HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.3.2 Realisasi Cetak Biru Kampanye Partai Golongan Karya Tabel 4.3.3 Tabel 4.3.3
Bagan Kategorisasi Realisasi Cetak Biru Kampanye Partai Golongan Karya
Cetak Biru Kampanye
Informan 1 Informan 2 Observasi
Strategi
Partai Golkar mempersiapkan kampanye untuk pemilu legislatif butuh waktu kurang lebih satu tahun
Dengan strategi memperkuat basis Partai Golkar didaerah sudah dijalankan dari jauh-jauh hari dan pencitraan yang harus didukung oleh media massa setempat serta pembentukan opini dari masyarakat
Dalam strategi di realisasi cetak biru kampanye ini, menjalankan strategi dengan terstruktur dan matang, karena saat pelaksanaan nanti, terjadinya kesalahan saat kampanye minim
Media
Dalam bentuk press release
kami membuatnya dalam bentuk arsip dan disimpan di dalam kantor
Partai Golkar membuat press release dan hal ini perlu agar memudahkan para wartawan untuk membuat pemberitaan mengenai kami
Mengobservasi media yang kan direalisasi juga penting, media karena bagaimana penggunaan media akan mempengaruhi masyarakat
Evaluasi
Dalam realisasi cetak biru adanya evaluasi juga sangat perlu
Partai Golkar dapat mengetahui hasil dan apa saja kesalahan Partai Golkar saat melakukan kampanye
Mengobservasi dalam tahap evaluasi sangatlah penting, partai akan tahu apa saja yang kurang dalam kampanye dan apa yang menjadi kelebihan dari realisasi cetak biru kampanye
Sumber : Peneliti
Berbicara mengenai realisasi cetak biru kampanye Partai Golkar Kabupaten Lebak melakukan kampanye berdasarkan cetak biru kampanye Partai, dengan mengacu pada cetak biru Partai Golkar maka partai
mengharapkan hasil yang positif, dengan adanya bagan kategorisasi realisasi cetak biru kampanye akan memudahkan peneliti meneliti dan mengevaluasi realisasi cetak biru kampanye dan pencapaian-pencapaian target yang sudah di tentukan.
Dalam kategorisasi realisasi Partai Golkar terdapat beberapa faktor yang harus dievaluasi oleh peneliti, yaitu strategi kampanye, media yang digunakan, dan bagaimana evaluasinya. Semua berdasarkan cetak biru kampanye Partai Golkar.
Partai Golkar mempunyai tujuan yang harus dicapai, namun perlu kerja keras dari seluruh elemen di partai untuk mencapai tujuan tersebut. Partai Golkar Kabupaten Lebak merencanakan kampanye dimulai dari Januari 2013, semenjak dikeluarkannya Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampaye Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 Partai Golkar Kabupaten Lebak. Proses untuk melakukan suatu kampanye memerlukan waktu yang lama, karena sebelum memulai suatu kampanye Partai Golkar harus melakukan perencanaan kampanye terlebih dahulu, didalam perencanaan kampanye terdapat rencana anggaran partai untuk kampanye pemilu, dan target suara yang akan diperoleh oleh partai.
