PT Surya Esa Perkasa Tbk. resmi berdiri pada 24 Maret 2006 di Jakarta berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan No. 7 yang dibuat di hadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., MKn, Notaris di Jakarta. Kegiatan usaha utama Perseroan adalah pemurnian dan pengolahan gas bumi untuk menghasilkan produk LPG dan kondensat.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan pasal 3, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi, menjalankan usaha di bidang industri petrokimia, menjalankan usaha jasa perdagangan besar, distributor utama dan ekspor untuk hasil produksi minyak, gas dan petrokimia, melakukan kegiatan di bidang jasa eksplorasi minyak dan gas bumi, hulu dan hilir, menjalankan kegiatan di bidang energi terbarukan, dan menjalankan usaha di bidang gas hilir.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:
1. Menjalankan usaha-usaha di bidang pemurnian dan pengolahan
PT Surya Esa Perkasa Tbk. was oicially established on 24 March 2006 at Jakarta by virtue of The Company’s Certiicate of Incorporation No 7 made before Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., MKn, a Jakarta-based notary. The Company’s core business is reinery and processing of natural gas for LPG and condensate products.
Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company is established to operate in industry of reining and processing of oil and natural gas, trading service, distributor and export of oil, gas and petrochemical product, and providing services in both upstream and downstream oil and gas exploration, conducting operation in renewable energy and running a business in downstream gas products.
In support to fulillment of the goals and purposes, the Company can execute its main business in the following :
3. Menjalankan usaha di bidang distribusi dan perdagangan minyak dan gas bumi, LPG, kondensat dan propana meliputi perdagangan impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta local dan internasional; 4. Menerima pengangkatan sebagai distributor untuk produk minyak dan gas, LPG, kondensat dan propana dan sebagai perwakilan dari badan-badan Perseroan lain, baik dari dalam maupun luar negeri; 5. Mengolah produk petrokimia;
6. Melakukan investasi di bidang fasilitas penyimpanan minyak dan gas bumi dan produk- produk turunan dari minyak dan gas bumi, seperti LPG, LNG, minyak, kondensat, dan lain-lain;
7. Melakukan kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi hulu dan hilir. 8. Melakukan kegiatan di bidang energi terbarukan;
9. Melakukan kegiatan di bidang minyak dan gas hilir;
Untuk mendukung kegiatan usaha utamanya, Perseroan dapat menjalankan kegiatan usaha penunjang di bidang pengangkutan hasil produksi dan pengolahan gas bumi. Perseroan memiliki kilang LPG yang merupakan usaha hilir industri minyak dan gas bumi dan melakukan penyulingan dan pemurnian gas bumi guna mengambil senyawa hidrokarbon terutama yang berkarbon tiga (C3) yaitu propana, dan berkarbon empat (C4) yaitu butana, dan sisanya berkarbon lima atau lebih (C5 sampai dengan C7, atau disebut kondensat).
Produk Akhir Perseroan : A. LPG (liquiied petroleum gas)
LPG adalah gas minyak bumi yang dicairkan yang merupakan campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas bumi, dengan komponen yang didominasi oleh propana (C3) dan butana (C4). Di Indonesia, LPG terutama digunakan sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas) untuk rumah, pusat perbelanjaan dan perhotelan, bahan bakar kendaraan bermotor, serta untuk industri konstruksi seperti steelworkshop sebagai bahan bakar las.
B. Propana
Propana adalah senyawa alkana berkarbon tiga (C3) yang berwujud gas hasil turunan penyulingan gas bumi. Propana merupakan penyusun utama LPG yang kegunaan utamanya adalah sebagai bahan bakar atau pengganti freon yang lebih ramah lingkungan. C. Kondensat
Kondensat adalah senyawa alkana berkarbon lima (C5) atau lebih,
3. Distribution and trading of oil and natural gas, LPG, condensate and propane under import/exports, inter-island, local and international trading schemes;
4. Acting as distributor and respresentative for products of oil, gas, LPG, condensate and propane from other domestic and foreign companies;
5. Processing of petrochemical product;
6. Investing in storage facility for oil, natural gas and derivatives of oil and natural gas such as LPG, LNG, oil, condensate and so on; 7. Engaging in upstream and downstream exploration of oil and
natural gas;
8. Enganging in process of renewable energy;
9. Undertaking activities in downstream oil and natural gas.
To support its core business, the Company can engage in related business of transport of natural oil and natural gas products. The Company is equipped with LPG plants which serve as its downstream oil and natural gas business, and running natural gas reining and processing to obtain hydrocarbon compounds especially that of C3 (propane), C4 (butane) and C5 to C7, which are also knows as condensate.
The Company’s End Products: A. LPG (liquiied petroleum gas)
LPG is liquiied natural gas which is a mixture of various hydrocarbons derived from natural gas dominated by propane (C3) and butane (C4). In Indonesia, LPG is mainly used as fuel for heating appliances in the kitchen, shopping centres and hotels, vehicle fuel and construction industry such as welding appliances in steelworkshop.
B. Propane
Propane is a three-carbon alkane in the form of gas which is derived from reined natural gas. Propane is the main component of LPG which is mainly used as fuel or refrigerant replacing chloroluorocarbons for more friendly environment.
C. Condensate
Di pasar dalam negeri, kondensat terutama digunakan sebagai bahan baku thinner, lem, ban kendaraan. Selain itu, dapat digunakan sebagai light naphtha yang merupakan bahan pengurai (cracker) untuk pembuatan polyethylene.
