• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

C. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Cara Pemberian Skor Item

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilengkapi dengan nilai skala interval dari 1 sampai 9 dengan titik tengah yang dapat diartikan netral untuk item favorable, jika responden memberikan penilaian pada nilai skala 1, maka diartikan sebagai jawaban yang “sangat negatif”, sedangkan jika memberikan penilaian pada nilai skala 9 maka diartikan sebagai jawaban yang “sangat positif” dan ketika memberikan jawaban ditengah atau pada nilai skala 5, maka jawaban tersebut diartikan netral. Berikut ini adalah bentuk atau model pemberian jawaban dengan menggunakan skala Semantic Defferensial: 1 5 9

Tidak pernah Selalu 2. Konstruk Instrumen

Konstruk instrumen ini dibuat bedasarkan rambu-rambu indikator keberhasilan pendidikan karakter berdasarkan pedoman pendidikan karakter SMP (Kemendiknas, 2010). Berdasarkan nilai-nilai karakter untuk sekolah menengah pertama yang disarankan oleh Kemendiknas, ditetapkan 20 nilai karakter yang bersumber dari 5 aspek sebagaimana tertera pada tabel berikut:

Tabel 4.

Konstruk Instrumen Hasil Pendidikan Karakter SMP Negeri 6 Surakarta

No. Aspek-aspek Indikator Item

Fav.

Item Unfav. 1. Nilai karakter dalam

hubungannya dengan Tuhan (religius)

Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja

1, 2

2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri

a. Jujur Memahami kekurangan dan kelebihan diri 4 3

b. Bertanggungjawab Menunjukkan sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana yang seharusnya dilakukan

5, 6 7

c. Bergaya hidup sehat Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang dengan baik

8, 9 10

d. Disiplin Menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan 11, 12 13 e. Kerja keras Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari

14 15

f. Percaya Diri Menunjukan sikap percaya diri 16,

17, 18

g. Berjiwa wirausaha Memiliki jiwa kewirausahaan 19, 20

h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis-kritis dan kreatif

Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

21 22, 23

i. Mandiri Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya

25 24

j. Ingin tahu Menguasai pengerahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menegah 27 26 k. Cinta ilmu Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana

dalam

Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sederhana

29 28

3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesame a. Sadar akan hak dan

kewajiban diri dan orang lain

Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan dimasyarakat

Menghargai adanya perbedaan pendapat

30, 31

b. Patuh pada aturan-aturan social

Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas 34, 35 32, 33

c. Menghargai karya dan prestasi orang lain

Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya 36, 37

d. Santun Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun 38, 39 e. Demokratis Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam negara kesatuan Republik Indonesia

41, 42 40

4.

Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

Mendiskripsikan gejala alam dan sosial

Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab

43, 45 44

5.

Nilai kebangsaan

a. Nasionalis Menghargai karya seni dan budaya nasional 46 47, 48 b. Menghargai keberagaman Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup nasional

49, 50

3. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner a. Validitas

Ary Donald Jacobs, dan Razavieh (2007) menegaskan, validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Sugiyono (2010) menegaskan, validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan kata lain, validitas dari sebuah penelitian mengungkap keakuratan data yang diperoleh peneliti antara data yang ada di lapangan atau sesungguhnya dengan data yang nantinya dilaporkan oleh peneliti dalam penelitiannya.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Nurgiyantoro (2000) menyebutkan, validitas isi adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi masalah yang akan diteliti. Dari hasil pengukuran validitas inilah peneliti dapat mengetahui sejauh mana kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian dengan memeriksa validitas isi. Pemeriksaan keterpenuhan validitas isi didasarkan pada pertimbangan rasional yang dilakuksan dengan meminta bantuan seseorang yang ahli dalam bidangnya (expert judgment), seorang ahli di sini yaitu dosen pembimbing. Dengan melakukan expert judgment, dosen

pembimbing menelaah secara rasional kesesuaian antara isi pertanyaan kuesioner yang menguraikan indicator yang berasal dari aspek yang dipilih sebagai acuan dalam pembuatan item-item kuesioner.

Hasil telaah ahli dilengkapi dengan uji empirik untuk memeriksa keterpenuhan kriteria konsistensi internal setiap item terhadap aspeknya. Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skor-skor item terhadap skor-skor tabel aspek melalui pendekatan analisis korelasi Pearson Product Moment.

