HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.3.1 Cetak Biru Kampanye Partai Golongan Karya
Sebelum melakukan kampanye, Partai Golkar lebih dulu melakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan yang dilakukan Partai Golkar dengan melakukan perencanaan kampanye yang sesuai dengan cetak biru kampanye partai yang telah dibuat dengan serangkaian diskusi atau rapat yang dilakukan secara tertutup dengan mengumpulkan semua calon legislatif yang akan bertarung pada pemilihan umum calon legislatif Kabupaten Lebak. Setelah hasil rapat disepakati yang berupa cetak biru kampanye partai, langkah selanjutnya adalah persiapan masing-masing calon untuk melaksanakan kampanye Partai Golkar pada tanggal 5 April 2014 nanti.
Berikut ini merupakan bagan kategorisasi cetak biru kampanye Partai Golongan Karya Kabupaten Lebak 2014 :
Tabel 4.3.1
Bagan Kategorisasi Cetak Biru Kampanye Partai Golongan Karya
Sumber : Peneliti
Cetak Biru Kampanye
Informan 1 Informan 2 Observasi
Target
Partai Golkar saat ini memiliki target suara itu sekitar 170.000 di Kabupaten Lebak dengan target kursinya sekitar 13 kursi di DPRD Kabupaten Lebak
Partai Golkar setiap masa bhakti ada yang namanya Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar Tingkat Kabupaten Lebak, dalam Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar terdapat target yang harus dicapai yaitu
memenangkan Pilkada ≥ 60% suara,
memenangkan Pileg 21% (optimis) s/d 30% (pesimis)
Didalam observasinya, target menjadi menjadi observasi pertama, target disini merupakan khalayak atau masyarakat selaku memegang suara dalam pemilu
Strategi
Pesan yang mempengaruhi masyarakat, mengubah pola piker masyarakat, bekerja sama dengan media setempat
Strateginya terdapat pokok-pokok, seperti perkaderan, peningkatan kesra, perkuat basis daerah dan pencitraan
Strategi merupakan kosep yang harus terstruktur dan perlu dimatangkan terlebih dahulu
Faktor
Faktor yang menjadi hambat kampanye adalah masyarakat tidak memahami isi pesan, masyarakat tidak tahu akan isu politik di daerahnya dan mudah dipengaruhi oleh money politic
Faktor yang menjadi penunjang kampanye adalah monopolization, canalization, supplementation, making personal connection dan creation of news opinions
Sebelum melakukan kampanye, perlu juga untuk mengobservasi faktor-faktor yang jadi penghambat atau penunjang kampanye
Anggaran
Dana kampanye yang dikeluarkan oleh Partai Golkar yaitu sekitar 3 miliar lebih, dana ini mencakup sumbangan dari partai, sumbangan dari para calon legislatif, dan sumbangan perorangan. Dana kampanye pengeluarannya meliputi pengeluaran operasi, pengeluaran modal dan pengeluaran lainnya
Penganggaran dana kampanye dibuat secara baik dan terstruktur dengan membuat deskripsi keterangan selengkap mungkin di bawah rangkuman anggaran dana kampanye tersebut
Mengobservasi anggaran harus lebih teliti, karena dalam kampanye nanti anggaran kampanye akan lebih besar dari perencanaan anggaran
Evaluasi
Mengevaluasi semua dari memulai perencanaan yang meliputi analisis situasi dan konseptualisasi desain kampanye, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan yang merupakan penerapan dan penyesuaian dari rancangan yang telah dibuat , kemudian diakhiri dengan evaluasi yang ditujukan untuk menilai keefektivan kampanye
Evaluasi adalah bagian proses kampanye yang tak terpisahkan
Mengobservasi dalam tahap evaluasi sangatlah penting, partai akan tahu apa saja yang kurang dalam kampanye dan apa yang menjadi kelebihan dari cetak biru kampanye mereka
Dengan adanya kategorisasi ini, peneliti dapat mengevaluasi cetak biru kampanye Partai Golkar dengan terstruktur. Evaluasi perencanaan kampanye dari mulai target, strategi, faktor, anggaran dan evaluasi. Evaluasi dalam perencanaan komunikasi berperan penting dalam hal memberi tinjauan atas perencanaan komunikasi. Evaluasi pada dasarnya adalah menilai sejauh mana pencapaian hasil yang diperoleh (performance outcome).32
Didalam perencanaan kampanye ada beberapa faktor yaitu analisis masalah, penyusunan tujuan, identifikasi dan segmentasi masalah, menentukan pesan, strategi dan taktik, alokasi waktu dan sumber daya, evaluasi dan tinjauan, menyajikan rencana kampanye.
