• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRASETYOWATI D1409036

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PRASETYOWATI D1409036"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERAN REPORTER DALAM PROGRAM BERITA

LENSA 44 DI ADiTV YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat

Guna Memperoleh Sebutan Ahli Madya (A.Md)

Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Oleh :

PRASETYOWATI

D1409036

PROGRAM DIPLOMA KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user

MOTTO

Pengalaman berharga bisa didapat dengan keluar dari zona kenyamanan.

Pilihan kita yang menurut orang buruk, belum tentu buruk juga pada

akhirnya. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.

"Sebelum Anda dapat melakukan sesuatu, Anda harus menjadi sesuatu."

(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

Ayah tersayang Prawoko dan Ibu tercinta Sihyanti

Kakak pertamaku Pratiwiyani beserta keluarga dan kakak keduaku

Prasetyaningsih, Terimakasih atas doa, dukungan dan supportnya

Untuk orang yang aku sayang, makasih atas supportnya dan pelajaran

Sobatku Erika Shanty, Agustin K. dan Agustina F.D, makasih kebersamaan kita

selama ini yang telah banyak membantu memberikan semangat besar selama

(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahiwabarakatuh.

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga

penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Banyak pengalaman yang penulis dapatkan selama melaksanakan Kuliah

Kerja Media. Penulis bisa secara langsung mempelajari kegiatan jurnalistik

televisi, mulai dari peliputan berita, pemprosesan berita, sampai penyajian berita.

Pembuatan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian

persyaratan untuk kelulusan Program D III (D3) Komunikasi Terapan Penyiaran

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Terselesaikannya tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih terutama kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Aryanto Budhy S., M. Si selaku Ketua Program D3 Komunikasi

terapan FISIP UNS.

3. Bapak Drs. Surisno Satrio Utomo, M. Si selaku Pembimbing Akademik.

(7)

commit to user

5. Bapak Dr. Rangga Almahendra ST., MM selaku Direktur Utama PT. ADiTV

Yogyakarta.

6. Ibu Citra Sari, S. PT selaku Produser News ADiTV yang telah membimbing

penulis dengan sabar.

7. Semua karyawan PT. ADiTV .

8. Teman-teman dari berbagai daerah yang juga mengikuti PKL di ADiTV.

9. Rekan-rekan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu dalam terselesaikannya laporan Kuliah Kerja Media ini.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua amal dan kebaikannya, Aamiin.

Akhir kata semoga laporan saya ini dapat menjadi manfaat bagi semua

pihak, terutama PT.ADiTV Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret dan pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Warahmatullaahiwabarakatuh.

Yogyakarta, Mei 2012

Penulis,

(8)

commit to user

DAFTAR ISI

... i

. ii

. iii

.

.

.. viii

BAB I PENDAHULUAN

A.

B.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

B.

C. Jenis B

D. Nilai

E. Sumber

F. ...

(9)

commit to user

H. Peran Re

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI

A. Sejarah berdirinya

B. Visi, Misi,

C. .. 32

D. Struktur O

E. Program

F. Diagram

G. Peta Jangkauan, Daerah Layanan, dan Jangkauan siaran ADiTV... 37

H.

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Kegiatan Kuliah Ke

B. Peran Reporter dalam Produksi Berita Lensa 44 di ADiTV

C. Kendala dan Cara Penanggulangan Saat Pelaksan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpula

B.

(10)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring perkembangan zaman, masing masing orang memiliki kebutuhan

mobilitas yang sangat tinggi. Untuk itu setiap orang dituntut untuk selalu

mengupdate informasi tentang apa saja yang terjadi di sekitarnya. Komunikasi

antar relasi juga sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan informasi yang

sangat tinggi ini. Informasi bisa didapat melalui berbagai macam cara baik dari

media elektronik,cetak, maupun dari mulut ke mulut.

Kemudahan mendapatkan informasi bisa didapatkan bila masing-masing

individu mau berperan aktif untuk mencari atau bahkan menciptakan informasi

yang baru kepada orang lain. Informasi itupun bisa berupa tulisan, lisan, foto,

video maupun gabungannya. Tergantung kesenangan memberi informasi lewat

apa dan juga tergantung penerima informasi ingin mendapatkannya lewat media

apa.

Di era globalisasi seperti saat ini, teknologi tradisional mulai tersingkirkan

dan diganti dengan teknologi modern, karena telah menjadi suatu hal yang tidak

terelakkan bahwa dunia saat ini telah mengalami perkembangan dahsyat di dunia

perteknologian. Media menjadi salah satu sarana inovasi teknologi. Media juga

(11)

commit to user

Media apapun saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena

perkembangannya yang begitu pesat, sehingga kecepatan dan aktualitasnyapun

sangat dituntut oleh masyarakat luas. Masyarakat yang semakin kritis ini

membutuhkan kebaruan informasi sesegera mungkin agar tak ketinggalan berita

dan informasi yang mungkin juga akan berdampak atau berpengaruh terhadap

dirinya.

Media merupakan alat atau sarana manusia berkomunikasi. Komunikasi

bisa berjalan dengan baik bila antar komunikan dan komunikator saling

mendapatkan informasi dan memberikan respon terhadap sesuatu yang

disampaikan. Keberhasilan komunikasi juga ditentukan oleh siapa yang

menyampaikan, bagaimana cara ia menyampaikan, dan apa yang akan ia

sampaikan.

Media televisi merupakan media yang masih sangat digemari dan

dipercaya oleh banyak masyarakat untuk mendapatkan berita. Televisi

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap khalayak, Karena menampilkan

teks dan gambar (visual), suara (audio), maupun audiovisual yang lebih nyata,

sehingga menciptakan kesan lebih mendalam terhadap pemirsa. Selain itu media

televisi mengalirkan emosi, yang bisa berdampak psikologis bagi pemirsa.

Perasaan pemirsa bisa ikut larut tentang tayangan yang disajikan. Keunggulan

media televisi dibandingkan dengan media lainnya yakni pendengar atau penonton

tidak dituntut harus dapat membaca, asalkan mereka dapat mendengar dan melihat

(12)

commit to user

Dampak siaran televisi yaitu seolah olah tidak ada batas antara satu

negara dengan negara yang lainnya, terlebih setelah saat ini banyak televisi yang

menggunakan satelit untuk menangkap sinyal televisi. Televisi sebagai media

elektronik memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sosial

masyarakat, sebagaimana kita ketahui fungsi dari televisi yaitu Menghibur (To

enterta in), Mendidik (To educa te), Memberi informasi (To informa tion) dan

Sebagai kontrol sosial. Dari keempat fungsi televisi diatas, yang paling spesifik

adalah fungsi sebagai pemberi informasi. Dimana berita yang disajikan oleh

televisi harus memiliki kelayakan untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas. Hal ini

juga menuntut peran seorang wartawan dalam kaitannya dengan berita yang akan

disiarkan.

ADiTV merupakan salah satu televisi lokal yang berada di daerah istimewa

Yogyakarta. Dengan visi menjadi televisi yang berbasis kearifan budaya lokal,

ADiTV menjadi salah satu stasiun televisinya masyarakat Yogyakarta, yang

mengusung kearifan budaya lokal dan juga memiliki nilai Islami. Selain

memberikan informasi, Pendidikan dalam setiap programnya juga sangat

diutamakan.

Lensa 44 yang merupakan salah satu program ADiTV yang mengusung

bidang pemberitaan tak lepas dari pencari berita, baik itu reporter maupun juru

kamera. Reporter merupakan profesi yang sangat vital bagi program news.

Kecepatan, ketepatan, dan kesigapan reporter sangat dituntut agar berita segera

(13)

commit to user

juga dituntut untuk bisa memilih materi berita sebelum ia pergi ke tempat tujuan.

Hal ini juga akan menentukan kualitas suatu berita.

Lensa 44 ini hadir setiap senin - sabtu, tiga kali dalam sehari dengan durasi

masing masing 30 menit. Yaitu, Siang pada pukul 13.00 disajikan secara live.

Kemudian pada pukul 18.30 dan 21.30 disajikan dengan taping atau rekaman

namun dengan berita berita yang didapat pada hari itu juga. Acara ini termasuk

dalam kategori buletin berita. Berita yang ditayangkan berupa hard news dan

softnews. Acara ini sangat menarik karena disajikan dengan ringan dan dipandu

oleh seorang host yang stylist namun tetap Islami.

