• Tidak ada hasil yang ditemukan

No Tanggal Kegiatan

1 Senin, 15 Mei 2017 Pukul 08.15-08.30 WIB

Penyerahan surat izin meneliti kepada kepala desa Jetis

2 Selasa, 16 Mei 2017 Minta data mengenai profil desa Jetis kepada sekretaris desa Jetis di Kantor Kepala Desa Jetis

3 Rabu-kamis, 17-18 Mei 2017

Observasi keluarga Bapak Sunarno

4 Jum‟at-sabtu, 19-20 Mei

2017

Observasi keluarga Bapak Juwari

5 Minggu-senin, 21-22 Mei 2017

Observasi keluarga Ibu Dwi Hartini

6 Selasa-rabu, 23-24 Mei 2017

Observasi keluarga Ibu Sunaryati

7 Kamis-jum‟at, 25-26 Mei 2017

Observasi keluarga Ibu Repiyah

8 Sabtu-minggu, 27-28 Mei 2017

Observasi keluarga Ibu Trimunasih

9 Senin-selasa, 29-30 Mei 2017

Observasi keluarga Ibu Seti Yani

10 Minggu-senin, 16- 17 Juli 2017

PEDOMAN OBSERVASI

POLA ASUH ORANGTUA SINGLE PARENT

DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA JETIS, KECAMATAN SELOPAMPANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

Observer : Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Observe : Orangtua Single Parent

Anak dari Single Parent

Pelaksanaan

Hari/Tanggal :

Pukul :

Tempat :

FOKUS

PENELITIAN INDIKATOR DATA

1. Pola asuh yang diberikan oleh

orangtua single parent

pada anak dalam perkembangan kepribadiannya

1. Pola Asuh Otoritarian 2. Pola Asuh Permisif 3. Pola Asuh Demokrasi

1. Mengamati profil orangtua single parent dan anak 2. Mengamati

kehidupan orangtua

single parent dan anak

2. Dampak dari pola asuh yang diberikan oleh orangtua single parent pada anak

1.Kepribadian Anak 1. Mengamati kepribadian anak

PEDOMAN WAWANCARA

POLA ASUH ORANGTUA SINGLE PARENT

DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA JETIS, KECAMATAN SELOPAMPANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

I. Untuk Orangtua Single Parent A. Identitas Narasumber Nama : Usia : Alamat : Hari, tanggal : Pukul : B. Pertanyaan

Pola Asuh yang Diberikan Orangtua Single Parent

Penanaman Disiplin

1. Apakah anda menerapkan peraturan mengenai waktu bermain anak anda?

2. Jika anak pulang melebihi waktu yang ditentukan apa anda akan menghukum anak?

3. Apakah anda menerapkan peraturan belajar untuk anak setiap hari? 4. Apakah anda akan membangunkan anak di pagi hari jika anak terlambat

bangun?

5. Apakah anda sering melakukan pengecekan terhadap perilaku atau kegiatan yang dilakukan anak di luar rumah?

6. Jika anak berperilaku buruk apakah anda akan menasehati atau membiarkannya?

7. Jika anak bermain diluar seharian apakah anda akan menasehati atau membiarkannya?

8. Ketika anda bekerja diluar seharian, apakah anda mengecek kegiatan anak dengan menghubungi anggota keluarga yang lain?

Pemberian Hukuman dan Penghargaan

1. Apakah anda sering menghukum anak jika tidak menaati perintah? 2. Apakah anda memberikan hukuman fisik pada anak?

3. Jika anak berprestasi apakah anda akan memberi hadiah?

4. Jika anak anda terlambat pulang hingga larut apakah anda akan memarahinya? (remaja)

5. Seberapa sering anda menasehati anak mengenai masa depan anak dengan lebih rajin belajar?

6. Ketika terjadi masalah, apakah anda sering mengungkit mengenai status

single parent anda dihadapan anak?

