15
83. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam
16
mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
17
Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada
18
tanggal neraca.
19
Ekuitas
20
84. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan
21
selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan.
22
85. Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada 23
Laporan Perubahan Ekuitas. 24
I
INNFFOORRMMAASSIIYYAANNGGDDIISSAAJJIIKKAANNDDAALLAAMMNNEERRAACCAAAATTAAUUDDAALLAAMM
25C
CAATTAATTAANNAATTAASSLLAAPPOORRAANNKKEEUUAANNGGAANN
2686. Suatu entitas pelaporan mengungkapkan, baik dalam Neraca
27
maupun dalam Catatan atas Laporan Keuangan subklasifikasi pos-pos
28
yang disajikan, diklasifikasikan dengan cara yang sesuai dengan operasi
29
entitas yang bersangkutan. Suatu pos disubklasifikasikan lebih lanjut,
30
bilamana perlu, sesuai dengan sifatnya.
31
87. Rincian yang tercakup dalam subklasifikasi di Neraca atau di 32
Catatan atas Laporan Keuangan tergantung pada persyaratan dari Standar 33
Akuntansi Pemerintahan dan materialitas jumlah pos yang bersangkutan. Faktor- 34
faktor yang disebutkan dalam paragraf 86 dapat digunakan dalam menentukan 1
dasar bagi subklasifikasi. 2
88. Pengungkapan akan bervariasi untuk setiap pos, misalnya: 3
(a) piutang dirinci menurut jumlah piutang pajak, retribusi, penjualan, fihak 4
terkait, uang muka, dan jumlah lainnya; piutang transfer dirinci menurut 5
sumbernya; 6
(b) persediaan dirinci lebih lanjut sesuai dengan standar yang mengatur 7
akuntansi untuk persediaan; 8
(c) aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kelompok sesuai dengan standar 9
yang mengatur tentang aset tetap; 10
(d) utang transfer dianalisis menurut entitas penerimanya; 11
(e) dana cadangan diklasifikasikan sesuai dengan peruntukannya; 12
(f) pengungkapan kepentingan pemerintah dalam perusahaan 13
negara/daerah/lainnya adalah jumlah penyertaan yang diberikan, tingkat 14
pengendalian dan metode penilaian. 15
L
LAAPPOORRAANNAARRUUSSKKAASS
16
89. Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, 17
penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan 18
saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. 19
90. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan
20
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
21
91. Penyajian Laporan Arus Kas dan pengungkapan yang 22
berhubungan dengan arus kas diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi 23
Pemerintahan Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas. 24
L
LAAPPOORRAANNOOPPEERRAASSIIOONNAALL
25
92. Laporan finansial mencakup laporan operasional yang
26
menyajikan pos-pos sebagai berikut:
27
a) Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
28
b) Beban dari kegiatan operasional ;
29
c) Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada;
30
d) Pos luar biasa, bila ada;
31
e) Surplus/defisit-LO.
32
Penambahan pos-pos, judul dan subtotal disajikan dalam laporan
33
operasional jika standar ini mensyaratkannya, atau jika diperlukan untuk
34
menyajikan dengan wajar hasil operasi suatu entitas pelaporan.