ADiTV yang notabene merupakan TV baru, akan sangat membantu

penulis dalam mengetahui seluk beluk dunia pertelevisian. Disini penulis melihat

ada potensi yang bisa penulis kembangkan dan bisa mengasah kemampuan

penulis dalam bidang jurnalistik. Ternyata penulis diberi kesempatan terjun

langsung dan dipercaya untuk menjadi reporter dan juga juru kamera yang

mewakili ADiTV dalam melakukan berbagai liputan khususnya dalam program

Lensa 44. Hal ini sangat membuka peluang penulis untuk mengasah kemampuan

dan mendalami dunia kerja yang sesungguhnya. Didukung pula dengan basic dari

ADiTV sendiri yang merupakan TV Islami, sehingga pada pelaksanaan magang

(14)

commit to user

B. TUJUAN

Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Media dan penyusunan laporan ini ialah :

1. Tujuan Khusus

- Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah mengenai

reportase dalam program berita Lensa 44 di ADiTV Yogyakarta.

- Untuk memperoleh ilmu dan pengalaman yang didapat selama Kuliah

Kerja Media tentang jurnalistik televisi khususnya peran reportase

dalam program berita Lensa 44 di ADiTV Yogyakarta.

2. Tujuan Umum

- Untuk mempraktekkan teori-teori yang diajarkan dalam perkuliahan

ke dalam dunia kerja.

- Untuk memenuhi syarat dalam mendapatkan gelar Ahli Madya

Penyiaran fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas

(15)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Televisi

Televisi merupakan media elektronik yang saat ini masih

memiliki kekuatan cukup besar dalam penyebaran informasi. Sifatnya

yang cepat dan berupa audio visual, merupakan kunci untuk menarik dan

memudahkan masyarakat dalam memahami informasi yang disampaikan.

Seperti yang dikatakan oleh Deddy (2003) yang menyatakan

perkembangan televisi sebagai berikut :

Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah

radio yang ditemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual.

Peletak dasar utama teknologi pertelevisian tersebut adalah Paul Nipkow

dari Jerman yang dilakukannya pada tahun 1884. Ia menemukan sebuah

alat yang kemudian disebut sebagai Jantra Nipkow atau Nipkow Sheibe.

Penemuannya tersebut melahirkan electrische teleskop atau televisi

elektris. Perkembangan teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikian

pesat sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi

batas antara satu negara dengan negara lainnya terlebih setelah

digunakannya satelit untuk memancarkan signal televisi. (Deddy Iskandar

(16)

commit to user

Kemudian untuk berdirinya siaran televisi tidak seperti mendirikan

toko di ruko, tetapi harus memiliki kelengkapan yaitu studio, yang

dilengkapi sarana dan prasarana, serta SDM yang memadai. Selain itu

pemancar televisi dalam hal ini tower yang biasa berada di bukit-bukit,

serta televisi penerima yang dimiliki oleh masyarakat juga menjadi peran

penting berdirinya suatu siaran televisi seperti menurut JB Wahyudi

(1992) yang menjelaskan mengenai siaran televisi :

Untuk menyelenggarakan siaran televisi, pada perangkat keras

(hardware) diperlukan tiga unsur utama, yaitu studio (prasarana dan sarana

penunjang), pemancar (transmisi), dan pesawat televisi (penerima). Ketiga

unsur utama ini disebut trilogi televisi. Artinya, paduan penggunaan ketiga

unsur tersebut akan dapat menghasilkan siaran televisi. Siaran televisi

adalah pemancaran sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi

yang terbentuk melalui pendekatan sistem lensa dan suara. Pancaran sinyal

ini diterima sistem antena, diteruskan ke pesawat televisi, dan dalam

cathode ray tube/CRT atau CCD sinyal listrik diubah kembali menjadi

gambar proyeksi dan suara )

Bukti bahwa setiap orang membutuhkan informasi yang

disampaikan oleh siaran televisi yaitu semakin bertambahnya stasiun

stasiun televisi swasta baik nasional maupun lokal yang semakin

memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh informasi

(17)

commit to user

Seperti Seiring dengan

kebebasan informasi, industri pertelevisian di Indonesia telah berkembang

pesat. Bermula dari hanya satu stasiun televisi milik pemerintah, kini telah

berkembang menjadi banyak televisi swasta yang berada di Jakarta dan

juga sejumlah stasiun lokal di berbagai daerah di Indonesia.

(Morissan,M.A, 2008:3)

B. Definisi Berita

Dalam suatu stasiun televisi, hampir bisa dipastikan memiliki divisi

pemberitaan atau news. News sendiri merupakan singkatan dari kata

North, East, West, dan South, yaitu arah mata angin. News dan arah mata

angin memiliki keterkaitan mengenai asal mulanya suatu berita yang bisa

kita peroleh dari berbagai arah, dari utara, timur, barat dan selatan.

Sehingga dari mana saja berita itu berasal tidak akan dipermasalahkan.

Secara umum, berita merupakan informasi yang berupa

peristiwa/kejadian atau pendapat mengenai suatu topik yang faktual,

aktual, menarik dan dianggap penting bagi sebagian besar masyarakat.

Definisi Berita menurut beberapa pakar, dirumuskan sebagai berikut :

Berita adalah suatu fakta atau ide atau opini aktual yang menarik dan

akurat serta dianggap penting bagi sejumlah besar pembaca, pendengar,

maupun penonton. (Deddy Iskandar Muda, 2003:22)

Berita adalah uraian tentang fakta/pendapat atau uraian tentang fakta,

(18)

commit to user

penting dan menarik; aktual) yang telah disajikan pada media massa

periodik (surat kabar/majalah tercetak, radio, TV, dan film elektronik). (JB

Wahyudi, 1992:128)

Menurut Dean M. Lyle spencer : Berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca.

Selanjutnya menurut Eric C. Hepwood : Berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting yang dapat menarik perhatian umum.

J.B Wahyudi menjelaskan bahwa Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik. Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan melalui media massa periodik.

Lalu menurut Amak Syariffudin : Berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian public mass media. (Drs. Totok Djuroto,MSi, 2003:5-7)

Dalam bukunya, Idris (1987) menjelaskan sebuah definisi yang agak sinis

mengatakan bahwa berita ialah apa yang dianggap sebagai berita oleh

redaksi. Walaupun sukar memberi batasan tentang apa yang dimaksud

dengan berita, setidak-tidaknya kita dapat menentukan sesuatu yang

berwatak berita. Kualitas dasar apa yang digolongkan ke dalam berita ialah

bahwa ia harus bena r da n tepa t (a ccurate), Ia harus mena rik (interesting),

ia harus baru (actua l), dan ia harus mengandung suatu penjelasa n

(explana tion). Selain itu dicantumkan pula dalam bukunya bahwa Robert

Tyell mengemukakan berita iala h informa si ya ng ba ru, mena rik

perhatian, mempenga ruhi (effect) ora ng ba nya k, da n mempunya i kekuata n

(19)

commit to user

Definisi yang lebih singkat menurut morissan (2008), berita adalah

informasi yang penting dan/ atau menarik bagi khalayak audien.

(Morissan,M.A, 2008:8)

C. Jenis Berita

Seperti yang kita ketahui, berita terdiri dari berbagai macam jenis.

Sebagai contoh, berita ada yang hanya bisa diliput pada saat itu juga, bila

tidak segera diliput dan disiarkan, maka berita akan menjadi tidak penting

lagi ataupun basi dikarenakan berita sangat terikat oleh waktu. Itu adalah

berita yang masuk dalam jenis hard news. Sedangkan soft news, berita

tidak akan dikatakan basi karena berita yang disampaikan tidak terikat

oleh waktu. Kapan saja ditayangkan akan masih menjadi hal yang menarik

bagi penonton. Namun berbeda dengan penjelasan menurut Deddy (2003)

yang membagi menjadi 3 bagian berita, yaitu hard news, soft news, dan

investigative reports.

Menurutnya, Berita pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga

bagian yaitu hard news berita ringan, dan investigative reports (laporan

penyelidikan). Ketiga kategori berita tersebut akan dapat mewadahi apa

yang telah diuraikan di atas tentang cara memilih materi berita.