Ketakwaan Terhadap Tuhan

1. Apakah anda mendampingi anak ketika beribadah seperti mengaji atau melaksanakan sholat?

2. Apakah anda membiasakan anak melaksanakan ibadah semenjak usia dini?

3. Apakah anda selalu mengecek kegiatan beribadah anak?

4. Sejak usia berapa anda membiasakan anak melaksanakan ibadah puasa wajib?

5. Apakah anda menganjurkan anak untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunah?

Dampak Dari Pola Asuh yang Diberikan oleh Orangtua Single Parent pada

Anak Perilaku Anak

1. Apakah anak anda memiliki temperamen yang tinggi? 2. Apakah anak anda mudah terpengaruh?

3. Apakah anak anda menunjukkan sikap kurang bersahabat? 4. Apakah anak anda bersikap agresif melebihi anak-anak lain? 5. Apakah anak anda suka memberontak?

6. Apakah anak anda memiliki rasa percaya diri yang tinggi?

7. Apakah anak anda akan cepat tanggap jika ada anggota keluarga lain yang terkena musibah?

8. Apakah anak anda bertanggung jawab pada tugas-tugas yang diberikan kepadanya?

9. Apakah anak masih harus disiapkan ketika ingin makan? (kanak-kanak akhir)

10. Apakah anak masih harus disuruh dan membutuhkan bantuan ketika mandi? (kanak-kanak akhir)

11. Apakah anak membereskan mainannya sendiri? (kanak-kanak akhir) 12. Apakah anak masih diantar jemput ketika berangkat atau pulang

sekolah? (kanak-kanak akhir)

13. Apakah anak sering meminta bantuan ketika mengerjakan tugas-tugas dari sekolah? (kanak-kanak akhir)

14. Ketika bangun tidur apakah anak langsung membereskan tempat tidur sendiri?

15. Apakah anak sering mencuci piring kotor bekas makannya sendiri maupun bekas orang lain?

16. Apakah anak mencuci pakaiannya sendiri?

17. Apakah anak sudah bisa membantu pekerjaan rumah orangtua? 18. Apakah anak bertanggung jawab pada barang-barangnya sendiri? 19. Ketika hendak berangkat sekolah apakah anda harus menyiapkan

seragam untuk anak?

20. Ketika hendak berangkat sekolah apakah anak berpamitan dengan mencium tangan?

21. Apakah anak meminta bantuan pada orang lain dalam mengerjakan tugas sekolah?

II. Untuk anak Nama :

Usia :

Dampak Dari Pola Asuh yang Diberikan oleh Orangtua Single Parent pada

Anak

1. Apakah anda masih disiapkan ketika ingin makan? (kanak-kanak akhir) 2. Apakah anda masih harus disuruh dan membutuhkan bantuan ketika

mandi? (kanak-kanak akhir)

3. Apakah anda membereskan mainannya sendiri? (kanak-kanak akhir) 4. Apakah anda masih diantar jemput ketika berangkat atau pulang sekolah?

(kanak-kanak akhir)

5. Apakah anda sering meminta bantuan ketika mengerjakan tugas-tugas dari sekolah? (kanak-kanak akhir)

6. Ketika bangun tidur apakah anda langsung membereskan tempat tidur sendiri?

7. Apakah anda sering mencuci piring kotor bekas makannya sendiri maupun bekas orang lain?

8. Apakah anda mencuci pakaiannya sendiri?

9. Apakah anda sudah bisa membantu pekerjaan rumah orangtua? 10. Apakah anda bertanggung jawab pada barang-barangnya sendiri?