35
93. Dalam hubungannya dengan laporan operasional, kegiatan 36
operasional suatu entitas pelaporan dapat dianalisis menurut klasifikasi ekonomi 37
atau klasifikasi fungsi/program untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 38
94. Penambahan pos-pos pada laporan operasional dan deskripsi yang 1
digunakan serta susunan pos-pos dapat diubah apabila diperlukan untuk 2
menjelaskan operasi dimaksud. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan 3
meliputi materialitas dan sifat serta fungsi komponen pendapatan-LO dan beban. 4
95. Dalam laporan operasional yang dianalisis menurut suatu klasifikasi 5
beban, beban-beban dikelompokkan menurut klasifikasi ekonomi (sebagai 6
contoh beban penyusutan/amortisasi, beban alat tulis kantor, beban transportasi, 7
dan beban gaji dan tunjangan pegawai), dan tidak direalokasikan pada berbagai 8
fungsi dalam suatu entitas pelaporan. Metode ini sederhana untuk diaplikasikan 9
dalam kebanyakan entitas kecil karena tidak memerlukan alokasi beban 10
operasional pada berbagai fungsi. 11
96. Dalam laporan operasional yang dianalisis menurut klasifikasi 12
fungsi, beban-beban dikelompokkan menurut program atau yang 13
dimaksudkannya. Penyajian laporan ini memberikan informasi yang lebih relevan 14
bagi pemakai dibandingkan dengan laporan menurut klasifikasi ekonomi, walau 15
dalam hal ini pengalokasian beban ke fungsi-fungsi adakalanya bersifat arbitrer 16
dan atas dasar pertimbangan tertentu. 17
97. Entitas pelaporan yang mengelompokkan beban menurut klasifikasi 18
fungsi mengungkapkan pula tambahan informasi beban menurut klasifikasi 19
ekonomi, a.l. meliputi beban penyusutan/amortisasi, beban gaji dan tunjangan 20
pegawai, dan beban bunga pinjaman. 21
98. Untuk memilih metode klasifikasi ekonomi atau klasifikasi fungsi 22
tergantung pada faktor historis dan peraturan perundang-undangan, serta 23
hakikat organisasi. Kedua metode ini dapat memberikan indikasi beban yang 24
mungkin, baik langsung maupun tidak langsung, berbeda dengan output entitas 25
pelaporan bersangkutan. Karena penerapan masing-masing metode pada 26
entitas yang berbeda mempunyai kelebihan tersendiri, maka standar ini 27
memperbolehkan entitas pelaporan memilih salah satu metode yang dipandang 28
dapat menyajikan unsur operasi secara layak. 29
99. Dalam Laporan Operasional, surplus/defisit penjualan aset 30
nonlancar dan pendapatan/beban luar biasa dikelompokkan dalam kelompok 31
tersendiri. 32
100. PSAP 12 menguraikan secara lebih rinci Laporan Operasional 33
yang beban-bebannya dikelompokkan menurut klasifikasi ekonomi. Laporan 34
Operasional disajikan dalam bentuk perbandingan dengan tahun sebelumnya, 35
yang contoh formatnya dapat dilihat pada ilustrasi PSAP 12.A dan 12.B. 36
L
LAAPPOORRAANNPPEERRUUBBAAHHAANNEEKKUUIITTAASS
37
101. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-
38
kurangnya pos-pos:
39
a) Ekuitas awal
c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang
1
antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh
2
perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar,
3
misalnya:
4
1. koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada
5
periode-periode sebelumnya;
6
2. perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
7
d) Ekuitas akhir.
8
102. Di samping itu, suatu entitas pelaporan menyajikan rincian
9
lebih lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Perubahan
10
Ekuitas dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
11
103. Contoh format Laporan Perubahan Ekuitas disajikan pada ilustrasi 12
PSAP 01.C dan 01.D. Ilustrasi hanya merupakan contoh dan bukan merupakan 13
bagian dari standar. Tujuan ilustrasi ini adalah menggambarkan penerapan 14
standar untuk membantu dalam pelaporan keuangan. 15
C
CAATTAATTAANNAATTAASSLLAAPPOORRAANNKKEEUUAANNGGAANN
16Struktur
17104. Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan
18
membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan
19
atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
20
a) Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
21
b) Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
22
c) Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut
23
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
24
d) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-
25
kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-
26
transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya;
27
e) Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada lembar
28
muka laporan keuangan;
29
f) Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
30
Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan
31
keuangan;
32
g) Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang
33
tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
34
105. Catatan atas Laporan Keuangan disajikan secara sistematis.
35
Setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo
36
Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan
Laporan Perubahan Ekuitas harus mempunyai referensi silang dengan
1
informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
2
106. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau
3
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam
4
Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
5
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan
6
Ekuitas. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah
7
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
8
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang
9
diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti
10
kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya.
11
107. Dalam keadaan tertentu masih dimungkinkan untuk mengubah 12
susunan penyajian atas pos-pos tertentu dalam Catatan atas Laporan 13
Keuangan. Misalnya informasi tingkat bunga dan penyesuaian nilai wajar dapat 14
digabungkan dengan informasi jatuh tempo surat-surat berharga. 15