Menurut Infroman 1 dalam wawancaranya dengan peneliti memaparkan hasil yang dicapai dalam kegiatan kampanye Pemilihan Umum Legislatif Partai Golkar Tahun 2014 sebagai berikut :
“…Proses realisasi cetak biru kampanye Partai Golkar memerlukan waktu yang lama untuk dipersiapkan terlebih dahulu. Partai Golkar mempersiapkan kampanye untuk pemilu legislatif butuh waktu kurang lebih satu tahun itu setelah laporan akuntan independen atas penerapan prosedur disepakati dan audit kepatuhan atas laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye pemilihan umum legislatif tahun 2014 Partai Golkar Kabupaten Lebak.”.40
Perlu adanya waktu yang cukup lama untuk menjalan kampanye pemilu legislatif tahun 2014, hal ini dikarenakan Partai Golkar Kabupaten Lebak ingin benar-benar pada pemilu ini mencapai target dengan memperoleh suara sebanyak 170.000 atau 13 kursi di DPRD Kabupaten Lebak
Hal ini ditegaskan pula Informan 2 dalam wawancaranya dengan peneliti :
“…dalam kampanyenya, Partai Golkar sangat kerja keras pada pemilu ini untuk menjadi partai nomor satu di Kabupaten Lebak. Dengan strategi memperkuat basis Partai Golkar didaerah sudah
40
dijalankan dari jauh-jauh hari dan pencitraan yang harus didukung oleh media massa setempat serta pembentukan opini dari masyarakat.”.41
Realisasi cetak biru kampanye Partai Golkar menurut peneliti sudah baik, tetapi jika tidak didukung oleh empat unsur-unsur pokok kampanye yaitu perekrutan dan pelatihan personel kampanye, mengontruksi pesan, menyeleksi penyampaian pesan kampanye, dan menyeleksi saluran kampanye. Serta didukung oleh elemen-elemen dari model kampanye Nowak dan Warneryd maka hasilnya akan memenuhi tujuan Partai Golkar.
Dalam perekrutan dan pelatihan personel kampanye, sebenarnya kegiatan kampanye merupakan kerja sama tim dengan demikian membutuhkan banyak personel (juga lembaga) yang akan terlibat didalamnya. Penentuan siapa saja yang terlibat sebagai pelaksana kampanye (campaign organizer) merupakan langkah awal dalam melaksanakan kampanye. Orang-orang yang akan menjadi personel harus diseleksi secara teliti dengan memperhatikan aspek motivasi, komitmen, kemampuan bekerjasama, dan pengalaman yang bersangkutan dalam kerja sejenis.42
Setelah melakukan perekrutan kampanye, Partai Golkar harus segera melakukan pelatihan untuk para personel dalam menghadapi
41
Ibid. Informan 2
42
pemilhan umum calon legislatif dengan kemampuan-kemampuan yang sudah ditentukan oleh Partai seperti kemampuan wawancara, mengorganisasikan pertemuan publik, persentasi, menulis naskah pidato, menulis press release dan berbagai media komunikasi seperti fotografi atau mesin fotocopy.
Model kampanye Nowak dan Warneryd, proses kampanye Partai Golkar dimulai dari tujuan yang hendak dicapai oleh Partai Golkar dan diakhiri dengan efek yang diinginkan yaitu mendapat 170.000 suara. Model kampanye ini meliputi efek yang diharapkan, persaingan komunikasi, objek komunikasi, populasi target dan kelompok penerima, saluran, pesan, komunikator dan efek yang dicapai. Yang perlu diperhatikan oleh Partai Golkar dan peneliti pada model kampanye ini adalah masing-masing elemennya saling berhubungan, jika perubahan yang terjadi pada satu elemen akan mengakibatkan perubahan pada elemen lainnya. Hal ini terutama terjadi bila yang berubah aalah efek atau tujuan kampanye yang dikehendaki oleh Partai Golkar. Tujuan kampanye pada model ini tidak bersifat rigid / tetap, tetapi dapat berubah, meskipun kampanye sedang berlangsung
Pesan kampanye memiliki berbagai dimensi yang meliputi pesan verbal, nonverbal dan visual. Namun apapun dimensinya, secara umum kontruksi pesan kampanye harus didasarkan pada pertimbangan kesederhanaan (simplicity), kedekatan (familiarity) dengan situasi khalayak, kejelasan (clarity), keringkasan ( conciseness), kebaruan
(novelty), konsistensi, kesopanan (courtessy) dan kesesuaian dengan objek kampanye, kesederhanaan dapat membuat pesan mudah dipahami dan sekaligs diingat.43
Pesan yang diusung oleh Partai Golkar pada pemilihan umum
calon legislatif 2014 yaitu ”…Suara Golkar, Suara Rakyat….”, slogan ini
memenuhi unsur kesederhanaan, kebaruan, kejelasan dan keringkasan.