11. Ketika hendak berangkat sekolah apakah orangtua anda harus menyiapkan seragam untuk anda?

12. Ketika hendak berangkat sekolah apakah anda berpamitan dengan mencium tangan orangtua?

13. Apakah anda meminta bantuan pada orang lain dalam mengerjakan tugas sekolah?

HASIL OBSERVASI

POLA ASUH ORANGTUA SINGLE PARENT

DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA JETIS, KECAMATAN SELOPAMPANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

Observer : Ema Hartanti

Observe : Orangtua Single Parent

Anak dari Single Parent

Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Rabu-Kamis/17-18 Mei 2017 Tempat : lingkungan rumah narasumber

Observasi Deskripsi

1. Mengamati profil orangtua single parent

dan anak

Bapak Sunarno, berusia 45 tahun seorang ayah

single parent disebabkan oleh kematian istrinya

yang menderita penyakit jantung. Ia mempunyai dua orang anak, yaitu Winda Widya Astuti berusia 17 tahun dan Dadang Juwantoro yang berusia 10 tahun. Pendidikan Bapak Sunarno sampai tingkat SLTP.

2. Mengamati

kehidupan orangtua

single parent dan

Keluarga Bapak Sunarno termasuk keluarga golongan menengah ke bawah. Bapak Sunarno hanya tinggal bersama kedua anaknya pada sebuah

kepribadian anak bangunan rumah yang sederhana, dindingnya masih batu bata belum ditembok halus. Lantainya juga ala kadarnya, hanya dilapisi karpet supaya tampak rapih karena masih lantai kasar belum dikeramik. Bapak Sunarno yang kerap dipanggil Pak Narno bekerja sebagai seorang kuli bangunan. Ia biasanya berangkat bekerja pada pukul 08.00 setelah mengantar Dadang ke sekolah yang masih kelas 4 di SDN 02 Jetis, dan pulang bekerja pada pukul 16.30. Setiap hari ia bekerja selama 8,5 jam, anak pertamanya, Winda sudah lulus SMP dan tidak melanjutkan ke SMA karena masalah biaya. Meski waktu bekerja Pak Narno hampir sehari penuh, hal tersebut tidaklah mengurangi intensitasnya bersosialisasi dengan tetangga. Ia masih bisa bertemu, dan bercengkrama dengan tetangga maupun masyarakat sekitar ketika ke masjid saat maghrib dan isya‟, serta mengikuti pengajian rutin

yasin tahlil setiap malam jum‟at di lingkungan RT 07 RW 03 Jetis

HASIL OBSERVASI

POLA ASUH ORANGTUA SINGLE PARENT

DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA JETIS KECAMATAN SELOPAMPANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

Observer : Ema Hartanti

Observe : Orangtua Single Parent

Anak dari Single Parent

Pelaksanaan

Hari/Tanggal: Jum‟at-sabtu/19-20 Mei 2017 Tempat : lingkungan rumah narasumber

Observasi Deskripsi

1. Mengamati profil orangtua single parent

dan anak

Bapak Juwari, berusia 42 tahun seorang ayah

single parent disebabkan oleh perceraian karena

istrinya berselingkuh. Riwayat pendidikan Bapak Juwari yaitu tamatan SD. Siti Lailatul Munawaroh, anak keduanya yang berusia 13 tahun terbilang mempunyai pribadi yang cukup dewasa pasca kecelakaan yang menimpa kakaknya, Budi Susanto (20 tahun).

2. Mengamati kehidupan orangtua single parent

Ela menggantikan posisi ibunya dalam merawat kakaknya yang patah tulang kakinya akibat

dan kepribadian anak kecelakaan. Hampir setahun lebih Budi hanya tinggal di rumah saja karena dalam masa pemulihan, sehingga Pak Juwari hanya bekerja seorang diri, jika sebelumnya Budi yang membantu Pak Juwari bekerja. Pak Juwari bekerja sebagai petani, ia menggarap lahannya sendiri yang tidak begitu luas namun cukup untuk ditanami sayuran guna kebutuhan sehari-hari, namun kerap juga ia menggarap lahan orang lain seperti mencangkul, bahkan menanami untuk kemudian hasilnya dibagi antara ia dan pemilik lahan. Terkadang ia juga bekerja ikut seorang penebas kayu untuk mengangkuti kayu dari lokasi yang ditebangi untuk diangkut ke truk pengangkut. Pak Juwari adalah seorang yang tegar dan humoris, karena dalam kondisi hatinya yang remuk akibat perselingkuhan istrinya ia tetap terlihat ceria, sumeh, dan tak jarang membuat orang tertawa dalam menjalani hidup bermasyarakat

