• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara yang paling efektif untuk mengilustrasikan pesan anda adalah melalui kekuatan sebuah cerita

Dalam dokumen 18 Rahasia Anthony Robbins (Halaman 40-44)

Cerita atau kisah, tanpa diragukan sedikitpun, merupakan jalan yang paling efektif untuk mengkomunikasikan ide anda kepada audien. Karena dari sebuah cerita sering kali bisa mem-bypass “Critical Left Brain”, otak kritis kita, atau (dalam dunia hypnosis biasa disebut Critical Filter) dan masuk dalam lingkaran kesadaran kita melalui otak kanan yang lebih kreatif dan intuitif.

Satu hal yang pasti adalah “Setiap orang suka mendengarkan cerita”. Dan sama seperti halnya humor, cerita anda akan selalu mendukung dan menguatkan point yang anda sampaikan.

Misal, ketika AR ingin menggarisbawahi point berikut: “Yang penting, bukan apa yang terjadi pada diri anda, tetapi apa yang anda lakukan terhadap kejadian yang anda alami.”

AR menceritakan sebuah true story tentang kejadian mengerikan yang dialami oleh W Mitchel. Mitchel mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan. Saat dia mengendarai sepeda motor tiba-tiba terlihat truk berhenti mendadak. Dalam usahanya mengurangi kecepatan, ia terperosok ke bawah truk. Tutup tangki bensinnya terlempar, dan hal buruk pun terjadi. Bahan bakar mengalir keluar dan membuat sepeda motornya meledak, sehingga 85% tubuhnya mengalami luka bakar.

Ketika audien mulai terbawa dalam ceritanya, AR menggunakan nada suara dan bahasa tubuhnya sedemikian rupa membuat audiennya bisa merasakan emosi miris (ngeri) dari cerita tsb.

Dan bagaimana cara Mitchel mengatasi apa yang dialaminya. Ia tidak menyerah. Ia berusaha tetap hidup dan meniti kembali karier usahanya. Ia masih hidup sehat tinggal di Colorado. Sejak kecelakaan motornya yang mengerikan, ia diketahui lebih berhasil dan bahagia dari sebelumnya. Ia

menjadi orang yang paling berpengaruh di Amerika dan menjadi jutawan. Bahkan mencalonkan diri menjadi anggota kongres dan gubernur Colorado.

Anda bisa baca cerita lengkap W Mitchel di dalam bukunya “Unlimited Power.” Bab 2 “The Difference that makes the difference” (Diterjemahkan oleh Team Delapratasa).

AR bukan hanya pandai dalam berbicara, dia juga jago dalam menghidupkan sebuah kisah menjadi enak untuk dikonsumsi.

Kisah Silvester ‘Rocky’ Stallone

Bagaimana memiliki fokus dan komitmen terhadap apa yang anda inginkan. Saya masih ingat betul cerita AR tentang sebuah perjuangan tanpa kenal menyerah. AR tidak menjelaskan kata-kata tersebut dengan bahasa yang indah. Dia memberikan

sebuah kisah hidup Silvester Stallone.

Pada tahun 1974 Sylvester Stallone adalah actor figuran yang bokek, tidak punya uang. Ketika menonton suatu pertandingan tinju, ia terinspirasi oleh seorang petinju yg belum punya nama yang saat itu bertanding begitu gigih melawan sang juara sejati “Mohammad Ali. Buru-buru ia pulang dan dalam pikirannya yg kreatif ia menulis sebuah cerita film. Setelah bekerja siang malam selama 3 hari tanpa berhenti, ia menghasilkan draft dari naskah pertama sebuah cerita berjudul “Rocky”.

Lalu Stallone mengajukan tulisannya kepada para produser film. Namun tidak ada yang memberi tanggapan serius atas naskah cerita tsb. Saat itu ia masih single, dengan ditemani anjing kesayangannya bernama Timmy. Ia berusaha keras selama 2 bulan namun masih belum menampakkan hasil, sampai suatu hari ia sama sekali tidak punya uang. Dengan sangat sedih ia menitipkan anjingnya dengan hanya dihargai $25 untuk bisa menyambung hidupnya.

Sampai ada sebuah studio menawarkan $20,000 dengan tokoh utamanya dibintangi oleh Ryan O’Neal dan Burt Reynolds. Stallone kegirangan mendapat penawaran tsb. Akan tetapi ia ingin tetap membintangi filmnya tersebut. Lalu ia menawarkan diri untuk bermain cuma-cuma. Ia ditolak oleh sang sutradara. Stallone pun menolak penawaran tersebut, walaupun sesungguhnya dia sangat membutuhkan uangnya.

Lalu mereka menawarkan $80,000 dengan syarat bukan dia yang membintangi tokoh utamanya. Kembali ia menolak. Mereka memberitahunya bahwa Robert Redford tertarik, mereka bersedia membayar Stallone $200.000. Sekali lagi Stallone menolak mereka.

Mereka naikkan penawaran menjadi $300.000 untuk sebuah naskah cerita tsb. Stallone memberitahu mereka bahwa, ia tidak mau jika tidak melibatkan dirinya. Mereka menawarkan Stallone $330.000, Stallone bersikeras tidak akan mau melihat filmnya dibuat kalau tidak boleh membintangi tokoh utamanya.

