• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Pelaksanaan Kampanye Selama Proses Kegiatan Kampanye Partai Golongan Karya Kegiatan Kampanye Partai Golongan Karya

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.3.3 Kinerja Pelaksanaan Kampanye Selama Proses Kegiatan Kampanye Partai Golongan Karya Kegiatan Kampanye Partai Golongan Karya

Tabel 4.3.4

Bagan Kategorisasi Kinerja Pelaksanaan Kampanye Partai Golongan Karya

Cetak Biru

Kampanye Informan 1 Informan 2 Observasi

Target

Partai Golkar saat ini memiliki target suara itu sekitar 170.000 di Kabupaten Lebak dengan target kursinya sekitar 13 kursi di DPRD Kabupaten Lebak

Partai Golkar setiap masa bhakti ada yang namanya Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar Tingkat Kabupaten Lebak, dalam Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar terdapat target yang harus dicapai yaitu memenangkan

Pilkada ≥ 60% suara,

memenangkan Pileg 21% (optimis) s/d 30% (pesimis)

Didalam observasinya, target menjadi menjadi observasi pertama, target disini merupakan khalayak atau masyarakat selaku memegang suara dalam pemilu

Hasil Hasil yang diperoleh oleh

Partai Golkar pada pemilu legislatif tahun 2014 sangatlah jauh dari target kami yang sekitar 170.000 suara atau sama dengan 13 kursi di DPRD tetapi kami hanya mendapat sekitar 97.000 suara saja atau sama dengan 8 kursi, ini sangat buruk sekali.

Suara yang diperoleh Partai Golkar pemilu sekarang sangatlah jauh dari target kita, mungkin ini juga dampak dari Pemilukada kemaren

Mengobservasi hasil pemilu, bahwa semua elemen yang ada didalam Partai Golkar harus lebih kerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal, hasil yang buruk sama dengan kinerja yang buruk pula

Faktor Adanya Faktor Pemilukada Kabupaten Lebak yang

mempengaruhi suara Partai Golkar

Kasus suap Pemilukada yang membuat suara Partai Golkar jatuh

Partai Golkar harus lebih peduli oleh faktor-faktor yang membuat suara partai merosot, dan harus segera diatasi

Evaluasi

Menjadi lebih baik lagi bagi Partai Golkar, mungkin kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh elemen-elemen yang ada di Partai Golkar di Kabupaten maupun di Provinsi. Kinerja selanjutnya untuk Partai Golkar untuk memperbaiki citra partai

Mengadakan rapat umum setelah penghitungan suara dan saling bertukar fikiran didalam elemen partai

Mengevaluasi semua dari memulai perencanaan yang meliputi analisis situasi dan konseptualisasi desain kampanye, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan yang merupakan penerapan dan penyesuaian dari rancangan yang telah dibuat , kemudian diakhiri dengan evaluasi yang ditujukan untuk menilai keefektivan kampanye

Kinerja yang maksimal akan dicapai jika sebuah proses dalam menjalankannya lancar dan baik. Kinerja pelaksanaan Partai Golkar meliputi yang didalam cetak biru kampanye yang sesuai dengan cetak biru kampanye yang ada dan dalam realisasinya pun sudah sesuai dengan cetak biru kampanye tetapi masih terdapat faktor yang menjadi penghambat terjadinya kampanye yang baik dan benar.

Pada pemilu kali ini suara Partai Golkar tidak memenuhi dari target yang diharapkan oleh Partai sekitar 170.000 suara, Partai Golkar hanya mendapatkan 97.826 suara kurang 72.174 suara, ini merupakan pencapaian terburuk Partai Golkar sebelum dibawah kepemimpinan H. Kasmin, S.Ap yaitu H. Herry Djuhaeri Partai Golkar hanya mendapat 9 kursi di DPRD Kabupaten Lebak.

Hasil yang dicapai oleh Partai Golkar setelah proses pemungutan suara di Kabupaten Lebak mencapai jumlah suara sebesar 97.826 suara yang didapat dari 6 Dapil (daerah pemilihan) yang ada di Kabupaten Lebak dengan target 170.000 suara.

