• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Anak Tunarungu a. Pengertian Anak Tunarungu

Kata tunarungu terdiri dari dua kata, yaitu tuna dan rungu, yang artinya tuna berarti kurang dan rungu berarti pendengaran. Jadi tunarungu dapat diartikan kurang pendengaran.

Tunarungu dapat diartikan sebagai sebuah keadaan kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan, terutama melalui indera pendengarannya. Batasan pengertian anak tunarungu telah banyak dikemukakan oleh para ahli yang semuanya itu pada dasarnya mengandung pengertian yang hampir sama. Dibawah ini dikemukakan definisi anak tunarungu.

Menurut Sukaesih (2010 : 5) Anak tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya, sehingga mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal. Secara fisik, anak tunarungu tidak berbeda dengan anak-anak dengar pada umumnya, sebab orang akan mengetahui bahwa anak menyandang ketunarunguan pada saat berbicara, mereka berbicara tanpa suara atau dengan suara yang kurang atau tidak jelas artikulasinya, atau bahkan tidak berbicara sama sekali, mereka berisyarat.

Pendapat Bandi Delphie (2009: 127 ³Pengertian hendaya pendengaran

(tunarungu) adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan tidak

berfungsinya sebagian atDXVHOXUXKLQGHUDSHQGHQJDUDQ´

Menurut Sarjono (2000: 6) anak tunarungu didefinisikan sebagai berikut:

³$QDN \DQJ NHKLODQJDQ VHOXUXK DWDX NXUDQJ PDPSX EHUNRPXQLNDVL VHFDUD

verbal, dan walaupun telah dibantu Alat Bantu Mendengar (ABM) tetap

membutuhkan pelayanan khusus.´

commit to user

Pendapat Soewito dalam SarjoQR ³ $QDN WXQDUXQJX DGalah

seseorang yang mengalami ketulian berat sampai total. Yang tidak dapat lagi

menangkap tutur kata tanSDPHPEDFDELELUODZDQELFDUD´

0HQXUXW,PDV$5*XQDZDQGDODP6DUMRQR³$QDNWXQDUXQJX

adalah anak yang kehilangan kemampuan pendengaran sedemikian rupa sehingga anak tersebut tidak dapat mengartikan bahasa oral walaupun

menggunakan Alat BDQWX0HQGHQJDU$%0´

Dari beberapa definisi di atas tentang anak tunarungu, pada dasarkan menekankan pada masalah adanya kelainan pendengaran, yang akhirnya berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa, berhitung, dan membaca. Berbagai istilah itu digunakan seperti kurang dengar, tuli, dan tunarungu merupakan istilah yang dipakai orang untuk menyebutnya, tetapi pada umumnya kalangan pendidikan luar biasa atau sosial menyebut tunarungu.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anak tunarungu adalah anak yang kehilangan sebagian pendengaran atau seluruh daya pendengarannya, sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, membaca, berhitung yang mengakibatkan hambatan dalam perkembangannya, maka anak tunarungu memerlukan bantuan atau pendidikan secara khusus. Secara umum, anak dikatakan tunarungu apabila indera pendengaranya tidak berfungsi sebagai mana umumnya anak normal atau dengan kata lain indera dengarnya tidak dapat menerima suara dari luar dengan baik.

b. Faktor Penyebab Anak tunarungu.

Penyebab kelainan pada pendengaran atau ketunarunguan dapat terjadi sebelum anak dilahirkan, waktu kelahiran atau anak sesudah dilahirkan. Faktor penyebab merupakan sesuatu yang menjadikan akibat, menurut Soewito dalam Sarjono (2000: 15), mengemukakan bahwa faktor ketunarunguan dapat dibagi 3 faktor menurut waktu terjadinya, sebagai berikut:

1) Faktor-faktor yang terjadi sebelum anak dilahirkan (prenatal)

Pada masa ini penyebab kelainan pendengaran disebabkan atas: a) Karena Keturunan

commit to user

Anak mengalami tunarungu sejak anak dilahirkan karena ada salah satu anggota keluarga, terutama ayah/ibu menderita tunarungu.

b) Karena Penyakit

Misalnya cacar air, campak. Pada waktu ibu mengandung menderita penyakit cacar air atau campak, sehingga dalam kandungan dapat terserang pengyakit cacar air atau campak, dan kemungkinan besar anak menjadi tunarungu.

c) Karena Keracunan atau Infeksi (keracunan darah)

Pada waktu mengandung keracunan darah yang berakibat placenta rusak, dan sesudah dilahirkan anak bisa menderita tunarungu.

d) Penggunaan pil kimia dalam jumlah besar

Adakalanya seseorang ingin menggugurkan kandunganya dengan cara minum pil kimia dalam jumlah yang besar, dan ada pula yang tidak berhasil. Hal ini menyebabkan anak yang dilahirkan menjadi tunarungu. e) Anak mengalami organ pendengaran sejak lahir

Kemungkinan anak yang dilahirkan mengalami kelainan pada organ pendengarannya, misalnya: liang telinga sempit, tidak berdaun telinga atau gendang telinga tebal. Kelainan ini dapat menjadi penyebab anak menjadi tunarungu.

f) Karena lain

Penggunaan kontra sepsi yang tidak sesuai dengan kondisi tubuh juga menyebabkan kelainan pendengaran.