Formula; rXY=

  

 



 

2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : XY

r = korelasi skor-skor butir kuesioner dengan total aspek

N = jumlah subyek

X = skor butir kuesioner

Y = skor total aspek kuesioner yang memuat X XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Pemeriksaan konsistensi internal dalam uji menggunakan program komputer SPSS, karena di sana sudah tersedia nilai probabilitas (Probability values) maka penentuan keterpenuhan indeks konsistensi internal menurut Cronbach (Saifudin Anwar, 2006) ditetapkan Pv, yaitu : Pv yang > 0,25 dianggap memenuhi;

apabila Pv < 0,25 item tersebut tidak memenuhi konsistensi internal, maka di drop.

b. Reliabilitas

Ary Donald Jacobs, dan Razavieh (2011) menjelaskan, reliabilitas alat pengukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Susan Stainback (Sugiyono, 2010) menyebutkan, reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas suatu data. Suatu data dinyatakan reliabel apabila seorang dan atau lebih peneliti dalam obyek yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang sama atau tidak berbeda. Jadi kata kunci untuk kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah dengan melihat konsistensi atau keajegan dari hasil penghimpunan data yang dilakukan.

Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner menggunakan program komputer SPSS yang dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi. Karena koesioner dalam penelitian ini menggunakan jawaban berskala, oleh karena ini dalam penghitungan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Nurgiyantoro (2009) menegaskan, reliabilitas Alpha Cronbach

maupun jika dikehendaki yang bersifat dikhotomis. Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut:

[ ]

Keterangan :

s1 2 dan s22 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

sx2 : varians skor skala

Sedangkan untuk mengetahui varians butir itu sendiri dapat diketahui dengan menggunakan rumus berikut:

σ : Varians butir pertanyaan ke-n

∑X1 : Jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan ke-n

Untuk mengetahui tinggi rendahnya koefisien reliabilitas dan validitas instrumen dapat mengacu pada daftar indeks kualifikasi reliabilitas menurut Guilford (Masidjo, 1995). Kriteria kualifikasi reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91 - 1,00 Sangat Tinggi

2. 0,71 – 0,90 Tinggi

3. 0.41 – 0,70 Cukup

4. 0,21 – 0.40 Rendah

5. Negatif – 0,20 Rendah Sekali

D. Uji Empirik Kuesioner Hasil Pendidikan Karakter di SMP 1. Validitas Kuesioner

Setelah dilakukan uji coba terhadap instrumen (uji empirik) kepada siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 6 Surakarta, diperoleh hasil perhitungan konsistensi internal butir pada setiap aspek dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan jumlah subjek (N) 40.

Hasil perhitungan tersebut diperiksa konsistensinya dengan menggunakan program komputer SPSS ditetapkan berdasarkan Pv, yaitu Pv yang > 0,25 dianggap memenuhi; apabila Pv < 0,25 maka item tersebut tidak memenuhi konsistensi internal, maka didrop. Dari hasil pemeriksaan konsistensi butir terhadap aspek, didapat bahwa 10 dari 50 butir pada kuisioner dinyatakan gugur atau tidak valid sehingga didrop karena hasil perhitungan korelasi menunjukkan Pv < 0,25. Di bawah ini disajikan tabel penggolongan item valid dan tidak valid:

Tabel 6.

Penggolongan Item Valid dan Tidak Valid

NO ASPEK INDIKATOR No Item

Valid Tidak Valid 1 Nilai berhubungan dengan Tuhan (Religius) Nilai-nilai keTuhanan dan/atau ajaran agamanya. 1, 2 2 Nilai berhubungan dengan diri sendiri

a. Kejujuran 3 b. Tanggung Jawab 4, 5, 6, 7 c. Hidup Sehat 8, 10 9 d. Disiplin 11, 12 13 e. Berkerja Keras 14, 15 f. Percaya Diri 16, 17, 18 g. Berjiwa wirausaha 20 19 h. Berpikir logis, kritis, dan inovatif

21, 22, 23 24 i. Mandiri 25 j. Ingin Tahu 26 k. Cinta Ilmu 27 28 3. Nilai berhubungan dengan sesame

a. Sadar hak dan kewajiban diri dan orang lain 29, 31 30 b. Patuh aturan-aturan social 32, 33, 34, 35 c. Menghargai karya

dan prestasi orang lain 36 37 d. Santun 38, 39, 40 e. Demokratis 41, 42 4. Nilai Karakter berhubungan dengan lingkungan Menjaga dan merawat lingkungan yang ada disekitarnya. 43, 44, 45

5. Nilai kebangsaan a. Nasionalis 47, 48 46 b. Menghargai

Keberagaman