Pembedaan terhadap tiga kategori tersebut didasarkan pada jenis peristiwa

(20)

commit to user

a. Hard News

Hard News (berita berat) adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Berita tersebut misalnya, tentang mulai diberlakukannya suatu kebijakan baru pemerintah. Ini tentu saja akan menyangkut hajat orang banyak sehingga orang ingin mengetahuinya. Karena itu harus segera diberitakan.

b. Soft News

Soft news ( berita ringan) seringkali juga disebut dengan feature yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali lebih menitikberatkan pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau mengherankan pemirsa. Ia juga dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan atau mungkin juga menimbulkan simpati. Objeknya bisa manusia,hewan, benda, tempat atau apa saja yang dapat menarik perhatian pemirsa.

Bagi televisi, berita ringan ini sangat diperlukan dalam setiap

penyajian bulletin berita. Hal ini karena berita ringan juga dapat berfungsi

sebagai selingan diantara berita-berita berat yang disiarkan pada awal

sajian. Secara psikologis, pemirsa yang mendapatkan sajian berat dari awal

hingga akhir akan merasa tegang terus karena itu perlu adanya sisipan

berita ringan. Kemudian, Iklan di dalam berita juga sesungguhnya juga

punya fungsi yang sama selain fungsi promosi produk.

c. Investigative Reports

Investigative reports atau disebut juga laporan penyelidikan (investigasi) adalah jenis berita yang eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh dipermukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan. Sehingga penyajian berita seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan tentu akan menghabiskan energi reporternya. Berita penyelidikan untuk media televisi akan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan berita yang sama untuk media cetak. (Deddy Iskandar Muda, 2003:40-42)

Berbeda dengan Deddy, namun sependapat dengan penulis, berita

(21)

commit to user

bagian yaitu hard news dan soft news. Program informasi dapat dibagi

menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak

(soft news).

a. Berita Keras

Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan/

atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran kaarena

sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak

audien secepatnya.

Stasiun televisi besar biasanya menyajikan program berita

beberapa kali dalam satu hari, misalnya pada pagi, siang, petang dan

tengah malam.

Berita keras disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi

mulai dari beberapa menit saja (misalnya breaking news) hingga program

berita yang berdurasi 30 menit bahkan satu jam. Dalam hal ini berita keras

dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu : straight news,

features, dan infotainment.

Sraight News

maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya

menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W+1H (who, what,

where, when, why, dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan.

Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat

(22)

commit to user

Fea ture. Kita sering melihat suatu program berita menampilkan

berita-berita ringan mengenai tempat makan yang enak atau tempat liburan

yang menarik, berita semacam ini disebut feature. Dengan demikian

adalah informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan

sebagainya. Pada dasarnya berita-berita semacam ini dapat dikatakan

sebagai softnews karena tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan,

namun karena durasinya singkat (kurang dari lima menit) dan ia menjadi

bagian dari program berita maka feature masuk ke dalam kategori hard

news.

Infotainment

information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti

memberikan hiburan. Infotainment adalah berita yang menyajikan

informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat

(celebrity), dank arena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri

hiburan seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan sebagainya maka

berita mengenai mereka disebut juga dengan infotainment.

b. Berita Lunak

Berita lunak, berita ringan atau soft news adalah segala informasi

yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth)

namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk

(23)

commit to user

berita. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah :

magazine, current affair, dokumenter, dan talk show.

Current Affa ir. Dari namanya, pengertian current affair adalah

informasi yang terkait dengan suatu beritapenting yang muncul

sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam.

Maga zine. Diberi nama magazine karena topik atau tema yang

disajikan mirip dengan topik-topik yang terdapat dalam suatu majalah

(magazine). Magazine adalah program yang menampilkan informasi

ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature

dengan durasi yang lebih panjang.

Dokumenter. Dokumenter adalah program informasi yang

bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan

menarik.

Ta lk show. Program talk show atau perbincangan adalah program

yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topic

tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). (Morissan,M.A,

(24)

commit to user

D. Nilai berita

Nilai berita sangat mempengaruhi kualitas berita tersebut. Nilai

berita merupakan unsur dan kriteria yang dijadikan sebagai ukuran

terhadap fakta atau pendapat yang layak dijadikan berita untuk

disebarluaskan kepada khalayak melalui media massa, baik media

massa cetak maupun media massa elektronik atau online. Paling tidak

ada 3 ukuran utama dalam menentukan apakah suatu fakta atau

pendapat layak dijadikan berita atau tidak, yaitu penting, menarik, dan

aktual. Atau dengan kata lain paling tidak ada nilai utama dalam

menentukan apakah suatu fakta atau pendapat pantas diangkat menjadi

berita, yaitu:

1. Penting (important)

Kata penting disini mengandung dua pengertian, yaitu fakta dan

pendapat yang penting atau Orang penting atau orang ternama.

Keduanya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan berita.

a. Orang Penting (Important People)

Kegiatan dan pernyataan orang penting (important people)

dan orang ternama atau Prominence (Wellknown People)

selalu menarik perhatian banyak orang.

b. Peristiwa Penting (Important Events)

Dasar pertimbangan media masa tentang penting atau

tidaknya suatu peristiwa, secara umum sama, yaitu penting

(25)

commit to user

penting misalnya, pelantikan pejabat, penangkapan

koruptor, pengejaran penjahat oleh polisi, bencana alam,

kecelakaan lalu lintas, pengumuman pemerintah tentang

kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lain-lain.

2. Menarik (Interesting)

Secara manusiawi apa saja atau siapa saja yang memiliki nilai

Ketertarikan manusia terhadap sesuatu bukan saja karena peristiwa itu

baru terjadi (actual) dan penting (important) tetapi juga karena :

a. Sesuatu yang tidak biasanya

Peristiwa atau sesuatu yang tidak biasanya atau

sesuatu yang tergolong aneh akan dapat menarik perhatian

khalayak (penonton, pendengar, dan pembaca).

b. Berkaitan dengan Unsur Seks (sex)

Peristiwa yang terkait dengan kebutuhan biologis

manusia, seperti kasus pemerkosaan, perselingkuhan,

perceraian, pernikahan, pernikahan kedua,ketiga dan

seterusnya dapat menarik perhatian khalayak penonton,

pendengar, atau pembaca.

c. Pertentangan (Conflict)

Pertentangan atau konflik antar Negara, antar suku

atau antar ras dan antar agama dapat menimbulkam rasa

(26)

commit to user

itu bisa terjadi, bagaimana upaya penanganan konflik atau

pertentangan itu.

d. Semua yang lucu (humor)

Secara umum, sesuatu yang lucu yang membuat

orang tertawa atau senang, seperti lawak atau pernyataan

atau perbuatan yang terkesan lucu menarik perhatian orang

sehingga layak untuk di angkat menjadi bahan siaran atau

dapat disebarluaskan melalui media massa.

e. Human Interest

Segala sesuatu yang memiliki nilai human interest

(yang menyentuh rasa insan manusia) dapat menggugah

perasaan orang dan membangkitkan rasa simpati penonton,

pendengar atau pembaca.

f. Kedekatan (proximity)

Suatu peristiwa atau suatu pernyataan atau pendapat

yang terjadi di dekat khalayak, baik dekat secara geografis

maupun dekat secara emosional dapat menarik perhatian

penonton, pendengar, dan pembaca.

g. Ketegangan (density)

Suatu ketegangan dapat menarik perhatian orang.

h. Kemajuan (Development)

Kemajuan, seperti kemajuan dalam pembangunan,

(27)

commit to user

negosiasi, dan kemajuan lainnya memiliki unsure menarik

yang berarti sehingga layak dijadikan berita.