Cetak biru kampanye yang dimaksud oleh DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak adalah strategi pemenangan pemilu yang benar-benar melalui suatu Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar Tingkat Kabupaten Lebak yang telah disepakati sebagai peraturan partai untuk memperkuat basis Partai Golkar menuju kemenangan pemilu 2014.
Hal ini senada dengan apa yang diucapkan oleh Informan 2 selaku Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak dalam wawancaranya dengan peneliti :
“…didalam cetak biru kampanye Partai Golkar setiap masa bhakti ada yang namanya Orientasi
32Widjajanto, Kenmada. 2013. “Perencanaan Komunikasi Konsep dan Aplikasi”. Ultimus : Bandung, hal. 226
Penugasan Fungsionaris Partai Golkar Tingkat Kabupaten Lebak, dalam Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar terdapat target yang harus dicapai yaitu memenangkan Pilkada ≥ 60% suara, memenangkan Pileg 21% (optimis) s/d 30% (pesimis) dan yang terakhir memenangkan Pilpres dengan calon yang diusulkan dari Partai Golkar”.33
Sebelum melakukan perencanaan kampanye, dalam Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar melakukan strategi pokok yaitu perkaderan, peningkatan kesra, perkuat basis daerah dan pencitraan yang dilakukan oleh Partai Golkar.
Pokok strategi Partai Golkar yaitu : 34 1. Pengkaderan
a. Pembentukan Kader/Perkaderan
Perkaderan Struktural → Kader Teritorial dan
Fungsionaris Partai
Perkaderan Fungsional → Kader Fungsional Perkaderan Khusus → Fungsionaris Partai PKPM → Simpatisan dan Anggota
b. Pendayagunaan Kader
33
Wawancara dengan Informan 2 selaku Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak, pada tanggal 20 Juni 2014
34
Arsip Partai Golongan Karya. 2008. “Kumpulan Materi Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar Tingkat Kabupaten Lebak”. Rangkasbitung, hal. 109-104
Penugasan
Peningkatan Kualitas
Evaluasi dan Penilaian
Promosi 2. Peningkatan Kesra
a. Aksi Simpati
Program Pemberdayaan Masyarakat
PKPM
Aksi Relawan
Program Korbid dan Penggalangan Fungsional b. Kebijakan Yang Berpihak Pada Rakyat
Memperjuangkan Kebijakan Yang Berpihak Kepada Rakyat (Forum Legislatif)
Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan Oleh Fungsi Yang Menjadi Pejabat Eksekutif (Forum Pemerintahan)
3. Perkuat Basis Daerah
a. Pemenangan Pilkada
b. Orientasi Program di Daerah c. Reses Anggota FPG
d. Penugasan Fungsionaris e. Pembentukan Pokar f. Penggalangan Teritorial
4. Pencitraan
a. Pembentukan Opini/Kontra Opini
b. Komunikasi Intensif Dengan Pelaku Media c. Riset Pencitraan Partai
d. Liputan Seluruh Kegiatan Partai dan FPG →
Muara Pada Masa Kampanye e. Sinergi Dengan Media Massa
Didalam tahap perencanaan kampanye yang meliputi strategi Partai Golkar, seharusnya Partai Golkar mendapatkan suara yang besar dalam pemilihan umum calon legislatif 2014. Karena dalam tahap perencanaan kampanye ini Partai Golkar sudah melakukan persiapan dari mulai perkaderan, peningkatan kesra, perkuat basis daerah dan pencitraan, itu semua juga tergantung dengan kinerja pelaksanaan Partai Golkar nantinya. Hal ini pun diperkuat dengan pendapat Informan Pendukung selaku staf Wakil Ketua Bagian Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak dalam wawancaranya :
“…di Partai Golkar dalam strateginya terdapat pokok-pokok, seperti perkaderan, peningkatan kesra, perkuat basis daerah dan pencitraan”.35
35
Wawancara dengan Informan Pendukung selaku Wakil Ketua Bagian Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak, pada tanggal 20 Juni 2014
Analisis terhadap strategi yang dipilih didasari pemikiran bahwa strategi-startegi tersebut dianggap perlu penilaian.36 Peneliti menganalisis evaluasi strategi perencanaan kampanye Partai Golkar Kabupaten Lebak, peneliti menilai bahwa strategi perencanaan kampanye Partai Golkar sudah baik, tetapi peneliti menemukan bahwa banyak calon dari Partai Golkar yang tidak mengikuti Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar, para calon yang tidak mengikuti Orientasi Penugasan Fungsionaris ini hanya memberikan bantuan kepada partai yang mengusung. Peneliti menilai bahwa cara ini sangatlah salah, karena mereka yang tidak megikuti Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar akan buta akan perkembangan politik di Kabupaten Lebak dan bagaimana mereka sikap mereka jika mereka terpilih.