HASIL OBSERVASI

POLA ASUH ORANGTUA SINGLE PARENT

DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA JETIS KECAMATAN SELOPAMPANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

Observer : Ema Hartanti

Observe : Orangtua Single Parent

Anak dari Single Parent

Pelaksanaan

Hari/Tanggal: Minggu-senin/21-22 Mei 2017 Tempat : lingkungan rumah narasumber

Observasi Deskripsi

1. Mengamati profil orangtua single parent

dan anak

Ibu Dwi Hartini, berusia 52 tahun seorang ibu

single parent disebabkan oleh kematian suaminya

yang menderita penyakit struk. riwayat pendidikan Ibu Dwi yaitu sarjana.

2. Mengamati kehidupan orangtua single parent

dan kepribadian anak

Profesinya seorang guru SD. Ibu Dwi adalah seorang perempuan yang aktif di masyarakat, hampir semua warga desa Jetis mengenal ia. Selain ia merupakan seorang guru, ia juga pengurus dari Muslimat NU kecamatan Selopampang. Ibu Dwi mempunyai 3 orang anak

yang masih sekolah. Anak pertamanya, Dessi Ria Pratiwi (19 tahun) masih kuliah semester 5 di UMM. Anak kedua dan ketiganya kembar, yaitu Yoga Tri Pratama (16 tahun) dan Yogi Catur Nugraheni (19 tahun) masing-masing masih duduk di bangku SMA kelas XI di SMA N 03 Temanggung. Kehidupan ekonomi Bu Dwi tergolong cukup, dengan bangunan rumah yang sederhana namun cukup luas. Lantainya sudah dikeramik, dindingnya sudah tembok halus dengan bebrapa foto anak-anaknya dan dirinya bersama almarhum suaminya. Dapurnya cukup rapi dan terdapat sebuah mesin cuci pada samping pintu kamar mandi. Ia termotivasi untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin supaya kelak anak-anaknya menjadi orang yang lebih mapan, menjadi pelayan masyarakat dan berguna bagi masyarakat.

HASIL OBSERVASI

POLA ASUH ORANGTUA SINGLE PARENT

DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA JETIS KECAMATAN SELOPAMPANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

Observer : Ema Hartanti

Observe : Orangtua Single Parent

Anak dari Single Parent

Pelaksanaan

Hari/Tanggal: Selasa-rabu/23-24 Mei 2017 Tempat : lingkungan rumah narasumber

Observasi Deskripsi

1. Mengamati profil orangtua single parent

dan anak

Ibu Sunaryati, berusia 29 tahun seorang ibu single

parent disebabkan oleh perceraian karena

suaminya berselingkuh. Tingkat pendidikan Ibu Sunaryati lulusan SLTA.

2. Mengamati kehidupan orangtua single parent

dan kepribadian anak

Sudah lama ia menjadi orangtua tunggal bagi anaknya, Bunga Lailatus Shalihah (8 tahun) yang sekarang duduk di kelas 4 SDN 01 Jetis. Ibu Sunaryati tergolong keluarga dengan ekonomi menengah ke atas, selain karena rumah tingkat dua dengan dinding yang sudah ditembok halus

dan lantai berkeramik yang sudah cukup bagus, keluarga besarnya termasuk keluarga petani terpandang yang lahannya sangat luas. Selain dikenal baik oleh tetangga sekitar, ia juga seorang yang ramah, terlihat ketika penulis berkunjung ke rumahnya untuk melakukan wawancara, ia langsung saja mempersilakan masuk dan bergegas ke dapur untuk membuatkan minum.