Tabel 4.3.5

Perolehan Suara Partai Golkar Perdaerah

NO KECAMATAN JUMLAH SUARA DAERAH PEMILIHAN

JUMLAH SUARA TIAP DAPIL JUMLAH KURSI 1 Rangkasbitung 6,420 LEBAK I 17,212 2 2 Kalang Anyar 2,031 3 Cibadak 5,584 4 Warunggunung 3,177 5 Sajira 1,140 LEBAK II 11,418 1 6 Maja 5,905 7 Curugbitung 1,929 8 Cipanas 2,316 9 Lebak Gedong 128 10 Sobang 3,319 LEBAK III 17,802 1 11 Muncang 2,502 12 Cirinten 763 13 Bojongmanik 1,025 14 Leuwidamar 5,071 15 Cimarga 5,122 16 Cilograng 2,468 LEBAK IV 26,590 2 17 Cibeber 6,328 18 Bayah 8,733 19 Cihara 3,394 20 Panggarangan 5,667 21 Wanasallam 3,255 LEBAK V 12,208 1 22 Malingping 3,820 23 Cijaku 2,719 24 Cigemlong 2,414 25 Banjarsari 4,378 LEBAK VI 12,596 1 26 Gunungkencana 3,859 27 Cileles 2,200 28 Cikulur 2,159 Jumlah 97,826 97,826 8

Sumber : Arsip Partai Golongan Karya Kabupaten Lebak

Hal ini dibenarkan oleh Informan 1 dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut :

“…hasil yang diperoleh oleh Partai Golkar pada pemilu legislatif tahun 2014 sangatlah jauh dari target kami yang sekitar 170.000 suara atau sama dengan 13 kursi di DPRD tetapi kami hanya mendapat sekitar 97.000 suara saja atau sama dengan 8 kursi, ini sangat buruk sekali.”.48

Adanya faktor yang mempengaruhi suara Partai Golkar saat ini di Kabupaten Lebak, tidak ada yang salah dengan kampanye yang dilakukan oleh Partai Golkar. Tentunya untuk mencapai target yang menjadi tujuan kita tidaklah mudah, semua sudah dilakukan dengan teratur dan terlaksana dengan baik tetapi masih ada hambatan atau faktor yang mempengaruhinya.

Pada kinerja pelaksanaan, banyak faktor yang menjadi penunjang dan penghambat kampanye, seperti faktor yang menunjang adalah faktor didalam cetak biru kampanye tersampaikan kepada masyarakat, serta faktor penghambat kampanye yaitu issue pilkada Kabupaten Lebak yang menjatuhkan citra politik Partai Golkar di Kabupaten Lebak

48

Faktor yang mempengaruhi suara Partai Golkar pada pemilu legislatif yaitu issue suap dalam pemilukada Kabupaten Lebak 2014. Banyak masyarakat yang mendapatkan infomasi dan issue yang membuat mereka tertarik dan memberikan respon tentang hal ini, tetapi mereka hanya sekedar tahu tentang issue Partai Golkar, mereka tidak tahu lebih mendalam tentang issue yang mereka dengar. Jika masyarakat semakin tinggi tingkat keterlibatan dengan issue tersebut, masyarakt juga akan tahu apa tujuan kampanye Partai Golkar yang ingin menghapus issue miring tentang Partai Golkar di Kabupaten Lebak.

Hal ini dibenarkan oleh Informan 1 dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut :

“…suara yang diperoleh Partai Golkar pemilu sekarang sangatlah jauh dari target kita, mungkin ini juga dampak dari Pemilukada kemaren”.49

Dampak yang ditimbulkan sangatlah besar bagi Partai Golkar, namun dalam hal ini Informan 1 menceritakan betapa sulitnya untuk mengubah pola pikir masyarakat, Informan 1 menjelaskan dalam wawancaranya dengan peneliti :

49

“…untuk mengubah pola pikir masyarakat dan melupakan sejenak kejadian pemilukada kemarin sangat sulit sekali, sebelum adanya kasus suap ke MK yang dilakukan oleh adiknya Gubenur Banten, suara Partai Golkar sangatlah besar, sekarang sangatlah berbeda banyak juga masyarakat melihat Partai Golkar sebagai partai yang mempunyai banyak kasus, apalagi kasus suap Gubernur Banten sampai sekarang belum beres ”.50

Dari kejadian ini Partai Golkar Kabupaten Lebak dapat berintopeksi sendiri bagi partainya dan harus lebih bisa menjaga amanat dari masyarakat yang selalu mendukung Partai Golkar. Informan 1 dalam wawancaranya dengan peneliti sebagai berikut :

“…untuk menjadi lebih baik lagi bagi Partai Golkar, mungkin kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh elemen-elemen yang ada di Partai Golkar di Kabupaten maupun di Provinsi. Kinerja selanjutnya untuk Partai Golkar untuk memperbaiki citra partai.”.51 50 Ibid. Informan 1 51 Ibid. Informan 1

Kejadian yang dialami oleh Partai Golkar adalah sebuah proses untuk menjadi partai yang lebih dewasa, solid dan lebih baik. Untuk hasil suara yang diperoleh Partai Golkar semuanya adalah kinerja dari semua elemen yang ada di Partai Golkar Kabupaten Lebak.