Untuk membuat penyusunan anggaran menjadi mudah dan terstruktur, maka alokasi dana tersebut hendaknya dikelompokan kedalam kategori-kategori tertentu. Ada beberapa kategori pos-pos pendanaan yang dapat digunakan pada hampir semua jenis kampanye yang secara relatif seudah menjadi standar (Simmons 1990), yaitu : 37
a. Personel inti (key personel), yang terdiri dari administrator, staff dan keperluan untuk tenaga baru yang diproyeksikan. b. Temporary employees atau orang-orang yang bekerja secara
penuh melakukan pekerjaan staf untuk waktu-waktu tertentu saja atau tenaga paruh waktu yang digunakan untuk membantu
36
Ibid hal. 247
37
tugas staf. Mereka tidak dikontrak, dan hanya bekerja pada saat dibutuhkan.
c. Tenaga kerja kontrak (contracted personel service), yaitu tenaga yang dikontrak untuk jangka waktu tertentu misalnya konsultan, peneliti, dan penulis naskah.
d. Tunjangan tambahan (fringe benefits), yaitu berbagai tunjangan yang secara hukum harus diberikan kepada tenaga kerja, misalnya asuransi keselamatan kerja.
e. Jasa produksi (production service), yaitu berbagai macam produksi khusus yang tidak bisa dilaksanakan sendiri dan harus dikerjakan oleh pihak lain, misalnya produksi iklan televisi, pamphlet atau spanduk.
f. Jasa pemeliharaan (maintenance service), berkaitan dengan jasa pemeliharaan dan perbaikan berbagai peralatan yang berhubungan dengan kampanye, seperti komputer, video atau proyektor.
g. Materi daur ulang (disposable materials), yaitu benda-benda yang secara total habis digunakan dan tak bisa digunakan lagi setelah kampanye misalnya kertas.
h. Benda-benda modal (capital), berupa mesin tik, komputer, mesin fax, file cabinets dan benda-benda lain yang tetap dapat digunakan setelah kampanye usai.
i. Biaya media (media charges), yaitu biaya untuk penggunaan media, baik media elektronik seperti televisi dan radio, maupun media cetak seperti koran dan majalah.
j. Biaya distribusi (traffic cost), maksudnya adalah biaya yang digunakan untuk mendistribusikan berbagai materi seperti biaya mengirim surat dan biaya pengiriman proposal.
k. Biaya transportasi (transportation costs), yaitu biaya yang digunakan untuk berpergian para tenaga kerja dalam melakukan tugasnya.
l. Biaya komunikasi (communication costs), berupa biaya yang digunakan untuk penggunaan media komunikasi seperti telepon atau internet.
m. Sewa tempat (work space), ini dianggarkan untuk menyewa tempat konferensi pers, rapat, atau event.
n. Entertainment. Entertainment disini adalah makan siang atau makan malam untuk para pekerja, jasa catering untuk rapat, serta kebutuhan lain yang dapat menghibur dan memberi kesenangan pada pekerja.
o. Biaya tak terduga (contingency reserve). Dana ini disediakan untuk keperluan yang tiba-tiba dan tak terduga, besarnya berkisar antara 5 sampai 15 persen dari total biaya keseluruhan. Ketika membuat perhitungan ini, harus diingat untuk menghitung sumber daya yang memang sudah ada sebelumnya, misalnya komputer,
kertas dan benda-benda lainnya agar mengurangi biaya kampanye yang diperlukan. Jika ternyata ada hal lain yang perlu dibayar sedangkan anggaran sudah selesai dibuat, maka yang harus dilakukan adalah memasukkan data-data baru tersebut dengan disertai tanda kurung, lalu perlihatkan secara keseluruhan anggaran terbaru yang telah dikoreksi tersebut kepada semua tim perencana. Setelah itu, hitung kembali dana total secara keseluruhan dan salinlah dalam format yang baik dan benar.