3. Aktual (actual)

Salah satu unsur penting dalam kegiatan jurnalistik, khususnya

perkembangan teknologi informasi saat ini, aktualitas media massa

ada beberapa tingkatan, yaitu :

a. Paling Aktual (The Most Actual)

Yang dimaksud dengan paling actual, yaitu informasi yang

dipublikasikan/ disiarkan kepada khalayak atau audiens

pada saat bersamaan dengan terjadinya

peristiwa/penyampaian pendapat. Hal ini dapat

dilaksanakan oleh media massa televisi dan radio dalam

yang disampaikan dengan Running text, yaitu tulisan

bergerak pada layar televisi pada saat acara lain sedang

disiarkan.

b. Cukup Aktual (actual)

Informasi yang aktual ialah informasi yang

dipublikasikan/disiarkan kepada khalayak pada hari yang

(28)

commit to user

c. Kurang Aktual (Not So Actual)

Untuk media massa televisi dan radio, informasi yang

tergolong kurang actual adalah informasi yang disiarkan

dari peristiwa yang terjadi sehari sebelumnya. (Jani

Yosef,.2009:26-32)

Lebih singkat lagi dijelaskan oleh Hikmat Kusumaningrat dan

Purnama Kusumaningrat mengenai syarat layak tidaknya berita terdiri

dari kejelasan, ada kejutannya, kedekatan dengan khalayak, serta

dampak yang ditibulkan oleh ber ita tersebut.

Pandangan modern tentang nilai berita terutama dihubungkan

dengan nama Walter Lippman, wartawan Amerika yang terkenal pada

awal abadlalu. Ia menggunakan istilah nilai berita untuk pertama

kalinya dalam bukunya Public Opinion pada tahun 1922. Di situ ia

menyebutkan bahwa suatu berita memiliki nilai layak berita jika di

dalamnya ada unsur kejelasan (clarity) tentang kejadiannya, ada unsur

kejutannya (surprise), ada unsur kedekatannya (proximity) secara

geografis, serta dampak (impact) dan konflik personalnya. (Hikmat

dan Purnama, 2009: 60)

E. Sumber Berita

Sesuatu yang hidup pasti ada asal mulanya.seperti halnyaa berita.

Asal berita biasa disebut dengan sumber berita. Sumber berita bisa didapat

(29)

commit to user

Sumber berita harus layak dipercaya dan menyebutkan nama

sumber tersebut. Sumber-sumber yang tidak disebutkan identitasnya

merupakan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena itu sebagai

reporter maupun juru kamera, harus berhati-hati meemilih orang sebagai

sumber informasi yang akan dikutip atau sebagai bahan penulisan berita.

Sekali memperoleh sumber yang salah maka akan berdampak negatif atau

menurunnya tingkat kepercayaan pemirsa televisi terhadap kredibilitas

lembaga tersebut. Tim liputan harus mencari orang-orang yang

benar-benar mengetahui tentang peristiwa yang sedang diliput oleh reporter dan

juru kamera.

Untuk memperoleh narasumber yang tepat, maka tim harus

mencari sumber dari beberapa orang sehingga keakuratan dapat dicapai.

Orang-orang yang berada di sekitar terlebih-lebih bagi mereka yang

terlibat langsung, merupakan sumber informasi yang baik. Tetapi seorang

pengamat yang ahli di bidangnya apakah politikus, ekonom atau ahli

nuklir dll, walaupun mereka tidak terlibat secara langsung juga merupakan

sumber menarik yang dapat di tampilkan atau dicuplik dalam rangkaian

penulisan berita. Menurut Deddy (2003). Selain sumber-sumber berita

yang diperoleh secara langsung dilokasi peristiwa, juga ada beberapa

sumber lain yang dapat dijadikan informasi yaitu :

a. Untuk peristiwa-peristiwa internasional yaitu :

- Kantor berita surat kabar (dengan mengacu pada pemberitaan dari

(30)

commit to user

- Kantor berita televisi (dengan melihat tayangan dari pemberitaan

KB TransTV, Indosiar,TVRI, dsb)

b. Untuk berita-berita lokal, sumber-sumber informasi utama dapat

diperoleh melalui hal-hal sebagai berikut :

- Press release : Bisa diartikan sebagai siaran pers yang dikeluarkan

oleh satu lembaga, satu organisasi atau seorang individu secara

tertulis untuk para wartawan. Ia mewakili kepentingan lembaga,

organisasi atau individu. Sayangnya, pada press release tidak ada

tanya jawab dengan reporter dan narasumber.

- Hubungan telepon rutin : beberapa reporter saat menjalankan

tugasnya biasanya telah memberikan identitas pengenalnya, baik

dengan bertukar kartu nama, bertukar nomor telepon dan

sebagainya. Hal ini akan memudahkan reporter mendapatkan

informasi dari hubungan telepon ini.

- Informa si da ri lokasi : tidak menutup kemungkinan dari lokasi

kejadian akan menghubungi pihak instansi televisi untuk

menginformasikan suatu kejadian agar reporter bisa meliput

kejadian tersebut.

- Follow Up : reporter mengikuti perkembangan informasi terbaru

dari berbagai sumber.

- Wa wa ncara berita : dengan melakukan wawancara maka sumber

berita akan dapat langsung didapatkan dari pernyataan orang

(31)

commit to user

- Vox Pops : merupakan suatu bentuk wawancara singkat dengan

mengunjungi suatu tempat dan bertanya pada beberapa orang

dengan pertanyaan yang sama. Biasanya hal ini dilakukan untuk

meminta pendapat masyarakat terkait berita atau isu yang sedang

berkembang agar bisa ditarik kesimpulan.(Deddy Iskandar Muda,

2003: 82)

F. Definisi Juru kamera

Juru kamera, camera person, kameramen merupakan sebutan yang

sering diucapkan untuk menyebutkan orang yang berprofesi merekam

gambar menggunakan kamera video untuk mendapatkan momen yang

sesuai dengan berita yang akan ia liput. Ia biasanya bertugas mendampingi

reporter dalam liputan. Dalam teknologi yang semakin canggih, seorang

juru kamera juga dituntut untuk segaligus menjadi reporter.

Berikut definisi dan tugas seorang juru kamera menurut Jani (2009) Cameraman atau juru kamera adalah salah satu profesi yang bertugas pada media massa televisi di samping profesi reporter, editor, program director, technical director, tata artistic, dan beberapa profesi lainnya.

cameraman atau juru kamera.

Maksudnya adalah gambar yang direkam oleh seorang juru kamera sudah

mampu memberikan informasi. Sementara tugas reporter adalah

memberikan informasi tambahan untuk memperjelas gambar yang direkam

juru kamera. Namun demikian reporter dan juru kamera, masing-masing

[image:31.595.142.499.234.484.2]
(32)

commit to user

gambar sementara reporter bertugas menyusun laporan atau menulis

naskah untuk dipadukan dengan gambar hasil rekaman juru kamera. (Jani

Yosef,.2009:65)

Sedangkan menurut Morissan (2008), kameramen yang

bertanggung jawab atas semua gambar yang ia ambil apapun hasilnya. Ia

harus memastikan bahwa gambar yang diambilnya sudah tajam (fokus),

komposisi gambar (framing) yang sudah tepat, pengaturan level atau

tingkat suara sudah sesuai, warna gambar yang sesuai dengan aslinya

(natural) dan juru kamera menndapatkan gambar (shot) yang terbaik.

Juru kamera (camera person) bertanggung jawab atas semua aspek

teknis pengambilan dan perekaman gambar. Seorang juru kamera harus

memastikan tidak ada kesalahan yang dilakukan ketika ia mengambil

gambar. (Morissan,M.A,2008:93)

G. Definisi Reporter

Reporter merupakan sebutan bagi seorang yang memiliki profesi

mengumpulkan berita untuk media elektronik, yaitu radio dan televisi.

Reporter bekerja biasanya ditemani oleh juru kamera atau kameramen

yang akan mengmabil gambar untuk melengkapi berita reporter. Setelah

mendapatkan berita, reporter masih bekerja untuk membuat naskah berita

yang akan disampaikan dengan suara (voice over), kemudian di edit oleh

[image:32.595.159.499.219.500.2]
(33)

commit to user

definisi Reporter adalah sebutan bagi salah satu profesi yang digunakan

dalam bisnis media massa. Sebutan ini di Indonesia lebih dispesifikasikan

untuk radio dan televisi. Sedangkan bagi media massa cetak cenderung

menggunakan sebutan wartawan. Kedua-duanya dapat saja dipakai, karena

ruang lingkup tugasnya secara umum adalah sama. (Deddy Iskandar

Muda, 2003: 13)

Sedangkan menurut morissan (2008), Wartawan televisi bekerja

secara tepat mengumpulkan informasi, menentukan lead berita, menulis

berita dan melaporkannya, baik secara langsung (live) atau direkam

dbentuk paket yang akan disiarkan kemudian. (Morissan,M.A, 2008: 48)

Lebih spesifik lagi, definisi Jani (2009) mengenai reporter sudah

Reporter

televisi adalah orang yang tugas profesinya melakukan laporan tentang

peristiwa atau pendapat yang penting, menarik, aktual, untuk

disebarluaskan kepada khalayak melalui media massa televisi. Dalam

pelaksanaan tugas profesinya, seorang reporter televisi umumnya ditemani

juru kamera atau cameraman. (Jani Yosef,.2009:58-59)

H. Peran Reporter

Peranan reporter dalam suatu program berita sangatlah kompleks.

