terkait dengan piutang usaha. Perusahaan dan entitas anak melakukan penjualan hanya kepada pihak ketiga yang dikenal dan dapat dipercaya secara kredit (credit worthy). Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah bahwa setiap calon pelanggan yang berniat untuk melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi terlebih dahulu. Juga, saldo piutang dimonitor secara berkelanjutan.

Sebagai hasilnya, tidak ada eksposur

The Company and its subsidiaries‟ credit risk is mainly attributable to trade accounts receivable. The Company and its subsidiaries trade only with recognized, credit worthy third

parties. It is the Company and its

subsidiaries‟ policy that all customers who wish to trade on credit terms are subjected to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis. As a result, the Company and its subsidiaries‟ have no exposure to bad debts. Further, the Company and its

DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT)- Lanjutan (UNAUDITED)- Continued Perusahaan dan entitas anak terhadap

piutang tak tertagih. Selanjutnya, Perusahaan dan entitas anak tidak terekspos terhadap konsentrasi risiko kredit yang tinggi atas aset keuangannya.

subsidiaries is not exposed to major concentration of credit risk related to its financial assets.

Dari total saldo piutang usaha per 30 September 2013, 62% dari piutang tersebut adalah piutang yang dijamin dengan L/C dan

standby L/C.

From the total outstanding trade receivables as at September 30, 2013, 62% of the receivables are secured by L/C and standby L/C.

Eksposur kredit maksimal Perusahaan dan entitas anak sama dengan nilai tercatat aset keuangannya.

The Company and its subsidiaries‟ maximum credit exposures equal to the carrying value of the following financial assets.

30/09/2013 31/12/2012

US$ '000 US$ '000

Kas dan bank 3.477 2.438 Cash on hand and in banks

Piutang usaha Trade accounts receivable

Pihak ketiga 48.120 36.696 Third parties

Pihak berelasi 16.568 20.990 Related parties

Piutang lain-lain Other accounts receivable

Pihak ketiga 206 254 Third parties Pihak berelasi 25 790 Related parties

Jumlah 68.396 61.168 Total

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan cara memastikan sebisa mungkin bahwa Perusahaan dan entitas anak selalu memiliki dana yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya pada saat jatuh tempo, baik itu dalam keadaan normal maupun kondisi dana yang ketat, tanpa harus menghadapi risiko kerugian yang tak pantas atau rusaknya reputasi Perusahaan dan entitas anak. Caranya termasuk memonitor proyeksi arus kas bulanan, mengatur dan menegosiasi pendanaan dengan institusi keuangan, bila diperlukan, untuk mengatasi dampak fluktuasi dalam arus kasnya.

The Company and its subsidiaries‟ manage its liquidity risk by ensuring, as far as possible, that it will always have sufficient fund to meet their liabilities when due, under both normal and stressed capital conditions, without incurring unacceptable losses or risking damage to the Company and its subsidiaries‟ reputation. The measures include monitoring of monthly cash flows

projection, arranging and negotiating

financing with financial institutions, when necessary, to mitigate the effect of its cash flows fluctuations.

Perusahaan dan entitas anak

mempertahankan tingkat fasilitas modal kerja yang diperoleh dari bank sejumlah US$ 15 juta (fasilitas gabungan dengan LCTN - Catatan 33m) untuk mendukung kebutuhan likuiditas Perusahaan dan entitas anak. Fasilitas yang belum terpakai pada tanggal 30 September 2013 adalah sebesar US$ 14.71 juta.

The Company and its subsidiaries has maintain a certain level of standby working capital facilities from banks amounting to US$ 15 million (combined facilities with LCTN - Note 33m) to support their liquidity needs.

The unused facility is amounting to

US$ 14.71 million as at September 30, 2013.

Tabel berikut merinci ekspektasi jatuh tempo untuk aset keuangan non derivatif dan sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif Perusahaan dan entitas anak.

The following table details the Company and its subsidiaries‟ expected maturity for its non-derivative financial assets and remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods.