Dibawah ini adalah Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Partai Golongan Karya Pemilihan Umum Calon Legislatif 2014 yang disusun dan di laporkan oleh Akuntan Independen Atas Penerapan Prosedur Disepakati dan Audit Kepatuhan oleh Drs. Chaeroni dan Rekan :
Tabel 4.3.2
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Partai Golkar
NO URAIAN JUMLAH Rp
A SALDO AWAL
Kas di Rekening Nomor : 0048118739100 930,000
Jumlah Saldo Awal 930,000
B Penerimaan
1 Partai Politik 128,007,000
2 Para Calon Legislatif 2,903,492,800
3 Sumbangan Perseorangan 53,750,000
Jumlah Penerimaan 3,085,249,800
C Pengeluaran
1 Pengeluaran Operasi
a. Pertemuan Terbatas
b. Pertemuan Tatap Muka
c. Media Massa Cetak dan Media Massa Elektronik 3,500,000
d. Penyebaran Bahan Kampanye Kepada Umum 53,750,000
e. Pemasangan Alat Peraga di Tempat Umum 2,000,000
f. Rapat Umum 122,507,000
g. Kegiatan Lain Yang Tidak Melanggar Larangan Kampanye dan Peraturan Perundang-Undangan 2,903,492,800
Sub Jumlah (1) 3,085,249,800 2 Pengeluaran Modal Sub Jumlah (2) 3 Pengeluaran Lain-lain 8,344 Sub Jumlah (3) 8,344 Jumlah Pengeluaran 3,085,258,144 D SALDO AKHIR
Kas di Rekening Nomor : 0048118739100 921,656
Jumlah Saldo Akhir 921,656
Sumber : Drs. Chaeroni dan Rekan (Laporan Akuntan Independen Dana Kampanye Partai Golkar Kabupaten Lebak
Tahun 2014)
Laporan dana kampanye ini termasuk dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD dan peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye peserta Pemilu Anggota
DPR, DPD dan DPRD sebagaimana telah diubah dengan peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2014 sebagai berikut :
1. Bahwa, Partai Politik Peserta Pemilu menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (paling lambat 15 (lima belas) hari setelah tanggan pemungutan suara) beserta laporan-laporan lainnya yang terkait.
2. Bahwa, Partai Politik Peserta melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye dimulai sejak 3 (tiga) hari setelah ditetapkan sebagai peserta pemilu dan ditutup 1 (satu) minggu sebelum penyampaian laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye kepada KAP. 3. Bahwa, Partai Politik Peserta Pemilu menempatkan dana
kampanye berupa uang, pada rekening khusus dana kampanye partai politik peserta pemilu pada Bank.
4. Bahwa, partai politik peserta pemilu mematuhi jumlah penrimaan sumbangan (mencakup uang dan/atau jasa yang dapat dinilai dengan uang, termasuk hutang dan diskon pembeliaan barang atau jasa yang melebihi batas kewajaran transaksi jual beli secara umum) yang dilaporkan dalam LPPDK tidak boleh melebihi jumlah dibawah ini :
a. Rp. 1 miliar untuk penyumbang perorangan
b. Rp. 7.5 miliar untuk penyumbang kelompok dan/atau badan usaha non pemerintah
5. Bahwa, partai politik peserta pemilu mematuhi penyerahan laporan sebagai berikut sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan :
a. Penerimaan sumbangan periode I dan II b. Pembukaan rekening khusus kampanye c. Laporan dana awal kampanye
6. Bahwa, apabila terdapat partai politik peserta pemilu menerima sumbangan yang dilarang maka akan mematuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Dilarang menggunakan sumbangan tersebut
b. Menyetorkan sumbangan yang dilarang ke Kas Negara; dan
c. Melaporkan sumbangan yang dilarang 7. Bahwa, sumber dana kampanye calon anggota DPR dan
DPRD bersumber dari kekayaan pribadi dan partai politik peserta pemilu yang bersangkutan.