(34)

commit to user

instansi tentunya akan dapat memberikan berita yang menarik khalayak.

Reporter yang telah memiliki kredibilitas ini akan terus mendapatkan

kepercayaan dari instansi maupun pemirsa. Sehingga program pemberitaan

inipun akan mendapatkan hati masyarakat luas yang pada akhirnya juga

akan menguntungkan pihak instansi pula.

Untuk memahami sepenuhnya peran media berita di masyarakat, harus

diakui bahwa wartawan sering kali memiliki pengaruh, sekalipun editorial,

kolom, atau kisah berita tidak ditulis atau dibacakan, tidak disiarkan

maupun didengar. Sekedar berbicara dengan sumber berita pun, dengan

mengumpulkan informasi, seorang reporter bisa membentuk hasil dari

sebuah peristiwa atau isu yang bernilai berita.

1. Menginformasikan Sumber Berita

(35)

commit to user

Contoh-contoh ini secara dramatis melukiskan peran reporter dalam memberikan informasi kepada orang-orang yang diperkirakan menjadi sumber berita.

2. Reporter sebagai perantara

Reporter bisa berfungsi sebagai perantara bagi berbagai sumber berita, persis seperti reporter dalam peran yang lebih umum.sebagi perantara bagi sumber berita dan khalayak berita.

Peran sebagai perantara paling tampak dalam masyarakat kecil dimana reporter atau redaktur setiap hari bertemu dengan sumber berita dan berbicara mengenai masalah social, keagamaan, dan pekerjaan. Redaktur di kota kecil memiliki pengaruh di masyarakatnya karena ia secara teratur berbicara dengan semua pemimpin masyarakat, meskipun isi pembicaraan mereka tak pernah dimuat.

Reporter bukanlah sekadar sabuk transmisi, mengambil informasi dari satu sumber dan menyalurkannya kepada yang lain, tetapi seorang partisipan dalam suatu proses komunikasi yang penting dan kompleks. Dalam hal tertentu, reporter peka terhadap bagaimana ia mempengaruhi apa yang terjadi dalam proses tersebut, khalayak berita akan dilayani lebih baik.

3. Perantara sebagai wakil pembuat keputusan suatu pekerja sosial

(36)

commit to user

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

PT ARAH DUNIA (ADiTV) YOGYAKARTA

A. Sejarah berdirinya ADiTV Yogyakarta

Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi sosial Islam terbesar yang

merupakan gerakan Islam, gerakan dakwah

dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, berkewajiban untuk

membendung akses negatif tersebut, serta memberikan arahan yang jelas

tentang bagaimana menghadapi persoalan hidup yang muncul di era

informasi ini agar tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam. Untuk itu,

diperlukan suatu media yang secara efektif mampu mengimbangi dan

menkonter media-media lain yang masih belum berpihak pada

tujuan-tujuan luhur bangsa. Media tersebut adalah televisi.

Berdasar pemikiran di atas, Perserikatan Muhammadiyah melalui PWM

DIY menggagas sebuah stasiun TV yang diberi nama PT Arah Dunia

Televisi (ADiTV). ADiTV saat ini telah mendapat dukungan yang sangat

besar dari berbagai lapisan masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi dengar

pendapat (EDP) yangdilakukan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah

Istimewa Yogyakarta pada tanggal 16 april 2008, ADiTV terpilih sebagai

pemohon yang dinyatakan layak untuk menyelenggarakan penyiaran di

(37)

commit to user

yang notabene 4 pemohon lainnya memiliki kekuatan modal/ financial

yang besar. Bagi Muhammadiyah, mengelola sebuah stasiun televisi

bukanlah hal yang sama sekali baru. Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

sebagai salah satu amal usaha Muhammadiyah telah mengelola tv kampus

(TV UAD) sejak tahun 1996. TV UAD di akui sebagai tv kampus tertua di

Indonesia. Meski belum melakukan kegiatan penyiaran secara luas karena

kendala perijinan, TV UAD telah mempu memproduksi berbagai paket

edukasi dan dokumentasi serta melakukan siaran-siaran dengan system

CCTV untuk kepentingan universitas. Komisaris utama ADiTV, Amin

Rais mengatakan, modal awal stasiun tv sekitar Rp 20 juta, dan berharap

bisa bersaing dengan lima stasiun tv lokal di Yogyakarta. Formatnya

sendiri merupakan televisi berbasis pendidikan dan budaya lokal, dengan

Pencerahan bagi s an hasil amanat

Muktamar Muhammadiyah pada 1995 silam. Namun baru pada tahun

2008 rencana tersebut dapat terlaksana. Yogyakarta dipilih sebagai basis

ADiTV, karena kota ini memiliki ima ge dan tempat yang khusus bagi

Indonesia sebagai daerah istimewa. Dengan atmosfir pendidikan dan

budaya yang masih kental, televisi ini dipastikan akan berkembang dengan

baik kedepannya.

ADiTV berada pada channel 44 UHF, berdasar keputusan Menteri

Komunikasi dan Informatika nomor 96/KEP/M. KOMINFO/3/2009

tertanggal 9 maret 2010 dan keputusan Komisi Penyiaran Indonesia nomor

(38)

commit to user

Berikut merupakan Dasar Pertimbangan Pendirian ADiTV :

1. Amanat Muktamar Muhammadiyah Banda Aceh tahun 1995 dan

musyawarah pimpinan Muhammadiyah wilayah DIY tahun 2007 tentang

rekomendasi pendirian TV swasta Muhammadiyah.

2. ADiTV berlokasi di Yogyakarta sebagai tanah kelahiran dan basis

kegiatan serta pergerakan Muhammadiyah.

3. Yogyakarta adalah pusat kegiatan intelektualitas dan kebudayaan paling

penting di Indonesia. Yogyakarta adalah jantung kegiatan politik dan

sosial Indonesia.

4. Yogyakarta adalah ibu kota Republik Indonesia di zaman revolusi

kemerdekaan.

5. Televisi merupakan perangkat komunikasi masa yang paling efektif di

dunia sekarang ini.

6. Data dari BPS menunjukan berdasarkan survey tahun 1997 tentang

aksebilitas penduduk Indonesia (berumur 10 tahun ke atas) terhadap

media massa (radio, televisi dan surat kabar) secara persentase terdiri atas :

akses ke televisi sebanyak 78, 22%. Akses ke radio 59, 17%. Akses ke

surat kabar 22, 83%. Hal ini berarti bahwa akses televisi pada tahun 1997

menjangkau 160 juta penduduk.

7. Sebagai sebuah organisasi sosial yang berbasis pada pendidikan umat,

khususnya umat Islam. Muhammadiyah merupakan organisasi sosial Islam

(39)

commit to user

perangkat komunikasi massa seperti televisi yang bisa menyediakan

fasilitas komunikasi diantara para anggota secara efektif.

8. Televisi bisa menggantikan komunikasi tatap muka secara tradisional yang

selama berpuluh-puluh tahun dikembangkan oleh organisasi

Muhammadiyah. Lewat televisi, komunikasi bisa dilakukan setiap saat

dari hari ke hari selama 24 jam.

9. Sebagai organisasi yang berbasis pendidikan dan pelayanan sosial,

Muhammadiyah mempunyai visi pengelolaan usaha yang jelas dan

terbukti mampu mengembangkan berbagai macam amal usahanya secara

baik, seperti sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit dan lainnya.

Kenyataan ini akan mempermudah Muhammadiyah jika ingin

mengembangkan usaha televisi. Dengan a udience lebih dari 30 juta

dengan anggota aktif yang loyal. Stasiun TV Muhammadiyah bisa dengan

mudah dikembangkan di seluruh Indonesia karena memiliki 3 kunci sukses

usaha bisnis televisi.