Jumlah likuiditas bersih kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

Total net liquidities to third parties is as below:

US$'000 US$'000 US$'000 US$'000

Aset Assets

Kas dan bank 3.477 - - 3.477 Cash on hand and in bank Piutang usaha 48.120 - - 48.120 Trade accounts receivable Piutang lain-lain 206 - - 206 Other accounts receivable Jumlah Aset 51.803 - - 51.803 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Utang usaha 1.850 - - 1.850 Trade accounts payable Utang lain-lain 1.175 - - 1.175 Other accounts payable Utang obligasi dan sukuk Bonds and sukuk Ijarah

ijarah - 23.259 - 23.259 payable

Jumlah Liabilitas 3.025 23.259 - 26.284 Total Liabilities Likuiditas bersih 48.778 (23.259) - 25.519 Net liquidity gap

30 September/September 30 , 2013 Dalam 1 tahun/ Within 1 year 1 - 2 tahun/ Between 1 - 2 years 3-5 tahun/ Between 3-5 years Jumlah/ Total

US$'000 US$'000 US$'000 US$'000

Aset Assets

Kas dan bank 2.438 - - 2.438 Cash on hand and in bank Piutang usaha 36.696 - - 36.696 Trade accounts receivable Piutang lain-lain 254 - - 254 Other accounts receivable Jumlah Aset 39.388 - - 39.388 Total Assets

Liabilitas Liabilities

Utang usaha 1.041 - - 1.041 Trade accounts payable Utang lain-lain 1.360 - - 1.360 Other accounts payable Utang obligasi dan sukuk Bonds and sukuk Ijarah

ijarah - - 27.897 27.897 payable

Jumlah Liabilitas 2.401 - 27.897 30.298 Total Liabilities Likuiditas bersih 36.987 - (27.897) 9.090 Net liquidity gap

31 Desember/December 31 , 2012 Dalam 1 tahun/ Within 1 year 1 - 2 tahun/ Between 1 - 2 years 3-5 tahun/ Between 3-5 years Jumlah/ Total

Risiko Pasar Market Risk

Risiko pasar didefinisikan sebagai risiko nilai wajar atau arus kas masa depan pada instrumen keuangan yang akan berfluktuasi karena perubahan pada risiko pasar. Risiko pasar terdiri dari risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko harga. Perusahaan dan entitas anak juga telah mengungkapkan

eksposur risiko dan sensitivitas untuk

beberapa risiko tertentu. Eksposur risiko mengukur dampak dari perubahan satu faktor pada satu waktu dan mengasumsikan bahwa semua faktor lainnya tetap tidak berubah. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda secara signifikan dengan jumlah yang diestimasi untuk berbagai alasan termasuk interaksi di antara faktor-faktor ini ketika lebih dari satu

perubahan seperti perubahan asumsi

aktuaria, pengalaman aktual berbeda dari asumsi, perubahan campuran bisnis, tarif pajak yang berlaku dan faktor pasar lainnya, dan keterbatasan umum model internal. Untuk alasan ini, eksposur sensitivitas hanya dapat dilihat sebagai arah estimasi dari sensitivitas yang mendasari faktor-faktor yang bersangkutan berdasarkan asumsi berikut ini.

Market risk is defined as the risk that the fair value or future cash flow of a financial instrument will fluctuate because of changes in market price. Market risk comprise of currency risk, interest rate risk and price risk. The Company and its subsidiaries also has provided sensitivities and risk exposure

measures for certain risks. The risk

exposures measure the impact of changing one factor at a time and assume that all other factors remain unchanged. Actual results may differ significantly from these estimates for a variety of reasons including the interaction among these factors when more than one changes, changes in actuarial assumptions, actual experience differing from the assumptions, changes in business mix, effective tax rates and other market factors, and the general limitations of its internal

models. For these reasons, these

sensitivities should only be viewed as directional estimates of the underlying sensitivities for the respective factors based on the assumptions outlined below.

DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT)- Lanjutan (UNAUDITED)- Continued

Mengingat sifat dari perhitungan ini,

Perusahaan dan entitas anak tidak dapat

memberikan jaminan dampak aktual

terhadap laba bersih kepada pemegang saham.

Given the nature of these calculations, the Company and its subsidiaries cannot provide assurance the actual impact on net income attributed to stockholders.

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Currency Exchange Rate Risk

Eksposur Perusahaan dan entitas anak atas risiko nilai tukar mata uang terutama timbul dari obligasi dan sukuk Rupiah. Untuk meminimalisasi eksposur ini, Perusahaan dan entitas anak melakukan kontrak cross

currency rate swap (lihat Catatan 34).

The Company and its subsidiaries‟ exposure on currency exchange rate risk primarily arises from Rupiah bonds and sukuk. To minimize this exposure, the Company and its subsidiaries entered into a cross currency rate swap contract (see Note 34).

