• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.4 Cara Kerja Penelitian

Menentukan sampel penelitian

Datang ke Angkatan yang terpilih sebagai sampel

Permintaan izin kepada responden

sekaligus menjelaskan mengenai penelitian

Pembagian kuesioner kepada seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012 Informed consent kesediaan untuk pengisian kuisioner Bersedia Tidak bersedia

Penjelasan tentang pengisian kuisioner

Pengisian kuisioner

Sumber kuisioner didapatkan dari kuisioner Brooklyn College of the City University of New York

mengenai perilaku kesehatan

Dilakukan validasi kuisioner kepada 30 mahasiswa Hasil Diskusi Kuisioner akhir Clearing data Melakukan perizinan kepada pembimbing

riset

Pengumpulan dan pengolahan data dengan

SPSS versi 22 Drop out 0

3.4.1. Kriteria Penelitian a. Kritera Inklusi

Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012.

b. Kriteri Eksklusi

1. Mahasiswa/i yang menolak untuk dijadikan sebagai subjek penelitian 2. Mahasiswa/i yang tidak mengisi salah satu pertanyaan kuesioner

c. Kriteria Drop Out

1. Mahasiswa/i yang menolak untuk dijadikan sebagai subjek penelitian 2. Mahasiswa/i yang tidak mengisi salah satu pertanyaan kuesioner

3.4.2. Metode Pengumpulan Data 1. Pengarhan pengisisan kuesioner

Pada saat wawancara terdapat beberapa formulir yang meliputi: a. Surat Pesetujuan kesediaan ikut penelitian.

b. Kuesioner yang berisikan pertanyaan mengenai status kesehatan, Hygiene behavior, Dietarybehavior,Risk behavior, dan Physical activity behavior

3.5. Manajemen Data 3.5.1. Pengolahan Data

Data hasil penelitian akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 22,0.

Tahapan pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Editing Data

Pada tahap ini, data yang telah terkumpul diperiksa untuk mengetahui apakah data tersebut sudah cukup baik dan memenuhi persyaratan. Data yang sudah diperoleh harus memenuhi syarat antara

lain : pengisian kuesioner harus lengkap dalam arti semua pertanyaan dalam kuesioner harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan ketentuan cara menjawab yang telah ditetapkan.

b. Koding

Setelah data diolah, selanjutnya adalah memberi kode terhadap jawaban agar roses pengolahan data lebih mudah.

c. Membuat struktur data dan file data

d. Memasukkan data ke komputer dan mengecek data

e. Membersihkan data dan memeriksa data yang sudah dientry ke dalam komputer.

Dengan mengacu pada kuesioner yang telah diisi, maka dilakukan pemilihan variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. kemudian variabel-variabel tersebut diberi kode tertentu sesuai dengan analisa.

f. Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka data dapat dinilai ( mean), lalu diolah dengan komputer menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 22,0

1. Uji Univariat

Uji ini digunakan untuk melihat destribusi dan persentase yang dinilai dari masing-masing variabel yang dijadikan karakteristik responden

3.5.2. Penilaian Kuesioner29 1. Status Kesehatan

Status kesehatan dalam penelitian ini meliputi pertanyaan-pertanyaan mengenai riwayat masalah kesehatan, riwayat berobat ke dokter, riwayat kecelakaan, riwayat dirawat di rumah sakit, riwayat penyakit keluarga, dan riwayat gangguan tidur dengan skor Ya= 2, tidak =1.

2. Hygiene behavior

Hygiene behavior dalam penelitian ini meliputi pertanyaan-pertanyaan mengenai kebiasaan membersihkan kamar pribadi, kebiasaan mencuci tangan sesuai prosedur yang dipelajari, keteraturan menyikat gigi, frekuensi mandi dalam sehari, bahan apa saja yang digunakan untuk membersihkan tubuh selama mandi, apakah mencuci baju sendiri atau dengan menggunakan jasa laundri, frekuensi mencuci pakaian dan frekuensi mengganti pakaian (termasuk pakaian dalam). Pertanyaan-pertanyaan ini kemudian dilakukan penilian yang berkaitan dengan kesetujuan, yakni sebagai berikut sangat tidak setuju= 1, tidak setuju= 2, ragu-ragu= 3, setuju = 4, sangat setuju= 5, dan berkaitan dengan frekuensi, yakni sebagai berikut 1 kali = 1, 2 kali= 2, 3 kali= 3, >3 kali = 4, mencuci sendiri = 1, laundry =2, tidak pakai sabun/shampo =1, sabun = 2, shampo = 3, sabun dan shampo = 4.