10.Sudah umum diketahui bahwa beberapa saluran televisi agama lain telah

mulai dan dengan cepat berkembang.

Jika direncanakan dengan baik dan didukung oleh dedikasi dan

profesionalisme yang tinggi, TV lokal Muhammadiyah siap menjadi

sebuah stasiun televisi lokal yang tidak hanya mampu membuat program

yang berkualitas baik, melainkan juga menjadi pusat pendidikan dan

latihan manajemen serta training tenaga operasional yang pada waktunya

(40)

commit to user

Muhammadiyah di Indonesia. Dengan demikian penonton di Indonesia

bisa disuguhi acara-acara yang tidak hanya berbeda dibandingkan dengan

tv lokal yang sudah ada, namun juga memberi berkah kepada

penontonnya.

B. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi

ADiTV menjadi stasiun televisi berbasis kreatif budaya lokal.

Misi

1. Menayangkan program-program yang dikemas dalam bentuk acara

hiburan, informasi, pendidikan dan budaya yang mampu meningkatkan

potensi sumberdaya insani DIY dan sekitarnya sehingga dapat bersaing di

tingkat global dengan menjunjung tinggi kepribadian bangsa.

2. Menayangkan program acara yang mendorong berkembangnya sektor

pendidikan, budaya, perekonomian dan wisata Daerah Istimewa

Yogyakarta dan sekitarnya.

3. Menjadi media komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah dengan

masyarakat dan diantara sesama warga masyarakat Daerah Istimewa

Yogyakarta dan sekitarnya.

4. Berperan aktif menjaga dan mengembangkan citra Yogyakarta sebagai

kota pendidikan.

(41)

commit to user

Tujuan

1. Terwujudnya media televisi sebagai wadah ekspresi masyarakat

Yogyakarta dan sekitarnya dengan menekankan pada muatan hiburan,

informasi, pendidikan dan budaya.

2. Tersedianya ruang promosi dan komunikasi bagi para pelaku Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kawasan Yogyakarta dan

sekitarnya.

3. Tersajikannya tayangan televisi yang bisa menjadi tuntunan yang berbeda

dengan televisi swasta nasional dalam rangka meningkatkan kecerdasan

dan membangun budaya bangsa yang berbasis budaya lokal.

C. Arti Logo ADiTV

Warna orange adalah warna yang mewakili warna emas, yang

melambangkan kejayaan atau glory.

Warna biru adalah warna langit, yang mewakili simbol kebesaran

(42)

commit to user

ADiTV akan senantiasa bersama, dilindungi dan dinaungi oleh

Allah Yang Maha Besar.

yaitu Pencerahan Bagi Semua.

D. Struktur Organisasi

NO NAMA JABATAN

1 Dr. Rangga Almahendra ST. MM

Direktur Utama

2 Drs. Pudjatmo Driketur Operasional

3 Bambang Supriyadi S. Pd Direktur Teknik

4 R. Muhammad Ali S. S Direktur Program

5 Drg. Hanum Salsabiela Rais Direktur SDM / Keuangan

(43)

commit to user

E. Program acara ADiTV

1. Tanda mata ustadz cinta; dialog interaktif membahas beragam

permasalahan cinta remaja menurut aturan islami.

2. Dokter menyapa; dialog khusus yang membahas seputar masalah

kesehatan serta informasi tentang teknologi terbaru di dunia

kedokteran dalam menangani pasien.

3. Galery; program hiburan seputar informasi, hobi mode serta kisah

beragam aspek wirausaha.

4. Tembang tembung; program hiburan yang menyajikan beragam

musikkhas jawa melalui pemilihan pemirsa

5. ; program tausiyah yang

membahsa beragam tema yang meliputi khasanah kehidupan

beragama.

7 M. Rosian Andreansyah, S. Pd

Koordinator Teknik dan Tower

8 Citra Sari S. Pt Koordinator News

9 Atlantis Koordinator Produksi

10 Inco Hernandes Rendra Prasetya

Koordinator Editor

11 Dra. Rahayu Putraningsih Koordinator Marketing

(44)

commit to user

6. Dialog khusus; Dialog interaktif membhas beragam permasalahan

agama, sosial, politik dan budaya

7. Seni dan budaya; program dengan beragam kesenian dan budaya

tradisional yang teramu dalam tarian, musik, drama panggung,

profile dan lain sebagainya.

8. Nurani; program acara menampilkan sebuah kesabaran serta

ketabahan manusia dalam menjalani berbagai cobaan hingga

akhirnya memperolrh kesuksesan hidup.

9. Dari hati kehati; dialog interaktif membahas berbagai

permasalahan kehidupan

10.On the street; sebuah program ajang pentas musik remaja yang

diapresiasikan oleh band-band kalangan pelajar dan mahasiswa

11.Sinema nusantara; film yang mengangkat kisah-kisah nyata yang

terjadi dikehidupan, memberi pesan moral yang mendalam sebagai

teladan kehidupan

12.Roda zaman; program yang mengangkat sebuah peradaban,

teknologi, dan tradisi masa lalu yang hingga kini antara ada dan

tiada di sekitar kita.

13.Lensa 44; program berita yang menyediakan informasi seputar

daerah DIY dan sekitarnya

14.Pelangi anak; animasi kartun yang berisi hiburan dan informasi

(45)

commit to user

15.Sinema anak; animasikartun yang berisi hiburan dan pesan-pesan

moral untuk anak bangsa dalam membela kebenaran

16.Lentera kehidupan; program acara menampilkan sebuah renungan

dalam mengarungi kerasnya kehidupan dilengkapi kajian-kajian

yang dapat menambah wawasan serta iman

17.Cahaya rabbani; kajian tausyah membahas berbagai hukum islam

maupun permasalahan kehidupan yang disampaikan secara

terperinci oleh berbagai pakar dibidangnya

18.Muratal quran; program yang menyajikan alunan ayat suci

al-19.Tasbih; perjalanan menuju pada tempat-tempat bersejarah

berlandaskan sejarah perjuangan umat islam masa lalu dalam

menyebarkan agama islam

20.Kultum; sebuah kajian tausyah singkat berbagai tema yang

ditampilkan para alim ulama maupun cendekiawan muslim

21.Napaktilas; perjalanan menjelajahi wilayah nusantara dimulai dari

tempat-tempat bersejarah, pariwisata dan aspek seni dan budaya

serta beragam makanan khasnya.

22.Bedah Buku; sebuah program yang menayangkan pembedahan isi

suatu buku yang masih baru, dengan tujuan mengetahui isi buku

tersebut.

(46)

commit to user

F. Diagram program ADiTV

1 Waktu Siaran Setiap Hari

Reguler Pukul 12.00 s.d. pukul 24.00 WIB

Insidental Menyesuaikan

2. Program

Siaran Keislaman

-lain

Pendidikan

Informasi

G. Peta Jangkauan, Daerah Layanan, dan Jangkauan siaran ADiTV

(47)

commit to user

Daerah Layanan ADiTV

Jangkauan Siaran ADiTV

1. DIY (Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul)

2. Klaten 8. Wonosobo

3. Solo 9. Kutoarjo

4. Sragen 10. Purworejo

5. Boyolali 11. Wonogiri

6. Magelang 12. Banjarnegara

7. Temanggung 13. Purbalingga

H. Program Berita Lensa 44

Lensa 44 merupakan salah satu program ADiTV yang mengusung bidang

pemberitaan untuk informasi seputar Daerah Istimewa Yogyakarta dan

sekitarnya. Untuk daerah yogyakarta, berita diliput oleh seorang reporter

(48)

commit to user

Surakarta, Klaten, Magelang dan sebagainya, masing - masing diliput oleh

seorang kontributor ADiTV.

Lensa 44 ini hadir setiap senin - sabtu, tiga kali dalam sehari dengan durasi

masing masing 30 menit. Yaitu, Siang pada pukul 13.00 menyajikan host

secara live. Kemudian pada pukul 18.30 dan 21.30 disajikan dengan taping

atau rekaman namun dengan berita berita yang didapat pada hari itu

juga.

Acara ini termasuk dalam kategori buletin berita. Dalam satu kali tayang

terdapat beberapa berita yang juga diselingi iklan komersil dan ILM.

