• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

LEMBAR JAWABAN ANGKET MOTIVASI BELAJAR

II. MATERI SENYAWA HIDROKARBON H3CC

H2 H C C H2 CH2 C CH3 CH3 CH3 CH3 1o 2o 3o 2o 4o 1o 1o 2o 1o 1o

Hidrokarbon Termasuk Senyawa Karbon

Senyawa hidrokarbon terdiri atas karbon dan hidrogen. Bagian dari ilmu kimia yang membahas senyawa hidrokarbon disebut kimia karbon. Dulu ilmu kimia karbon disebut kimia organik, karena senyawa-senyawanya dianggap hanya dapat diperoleh dari tubuh makhluk hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik. Akan tetapi sejak Friedrich Wohler pada tahun 1928 berhasil mensintesis urea (suatu senyawa yang terdapat dalam air seni) dari senyawa anorganik, amonium sianat dengan jalan memanaskan amonium sianat tersebut.

O | |

NH4+CNO- → H2N - C - NH2

Begitu keberhasilan Wohler diketahui, banyaklah sarjana lain yang mencoba membuat senyawa karbon dari senyawa anorganik. Lambat laun teori tentang daya hidup hilang dan orang hanya menggunakan kimia organik sebagai nama saja tanpa disesuaikan dengan arti yang sesungguhnya. Sejak saat itu banyak senyawa karbon berhasil disintesis dan hingga sekarang lebih dari 2 juta senyawa karbon dikenal orang dan terus bertambah setiap harinya. Apa sebabnya jumlah senyawa karbon sedemikian banyak bila dibandingkan dengan jumlah senyawa anorganik yang hanya sekitar seratus ribuan ?

Selain perbedaan jumlah yang sangat mencolok yang menyebabkan kimia karbon dibicarakan secara tersendiri , karena memang terdapat perbedaan yang sangat besar antara senyawa karbon organik dan senyawa anorganik seperti yang dituliskan berikut ini.

Senyawa karbon organik Senyawa karbon anorganik

membentuk ikatan kovalen

dapat membentuk rantai karbon

non elektrolit

reaksi berlangsung lambat

titik didih dan titik lebur rendah

larut dalam pelarut organik

mudah terurai atau berubah struktur saat dipanaskan

membentuk ikatan ion

tidak dapat membentuk rantai karbon

elektrolit

reaksi berlangsung cepat

titik didih dan titik lebur tinggi

larut dalam air

Stabil pada pemanasan

Hidrokarbon merupakan segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, diolah menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal.

Kegiatan Praktikum

A. Tujuan

Menyelidiki adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon. B. Alat dan Bahan

1. Alat : tabung reaksi, penjepit, pembakar spiritus, spatula, kertas kobalt. 2. Bahan : gula pasir

C. Langkah kerja

1. Menguji unsur H dan O

a. Ambil gula pasir dan masukkan ke dalam tabung reaksi.

b. Panaskan gula dengan menutup lubang atas dengan kertas kobalt, seperti gambar (1).

c. Amati perubahan warna kertas. 2. Menguji unsur C

a. Campurkan gula dan CuO, masukkan ke dalam tabung reaksi.

b. Panaskan campuran tersebut seperti gambar (2). Amati perubahannya D. Hasil kerja

Percobaan Pengamatan Pengujian unsur H dan O

Pengujian unsur C

E. Permasalahan

1. Pada percobaan 1, perubahan apa yang tampak pada gula tersebut? Jawab:

2. Pada percobaan 1, terjadi perubahan warna pada kertas kobalt. Unsur apakah yang menyebabkan perubahan warna tersebut?

Jawab:

3. Pada percobaan 2, larutan menjadi keruh. Mengapa hal tersebut terjadi? Jawab:

F. Kesimpulan

Atom karbon dengan nomor atom 6 mempunyai susunan elektron K = 2, L = 4, jadi mempunyai 4 elektron valensi dan dapat mernbentuk empat ikatan kovalen, serta dapat digambarkan dengan rumus Struktur sebagai berikut, contoh nya untuk CH4.

diagram sederhana dari molekul metana

H H

\ /

C

/ \

H H

empat ikatan kovalen dari molekul metana

Selain itu atom karbon mempunyai kemampuan untuk membentuk ikatan dengan atom karbon lain membentuk rantai karbon yang terbuka atau tertutup/berlingkar. Contoh-contoh rantai karbon dapat digambarkan dengan rumus struktur