3. Kebiasaan makan (Dietry behavior)

Kebiasaan dalam penelitian ini meliputi pertanyaan-pertanyaan mengenai keteraturan makan, sarapan pagi, makan siang dan makan malam, pengetahuan mengenai kandunan yang dimakan, konsumsi makanan berlemak*, ayam, sayur-sayuran dan buah-buahan, kebiasaan mengemil, konsumsi susu/yogurt, kopi/ minuman bersoda, konsumsi suplemen, dan pakah harga mempengaruhi pola makan dan minum

responden dengan skor sangat jarang = 1, jarang = 2, kadang-kadang = 3, sering = 4, selalu = 5)

*penilaian konsumsi lemak (Sangat jarang = 5, jarang = 4, kadang-kadang =3, sering =2, selalu =1)

4. Perilaku Berisiko (Risk Behaviour)

Perilaku berisiko dalam penelitian ini meliputi pertanyaan-pertanyaan mengenai kebiasaan merokok atau dekat dengan perokok, konsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan narkotika/steroid dan Hubungan seksual dengan skor Tidak Pernah = 4, pernah =3, kadang-kadang =2, sering =1.

5. Physical activity behavior

Physical activity behavior dalam penelitian ini meliputi pertanyaan-pertanyaan mengenaiberapa jam waktu luang yang dimiliki responden pada hari biasa dan hari libur, kegiataan saat waktu luang ( membaca buku, menonton TV, bermain/mendengar musik, keluar bersama teman, olah raga, tidak ada kegiatan, kegiatan saat libur ( di rumah/kos (personal activity), jalan-jalan bersama keluarga atau teman, belajar, aktivitas lain (organisasi dll), yang menghalangi kegiataan saat libur, cara berangkat/kembali dari kampus, kemampuan melakukan aktivitas fisik, aktivitas fisik yang sering dilakukan, frekuensi melakukan aktivitas fisik, alasan melakukan aktivitas fisik dan tingkat kondisi fisik. (Skor : penilaian sangat bergantung pada pilihan jawaban pada masing-masing pertayaan. Skor ini dapat dilihat di bab lampiran mengenai isi kuesioer ).

Dari berbagai parameter di atas kemudian dibagi menjadi dua golongan yakni golongan baik dan kurang baik, misal status kesehatan baik dan status kesehatan kurang baik. Dua golongan ini dipisahkan dengan nilai mean yang di ambil dari seluruh jumlah skor yang didapatkan dari seluruh responden kemudian dibagi dengan jumlah responden. Hal ini

bertujuan agar nilai standar yang diambil dalam penilaian adalah nilai yang sesuai dengan rata-rata yang ada di lapangan.

3.5.3. Etika Penelitian

Penelitian dimulai dengan usulan penelitian yang disetujui oleh komisi etik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta.

Responden penelitian diberi penjelasan mengenai tujuan dan cara penelitian yang akan dilakukan, dan dimintai persetujuan secara tertulis (informed concent).

3.5.4. Biaya Penelitian

Biaya yang diperlukan untuk penelitian ini sebesar Rp. 300.000. biaya ini digunakan untuk memfotokopi kuesioner.

3.5.5. Time Table

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-5 1. Pembuatan Proposal X - - - - 2. Diskusi dengan pembimbing X - - - - 3. Pengambilan data - - X - - 4. Pengolahan data - - - X - 5. Pelaporan hasil - - - - X

40

4.1. Hasil

4.1.1. Analisis Univariat

4.1.2. Karakteristik Responden

Karakteristik sosio-ekonomi dipelihatkan pada tabel 4.1 Responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan (63,5%) dan berusia 20 tahun atau lebih (88,5%). Responden paling banyak lahir di daerah perkotaan (72,9%) dan kos/asrama/kontrakan menjadi tempat yang banyak ditinggali responden (86,5%). Untuk status ekonomi, uang saku perbulan responden sebagian besar antara Rp. 500-000 hingga Rp. 2.000.000 (79,2%).