Berita yang ditayangkan berupa hard news dan softnews. Hard news

sendiri bisa terdiri dari straight news, feature, dan infotainment. Namun

pada umumnya lebih banyak menayangkan untuk jenis straigt news dan

feature. Acara ini sangat menarik karena disajikan dengan ringan dan

dipandu oleh satu orang host yang stylist namun tetap Islami. Host berada

di dalam studio dan direkam dengan menggunakan teknik kromaki dalam

tampilan di layar televisi.

Host yang sering tampil pada saat live ialah Danitha Riyadini. Agin

Praditya, dan Al Anshori. Kemudian untuk acara taping host yang bertugas

antara lain Delia Melati, Ayumi Rizkana dan Seno Wibowo.

Bagian bagian dari divisi pemberitaan di ADiTV antara lain koordinator

(49)

commit to user

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM)

Kuliah Kerja Media telah dilaksanakan di PT Arah Dunia (ADiTV)

Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Kapas No 9 Semaki Umbulharjo

Yogyakarta pada divisi Pemberitaan atau News Lensa 44. Kegiatan Kuliah

Kerja Media ini telah dilaksanakan mulai tanggal 5 Maret 2012 sampai

dengan 5 Mei 2012.

Deskripsi Pekerjaan yang dilakukan penulis selama mengikuti Kuliah Kerja

Media yaitu :

1. Dalam divisi News ini penulis lebih sering ditempatkan pada bagian

reporter untuk program acara pemberitaan Lensa 44. Tugas tugas yang

dilakukan antara lain :

a. Mencari informasi terbaru, menarik ataupun unik yang bisa dijadikan

bahan berita melalui koran, televisi maupun media online. Hal ini

rutin dilakukan agar penulis yang dalam hal ini menjadi reporter

tetap up to date dengan berita yang masih hangat dan menarik.

b. Berkoordinasi dengan produser news agar tidak terjadi dua reporter

dalam satu tempat yang sama. Untuk menghindari menumpuknya

(50)

commit to user

memberikan informasi sebelum ia berangkat ke suatu tempat, baik

bertemu langsung, lewat sms maupun telefon.

c. Mencari tahu tentang informasi tambahan yang mungkin bisa di

dapat lewat media lain untuk menambah list keterangan dan untuk

melengkapi angle berita yang akan digali di lapangan. Biasanya

dengan memastikan nama tempat atau alamat, bentuk acara dan

waktu pelakanaan acara lewat media online maupun cetak.

d. Mengecek kesiapan juru kamera dan peralatan yang akan digunakan

untuk liputan. Biasanya dalam liputan, penulis membawa

microphone dan mengenakan rompi yang bertuliskan Crew ADiTV

untuk memberikan identitas bagi penulis serta lebih memudahkan

dalam peliputan di lapangan..

e. Penulis dan juru kamera menuju ke tempat liputan menggunakan

sepeda motor agar lebih fleksibel menjangkau suatu tempat. Kecuali

bila hujan dan liputan merupakan liputan khusus, serta jarak tempat

liputan lumayan jauh, maka di antar oleh sopir menggunakan mobil

ADiTV.

f. Melakukan peliputan wawancara dengan tidak di rekam (off the

record) maupun wawancara dengan di rekam (on the record) pada

narasumber di lapangan yang bersangkutan dengan acara. Dalam

wawancara tak jarang penulis mewawancarai lebih dari satu orang

guna mendapatkan informasi yang lebih tepat dan akurat serta

(51)

commit to user

g. Selesai liputan, penulis membuat naskah dari data-data yang telah

dikumpulkan saat liputan dilapangan. Penulis juga mengecek bagian

statement mana saja yang akan di ambil untuk Sound On Tape atau

SOT, yang akan digunakan untuk mendukung isi naskah. Dalam

penulisan naskah, harus disesuaikan dengan jenis liputan apakah

berita termasuk ha rdnews atau softnews. Karena kerangka penulisan

dan banyaknya tulisan dan waktu yang diperlukan akan jauh berbeda.

2. Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media di ADiTV, penulis juga

ditugaskan sebagai juru kamera.

Tugas-tugas yang dilakukan sebagai kameramen atau juru kamera antara

lain :

a. Pertama sebelum melakukan peliputan, penulis datang lebih awal

dari reporter untuk mengecek alat untuk liputan seperti kamera,

kaset, baterei dan mikrofon. Bila ada masalah dengan alat, penulis

langsung menghubungi bagian teknik agar segera diperbaiki. Bila

semua kamera dipakai oleh juru kamera yang lain, maka penulis

menggunakan handycam. Namun tetap mengecek baterei dan kondisi

lain handycam tersebut. Penulis tidak pernah membawa tripod

dikhawatirkan akan mengganggu dalam kesegeraan mendapatkan

gambar. Mengingat hardnews membutuhkan waktu cepat dan

[image:51.595.148.504.162.500.2]
(52)

commit to user

b. Setelah itu terkadang penulis dan reporter berkoordinasi mengenai

apa saja gambar yang diperlukan untuk diambil dalam acara yang

akan diliput.

c. Setelah dilokasi, penulis mengambil gambar sesuai dengan yang

telah dibicarakan sebelumnya dengan reporter. Sesekali reporter

mengingatkan apakah gambar untuk aksi atau moment tertentu sudah

diambil atau belum. Sebagai juru kamera, penulis juga dituntut untuk

mendapatkan hasil gambar yang bagus. Baik dari pengaturan

cahaya, angle, komposisi, kontinuitas dan lain sebagainya.

d. Selesai liputan biasanya langsung menuju ke ruang editor. Kaset

diserahkan ke editor untuk segera di capture di komputer. Bila

menggunakan handycam, maka data di copy di komputer. Terkadang

penulis juga ikut mengcapture data dari kaset ke komputer.

e. Bila gambar selesai di capture, penulis memilih gambar mana yang

akan dipakai dan mana yang tidak dipakai. Selain itu juga

memisahkan gambar dari berita satu dengan berita yang lain karena

dalam kaset semua gambar masih menjadi satu.

Adapun hal-hal yang penulis kerjakan sejak mulai magang di ADiTV dari minggu

pertama hingga minggu terakhir, antara lain sebagai berikut :

Minggu Pertama

(53)

commit to user

Pada hari pertama awalnya penulis akan ditempatkan di Divisi Penyiaran

oleh HRD. Kemudian penulis menemui Produser Penyiaran dan diberi banyak

masukan juga oleh Produser News, dan pada akhirnya penulis memilih

ditempatkan di Divisi news atau pemberitaan. Menurut penulis bagian reporter di

divisi pemberitaan ini, penulis akan bisa lebih banyak mengaplikasikan ilmu yang

sudah pernah penulis dapat dari materi di perkuliahan sehingga bisa

mempraktekkan dan menggali lagi kemampuan penulis di bidang ini. Setelah itu

penulis menemui bagian HRD untuk memberitahukan bahwa penulis akan pindah

divisi dari divisi penyiaran ke divisi pemberitaan. Setelah mendapatkan izin,

penulis mulai beradaptasi dengan lingkungan di ADiTV dan berkenalan dengan

karyawan disana, serta teman-teman magang/pkl dari berbagai daerah.

Pada hari kedua, penulis diberi penjelasan dan pembekalan oleh juru kamera

ADiTV mengenai teori kamera MD10000 serta mempraktekkannya langsung.

Namun kerena terkendala hujan, pada akhirnya penulis hanya mempraktekkannya

di dalam studio. Materi yang diberikan antara lain bagaimana mengoperasikan

kamera, penggunaan fungsi tombol di kamera, dan cara pengambilan gambar

khususnya untuk berita. Setelah itu hasilnya dievaluasi bersama.

Hari ketiga magang, penulis diberi tugas untuk membuat satu naskah berita

dari salah satu berita di koran. Hal ini dimaksudkan agar produser dapat

mengevaluasi dan mengetahui bagaimana kemampuan penulis dalam hal menulis

naskah berita televisi. Hari berikutnya penulis sudah diberi kepercayaan untuk

meliput berita di SMA Muh 2 Yogyakarta mengenai persiapan ujian nasional di

(54)

commit to user

sesama rekan magang, Pada hari berikutnya liputan yang kami ambil ditayangkan

pada siang hari saat live Lensa 44.