Kontrak cross currency rate swap digunakan untuk mengelola risiko atas liabilitasnya terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang dari utang obligasi dan Sukuk Ijarah, sehingga perubahan nilai tukar tidak berdampak signifikan bagi Perusahaan dan entitas anak.

The cross currency rate swap is used to manage exposure against currency exchange rate fluctuations of its Rupiah bonds and sukuk ijarah, hence movement in exchange rate has no significant impact to the Company and its subsidiaries.

Eksposur Perusahaan dan entitas anak atas risiko nilai tukar mata uang juga timbul dari utang usaha dalam mata uang selain Dolar Amerika Serikat.

The Company and its subsidiaries‟ exposure to currency exchange rate risk also arises from trade payables in currencies other than US Dollar.

Manajemen Perusahaan dan entitas anak memantau posisi yang diambil dan seluruh transaksi yang didenominasi dalam mata uang bukan Dolar Amerika Serikat perlu disetujui oleh manajemen senior.

Management of the Company and its subsidiaries monitors the positions taken and all non-US Dollar denominated transactions are required to be approved by the senior management.

Sebagian besar transaksi Perusahaan dan entitas anak adalah dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang juga merupakan mata uang pelaporan dan fungsional Perusahaan dan entitas anak. Seluruh pembelian bahan baku dilakukan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan pendapatan juga dilakukan dalam mata uang yang sama, sehingga lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang terjadi secara alami. Manajemen

mengganggap bahwa dampak dari

perubahan mata uang non fungsional yaitu Rupiah, Euro, Yen, Swiss Franc dan Dolar Singapura tidak signifikan.

Most of the Company and its subsidiaries‟ transactions are denominated in US Dollar which is also the functional currency and the reporting currency of the Company and its

subsidiaries. The entire raw material

purchases made in US Dollar and revenue are also made in the same currency, so the exchange rate risk hedge occurs naturally. Management considers that the impact of changes in non-functional currency such as Rupiah, Euro, Yen, Swiss Franc, and Singapore Dollar is insignificant.

Analisa sensitivitas Sensitivity analysis

Tabel di bawah ini memaparkan rincian sensitivitas untuk setiap 10% kenaikan dan penurunan Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing yang relevan terhadap laba (rugi) Perusahaan dan entitas anak. Analisis sensitivitas ini hanya mencakup saldo item moneter dalam mata uang asing seperti yang telah diungkapkan dalam Catatan 35 dan menyesuaikan translasi pada akhir periode untuk 10% perubahan dalam nilai tukar mata

uang asing berdasarkan pengaruh

kenaikan/penurunan mata uang Dolar

Amerika Serikat.

The following table details sensitivity to a 10% increase and decrease in US Dollar against the relevant foreign currencies to the profit (loss) of the Company and its subsidiaries‟. The sensitivity analysis includes

only outstanding foreign denominated

monetary items as disclosed in Note 35 and adjusts their translation at the period end for a 10% change in foreign currency rates based on increase/decrease in US Dollar currency.

Jumlah positif di bawah ini menunjukkan peningkatan laba rugi dimana Dolar Amerika

A positive number below indicates an increase in profit or loss where the US Dollar

Serikat menguat 10% terhadap mata uang yang relevan. Untuk pelemahan 10% dari Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang yang relevan, akan ada dampak yang dapat dibandingkan pada laba rugi, dan saldo di bawah ini akan menjadi negatif.

strengthens 10% against the relevant

currency. For a 10% weakening of the US Dollar against the relevant currency, there would be a comparable impact on the profit or loss, and the balances below would be negative.

IDR EUR JPY SGD CHF

dampak/impact dampak/impact dampak/impact dampak/impact dampak/impact

US$'000 US$'000 US$'000 US$'000 US$'000

Laba rugi 694 1 22 1 4 Profit or loss

Analisis sensitivitas Perusahaan dan entitas anak tidak mempengaruhi saldo akun ekuitas

karena tidak ada transaksi yang

mempengaruhi akun tersebut. Risiko Suku Bunga

The Company and its subsidiaries‟ sensitivity analysis does not effect the equity account balance because there is no transaction affecting such account.