HASIL OBSERVASI

POLA ASUH ORANGTUA SINGLE PARENT

DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA JETIS KECAMATAN SELOPAMPANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

Observer : Ema Hartanti

Observe : Orangtua Single Parent

Anak dari Single Parent

Pelaksanaan

Hari/Tanggal: Kamis-jum‟at/25-26 Mei 2017 Tempat : lingkungan rumah narasumber

Observasi Deskripsi

1. Mengamati profil orangtua single parent

dan anak

Ibu Repiyah, berusia 43 tahun seorang ibu single parent disebabkan oleh kematian suaminya karena struk. Tingkat pendidikan Ibu Repiyah yaitu lulusan SD.

2. Mengamati kehidupan orangtua single parent

dan kepribadian anak

Ibu Repiyah bekerja sebagai pedagang. Sebagai tulang punggung keluarga ia bekerja keras guna mencukupi kebutuhan hidup serta membiayai anak bungsunya, Melissa (9 tahun) yang masih duduk di kelas 3 SD. Melissa dipindahkan sekolah karena ia tidak naik kelas sehingga ia masih duduk di kelas 3 SD.

HASIL OBSERVASI

POLA ASUH ORANGTUA SINGLE PARENT

DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA JETIS KECAMATAN SELOPAMPANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

Observer : Ema Hartanti

Observe : Orangtua Single Parent

Anak dari Single Parent

Pelaksanaan

Hari/Tanggal: Sabtu-minggu/27-28 Mei 2017 Tempat : lingkungan rumah narasumber

Observasi Deskripsi

1. Mengamati profil orangtua single parent

dan anak

Ibu Trimunasih, berusia 27 tahun seorang ibu

sigle parent disebabkan oleh perceraian karena

suaminya mengabaikan kewajibannya dalam rumah tangga sehingga terjadi ketidakcocokan dan akhirnya sering melakukan kekerasan. Tingkat pendidikan Ibu Trimunasih yaitu lulusan SLTP.

2. Mengamati kehidupan orangtua single parent

dan kepribadian anak

Ia seorang ibu single parent yang tergolong masih

muda yang merawat anaknya, Sintya Puspitasari (5 tahun) seorang diri sejak lahir. Setelah bercerai

dengan suaminya dan anaknya menginjak usia 3 bulan, ia memilih tinggal bersama kedua orangtuanya supaya ada yang membantu mengasuh anaknya ketika ia bekerja. Ia bekerja sebagai asisten rumah tangga di kota Semarang, kadangkala ia pulang setiap 3 bulan sekali untuk menjenguk anaknya, namun sekarang ia sudah tidak bekerja dan memilih untuk fokus merawat anaknya yang masih duduk di bangku TK. Untuk membiayai anaknya, Bu Tri hanya mengandalkan hasil panenan dari ladang bapak ibunya.

HASIL OBSERVASI

POLA ASUH ORANGTUA SINGLE PARENT

DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA JETIS KECAMATAN SELOPAMPANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

Observer : Ema Hartanti

Observe : Orangtua Single Parent

Anak dari Single Parent

Pelaksanaan

Hari/Tanggal: Senin-selasa/29-30 Mei 2017 Tempat : lingkungan rumah narasumber

Observasi Deskripsi

1. Mengamati profil orangtua single parent

dan anak

Ibu Seti Yani, berusia 32 tahun seorang ibu single

parent disebabkan oleh perceraian karena

suaminya selingkuh dan sering melakukan kekerasan fisik. Riwayat pendidikan Ibu Seti Yani yaitu lulusan SD.

