• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II Tinjauan Pustaka

C. Citra Merek (Brand Image)

Suryani, 2008: 113 citra merek umumnya didefinisikan segala hal yang

terkait dengan merek yang ada dibenak ingatan konsumen. Citra merek

merepresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang

terbentuk karena informasi dan pengalaman konsumen terhadap suatu merek.

Nugroho J. Setiadi, 2008:180 citra merek adalah merepresentasikan

keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan

pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek

menghubungkan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi

terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu

merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian, oleh karena itu

kegunaan utama dari iklan diantaranya adalah untuk membangun citra positif

terhadap merek.

Mowen, 1995:140 pada dasarnya proses terbentuknya citra merek hampir

sama dengan proses persepsi, karena citra terbentuk dari persepsi yang telah

terbentuk lama. Setelah melalui tahap seperti yang terjadi dalam proses

Supranto, 2007:132 citra merek ialah apa yang konsumen pikir atau

rasakan ketika mereka mendengar atau melihat nama suatu merek atau pada

intinya apa yang konsumen telah pelajari tentang merek, misalnay sewaktu

johny sakit gatal karena jamur, dia menggunakan obat gatal bernama

DAKTARIN. Begitu juga ia meliaht iklan DAKTARIN, Johny langsung

membayangkan obat yang mujarab karena jamur. Citra perusahaan atau citra

took, sama, kecuali berlaku untuk perusahaan dan took bukan terhadap

barang. Citra merek disebut juga memori merek yang skematik, berisi

interpretasi pasar sasaran tenatng atribut atau akrakteristik produk, manfaat

produk, situasi penggunaan dan karakteristik manufaktur atau pemasar.

Schiffman dan Kanuk, 2000:152 menyebutkan faktor- faktor pembentuk

citra merek adalah sebagai berikut:

1. Kualitas atau mutu: berkaitan dengan kualitas produk barang yang

ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.

2. Dapat dipercaya atau diandalkan: berkaitan dengan pendapatan atau

kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang

dikonsumsi.

3. Kegunaan atau manfaat: yang terkait dengan fungsi dari suatu produk

barang yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.

4. Pelayanan: Berkaitan dengan tugas produsen dalam melayani

konsumennya.

5. Resiko: berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang

6. Harga: yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak

sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk mempengaruhi

suatu produk, dan juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.

7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri: yaitu berupa pandangan,

kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari produk

tertentu.

Keller, 1998 ada tiga komponen yang membentuk citra merek, yaitu:

1. Concent

Concent dari sebuah image menunjukan asosiasi- asosiasi yang mungkin timbul ketika menilai sebuah merek. Asosiasi- asosiasi tersebut

bisa dihubungkan baik dengan pengetahuan dan perasaan, tetapi bisa juga

melalui indera penciuman atau pendengaran. Ada dua macam asosiasi

merek yang dapat dibedakan, yaitu:

a. Aspek material

Aspek material dari sebuah merek adalah asosiasi yang berkenaan

dengan sifat dari aspek material tertentu (seperti kehandalan, daya

tahan, kemudahan dalam penggunaan atau perolehan, desain produk

dan lainnya).

b. Aspek immaterial

Asosiasi- asosiasi immaterial suatu merek dimaksudkan sebagai aspek-

aspek yang tidak berhubungan dengan produk secara fisik (seperti

2. Favourability

Komponen favourability menunjukkan perasaan yang dimiliki konsumen pada setiap hubungan asosiasi yang terdapat pada suatu merek.

3. Strength

Komponen strength dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kekuatan asosiasi yang dihubungkan dengan merek, menggambarkan

sebesar apa suatu merek dapat menimbulkan asosiasi kuat dan positif serta

dapat digunakan untuk mengukur kesan keseluruhan suatu merek.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dalam

mengkomunikasikan dan mengendalikan brand image yang tepat kepada konsumen, yaitu:

1. Produk itu sendiri

Apabila calon konsumen telah mengetahui produk perusahaan, berarti

kesan tertentu telah diasampaikan (baik kesan positif maupun kesan

negatif), dan dengan demikian produk itu merupakan simbol komunikasi.

Produk itu mempunyai suatu kepribadian atau citra dalam pikiran calon

pembeli sebagai hasil dari desain, penampilan, dan siapa yang

menggunakan produk itu disamping pengaruh- pengaruh lainnya. Dari

produk tersebut dapat dibentuk suatu brand image yang sesuai untuk dikomunikasikan kepada konsumen, sehingga dengan hanya mendengar

atau melihat merek produk tersebut konsumen akan tetap mengingat

2. Kemasan dari produk itu sendiri

Kemasan dapat mengekspresikan kualitas dan citra merek yang ingin

ditampilkan oleh perusahaan dan kemasan juga dapat mengkomunikasikan

ide yang dapat meningkatkan atau menurunkan citra merek produk

tersebut.

3. Nama merek produk itu sendiri

Nama merek yaitu bagian dari sebuah merek yang dapat diucapkan,

termasuk huruf- huruf dan bilangan- bilangan. Nama merek ini dapat

diambil dari nama orang, perusahaan dan nama- nama lainnya. Dengan

adanya nama merek, perusahaan dapat mengidentifikasikan produknya

dari produk saingannya. Dengan nama merek diharapkan konsumen dapat

mengetahui jenis produk yang ditawarkan sehingga tertanam kesan atau

citra merek yang ingin ditampilkan oleh perusahaan.

4. Harga produk itu sendiri

Maksudnya adalah harga produk tersebut dapat mencerminkan kualitas

dan keeksklusifan merek produk tersebut. Jika perusahaan ingin

meningkatkan citra merek produk, maka harga yang ditetapkan tidak boleh

terlalu rendah.

Aaker, D., 1996:123 citra merek berkaitan dengan berbagai aspek

asosiasi merek yang tertanam dalam benak konsumen. Asosiasi merek adalah

segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek, asosiasi itu tidak

selalu nyata dan memiliki berbagai tingkatan kekuatan. Keterkaitan

banyaknya pengamatan dan pengalaman yang didalamnya.

Plummer, 2000:42 menguraikan suatu model mengenai konsep citra

merek dari persepsi konsumen sebagai suatu hasil dari tiga komponen, yaitu

komponen “product attributes”, “consumer benefits” dan “brand

personality”.

Gambar 2.2

Citra Merek

Sumber: Plummer, J.T. 2000. How Personality Makes a Difference, Journal of Advertising Research,

Vol. 40, Issue 6

Dokumen terkait