Pada tanggal 10 maret 2012, penulis belajar menulis telop, yaitu tulisan

nama pembaca berita, tema, dari daerah mana berita itu disampaikan, dsb. yang

biasa terlihat dilayar kaca pemirsa. Kemudian penulis ditugaskan untuk

melakukan wawancara voxpop ke masyarakat mengenai meninggalnya manthous,

untuk mendapatkan tanggapan dari masyarakat mengenai bagaimana seorang

manthous di mata masyarakat. Pada liputan ini penulis bekerja bersama Rizal

Hikmawan sebagai juru kamera dan sekaligus rekan magang.

Pada hari minggu penulis diberi kesempatan untuk libur. Jadi hanya ada satu

hari libur dalam seminggu.

Minggu kedua

Ta ngga l 12 18 Ma ret 2012

Di minggu kedua, penulis sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan dan

bagaimana kinerja di divisi pemberitaan. Minggu ini juga penulis mulai banyak

diterjunkan di lapangan untuk mendapatkan berita baik hardnews maupun

softnews. Hari senin tanggal 12 maret, penulis diberi tugas untuk meliput

penjualan sepatu di jalan Mataram Yogyakarta. Penulis kembali ditugaskan

(55)

commit to user

Sehingga tidak terikat waktu. Data yang harus diperolehpun harus lebih lengkap

daripada hardnews.

Tanggal 13 maret, penulis menjadi juru kamera dengan reporter Danitha

Riyadini. Ia telah mendapat kabar bahwa pelaku penculikan dan penjualan bayi

telah ditemukan. Kami datang ke Polda DIY untuk menghadiri press conference

dari pihak Polda. Kemudian penulis mengambil gambar bersama wartawan dan

juru kamera dari instansi lain yang juga meliput. Kali ini adalah pertama kalinya

penulis menjadi juru kamera dan langsung dihadapkan pada liputan hardnews.

Penulis sempat merasa grogi dan tergesa-gesa sehingga lupa tidak menyeting

White Balance (WB) kamera, sehingga pencahayaan kurang maksimal.

Pada sore harinya penulis membantu taping host untuk Lensa 44 petang. Penulis

mencatat di Editing List dengan menuliskan hari, tanggal, nomor atau nama kaset

yang digunakan, nama presenter, time code dan urutan take yang telah direkam.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan editor dalam mengambil gambar yang akan

dipakai dalam acara Lensa 44 petang.

Hari berikutnya penulis meliput ke SPBU Sultan Agung Yogyakarta dalam rangka

pembatasan pembelian BBM bersubsidi menggunakan derigen. Kali ini penulis

dibantu juru kamera Suryadi Febriyanto yang juga merupakan rekan magang.

Penulis ditugaskan kembali untuk membuat softnews mengenai kehidupan

(56)

commit to user

Hari sabtu tanggal 17 Maret, penulis mendapat agenda dari produser, yaitu

undangan untuk ikut dan juga sekaligus meliput Pelatihan Jurnalisme

Kebencanaan untuk Wartawan. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan

wartawan baik dari media cetak, media elektronik maupun online. Setelah itu pada

sore harinya penulis dan reporter menghadiri undangan dalam pagelaran Tugas

akhir Universitas negeri Yogyakarta di Taman Budaya Yogyakarta karena ADiTV

juga berperan sebagai sponsor acara ini.

Minggu Ketiga

Ta ngga l 19 26 Ma ret 2012

Hari pertama minggu ketiga ini, penulis ditugaskan menjadi Floor Director

atau FD saat Live Lensa 44. Tugas seorang FD yaitu memberi aba-aba presenter

pada saat akan masuk acara dengan meneriakkan countdown atau hitungan

mundur dari angka 10 sampai 1. FD juga berkoordinasi dengan Program director

yang berada di ruang kontrol. Kemudian pada sore harinya penulis ditugaskan

untuk mewawancarai pengecer bensin unntuk mengetahui dampak isu kenaikan

BBM dan pembatasan pembelian dengan derigen. Setelah itu penulis meliput

kegiatan tukang pengambil sampah yang menggunakan gerobak. Kali ini penulis

membuat softnews dengan pendekatan human interest. Penulis bersama juru

(57)

commit to user

Pada tanggal 21 maret, penulis menjadi juru kamera dengan meliput aksi demo

menolak naiknya BBM oleh Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI di kantor

Pertamina DIY. Setelah itu penulis beserta reporter langsung menuju ke Gedung

DPRD DIY untuk meliput aksi demo oleh Aliansi Rakyat Indonesia Tertindas

atau ARIT yang juga menolak kenaikan BBM.

Tanggal 22 Maret, penulis meliput aksi demo penuntutan kedaulatan West Papua

di Titik Nol Kilometer Yogyakarta atau di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta.

Kemudian penulis membuat softnews mengenai usaha pencucian mobil di daerah

Glagah Sari Yogyakarta. Hari jumat, penulis melakukan liputan adanya pentas

lumba-lumba di Carrefour Maguwo. Kebetulan pada minggu ini merupakan

longweekend sehingga arena dipadati oleh pengunjung.

Hari sabtu, penulis menjadi juru kamera dengan reporter Danitha Riyadini. Pagi

harinya penulis ditugaskan meliput sendiri aksi solidaritas Tuberculosis di

perempatan ringroad barat. Kemudian penulis langsung menuju ke UIN SUKA

Yogyakarta dan bertemu reporter untuk meliput sarasehan nasional. Sesampainya

di acara ini, penulis mulai mengalami kesulitan karena ternyata kaset yang penulis

gunakan untuk merekam sudah kotor akibat sering di rewind oleh juru kamera

yang lain. Sehingga kaset cepat habis dan banyak gambar yang tertumpuk. Dari

sini penulis belajar bagaimana agar tidak terjadi kesalahan yang sama dan

bagaimana cara untuk mengatasinya. Kemudian kami kembali ke kantor. Penulis

menggunakan handycam untuk merekam gambar di JEC pada liputan mengenai

(58)

commit to user

Minggu keempat

Ta ngga l 26 Ma ret 1 April 2012

Penulis mendapat tugas bersama reporter Danitha Riyadini untuk

melakukan liputan penyepuhan emas dan perak di daerah Kotagede. Disini kami

masih mencari tempat mana yang masih berproduksi dan juga melakukan

penyepuhan emas perak, karena tidak semua pemiliknya menuliskan jasa ini di

toko ataupun dirumahnya. Kemudian penulis untuk pertama kalinya menjadi

program director atau PD dalam live Lensa 44. Setelah beberapa hari sebelumnya

penulis sudah mengamati bagaimana menjadi PD di acara itu. Sore harinya

penulis membantu juru kamera untuk mencatat di Edting List saat taping host atau

take host. Hari selasa tanggal 27 maret, masih banyak aksi demo yang terjadi di

daerah Yogyakarta khususnya, berbagai kalangan dari masyarakat umum maupun

Gambar

gambar proyeksi dan suara
gambar menggunakan kamera video untuk mendapatkan momen yang
gambar. (Morissan,M.A,2008:93)
gambar. Mengingat hardnews membutuhkan waktu cepat dan
+3

Referensi

Dokumen terkait

perilaku khalayak dalam menggunakan media massa (Media Lain; cetak dan elektronik), seperti : membaca surat kabar, majalah atau buku, menonton televisi, mendengarkan radio dan

Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen miliki penilaian yang baik pada iklan yang ditayangkan melalui media iklan TV, iklan radio, iklan surat kabar, iklan

yang digunakan oleh public relation dalam pekerjaan media relation adalah. filem tv radio internet surat kabar majalah serta media lainnya. 1) Televisi, dalam kaitannya dengan

Di antara media dakwah yang masih banyak digunakan oleh para Da’i saat ini adalah: TV, Radio, Surat Kabar, Majalah, Buku, Internet, Handphone, Bulletin.Maka dari itu

perilaku khalayak dalam menggunakan media massa (Media Lain; cetak dan elektronik), seperti : membaca surat kabar, majalah atau buku, menonton televisi, mendengarkan radio dan

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh

Saluran merujuk pada penyajian pesan: apakah langsung (tatap muka) atau lewat media cetak (surat kabar, majalah) atau media elektronik (radio, televisi). .Saluran komunikasi

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan akses media massa cetak (koran/majalah/buku pengetahuan), media massa elektronik (radio/TV) dan internet dengan tingkat