Perseroan berkomitmen untuk menghasilkan produk akhir hasil ekstraksi gas bumi sesuai standar dan kualitas ditetapkan oleh pelanggan dan sesuai dengan regulasi yang ada. Produk LPG Perseroan, misalnya, telah memenuhi standar Pertamina berdasarkan ketentuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pada tahun 2006 Perseroan memulai pembangunan kilang dan instalasi fasilitas pengolahan gas bumi di Palembang yang mulai beroperasi pada tahun 2007. Saat ini Perseroan memiliki kilang dan fasilitas produksi LPG swasta terbesar kedua di Indonesia dengan produksi LPG 127 MT per hari, dan produksi kondensat 379 bbl per hari.
Konversi nasional minyak tanah menjadi LPG pada tahun 2007 di tengah rendahnya produksi LPG dari sektor swasta membuka peluang besar bagi Perseroan di bidang persaingan usaha produk LPG. Terbatasnya jumlah produsen kondensat dalam negeri juga men janjikan peluang yang menarik, terlebih karena kualitas produk kondensat Perseroan yang lebih baik daripada produk kondensat Perusahaan lainnya.
Pada tahun 2011, Perseroan mengakuisisi 10% PT Panca Amara Utama (PAU) secara langsung, dan 49,98% secara tidak langsung melalui PT Luwuk Investindo Utama (LIU). Perusahaan ini ber gerak dalam bidang industri kimia dasar dan berencana untuk mem produksi amoniak di di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dengan pasokan gas dari JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi.
Perseroan menerbitkan Mandatory Convertible Bond Agreement (“MCB Agreement”) and Accion Diversiied Strategies Fund SPC
Within the domestic market, condensate is mainly used as basic material for paint thinner, adhesive, and vehicle tires. Apart from that, it can be used as light naphtha serving as cracker in the process of polyethylene production.
The Company is committed to manufacturing of extracted natural gas end product compliant to the customer’s standard and quality and prevailing regulation. The Company’s LPG product, for instance, complies to Pertamina’s standards based on provisions of the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM).
In 2006 the Company started constructing its natural gas plants and processing facilities in Palembang which started production in 2007. Currently the Company is equipped with LPG plant and production facilities which is dubbed as the second largest private owned facility in Indonesia with a total LPG production capacity of LPG and condensate of 127 MT per day and 379 bbl per day respectively.
The national conversion of kerosene to LPG in 2007 amidst low supply of LPG products originating from private sector has opened wider opportunity to the Company in term of LPG business competition. Limited number of domestic condensate producers also ofers attractive opportunity particularly due to the fact that the Company has better quality condensate product compared to that of other producers.
In 2011, the Company directly acquired 10% of shareholding of PT Panca Amara Utama (PAU), and a further 49.98% indirectly through PT Luwuk Investindo Utama (LIU). PAU is a Company engaged in production of basic chemicals and was planning to produce ammonia in Uso, district of Batui, regency of Banggai, Central Sulawesi under gas supply from JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi.
The Company issued Mandatory Convertible Bond Agreement (“MCB Agreement”) and Accion Diversiied Strategies Fund SPC
Pada 1 Februari 2012 Perseroan resmi mengubah statusnya dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka dengan melakukan penawaran dan penjualan saham umum perdana di Bursa Efek Indonesia sejumlah 250 juta saham, dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 610 per saham.
Saat ini Perseroan memiliki dua anak Perseroan yaitu PT SEPCHEM (d/h PT Luwuk Investindo Utama) dan PT Panca Amara Utama (PAU). PT. SEPCHEM bergerak dalam bidang jasa konsultasi manajemen bisnis dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99% sedangkan PAU bergerak dalam bidang industri amoniak dengan persentase kepemilikan sebesar 59,98%.
Perseroan telah melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada tanggal 04 September 2013 dengan mengeluarkan 100.000.000 (seratus juta) lembar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 3.000,- per saham. PMTHMETD telah dicatatkan pada Bursa EfekIndonesia pada tanggal 06 September 2013.
Pada 30 November 2014, Perseroan berhasil menyelesaikan Proyek Ekspansi kilang LPG yang meningkatkan kapasitas produksi kilang LPG lebih dari 50%. Perseroan menyelesaikan pemasangan seluruh perlengkapan dalam rangka ekspansi kilang LPG, yang pada saat yang bersamaan kilang LPG existing tetap beroperasi dan hanya diperlukan shutdown selama 4 minggu untuk commissioning.
On 1 Februari 2012, the Company oicialy altered its status from a privately owned Company into a public Company through an initial public ofering at Indonesia Stock Exchange with 250 million shares in a nominal value of Rp 100 per share with ofering value of Rp 610 per share.
At the moment the Company has two subsidiaries, namely PT SEPCHEM (formerly PT Luwuk Investindo Utama) and PT Panca Amara Utama (PAU). PT SEPCHEM operates in business management colsulting ser- vice,whereus PAU is constructing Ammonia manufacturing facility. The Company owns a shareholding of 99,99% in PT SEPCHEM and 59,98% in PAU.
The Company received additional capital by means of Non-Preemptive Rights Issue on 4 September 2013 by issuing 100,000,000 (one hundred million) new shares with a strike price of Rp 3,000 per share. The Non-preemptive Rights Issue was listed at the Indonesia Stock Exchange.
On November 30, 2014, the Company successfully completed its LPG reinery expansion Project increasing production capacity of the LPG reinery by over than 50%. The Company instalalled all new equipment while the plant was operation and only required 4 weeks shutdown for commissioning.