2. Mengamati kehidupan orangtua single parent

dan kepribadian anak

Ia harus ekstra sabar mengasuh anak laki-lakinya seorang diri, Andika Sajana (8 tahun) yang sangat hiperaktif. Setelah berpisah dengan suaminya, Bu Yani tinggal di rumah bapaknya yang sederhana, ia hanya memfokuskan diri untuk merawat anak

satu-satunya dan merawat ayahnya yang sudah lanjut usia sembari mengurus ladang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ladang yang digarap Bu Yani tidaklah luas, namun cukup untuk ditanami beberapa macam sayuran dan hasil perkebunan lainnya untuk kemudian dijual ke pasar dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup dan membiayai anaknya. Biasanya jika musim menanam, Bu Yani memburuhkan seseorang untuk mencangkuli ladangnya karena ia tidak bisa mencangkul, lalu setelah ladang siap tanam, ia akan menanaminya sendiri.

HASIL WAWANCARA

POLA ASUH ORANGTUA SINGLE PARENT

DALAM PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA JETIS, KECAMATAN SELOPAMPANG

KABUPATEN TEMANGGUNG

III. Untuk Orangtua Single Parent

C. Identitas Informan

Nama : Dwi Hartini

Usia : 52 tahun

Alamat : RT.01 RW.01, Desa Jetis Hari, Tanggal : Minggu, 16 Juli 2017 Pukul : 08.55-09.40

D. Pertanyaan

Pola Asuh yang Diberikan Orangtua Single Parent

Penanaman Disiplin

9. Apakah anda menerapkan peraturan mengenai waktu bermain anak anda?

Jawab: nggih nek waktune bermain nggih main, waktune shalat nggih sholat ngoten (kalau waktunya bermain ya bermain, waktu shalat ya shalat seperti itu)

10. Jika anak pulang melebihi waktu yang ditentukan apa anda akan menghukum anak?

Jawab: mboten tau tak hukum, paling tak kandani nek dolan ampun dugi larut wengi ngoten niku (tidak pernah saya hukum, hanya saya nasehati kalau keluar pulangnya jangan sampai larut malam)

11. Apakah anda menerapkan peraturan belajar untuk anak setiap hari? Jawab: nggih tak terapke, nek belajar sekolah misal mboten gadah PR

pelajaran sekolah misal tidak ada PR ya setiap setelah shalat isya‟ saya suruh belajar)

12. Apakah anda akan membangunkan anak di pagi hari jika anak terlambat bangun?

Jawab: jarang krinan bocah-bocah niku, mesti tiap subuh wes do tangi wong njo shalat subuh to (anak-anak jarang terlambat bangun, setiap subuh pasti sudah bangun untuk shalat subuh)

13. Apakah anda sering melakukan pengecekan terhadap perilaku atau kegiatan yang dilakukan anak di luar rumah?

Jawab: nggih sok tak takoni, misal teng pundi, ajeng nopo, wangsul jam pinten, paling tak sms niku to (saya tanya sedang di mana, mau ada keperluan apa, pulang jam berapa, saya hubungi mereka melalui sms) 14. Jika anak berperilaku buruk apakah anda akan menasehati atau

membiarkannya?

Jawab: tak kandani mbak, ben nek salah mboten terus-terusan (saya nasehati mbak, supaya kalau salah tidak diulangi lagi)

15. Jika anak bermain diluar seharian apakah anda akan menasehati atau membiarkannya?

Jawab: tak kandani, paling ngko nek wangsul ampun wengi-wengi ngoten nek enten kegiatan, tapi bocah-bocah ora tau dolan nek mboten nten kegiatan (saya nasehati, kalau pulang jangan malam-malam jika memang ada kegiatan, tapi anak-anak tidak pernah main keluar kalau tidak ada kegiatan)

16. Ketika anda bekerja diluar seharian, apakah anda mengecek kegiatan anak dengan menghubungi anggota keluarga yang lain?