Gambar 4.3.1
Slogan Partai Golongan Karya 2014
Pada umumnya faktor pokok yang harus diperhatikan dalam menyeleksi pelaku kampanye adalah kesesuaian tokoh tersebut dengan objek kampanye, media yang digunakan, dan kredibitas yang bersangkutan dimata publik. Objek kamapanye umumnya dijadikan dasar pertimbangan pertama dalam menetapkan penyampaian pesan kampanye. Tidak setiap orang cocok untuk objek kampanye tertentu.
Berkaitan dengan keutamaan berbagai jenis media massa. Atkin dan Arkin, sebagaimana yang dikutip Pfau dan Parrot (1993), menyatakan bahwa radio merupakan media yang utama dalam hal kecepatan menyiarkan berita aktual. Televisi memiliki ruang lingkup yang lebih luas daripada radio. Televisi juga merupakan massa yang paling terpecaya di mata publik, dan memiliki kemampuan tinggi dalam mempengaruhi
43
khalayak. Sedangkan harian umum berfungsi untuk menyediakan informasi secara detail dari peristiwa yang terjadi. Pelaku kampanye seringkali memanfaatkan semua media tersebut untuk menyampaikan pesan yang sesuai dengan khalayak yang dibidik.44
DPD Partai Golkar Kabupaten Lebak melakukan kegiatan kampanye dengan membuat press release sebagai bahan informasi yang kemudian disebarkan melalui berbagai macam media massa internal maupun eksternal oleh Bagian Informasi dan Komunikasi Partai Golkar Kabupaten Lebak. Hal ini dijelaskan oleh Informan 1 dalam wawancaranya dengan peneliti :
“…kegiatan kampanye yang partai lakukan selalu kami buatkan laporan sebagai bentuk data kami, apakah dalam kampanye Partai Golkar mengalami kemajuan dari segi simpatisan dari kampanye-kampanye sebelumnya. Dan jika dalam bentuk press release kami membuatnya dalam bentuk arsip dan disimpan di dalam kantor, dan jika para wartawan dari media massa cetak maupun elektronik menginginkannya kita berikan”.45
44
Ibid hal. 202-203
45
Walaupun secara umum media massa adalah saluran utama dari kegiatan kampanye, namun perlu juga diperhitungkan hal lain yang menjadi keterbatasan institusi media massa.46
Media massa yang menjadi alat publikasi ketika kegiatan kampanye berlangsung membuat masyarakat menyadari bahwa sangat ramainya kegiatan kampanye menjelang pemilu. Dalam membuat press release DPD Partai Golkar tidak langsung memberikan kepada media massa dengan cara mengirimkannya, tetapi DPD Partai Golkar Kabupaten Serang menunggu permintaan para wartawan media massa cetak maupun elektronik meminta ijin untuk meiput atau hanya meminya laporannya saja dalam bentuk press release. Hal ini disampaikan oleh Informan 2 dalam wawancaranya dengan peneliti
“…ya, Partai Golkar membuat press release dan hal ini perlu agar memudahkan para wartawan untuk membuat pemberitaan mengenai kami, serta ketika ada pembaca mereka tahu bagaimana Partai Golkar melakukan kampanye, dengan adanya media menjadi hal positif bagi kami”.47
Penggunaan media sangatlah penting untuk mempengaruhi masyarakat, Partai Golkar hendaknya harus memakai jasa media massa
46
Ibid hal. 92
47
yang sejauh ini sangat berpengaruh dalam suatu kampanye. Penggunaan media juga harus didukung dengan efisiensi biaya yang harus dikeluarkan oleh Partai Golkar, pemilihan media yang harus dipilih oleh Partai Golkar dengan mengukur dan menganalisis kesempatan untuk melihat format dan isi pesan kampanye, nilai respons, biaya per penayangan pesan kampanye partai,dan akibat yang ditimbulkan oleh pesan kampanye.
4.3.3 Kinerja Pelaksanaan Kampanye Selama Proses