• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user BAB

Dalam dokumen PRASETYOWATI D1409036 (Halaman 36-41)

DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

PT ARAH DUNIA (ADiTV) YOGYAKARTA

A. Sejarah berdirinya ADiTV Yogyakarta

Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi sosial Islam terbesar yang merupakan gerakan Islam, gerakan dakwah

dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, berkewajiban untuk membendung akses negatif tersebut, serta memberikan arahan yang jelas tentang bagaimana menghadapi persoalan hidup yang muncul di era informasi ini agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam. Untuk itu, diperlukan suatu media yang secara efektif mampu mengimbangi dan menkonter media-media lain yang masih belum berpihak pada tujuan- tujuan luhur bangsa. Media tersebut adalah televisi.

Berdasar pemikiran di atas, Perserikatan Muhammadiyah melalui PWM DIY menggagas sebuah stasiun TV yang diberi nama PT Arah Dunia Televisi (ADiTV). ADiTV saat ini telah mendapat dukungan yang sangat besar dari berbagai lapisan masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi dengar pendapat (EDP) yangdilakukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 16 april 2008, ADiTV terpilih sebagai pemohon yang dinyatakan layak untuk menyelenggarakan penyiaran di kanal 44 (Surat KPID DIY No: 11/Ijin/ KPID/DIY/V/8) dari 5 pemohon,

commit to user

yang notabene 4 pemohon lainnya memiliki kekuatan modal/ financial yang besar. Bagi Muhammadiyah, mengelola sebuah stasiun televisi bukanlah hal yang sama sekali baru. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah telah mengelola tv kampus (TV UAD) sejak tahun 1996. TV UAD di akui sebagai tv kampus tertua di Indonesia. Meski belum melakukan kegiatan penyiaran secara luas karena kendala perijinan, TV UAD telah mempu memproduksi berbagai paket edukasi dan dokumentasi serta melakukan siaran-siaran dengan system CCTV untuk kepentingan universitas. Komisaris utama ADiTV, Amin Rais mengatakan, modal awal stasiun tv sekitar Rp 20 juta, dan berharap bisa bersaing dengan lima stasiun tv lokal di Yogyakarta. Formatnya sendiri merupakan televisi berbasis pendidikan dan budaya lokal, dengan

Pencerahan bagi s an hasil amanat

Muktamar Muhammadiyah pada 1995 silam. Namun baru pada tahun 2008 rencana tersebut dapat terlaksana. Yogyakarta dipilih sebagai basis ADiTV, karena kota ini memiliki ima ge dan tempat yang khusus bagi Indonesia sebagai daerah istimewa. Dengan atmosfir pendidikan dan budaya yang masih kental, televisi ini dipastikan akan berkembang dengan baik kedepannya.

ADiTV berada pada channel 44 UHF, berdasar keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 96/KEP/M. KOMINFO/3/2009 tertanggal 9 maret 2010 dan keputusan Komisi Penyiaran Indonesia nomor 151/IPP-UCS/LPS. DIY/KPI/04/2009 tertanggal 6 april 2009.

commit to user

Berikut merupakan Dasar Pertimbangan Pendirian ADiTV :

1. Amanat Muktamar Muhammadiyah Banda Aceh tahun 1995 dan musyawarah pimpinan Muhammadiyah wilayah DIY tahun 2007 tentang rekomendasi pendirian TV swasta Muhammadiyah.

2. ADiTV berlokasi di Yogyakarta sebagai tanah kelahiran dan basis kegiatan serta pergerakan Muhammadiyah.

3. Yogyakarta adalah pusat kegiatan intelektualitas dan kebudayaan paling penting di Indonesia. Yogyakarta adalah jantung kegiatan politik dan sosial Indonesia.

4. Yogyakarta adalah ibu kota Republik Indonesia di zaman revolusi kemerdekaan.

5. Televisi merupakan perangkat komunikasi masa yang paling efektif di dunia sekarang ini.

6. Data dari BPS menunjukan berdasarkan survey tahun 1997 tentang aksebilitas penduduk Indonesia (berumur 10 tahun ke atas) terhadap media massa (radio, televisi dan surat kabar) secara persentase terdiri atas : akses ke televisi sebanyak 78, 22%. Akses ke radio 59, 17%. Akses ke surat kabar 22, 83%. Hal ini berarti bahwa akses televisi pada tahun 1997 menjangkau 160 juta penduduk.

7. Sebagai sebuah organisasi sosial yang berbasis pada pendidikan umat, khususnya umat Islam. Muhammadiyah merupakan organisasi sosial Islam terbesar dengan anggota lebih dari 30 juta. Organisasi ini memerlukan

commit to user

perangkat komunikasi massa seperti televisi yang bisa menyediakan fasilitas komunikasi diantara para anggota secara efektif.

8. Televisi bisa menggantikan komunikasi tatap muka secara tradisional yang selama berpuluh-puluh tahun dikembangkan oleh organisasi Muhammadiyah. Lewat televisi, komunikasi bisa dilakukan setiap saat dari hari ke hari selama 24 jam.

9. Sebagai organisasi yang berbasis pendidikan dan pelayanan sosial, Muhammadiyah mempunyai visi pengelolaan usaha yang jelas dan terbukti mampu mengembangkan berbagai macam amal usahanya secara baik, seperti sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit dan lainnya. Kenyataan ini akan mempermudah Muhammadiyah jika ingin mengembangkan usaha televisi. Dengan a udience lebih dari 30 juta dengan anggota aktif yang loyal. Stasiun TV Muhammadiyah bisa dengan mudah dikembangkan di seluruh Indonesia karena memiliki 3 kunci sukses usaha bisnis televisi.

10.Sudah umum diketahui bahwa beberapa saluran televisi agama lain telah mulai dan dengan cepat berkembang.

Jika direncanakan dengan baik dan didukung oleh dedikasi dan profesionalisme yang tinggi, TV lokal Muhammadiyah siap menjadi sebuah stasiun televisi lokal yang tidak hanya mampu membuat program yang berkualitas baik, melainkan juga menjadi pusat pendidikan dan latihan manajemen serta training tenaga operasional yang pada waktunya dengan mudah bisa dikloning untuk membangun puluhan televisi lokal

commit to user

Muhammadiyah di Indonesia. Dengan demikian penonton di Indonesia bisa disuguhi acara-acara yang tidak hanya berbeda dibandingkan dengan tv lokal yang sudah ada, namun juga memberi berkah kepada penontonnya.

B. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi

ADiTV menjadi stasiun televisi berbasis kreatif budaya lokal. Misi

1. Menayangkan program-program yang dikemas dalam bentuk acara hiburan, informasi, pendidikan dan budaya yang mampu meningkatkan potensi sumberdaya insani DIY dan sekitarnya sehingga dapat bersaing di tingkat global dengan menjunjung tinggi kepribadian bangsa.

2. Menayangkan program acara yang mendorong berkembangnya sektor pendidikan, budaya, perekonomian dan wisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

3. Menjadi media komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan diantara sesama warga masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

4. Berperan aktif menjaga dan mengembangkan citra Yogyakarta sebagai kota pendidikan.

commit to user

Dalam dokumen PRASETYOWATI D1409036 (Halaman 36-41)

Dokumen terkait