Tabel 4.1 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Sosio-Ekonomi.

Variabel Kategori Frekuensi (N) Presentase (%)

Usia ≥ 20 85 88,5 < 20 11 11,5 Jenis Kelamin Laki-laki 35 36,5 Perempuan 61 63,5 Tempat Tinggal Sekarang Kos/Asrama/Kontra kan 83 86,5

Bersama orang tua

atau saudara 13 13,5 Uang Saku Perbulan < Rp. 500.000 4 4,2 Rp. 500.000- Rp. 2.000.000 76 79,2 >Rp. 2.000.000 16 16,7

4.1.3. Distribusi Frekuensi Responden

Tabel 4.2 Distrbusi Frekuensi Responnden Berdasarkan Gambaran Perilaku Kesehatan Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012

Variabel Frekuensi (N) Presentase (%)

Gangguan Tidur

Tidak 60 62,5

Ya 36 37,5

Kebiasaan Mencuci Tangan

Sangat tidak setuju 4 4,2

Tidak setuju 15 15,6 Rau-ragu 38 39,6 Setuju 30 31,3 Sangat setuju 9 9,4 Keteraturan Makan Jarang 28 29,2 Kadang-kadang 44 45,8 Sering 24 25,0 Sarapan Pagi Sangat jarang 12 2,5 Jarang 27 28,1 Kadang-kadan 32 33,3 Sering 25 26,0 Makanan Berlemak Sangat Jarang 1 1,0 Jarang 13 13,5 Kadang-kadang 43 44,8 Sering 39 40,6

Minum Kopi / Soda

Sangat jarang 13 13,5

Kadang-kadang 31 32,3 Sering 24 25,0 Rokok Tidak Pernah 79 82,3 Pernah 9 9,4 Kadang-kadang 4 4,2 Sering 4 4,2 Minum Alkohol Tidak Pernah 88 91,7 Pernah 6 6,3 Kadang-kadang 1 1,0 Sering 1 1,0 Obat Narkotika/Steroid Tidak pernah 93 96,9 Pernah 3 3,1 Hubungan Seksual Tidak pernah 88 91,7 Pernah 7 7,3 Kadang-kadang `1 1,0

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa angkatan 2012 tidak memiliki gangguan tidur (62,5%), ragu-ragu dalam melakukan cuci tangan yang benar sesuai prosedur yang telah dipelajari (39,6%), kadang-kadang dalam keteraturan pola makan (45,8%), kadang-kadang dalam mengkonsumsi sarapan pagi (33,3%), kadang-kadang dalam menkonsumsi lemak (44,8%), dan kadang-kadang dalam mengkonsumsi minuman kopi maupun bersoda (32,3%).

Tabel tersebut pula menunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan perilaku berisiko (Risk behaviour) dengan hasil hampir sebagian besar

mahasiswa angkatan 2012 tidak pernah merokok (82,3%), namun sekitar 4,2% mahasiswa sering menghisap rokok, sisanya 4,2 % kadang-kadang menghisap rokok dan 9,4% pernah menghisap rokok.

Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah mengkonsumsi alkohol (91,7%). Namun, sekitar 1% mahasiswa angkatan 2012 sering mengkonsumsi alkohol. Sisanya 6,3% mahasiswa pernah mengkonsumsi alkohol dan 1% kadang-kadang mengkonsumsi alkohol.

Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah mengkonsumsi obat narkotika atau steroid (96,9%). Sisanya 3% mahasiswa pernah mengkonsumsi obat narkotika atau steroid.

Sebagian besar mahasiswa PSPD angkatan 2012 tidak pernah melakukan hubungan seksual (91,7%). Namun, terdapat 1% mahasiswa kadang-kadang melakukan hubungan seksual. Sisanya 7,3% Pernah memiliki riwayat hubungan seksual.

4.1.4. Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, Hygiene behavior, Dietary behavior, Risk behavior, Physical activity behavior

Perilaku kesehatan dalam penelitian ini dinilai dengan beberapa parameter seperti status kesehatan, Hygiene behavior, kebiasaan makan, perilaku berisiko dan aktivitas fisik. Parameter tersebut kemudian dinilai dengan menggunakan skor yang didapatkan dari masing-masing pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner. Pada pengolahan data, skor tersebut dikategorikan menjadi dua kelompok yakni baik dan kurang baik. Nilai batasan yang membagi dua kelompok tersebut adalah nilai mean. Nilai mean digunakan karena Penelitian ini memberikan gambaran kondisi lapangan yang sebenarnya.