Peneliti juga menanyakan apa yang dimaksud dengan evaluasi kampanye kepada Informan 1 dalam wawancaranya :

“…Mengevaluasi semua dari memulai perencanaan yang meliputi analisis situasi dan konseptualisasi desain kampanye, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan yang merupakan penerapan dan penyesuaian dari rancangan yang telah dibuat , kemudian diakhiri dengan evaluasi yang ditujukan untuk menilai keefektivan kampanye”.52

Apakah DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak melakukan evaluasi kampanye pada saat setelah penghitungan suara, hal ini kemudian di jelaskan oleh Informan 1 dalam wawancaranya dengan peneliti :

“…untuk secara formal partai belum sempat melakukan evaluasi setelah penghitungan suara.

52

Namun secara pasti partai melakukan pertemuan secara internal partai di kantor ”.53

Dalam pernyataannya dari Informan 2, menjelaskan bahwa secara formal dalam DPD Partai Golkar belum pernah melakukan evaluasi setelah penghitungan suara. Hal ini pun diperkuat oleh Informan 2 dalam wawancaranya dengan peneliti :

“…ya kami secara khusus belum pernah melakukan evaluasi kampanye setelah penghitungan suara seperti yang Anda jelaskan, namun dalam artian yang sama kami sering bertukaran pendapat dalam beberapakali pada setiap tahunnya diluar rapat umum partai, kami membahas tentang rencana kerja Partai Golkar dan hambatan-hambatan yang ada dalam rencana kerja partai, hasilnya baik atau buruknya itu tergantung kinerja orang-orang yang berada di partai”.54

Setiap kegiatan kampanye yang dilakukan DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi kampanye perlu dilakukan adanya laporan, sebagai bentuk tahap pengevaluasian

53

Ibid. Informan Pendukung

54

apakah data-data dalam kegiatan kampanye sesuai dengan cetak biru kampanye atau tidak.

Sejauh ini, peneliti menganalisis bahwa kampanye yang dilakukan oleh Partai Golkar sangat baik tetapi ada faktor yang tidak bisa diatasi seperti masih adanya kader-kader partai yang diusung oleh Partai Golkar bukan dari Orientasi Fungsionaris Partai Golkar, kader-kader ini pengetahuan politiknya pun rendah, seharusnya Partai Golkar harus lebih selektif memilih kader-kader yang berkualitas. Yang terakhir adalah faktor issue Pemilukada Kabupaten Lebak yang melibatkan nama Partai Golkar, ini seharusnya semua elemen di Partai Golkar bisa mengatasi adanya issue ini, semua anggota harus siap membersihkan issue yang menjatuhkan Partai Golkar.

Dengan demikian melakukan evaluasi kampanye memang tidak mudah apalagi murah. Setidaknya 10-15% anggaran kampanye harus disisihkan untuk melakukan evaluasi program secara professional. Tetapi jumlah tersebut sebenarnya tidak berarti apa-apa bila dibandingkan dengan kemungkinan gagalnya kampanye, yang berarti pula menyia-nyiakan seluruh anggaran yang telah dikeluarkan.55

55

Tabel 4.3.6

Bagan Perbandingan Evaluasi Kampanye

Evaluasi

Kampanye Cetak Biru Kampanye

Realisasi Cetak Biru

Kampanye Kinerja Pelaksanaan

Target

Evaluasi target dari cetak biru kampanye Partai Golkar untuk target 170.000 suara dengan menggunakan kampanye model Nowak dan Warneryd akan tercapai.

Realisasi dari target cetak biru kampanye dengan mengetahui bagaimana suatu target akan tercapai jika dalam realisasinya sama dengan cetak biru kampanye

Dalam kinerja pelaksanaan, target yang dicapai tidak sesuai dengan cetak biru kampanye. Target yang ingin dicapai oleh partai 170.000 suara, pada pemilu 2014 hanya mendapat 97.826 suara, jauh dari target yang dicanangkan.

Strategi

Evaluasi dari strategi cetak biru kampanye yang dilakukan oleh peneliti. Strategi yang dipakai oleh Partai Golkar sangat baik dikarenakan dalam cetak biru kampanye terdapat model Nowak dan Warneryd

Evaluasi strategi pada saat realisasi sangat jelas bahwa Partai Golkar sangat berhati-hati dalam melakukan kampanye, Partai Golkar melakukan kampanye mengikuti cetak biru kampanye dan tidak ada yang keluar dari cetak biru kampanye

Pada saat kinerja pelaksanaan kampanye Partai Golkar, strategi yang dipakai oleh Partai Golkar menurut cetak biru kampanye, sesuai dengan cetak biru kampanye tetapi ada faktor lain yang membuat suara dari Partai Golkar tidek mencapai target yang diharapkan

Faktor

Faktor yang terdapat didalam cetak biru kampanye, yaitu faktor pendukung seperti pesan yang akan disampaikan dan media yang

menyampaikan pesan tersebut serta elemen-elemen yang didalam partai seperti tim sukses dari partai dan si calon legislatif

Faktor yang didalam realisasi hanya menjalankan faktor-faktor pendukung yang terdapat didalam cetak biru kampanye