Akhirnya mereka setuju Stallone menjadi tokoh utamanya, namun ia hanya dibayar $20.000 untuk naskah ceritanya ditambah $340 per minggu sesuai upah minimal seorang aktor. Setelah dipotong biaya-biaya, komisi agen, dan pajak, ia hanya mendapatkan penghasilan bersih sebesar $6,000 bukannya $330,000.

Begitu mendapat uang, lalu dia mencari orang yang membeli anjingnya tsb di sebuah club malam. Namun sang pembeli tidak mau melepaskan Timmy begitu saja. Stallone lalu memberi tawaran 2 kali lipat, tetap ia tidak mau. Lalu $100, $200, tetap tidak diberikan. Penawaran terus berlanjut. Stallone tidak menyerah karena Timmy sudah dianggap seperti sahabatnya dan sudah menjadi bagian dari hidupnya. Akhirnya dia harus mengeluarkan $3000, ditambah syarat melibatkan sang pembeli sebagai pemeran tambahan dalam filmnya tersebut.

Namun apa yang terjadi selanjutnya? Dua tahun kemudian, di tahun 1976 Stallone dinominasikan meraih Academy Award sebagai Aktor Terbaik. Film Rocky tersebut memenangkan tiga oscar, Film terbaik, Sutradara terbaik dan Skenario Film terbaik. Serial Rocky (Rocky 1 -5) setelahnya meraih hampir $1

milyar, menjadikan Stallone seorang bintang film internasional. Ikutilah firasat dan intuisi anda, tetap fokus pada apa yg anda inginkan.

Bagaimana cara membangun sebuah kisah atau cerita? Mulailah dengan kisah hidup anda sendiri. Kisah mana yg perlu diceritakan? Apapun yang bisa

menambah nilai bagi topik anda dan memperkaya kehidupan audien anda.

Kisah Hidup Saya: Menjadi seorang ‘Tukang Sapu’ di sekolah

Saya dulunya juga merasa tidak punya kisah hidup yang menonjol. Karena sebagian besar kisah hidup saya adalah rentetan kegagalan demi kegagalan. Hingga akhirnya kisah hidup AR yang telah menginspirasi saya.

Saya pernah hampir dikeluarkan dari sekolah karena, tidak bisa bayar SPP selama 4 bulan. Saat itu saya kelas 3 SMP dan ayah saya kena PHK. Sampai akhirnya dengan menahan rasa malu dan gengsi, saya melamar menjadi tukang sapu di sekolah saya, setelah jam pulang sekolah. Dari situ saya bisa membayar uang SPP dan membeli peralatan sekolah. Saya juga pernah gagal menembus UMPTN 3 tahun berturut-turut. Gagal dalam merintis usaha dan dalam pekerjaan. Namun sekarang saya bisa mengambil manfaat dan melakukan Reframming (seperti yang dilakukan W, Mitchel): ”Bahwa

pengalaman kegagalan saya membuat daya juang saya jauh lebih tinggi dan semakin memupuk sikap pantang menyerah. Ada suatu maksud dan tujuan yang lebih baik dari setiap kejadian buruk yang kita alami.”

Mungkin kalau tidak gagal di bangku kuliah, saya tidak menjadi seperti

sekarang ini sebagai Trainer. Saya mungkin seperti teman-teman kuliah saya yang saat ini bekerja di bank atau perusahan sebagai karyawan biasa. Terima kasih setulusnya saya sampaikan Pak Tung & TDW resources, atas bimbingan

dan dukungannya selama ini.

Saya juga pernah memberikan training untuk sekolah alumni saya, SMPK St. Vincentius Surabaya. Saya bercerita dihadapan 40 guru-guru yang dulu sebagian

pernah mengajar saya. Mereka sangat heran dan kagum dengan perubahan yang saya alami, yang dulunya seolah tidak punya harapan di masa depan. Terima kasih Suster Aloysia PK (Pimpinan sekolah) dan mantan guru-guru saya, yang telah membimbing saya selama ini. Dari cerita saya, dan kisah Sylvester Stallone, saya berharap anda semakin mengerti arti sebuah kisah atau cerita dalam presentasi anda.

Point topik ini yang perlu diingat: Sabarlah dengan diri anda ketika anda pertama kali membangun cerita anda. Mulai dengan cerita tentang diri anda sendiri, cerita para orang sukses, kisah kegagalan mereka dan turning poin (titik balik) dari kegagalan mereka, itu yang ingin diketahui oleh audien anda.

Setelah cukup berlatih dan terus mengasah kemampuan anda, jika anda tidak menyerah, suatu hari anda akan menjadi orang yang jago bercerita dan

menghadirkan kisah dengan dramatis. Sehingga melalui kisah tsb, pesan anda menjadi lebih hidup dan penuh makna.

“It’s your decisions and not your conditions that shape your Destiny. (Anthony Robbins)”

Rahasia #14:

Dalam dokumen 18 Rahasia Anthony Robbins (Halaman 40-44)