Jawab: iya, tak takonke anakku nangdi yo, misal ora nang umah pas aku bali ngajar, tapi anak-anak mesti pamit nek ajeng keluar (iya, saya tanyakan anak saya di mana misal tidak di rumah ketika saya pulang mengajar, tapi anak-anak saya biasanya izin setiap mau keluar rumah)

7. Apakah anda sering menghukum anak jika tidak menaati perintah? Jawab: mboten pernah tak kasari, paling tak kandani (tidak pernah saya

hukum, hanya saya nasehati)

8. Apakah anda memberikan hukuman fisik pada anak? Jawab: mboten pernah (tidak pernah)

9. Jika anak berprestasi apakah anda akan memberi hadiah?

Jawab: nggih nek berprestasi njaluke ora macem-macem, kadang tak ajak maem-maem niko to, maem bakso nopo jajan liane dimaem bareng-bareng ngoten (iya, kalau anak berprestasi tidak pernah minta hadiah macam-macam, kadang saya ajak makan bakso, atau jajan makanan yang lainnya bersama-sama begitu)

10. Jika anak anda terlambat pulang hingga larut apakah anda akan memarahinya? (remaja)

Jawab: yo paling tak kandani ben ora nganti wengi (hanya saya nasehati supaya tidak pulang larut malam)

11. Seberapa sering anda menasehati anak mengenai masa depan anak dengan lebih rajin belajar?

Jawab: sering, bendino tak kandani ben ora koyo mak‟ne, ben uripe luwih mulyo kepenak (sering saya nasehati setiap hari, supaya tidak seperti saya, supaya masa depannya lebih mulia)

12. Ketika terjadi masalah, apakah anda sering mengungkit mengenai status

single parent anda dihadapan anak?

Jawab: tidak pernah, soale bocah-bocah wes do ngerti wes do nalar (tidak pernah, karena anak-anak sudah mengerti)

Ketakwaan Terhadap Tuhan

6. Apakah anda mendampingi anak ketika beribadah seperti mengaji atau melaksanakan sholat?

Jawab: iya tak dampingi, kadang shalat jamaah, terus bar maghrib do ngaji nderes Al-Qur‟an (iya, saya dampingi, terkadang shalat berjamaah, lalu setelah maghrib membaca Al-Qur‟an)

7. Apakah anda membiasakan anak melaksanakan ibadah semenjak usia dini?

Jawab: iya, ket TK wes tak ajari sholat poso (iya, semenjak TK sudah saya ajari shalat dan puasa)

8. Apakah anda selalu mengecek kegiatan beribadah anak?

Jawab: paling tak takoni mpun shalat dereng, tapi wes do ngerti dewe (saya tanya sudah shalat belum, tapi seringnya sudah pada tahu sendiri) 9. Sejak usia berapa anda membiasakan anak melaksanakan ibadah puasa

wajib?

Jawab: awet TK wes tak latih poso mbak (sejak TK sudah saya latih puasa

mbak)

10. Apakah anda menganjurkan anak untuk melaksanakan ibadah-ibadah sunah?

Jawab: iya, nek wajib tok ki mboten cukup to mbak, njo ben ono tabungane nek karo sunnah, biasane yo poso senin kemis, shalat dhuha wong jare nek shalat dhuha ki nglancarke rezeky ya mbak, terus kadang yo tahajjud (iya, saya anjurkan, karena jika hanya ibadah wajib saja tidak cukup kan mbak, supaya ada tabungannya jika melaksanakan ibadah sunnah, biasanya ya puasa senin kamis, shalat dhuha karena dengan shalat dhuha dapat melancarkan rezeky, kadang juga tahajjud)

Dampak Dari Pola Asuh yang Diberikan oleh Orangtua Single Parent pada

Anak Perilaku Anak

22. Apakah anak anda memiliki temperamen yang tinggi? Jawab: tidak

23. Apakah anak anda mudah terpengaruh?

Jawab: tidak, wong pas ono rame-rame dangdut nang ngarep omah ki yo do ora gumun (tidak, karena ketika ada acara hiburan di depan rumah

Dokumen terkait