• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

2.2 Motivasi Belajar

2.2.3 Ciri-ciri Motivasi

Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri tertentu. Berikut ini adalah ciri-ciri motivasi yang diungkapakn oleh Sardiman (2005:83)

1. Menunjukkan minat terhadap pelajaran kimia

2. Senang mencari dan memecahkan masalah kimia (memberi waktu yang lebih dan penafsiran terhadap kimia)

3. Ulet menghadapi kesulitan atau tidak mudah putus asa dan tidak mudah puas terhadap prestasi yang dicapai dalam pelajaran kimia

4. Tekun menghadapi tugas pelajaran kimia (bersemangat, dapat bekerja terus menerus dalam rentang waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai/tanggung jawab)

5. Lebih senang bekerja sendiri (tidak tergantung pada orang lain) 6. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah kimia

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas berarti orang tersebut memiliki motivasi yang kuat .

2.2.4 Fungsi Motivasi

Serangkaian kegiatan yang oleh masing-masing pihak sebenarnya dilatar belakangi oleh sesuatu atau yang secara umum disebut motivasi. Begitu pula dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi agar hasil belajar menjadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pula pelajaran itu. Ada tiga fungsi motivasi menurut Sardiman (2005:85)

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dari kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Dari pendapat diatas tampak bahwa motivasi penting dalam proses belajar mengajar. Sehingga dalam proses belajar mengajar tersebut diperlukan suatu usaha yang dapat meningkatkan motivasi siswa, agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

2.3Kewirausahaan

2.3.1 Pengertian Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan entrepreneurship (Alma dalam Purnomo, 2005:20), yang berarti suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Kewirausahaan berhubungan erat dengan nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. Oleh karenanya, kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha baru atau suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda dari yang telah ada (Purnomo, 2005:20). Bertitik tolak dari pengertian ini, maka kewirausahaan dapat diciptakan, apabila seseorang memiliki kemampuan untuk memodifikasi sesuatu produk atau hasil karya orang lain dari yang telah ada sebelumnya.

Kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak atau ciri pengusaha semata, karena sifat ini bisa dimiliki pula oleh seorang bukan pengusaha. Jiwa atau sikap wirausaha itu sebenarnya ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif dan kreatif, pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan. Dengan demikian, kewirausahaan mencakup semua aspek pekerjaan baik karyawan swasta maupun pemerintahan dan juga berlaku pada semua orang termasuk para pemuda dan pelajar (Purnomo, 2005:21).

2.3.2 Minat Berwirausaha

Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia dan pengawasan. Menurut Mardiyatmo (2006:6), manfaat adanya para wirausahawan di lingkungan kita antara lain:

1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.

2. Sebagai generator pembangunan lingkungan.

3. Sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh dan diteladani, karena seorang wirausaha adalah orang yang jujur, berani hidup, tidak merugikan orang lain. 4. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.

Mengingat pentingnya peran wirausahawan dalam proses pembangunan ekonomi suatu negara, maka keberadaan para wirausahawan perlu terus dibina dan dikembangkan.

Dalam rangka mengembangkan dunia usaha, “setidak-tidaknya Indonesia harus memiliki 3 juta wirausahawan besar, dan 30 juta wirausahawan kecil” (Purnomo, 2005:26). Oleh sebab itu, menurut Harper seperti dikutip oleh Purnomo (2005:26) pertumbuhan ekonomi suatu negara, utamanya negara sedang berkembang termasuk Indonesia, akan dapat berjalan dengan baik apabila dirangsang oleh adanya aktivitas kewirausahaan. Langkah utama yang pasti harus segera dilaksanakan adalah dengan menumbuhkan minat kewirausahaan, sebab eksistensi wirausaha tidak akan dapat berkembang baik bila tanpa didukung oleh perubahan sikap masyarakat.

Minat dapat diartikan sebagai kesadaran jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar. Sedangkan menurut White and Bernard seperti yang dikutip dalam Purnomo (2005:66), minat merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara dari situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri.

Kedua pengertian tersebut saling melengkapi, dalam definisi pertama disebutkan bahwa minat itu akan aktif bila ada rangsangan dari luar. Pandangan kedua disebutkan bahwa minat akan timbul bila seseorang melihat ciri-ciri dan arti sementara, yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat akan timbul bila ada rangsangan dari luar setelah seseorang melihat ciri-ciri, arti, maupun karakter dari objek yang dihubungkan dengan keinginan maupun kebutuhannya.

Agar minat seseorang dapat tumbuh, diperlukan suatu pengalaman dan kebiasaan dalam membaca dan dalam berpartisipasi. Untuk itu, perlu kesadaran

diri dari para peserta didik dengan berbagai macam cara. Misalnya, dengan cara membangkitkan kebutuhan mereka, untuk selanjutnya dihubungkan dengan pengalaman yang ada.

Peranan minat berwirausaha dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi harus terus ditingkatkan. Mengingat bahwa minat tersebut akhirnya akan menjadi potensi bagi seseorang untuk melakukan aktivitas wirausaha. Tingginya minat kewirausahaan ini dapat dijadikan sebagai alat forecasting dalam upaya meningkatkan proses pembangunan ekonomi.

Berdasarkan pada kajian di atas, maka dapat digarisbawahi bahwa minat wirausaha merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri- ciri atau arti sementara dari situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri. Atau dapat diartikan bahwa minat wirausaha merupakan suatu appetensi atau hasrat yang kuat dari seseorang terhadap aktivitas kewirausahaan, baik disadari atau tidak yang terpuaskan lewat perilaku tertentu.

Menurut Purnomo (2005:70), indikator minat berwirausaha: 1. Kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidup 2. Keyakinan kuat atas kekuatan diri

3. Sikap jujur dan tanggung jawab 4. Ketahanan fisik dan mental

5. Ketekunan dan keuletan dalam bekerja dan berusaha 6. Pemikiran yang kreatif dan konstruktif

7. Berorientasi ke masa depan 8. Berani mengambil resiko

2.4Analisis Materi

Dokumen terkait