• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pentingnya Makanan Bagi Kesehatan

2.3. Karakteristik Sapi 1.Umur Sapi 1.Umur Sapi

2.3.2. Cara Pemeliharaan Sapi

Menurut Murtidjo (1990), adapun cara pemeliharaan sapi potong biasa diterapkan adalah :

a. Pasture Fattening

Sapi biasanya dilepaskan di padang penggembalaan. Jadi, sapi merumput sendiri sampai kenyang, kemudian menjelang petang hari dikandangkan dan esoknya di lepas lagi. Sapi yang dipilih yang berumur 2,5 tahun dan lama penggemukan berlangsung 6 – 8 bulan. Sapi tidak diberi makan penguat, sapi menjadi gemuk hanya merumput.

b. Dry lot Fattening

Pada sistem penggemukan seperti ini, sapi yang digemukkan tinggal di dalam kandang terus-menerus. Sapi-sapi itu tidak digembalakan ataupun dipekerjakan. Pemeliharaan sapi dengan cara ini, sapi hanya diberi pakan penguat saja, seperti bahan baku biji-bijian jagung, bungkil kepala dan gandum. Pemeliharaan seperti ini pada prakteknya memerlukan biaya yang cukup tinggi dan lamanya penggemukan sekitar 4 – 6 bulan.

c. Kombinasi Pasture – Dry Lot Fattening

Penggemukan dengan cara ini sangat cocok dilakukan di lingkungan tropis yang memiliki dua musim. Pada musim penghujan, ketika rumput tumbuh

sangat subur di padang penggembalaan, sapi-sapi dilepas untuk merumput sendiri. Tetapi di musim kemarau, pada saat rumput sangat terbatas jumlahnya, sapi-sapi dikandangkan dan diberi makan biji-bijian dan pakan hijauan kering lainnya seperti jerami.

2.3.3. Pakan Sapi 2.3.3.1. Jenis Pakan

Menurut Sugeng (2000), sapi yang sehat memerlukan jumlah pakan yang cukup dan berkualitas, baik dari segi kondisi pakan maupun imbangan nutrisi yang dikandungnya. Jenis pakan yang biasa diberikan untuk sapi:

1. Pakan Hijauan

Pakan hijauan adalah semua bahan pakan yang berasal dari tanaman atupun tumbuhan berupa daun-daunan, terkadang termasuk batang, ranting, dan bunga. Pada umumnya pakan hijauan adalah rumput seperti rumput gajah dan rumput benggala dan jerami.

2. Pakan Penguat (Konsentrat)

Bahan pangan penguat ini meliputi bahan makanan yang bersal dari biji-bijian seperti jagung giling, menir, dedak, bungkil kelapa, dan berbagai umbi. Pakan penguat berfungsi untuk meningkatkan dan memperkaya nilai gizi pada bahan pakan lain yang nilai gizinya rendah. Sehingga sapi yang sedang tumbuh ataupun yang sedang dalam masa penggemukan harus diberikan pakan penguat yang cukup.

3. Pakan Tambahan

Pakan tambahan bagi ternak sapi biasanya berupa vitamin, mineral, dan urea. Pakan tambahan ini dibutuhkan oleh sapi yang dipelihara secara intensif, yang hidupnya berada di dalam kandang terus-menerus. Vitamin yang dibutuhkan ternak sapi adalah vitamin A dan vitamin D, sedangkan mineral yang dibutuhkan terutama Ca dan P. Pada umumnya pakan tambahan vitamin dan mineral berupa feed-supplement.

2.3.3.2. Nutrisi Pakan

Menurut Andoko (2012), makanan ternak sapi potong dari sudut nutrisi merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan, dan reproduksi ternak. Makanan sangat esensial bagi ternak sapi. Makanan yang baik akan menjadikan ternak sanggup menjalankan fungsi proses dalam tubuh secara normal.

Bahan baku makanan yang diperlukan dalam menyusun bahan makanan sapi, terutama tersusun atas kadar air, protein, lemak, serat kasar, sumber mineral, dan karbohidrat.