Pada kinerja pelaksanaan, banyak faktor yang menjadi penunjang dan penghambat kampanye, seperti faktor yang menunjang adalah faktor didalam cetak biru kampanye tersampaikan kepada masyarakat, serta faktor penghambat kampanye yaitu issue pilkada Kabupaten Lebak yang

menjatuhkan citra politik Partai Golkar di Kabupaten Lebak

BAB V PENUTUP

5.1Kesimpulan

1. Cetak biru kampanye yang dilakukan oleh Partai Golkar Kabupaten Lebak sangat baik, karena dalam cetak biru kampanye partai terdapat strategi pemenangan pemilu yang benar-benar melalui suatu Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar Tingkat Kabupaten Lebak yang telah disepakati sebagai peraturan partai untuk memperkuat basis Partai Golkar menuju kemenangan pemilu 2014.

2. Realisasi cetak biru kampanye Partai Golkar menurut peneliti sudah baik, karena sudah melakukan empat unsur-unsur pokok kampanye yaitu perekrutan dan pelatihan personel kampanye, mengontruksi pesan, menyeleksi penyampaian pesan kampanye, dan menyeleksi saluran kampanye. Serta sudah sesuai dengan elemen-elemen dari model kampanye Nowak dan Warneryd hasilnya mencapai tujuan Partai Golkar.

3. Kinerja pelaksanaan kampanye Partai Golkar sangat baik tetapi Pada kinerja pelaksanaan, banyak faktor yang menjadi penunjang dan penghambat kampanye, seperti faktor yang menunjang adalah faktor didalam cetak biru kampanye tersampaikan kepada masyarakat, serta faktor penghambat kampanye yaitu issue pilkada Kabupaten Lebak yang menjatuhkan citra politik Partai Golkar di Kabupaten Lebak

5.2 Saran

1. Evaluasi kampanye dapat lebih mengembangkan dan memperbaiki kinerja organisasi partai politik dalam melakukan program kampanye. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan atau referensi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian selanjutnya khususnya dalam evaluasi kualitatif kampanye politik dan kegiatan kampanye lainnya.

2. Evaluasi kampanye mampu meningkatkan dan memaksimalkan hasil yang dicapai oleh sebuah partai politik. Partai Golkar Kabupaten Lebak diharapkan tidak cepat merasa puas dengan hasil yang dicapai, apalagi pemilihan umum kali ini tujuan dari Partai Golkar sangatlah jauh dari yang diharapkan. Partai Golkar Kabupaten Lebak harus bahu-membahu untuk mengembalikan citra politik partai di masyarakat dari semua elemen di partai.

3. Sebuah partai maupun organisasi harus selalu melakukan evaluasi yang baik dan benar. Agar ketika sebuah masalah menghambat sebuah partai atau organisasi tersebut telah memiliki kiat-kiat tertentu untuk segera dihadapi atau dihindari.

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik Konsep, Teori dan Strategi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Dhakidae, Daniel. 2009. Partai-Partai Politik Indonesia (Ideologi dan Program). Jakarta : Kompas

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti

. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya

Firmanzah. 2007. Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia

Herry, Achmad. 2005. 9 Kunci Sukses Tim Sukses Dalam Pilkada Langsung. Yogyakarta : Galang Press

Krisyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Littlejohn, Stephen W. 1998. Theories of Communication. USA : Wardworths Publishing Company

Mardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian Untuk PR. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya Nimmo, Dan. 1993. Komunikasi Politik. Bandung : Remaja Rosdakarya

Parwito. 2007. Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : LKiS

. 2008. Komunikasi Politik Media Massa dan Kampanye Pemilihan. Yogyakarta : Jalasutra

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Venus, Antar. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Widjajanto, Kenmada. 2013. Perencanaan Komunikasi Konsep dan Aplikasi. Bandung : Ultimus

Jurnal :

Daniel Kreiss and Philip N. Howard. 2010. Political Campaign. International Journal of Communication 4. Licensed under the Creative Commons Attribution (diposting 23 Oktober 2013)

Sumber lain :

Haji Ali, M Rizwan. 2007. Strategi Politik memenangkan Pilkada Damai. (Tulisan opini dalam www.acehinstitute.org)

Suwardi, Harsono. 2008. Strategi Pemasaran Politik Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2008. UNS : Skripsi

Suwarno, PJ. 2009. Mengurangi Bentrokan Kampanye (Strategi Pemasaran Politik Dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Tahun 2008. UNS : Skripsi

Arsip Partai Golongan Karya. 2008. Kumpulan Materi Orientasi Penugasan Fungsionaris Partai Golkar Tingkat Kabupaten Lebak. Rangkasbitung

Suasana Kampanye Partai Golkar

Pengamanan Kampanye

Dokumen terkait