: H3C C H2 C H2 CH3 H3C H C CH3 CH3

rantai terbuka rantai terbuka dan bercabang

H2C CH2

H2C CH2

rantai tertutup

Kestabilan ikatan dalam rantai karbon disebabkan oleh hal-hal berikut:

1. Semua elektron valensi atom karbon membentuk ikatan kovalen dengan atom lain.

2. Elektron valensi atom karbon cukup dekat dengan inti, sehingga rantai ikatannya tidak mudah putus. Hal ini dikarenakan gaya tarik inti dengan elektron kuat.

Dari fakta di atas, maka atom karbon mampu membentuk rantai panjang dengan komposisi dan posisi yang beraneka ragam, sehingga di alam ini terdapat banyak sekali senyawa karbon.

Ikatan dalam rantai atom karbon dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Ikatan jenuh atau tunggal : ikatan ini terbentuk pada 2 buah atom karbon yang memberikan 1 buah elektronnya untuk digunakan bersama-sama.

Contoh:

2. Ikatan tidak jenuh (rangkap) : ikatan tidak jenuh terjadi bila antara atom karbon masing-masing memberikan lebih dari 1 buah elektronnya, untuk dipakai bersamaan.

Ikatan tidak jenuh dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Ikatan rangkap dua, menggunakan 2 elektron untuk dipakai bersama-sama. Contoh: H2C CH2

2. Ikatan rangkap tiga, menggunakan 3 elektron untuk dipakai bersama. Contoh: HC CH

Berdasarkan bentuk ikatan rantainya, senyawa karbon dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Senyawa alifatik : senyawa karbon yang rantai C-nya terbuka, baik lurus

ataupun bercabang. Contoh:

H3C C H2

H C CH3 CH3

Senyawa alifatik ini, dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Alifatik jenuh : senyawa alifatik yang terbentuk dari ikatan tunggal.

b. Alifatik tidak jenuh : senyawa alifatik yang terbentuk dari ikatan rangkap 2 atau 3.

2. Senyawa siklik : senyawa yang ikatan antaratom C-nya membentuk cincin atau tertutup.

Senyawa siklik dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Senyawa heterosiklik : senyawa siklik yang mempunyai atom selain atom C dalam ikatannya. Contoh:

N

H2C CH CH2 CH2

b. Senyawa karbosiklik : senyawa yang hanya mengandung atom C dalam ikatannya. H3C C H2 C H2 CH3

Senyawa ini dibedakan menjadi 2, yaitu:

1) Senyawa aromatik, terdiri dari 6 atom karbon dalam ikatannya. Contoh: atau CH HC CH HC CH C H

2) Senyawa alisiklik, merupakan senyawa karbosiklik yang rantai C-nya tertutup. Contoh:

H2C CH2

C H2 Senyawa Karboksida

Atom karbon, selain berikatan dengan sesama atom karbon membentuk rantai karbon, juga dapat berikatan dengan membentuk senyawa karbon dioksida atau karboksida. Reaksinya : C(s) + O2(g) CO2(g) (karbon dioksida)

Selain unsur karbon berikatan langsung dengan oksigen membentuk karboksida, senyawa karboksida terbentuk melalui pembakaran senyawa karbon. Bila pembakarannya sempurna, dihasilkan gas karbon dioksida, namun bila pembakarannya tidak sempurna, terbentuk gas karbon monoksida.

Misal reaksi pembakaran gula :

C6H12O6(s) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(l) (pembakaran sempurna) karbondioksida

C6H12O6(s) + 3O2(g) 6CO(g) + 6H2O(l) ( pembakaran tidak sempurna)

karbon monoksida

Reaksi ini dikenal sebagai reaksi oksidasi.

Berdasarkan posisinya, ikatan antaratom karbon dibedakan sebagai berikut:

1. Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang mengikat satu atom karbon lain.

2. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang mengikat dua atom karbon lain.

3. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang mengikat tiga atom karbon lain.

4. Atom karbon kuartener, yaitu atom karbon yang mengikat empat atom karbon lain. Contoh:

H3C H C C H2 CH3 C C H2 CH3 CH3 C H CH3 CH2 CH3 atom C tersier atom C kuartener atom C sekunder atom C primer

Dokumen terkait