• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Dalam dokumen PP 71 TAHUN 2010 002 (Halaman 113-117)

LAMPIRAN I.05

PERATURANPEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010

DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --- 1-6 TUJUAN --- 1-2 RUANG LINGKUP --- 3-6 DEFINISI --- 7 KETENTUAN UMUM --- 8-11 STRUKTUR DAN ISI --- 12-64

PENYAJIAN INFORMASI UMUM TENTANG ENTITAS

PELAPORAN DAN ENTITAS AKUNTANSI --- 17-18 PENYAJIAN INFORMASI TENTANG KEBIJAKAN

FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO --- 19-23 PENYAJIAN IKHTISAR PENCAPAIAN TARGET KEUANGAN

SELAMA TAHUN PELAPORAN BERIKUT KENDALA DAN

HAMBATAN YANG DIHADAPI DALAM PENCAPAIAN TARGET --- 24-29 DASAR PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAN

PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI KEUANGAN --- 30-50 ASUMSI DASAR AKUNTANSI --- 31-35 PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN --- 36-38 KEBIJAKAN AKUNTANSI --- 39-50

PENYAJIAN RINCIAN DAN PENJELASAN MASING-MASING POS YANG DISAJIKAN PADA LEMBAR MUKA LAPORAN

KEUANGAN --- 51-57 PENGUNGKAPAN INFORMASI YANG DIHARUSKAN OLEH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN YANG BELUM DISAJIKAN DALAM LEMBAR MUKA LAPORAN

KEUANGAN --- 58-60 PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA --- 61-63 SUSUNAN --- 64

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

1

BERBASIS AKRUAL

2

PERNYATAAN NO. 04

3

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

4

Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah 5

paragraf standar, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf 6

penjelasan yang ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual 7 Akuntansi Pemerintahan. 8

PENDAHULUAN

9

TUJUAN

10

1. Tujuan Pernyataan Standar Catatan atas Laporan Keuangan adalah 11

mengatur penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada Catatan atas 12

Laporan Keuangan. 13

2. Tujuan penyajian Catatan atas Laporan Keuangan adalah untuk 14

meningkatkan transparansi Laporan Keuangan dan penyediaan pemahaman yang 15

lebih baik, atas informasi keuangan pemerintah. 16

RUANG LINGKUP

17

3. Standar ini harus diterapkan pada: 18

(a) Laporan Keuangan untuk tujuan umum untuk entitas pelaporan; 19

(b) Laporan Keuangan yang diharapkan menjadi Laporan Keuangan untuk 20

tujuan umum oleh entitas yang bukan merupakan entitas pelaporan. 21

4. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang 22

dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi akuntansi 23

keuangan yang lazim. Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat, 24

legislatif, lembaga pengawas, pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan 25

dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, serta pemerintah. Laporan 26

keuangan meliputi laporan keuangan yang disajikan terpisah atau bagian dari 27

laporan keuangan yang disajikan dalam dokumen publik lainnya seperti laporan 28

tahunan. 29

5. Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam 30

menyusun laporan keuangan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan 31

keuangan konsolidasian, tidak termasuk badan usaha milik negara/daerah. 32

6. Suatu entitas yang bukan merupakan entitas pelaporan dapat 33

menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum. Bila hal ini diinginkan, maka 34

standar ini harus diterapkan oleh entitas tersebut walaupun tidak memenuhi kriteria 35

satu entitas pelaporan sesuai dengan peraturan dan/atau standar akuntansi 1

mengenai entitas pelaporan pemerintah. 2

DEFINISI

3

7. Berikut ini adalah istilah-istilah yang digunakan dalam 4

Pernyataan Standar dengan pengertian: 5

Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan pemerintah 6

meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur 7

dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara 8

sistematis untuk satu periode. 9

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut APBD, adalah 10

rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan 11

Perwakilan Rakyat Daerah. 12

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN, adalah 13

rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan 14

Perwakilan Rakyat. 15

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh 16

pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat 17

ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik 18

oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, 19

termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa 20

bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena 21

alasan sejarah dan budaya. 22

Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan 23

peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa 24

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. 25

Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan 26

peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. 27

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah 28

yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran 29

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh 30

pemerintah. 31

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode 32

pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau 33

konsumsi aset atau timbulnya kewajiban 34

Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara 35

aset dan kewajiban pemerintah. 36

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih 37

entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan 38

perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban 39

berupa laporan keuangan. 40

Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, 1

aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas 2

pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. 3

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang 4

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi 5

pemerintah. 6

Materialitas adalah suatu kondisi jika tidak tersajikannya atau salah saji suatu 7

informasi akan mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna yang 8

dibuat atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada hakikat 9

atau besarnya pos atau kesalahan yang dipertimbangkan dari keadaan 10

khusus di mana kekurangan atau salah saji terjadi. 11

Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali 12

dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran 13

bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam 14

penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau 15

memanfaatkan surplus anggaran. 16

Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum 17

Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun 18

anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu 19

dibayar kembali oleh pemerintah. 20

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai 21

penambah ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan. 22

Pos adalah kumpulan akun sejenis yang ditampilkan pada lembar muka 23

laporan keuangan. 24

Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan Saldo Anggaran Lebih yang 25

berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan 26

tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan. 27

KETENTUAN UMUM

Dalam dokumen PP 71 TAHUN 2010 002 (Halaman 113-117)

Dokumen terkait