2) Faktor-faktor yang terjadi pada saat dilahirkan. a) Karena faktor rhesus

Manusia selain mempunyai golongan darah A, B, AB dan O juga mempunyai jenis Rh positif dan Rh negatif. Ketidak cocokan Rh antara ibu dan anak yang dikandung menyebabkan sel-sel darah membentuk antibody yang justru menyerang sel darah merah anak. Sehingga anak menderita kurang darah dan sakit kuning yang menyebabkan terganggunya sistem syaraf, dan akibatnya anak menjadi tunarungu.

b) Kelahiran prematur

Anak lahir prematur/sebelum ± 9 bulan dalam kandungan mempunyai

gejala sama seperti diatas, yaitu menderita kurang darah atau kurang oksigen.

3) Faktor-faktor yang terjadi sesudah lahir anak dilahirkan (post natal) a) Karena infeksi atau luka-luka

Sesudah anak dilahirkan kadang-kadang anak dapat terserang penyakit seperti cacar, campak dan syphilis. Penyakit ini kemudian dapat menyebabkan kerusakan organ pendengaran yang menyebabkan seseorang menjadi tunarungu.

b) Meningitis (peradangan selaput)

Meningitis dapat menyebabkan syaraf menjadi tidak berfungsi secara normal, termasuk syaraf pendengaran. Hal ini dapat berakibat anak menjadi tunarungu perseptif.

commit to user

Tunarungu jenis ini disebabkan ketunarunguan orang tuanya. Tetapi tunarungu ini diakibatkan ada kelainan pada syaraf pendengaran.

d) Otitis madia yang kronis

Cairan otitis dapat mengakibatkan tertutupnya liang telinga sehingga menghambat getaran suara yang akan dilanjutkan ketelinga bagian dalam. e) Terjadi infeksi pada alat-alat pernafasan

Akibat dari infeksi menyebabkan gangguan pada telinga bagian luar dan tengah. Sutji Somantri dalam buku kajian psikologi.

Menurut H. T. Sutjihati Somantri (1996: 75) Penyebab ketunarunguan dilihat dari waktu terjadinya ada beberapa faktor:

1. Waktu terjadinya pada saat sebelum dilahirkan (prenatal).

a) Salah satu atau kedua orangtua menderita tunarungu, atau mempunyai gen/ sel bawaan sifat abnormal misalnya: dominan genes, recesive gen, dll.

b) Karena penyakit: sewaktu ibu mengandung ibu terserang penyakit; terutama penyakit-penyakit yang diderita pada saat kehamilan trisemeter pertama yaitu pada saat pembentukan ruang telinga. Penyakit itu ialah rubella, morbili, dan lain-lain.

c) Karena keracunan obat-obatan: Pada suatu kehamilan, ibu minum obat-obatan terlalu banyak atau ibu seorang pecandu alkohol, atau ibu tidak menghendaki kehadiran anaknya, ia meminum obat penggugur kandungan akan dapat menyebabkan ketunarunguan pada anak yang dilahirkan.

2. Waktu terjadinya pada saat kelahiran.

a) Sewaktu ibu melahirkan, ibu mengalami kesulitan, sehingga persalinan dibantu dengan penyedotan (tang).

b) Prematuritas, yakni bayi yang lahir sebelum waktunya. 3. Waktu terjadinya pada saat setelah kelahiran (post natal)

a) Ketulian terjadi karena infeksi, misalnya infeksi pada otak

(meningitis) atau infeksi umum seperti difteri, morbili, dan lainnya. b) Pemakaian obat-obatan ototoksi pada anak-anak.

c) Karena kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan alat

pendengaran bagian dalam, misalnya jatuh.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab anak tunarungu menurut waktu terjadinya prenatal, natal dan posnatal dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya secara signifikan (bermakna) mengalami kelainan/penyimpangan baik fisik, mental, sosial, emosional dibandingkan anak normal sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan secara khusus.

commit to user

Dokumen terkait