Interest Rate Risk Instrumen keuangan Perusahaan dan entitas

anak yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen tingkat bunga tetap) dan risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang), serta instrumen keuangan tanpa bunga, adalah sebagai berikut:

The Company and its subsidiaries financial instruments that are exposed to fair value interest rate risk (i.e. fixed rate instruments) and cash flow interest rate risk (i.e. floating rate instruments), as well as those that are non-interest bearing, are as follows:

Bunga tetap dan

Bunga imbalan/ Tanpa mengambang/ Fixed bunga/

Floating rate and Non-interest Jumlah/

rate fee bearing Total

US$ '000 US$ '000 US$ '000 US$ '000

Aset Keuangan: Financial Assets:

Kas dan bank 3.473 - 4 3.477 Cash on hand and in banks Piutang usaha - - 64.688 64.688 Trade accounts receivable Piutang lain-lain - - 231 231 Other accounts receivable

Liabilitas Keuangan: Financial Liabilities.

Utang usaha - - 153.642 153.642 Trade accounts payable Utang lain-lain - - 1.863 1.863 Other accounts payable Pinjaman dari pihak berelasi - - 11.200 11.200 Due to a related party Utang obligasi dan sukuk ijarah - 23.259 - 23.259 Bonds and sukuk ijarah payable

Manajemen berpendapat bahwa risiko suku

bunga adalah rendah karena seluruh

pinjaman Perusahaan dan entitas anak mempunyai suku bunga tetap.

Management believes that interest rate risk is low because the main interest bearing loans of the Company and its subsidiaries bears fixed interest rate.

Analisa sensitivitas Sensitivity analysis

Risiko suku bunga Perusahaan dan entitas anak hanya berasal dari pendapatan bunga atas simpanan di bank. Jumlah pendapatan bunga Perusahaan dan entitas anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2013 hanya sebesar 0,003 % dari total pendapatan bersih.

The Company and its subsidiaries‟ interest rate risk only derived from interest income from cash in bank. The Company and its subsidiaries‟ interest income for the nine months period ended September 30, 2013 only 0.003 % of total net revenue.

Jika suku bunga lebih tinggi/rendah 50 basis poin dan semua variabel lainnya tetap konstan, maka laba Perusahaan dan entitas anak untuk periode sembilan bulan yang

If interest rates had been 50 basis points a higher/lower and all other variables were held constant, The Company and its subsidiaries‟ profit for the nine months period ended

DAN 2012 (TIDAK DIAUDIT)- Lanjutan (UNAUDITED)- Continued berakhir pada tanggal 30 September 2013

akan turun/naik sebesar US$ 11 ribu.

September 30, 2013 would

decrease/increase by US$ 11 thousand.

Tidak ada efek terhadap pendapatan

komprehensif lain untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2013 karena tidak ada transaksi yang mempengaruhi akun tersebut.

No effect to other comprehensive income for the nine months period ended September 30, 2013 as there is no transaction affecting such accounts.

Risiko harga Price Risk

Eksposur LCTN atas risiko harga terutama timbul dari margin spread (selisih harga jual

Polyethylene dan harga bahan baku yaitu Ethylene dan Butene sebagai bahan baku

utama). Perubahan harga bahan baku berdampak sangat besar bagi kinerja LCTN. Dalam jangka pendek, untuk mengurangi

margin spread negatif, akan dilakukan

kebijakan pengurangan volume produksi.

LCTN exposure to price risk mainly

contributed by margin spread (the difference of sales price of Polyethylene and feedstock materials i.e. Ethylene and Butene prices as the main materials). Effects of changes in both prices significantly contribute to LCTN‟s operating result. As such, in short run, in order to mitigate a negative margin spread, curtailment of production may be necessary. Dalam pertengahan menuju jangka panjang,

perusahaan induk utama (Lotte Chemical Corp.) mempunyai rencana ekspansi di masa depan terutama pada pengembangan pabrik. Manajemen berkeyakinan bahwa dengan rencana ini akan bermanfaat bagi LCTN dalam hal menjaga pasokan bahan baku, sehingga diharapkan margin spread dapat lebih ditingkatkan dan terkendali.

In the middle to long-run, the ultimate holding Company (Lotte Chemical Corp.) has future expansion plan mainly on the upstream plant. Management believes that this plan will be beneficial to LCTN in the respect of securing the supply of feedstock, hence margin spread is expected to be more improved and controlled.

c. Nilai Wajar Instrumen Keuangan c. Fair Value of Financial Instruments

Kecuali sebagaimana tercantum dalam tabel berikut, manajemen menganggap bahwa nilai

tercatat aset keuangan dan liabilitas

keuangan diakui dalam laporan keuangan

konsolidasian mendekati nilai wajarnya

karena jatuh tempo dalam jangka pendek.

Except as detailed in the following table, managements consider that the carrying amounts of financial assets and financial

Dokumen terkait