Tabel 4.3 Sebaran responden berdasarkan status kesehatan, Hygiene behavior, Dietarybehavior,Risk behavior, Physical activity behavior

Variabel Kategori Frekuensi (N) Presentase

(%) Status Kesehatan Baik 52 54,2 Kurang Baik 44 45,8 Hygiene behavior Baik 57 59,4 Kurang Baik 39 40,6 Dietry behavior Baik 42 43,8 Kurang Baik 54 56,3 Perilaku Berisiko (risk behaviour) Baik 53 55,2 Tidak Baik 43 44,8 Physical activity behavior Baik 53 55,2 Kurang Baik 43 44,8

Tabel 4.3 menggambarkan sebaran responden berdasarkan tingkat status kesehatan, Hygiene behavior, Dietarybehavior, perilaku berisiko dan Physical activity behavior. Sebagian besar mahasiswa memiliki status kesehatan yang baik (54,2%). Sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat Hygiene behavior yang baik ( 59,4%). Sebagian besar mahasiswa memiliki Physical activity behavioryang baik (55,2%). Sebagian besar mahasiswa memiliki perilaku berisiko yang baik (55,2%). Sebaliknya, sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat kebiasaan makan (Dietary behavior)yang kurang baik ( 56,3%).Parameter tersebut kemudian diolah untuk membagi populasi penelitian menjadi dua kelompok yakni mahasiswa dengan prilaku kesehatan (health behaviour) yang baik dan kurang baik.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Perilaku Kesehatan (Health Behaviour) pada Mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012

Perilaku Kesehatan (Health Behaviour) Frekuensi Presentase N % Kurang Baik 49 51,0 Baik 47 49,0 Total 96 100,0

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa PSPD UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki perilaku kesehatan (Health Behaviour) yang baik (49,0%)

4.1.5. Gambaran Antar Variabel 4.1.5.1. Chi-Square dan Uji Fisher

Uji ini bertujuan untuk melihat hubungan kedua variabel yang bersifat kategorik dan tidak saling berhubungan. Uji ini dikatakan signifkan bila p value< 0,05.

Tabel 4.5 Gambaran Usia dengan Perilaku Kesehatan

Kelompok usia

Perilaku kesehatan

Kurang Baik Baik P value

N % N % ≥ 20 tahun 41 83,7 44 93,6 < 20 tahun 8 16,3 3 6,4 Total 49 100,0 47 100,0 *Pearson Chi-Square *0,126

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang memiliki perilaku kesehatan baik sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa dengan usia≥ 20

tahun yakni berjumlah 44 mahasiswa dari 47 mahasiswa yang berperilaku baik (93,6%). Di lain sisi, responden yang memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik juga sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa dengan usia ≥ 20 tahun dengan jumlah 44 mahasiswa dari 49 mahasiswa yang memiliki perilaku kesehatan kurang baik (83,7%). Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas (p value) 0,126 (>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku kesehatan dengan bertambahnya usia.

Tabel 4.6 Gambaran Jenis Kelamin dengan Perilaku Kesehatan

Jenis Kelamin

Perilaku kesehatan

Kurang Baik Baik P value

N % N %

Laki-laki 21 42,8 14 29,8 Perempuan 28 57,2 33 70,2 Total 49 100,0 47 100,0 *Pearson Chi-Square

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mahasiswa dengan perilaku kesehatan baik sebagian besar dimiliki oleh mahasiswa perempuan dengan jumlah 33 dari 47 mahasiswa yang memiliki perilaku kesehatan yang baik (70,2%). Disisi lain, mahasiswa dengan perilaku kesehatan yang kurang baik sebagian besar juga dmiliki oleh mahasiswa perempuan dengan jumlah 28 dari 49 mahasiswa yang memiliki perilaku kesehatan yang kurang baik (57,2%).hasil uji statistik memperoleh nilai probabilitas (p value) 0,184 (>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku kesehatan dengan perbedaan jenis kelamin.

Dokumen terkait