1. Air

Air merupakan bahan pakan utama yang terkadang terlukapan mendapat perhatian dari para peternak. Oleh karena itu tubuh hewan terdiri dari 70% air, maka air benar-benar termasuk kebutuhan utama yang tidak bisa diabaikan. Bila sampai terjadi pengurangan air hingga 20%, hewan bersangkutan akan mati. Kebutuhan air bagi hewan ternak tergantung pada berbagai faktor: kondisi iklim, jenis sapi, umur, dan jenis pakan yang disediakan. Kebutuhan air bagi sapi yang

lebih muda lebih banyak, apalagi jika kondisi lingkungan atau suhu meningkat. Kebutuhan air tersebut dapat terpenuhi melalui air minum, air yang terkandung di dalam pakan, dan air yang berasal dari proses metabolisme zat pakan dalam tubuh. Sapi memerlukan 3 – 6 liter air per 1 kg pakan kering.

2. Protein

Protein berfungsi untuk mengganti dan membangun sel tubuh yang rusak. Karena protein tidak dapat di bentuk dalam tubuh, tetapi mutlak diperlukan, maka pakan sapi harus mengandung protein. Protein bisa diperoleh dari bahan-bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang berupa hijauan leguminosa seperti daun turi, daun lamtoro, ataupun dari biji-bijian seperti bungkil kedelai, ataupun bungkil kacang tanah. Sumber protein juga bisa berasal dari hewan, misalnya tepung darah, tepung ikan, dan tepung daging.

3. Lemak

Sebagai sumber energi, lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. Di dalam tubuh sapi, lemak yang terkandung dalam bahan pakan diubah menjadi patih dan gula. Sumber lemak utama terdapat pada pakan berbutir seperti bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, dan bungkil kedelai.

4. Serat Kasar

Serat kasar diperoleh dari pakan hijauan jenis lenguminose seperti daun turi dan petai cina. Kandungan serat kasar yang diperlukan ternak sapi paling sedikit 13% dari bahan kering di dalam ransum. Serat kasar berfungsi menjaga alat pencernaan agar bekerja baik, membuat kenyang dan mendorong keluarnya kelenjar pencernaan.

5. Mineral untuk Sapi potong

Beberapa unsur penting mineral yang diperlukan ialah natrium (Na), klor (Cl), kalsium (Ca), forsor (P), sulfur (S), ferum (Fe), Kalium (K), magnesium (Mg), iodium (I), kuprum (Cu), kobalt (Co), seng (Zn), dan selenium (Se). Pada umumnya unsur-unsur ini banyak terdapat di dalam ransum pakan. Namun sering kali, perlu ditambahkan unsur mineral, terutama garam (NaCl), Kalium (Ca), dan Fosfor (P).

6. Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa yang terbentuk dari senyawa molekul karbon, hidrogen, dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Proses pembakaran karbohidrat akan digunakan oleh sapi untuk berbagai fungsi penting seperti bernafas, kontraksi jantung, dan aktivitas lainnya. Bahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat untuk pakan sapi adalah biji-bijian, seperti jagung, gandum, dan jewawut.

2.3.3.2. Kendala dalam Ketersediaan Pakan

Menurut Sugeng (2000), terbatasnya pakan ternak sapi, terutama pakan hijauan yang tersedia sepanjang tahun merupakan kendala besar dalam proses penggemukan sapi potong.

Adapun kendala dalam keterediaan pakan adalah:

1. Pada umumnya produksi hijauan pakan ternak adalah musiman sehingga kontinuitas yang diperlukan sepanjang tahun sering kurang terjamin. Pakan

hijauan berbeda dengan pakan penguat atau pakan berbiji yang bisa di datangkan dari mana dan kapan saja.

2. Pengadaan pakan hijauan umumnya di hasilkan atau dibeli di lingkungan sekitar. Terkadang jumlahnya sangat berlimpah dan berlebihan bila musim panen lokal namun terkadang juga sangat terbatas dan penyediaannya pun dalam waktu singkat. Volume, kualitas, dan kontinoitas penyediaan hijuan masih belum memadai sebab para peternak masih menggunakan sistem pemanfaatan sisa-sisa atau hasil ikutan tanaman berupa jerami ataupun sisa hasil panen lainnya.

Dokumen terkait