8. Baahwa partai politik peserta pemilu mematuhi lingkup waktu pencatatan penerimaan dan pengeluaran laporan awal
dana kampanye dan rekening khusus dana kampanye meliputi :
a. Lingkup waktu pencatatan penerimaan dan pengeluaran laporan rekening khusus dana kampanye dimulai sejak 3 (tiga) hari ditetapkan sebagai partai poliyik peserta pemilu sampai dengan pembukaan rekening khusus dana kampanye
b. Lingkup waktu pencatatan penerimaan dan pengeluaran laporan awal dana kampanye dimulai sejak pembukaan rekening khusus dana kampanye sampai dengan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama jadwal pelaksanaan pemilu dalam bentuk rapat umum
9. Bahwa, partai politik pemilu membuka dan melaporkan rekening khusus dana kampanye peserta pemilu :
a. Dimulai 3 (tiga) hari setelah partai politik peserta pemilu ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu dan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari
pertama jadwal pelaksanaan kampanye dalam bentuk rapat umum.
b. Pada bank pemerintah atau bank bukan pemerintah yang mempunyai perwakilan di Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota diseluruh Wilayah Indonesia.
c. Atas nama partai politik peserta pemilu, apabila rekening khusus dana kampanye partai politik peserta pemilu bukan atas nama partai politik peserta pemilu yang bersangkutan, wajib disertai surat keterangan / surat pernyataan yang menerangkan rekening tersebut dipergunakan sebagai rekening khusus dana kampanyr partai politik peserta pemilu yang bersangkutan.
10. Bahwa, partai politik peserta pemilu membuat laporan rekening khusus dana kampanye pemilu yang dilaporkan mencakup :
a. Sumber perolehan saldo awal atau saldo pembukaan
b. Rincian perhitungan penerimaan dan pengeluaran yang sudah dilakukan
sebelumnya apabila saldo awal merupakan sisa dari penerimaan dan dengan peruntukan kampanye yang diperoleh sebelum periode pembukaan rekening khusus dana kampanye.
11. Bahwa, partai politik peserta pemilu membuat laporan awal dana kampanye pemilu yang dilaporkan mencakup :
a. Informasi daftar penyumbang
b. Jumlah penerimaan dan pengularan dana kampanye berupa uang dan/atau jasa setelah tanggal pembukaan rekening khusus sampai dengan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama jadwal pelaksanaan kampanye pemilu dalam bentuk rapat umum
c. Jumlah penerimaan dan pengeluaran dana kampanye sebagaimana tercatat dalam rekening khusus dana kampanye dari Bank sejak dibuka sampai dengan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum hari pertama jadwal pelaksanaan kampanye pemilu dalam bentuk rapat umum
Hal ini diperkuat dengan apa yang diucapkan oleh Informan 1 dalam wawancaranya dengan peneliti :
“…dana kampanye yang dikeluarkan oleh Partai Golkar yaitu sekitar 3 miliar lebih, dana ini mencakup sumbangan dari partai, sumbangan dari para calon legislatif, dan sumbangan perorangan. Dana kampanye pengeluarannya meliputi pengeluaran operasi, pengeluaran modal dan pengeluaran lainnya”.38
Hal ini pun diperkuat dengan pendapat Informan 2 dalam wawancaranya :
“…Penganggaran dana kampanye dibuat secara baik dan terstruktur dengan membuat deskripsi keterangan selengkap mungkin di bawah rangkuman anggaran dana kampanye tersebut”.39
Dengan adanya Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye Pemilihan Umum (LPPDKP) legislatif tahun 2014 Partai Golkar, maka ada keterbukaan didalam partai politik peserta pemilu terutama Partai
38
Ibid. Informan 1
39
Golkar. Laporan dana merupakan suatu laporan dana kampanye pemilu yang menyajikan informasi mengenai saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir dana kampanye pemilu. Lingkup perikatan prosedur yang disepakati hanya mencakup transaksi penerimaan dan pengeluaran dana kampanye pemilu yang tercatat dalam LPPDKP, dan tidak mencakup saldo awal dan saldo akhir LPPDKP.
LPPDKP ini juga tidak menjelaskan secara rinci dalam anggaran, dikarenakan semuanya sudah termasuk dalam kategori-kategori atau pos-pos. jika memakai keterangan yang panjang itu justru akan memecahkan konsentrasi saat meneliti dan memeriksa tabel anggaran LPPDKP Partai Golkar.
4.3.2 Realisasi Cetak Biru Kampanye Partai Golongan Karya