• Tidak ada hasil yang ditemukan

Conditional Sentences

Dalam dokumen Ebook SBMPTN Saintek.pdf (Halaman 55-59)

Bab 5

A. Conditional Sentence

(Kalimat Bersyarat)

Contoh:

I will come if he invites me.

Saya akan datang jika dia mengundang saya. Ada dua klausa dalam conditional sentence, yaitu main clause (klausa utama atau klausa yang mengandung modal) dan if clause (klausa yang diawali dengan kata penghubung if).

I will come if he invites me main clause if clause a. Tipe Conditional Sentence

Ada tiga jenis bentuk conditional sentence, yaitu:

1. Tipe 1 (Real conditional sentence)

(Fakta: future) → possible

Tipe ini digunakan ketika ada kemungkinan bahwa peristiwa tersebut terjadi atau mungkin tidak terjadi.

Contoh:

She will understand if you tell her the reason. Dia akan mengerti jika kamu memberi tahu alasannya.

2. Tipe 2 (Unreal conditional sentence in the

present or future)

(Fakta: present) → unreal, contrary to present fact (berlawanan dengan kenyataan) Kalimat kondisional tipe 2 ini tidak nyata, dalam arti bertolak belakang dengan fakta

Contoh:

Conditional sentence

They would be at home if now were Sunday. Mereka akan ada di rumah jika sekarang hari Minggu.

Fact (present)

They are in office. Today is Monday.

Mereka ada di kantor. Sekarang hari Senin.

3. Tipe 3 (Unreal conditional sentence in the past)

(Fakta: past) → unreal, contrary to past fact Kalimat ini tidak nyata, yakni bertentangan dengan fakta sebenarnya yang terjadi pada saat lampau.

Contoh:

Japan would not have surrendered if ally had not bombed it.

Jepang tidak akan menyerah jika sekutu tidak mengebomnya.

Fact (past)

Japan surrendered, ally bombed it. Jepang menyerah, sekutu mengebomnya. Secara ringkas, bentuk-bentuk conditional sentence dapat dilihat pada tabel berikut:

Tipe Main clause If clause Fact Sifat

Tipe 1 Present modal (modal1) Present tense (V1) Future +/-Tipe

2 Past modal (modal2) Simple past

(V2) Present >< Tipe 3 Perfect modal (modal3) Past perfect (V3) Past ><

+/- : kemungkinan masih bisa terjadi >< : fakta dan conditional sentence saling bertentangan.

Catatan

Beberapa modal lain yang sering digunakan adalah:

Present (1) Past (2) Perfect (3)

Will Would Would have + V3

Can Could Could have + V3 May Might Might have + V3 Shall Should Should have + V3

Catatan

Catatan:

Ada bentuk lain dari conditional sentences yang sering disebut zero conditional sentences.

Rumus:

If + Present Simple, Present Simple atau

Present Simple, if + Present Simple Penggunaan zero conditional sentences: 1. Kalimat yang bersifat instruksi.

If you press the button, the machine switches off.

Jika kamu tekan tombolnya, mesinnya mati. 2. Kalimat yang menunjukkan suatu kebenaran

yang umum.

If I have no money, I doesn’t go out. Jika saya tidak punya uang, saya tidak pergi.

b. Conjunction

Conjunction (kata hubung) yang sering digunakan di antaranya adalah: if (jika), provided that (hanya jika), otherwise (jika tidak demikian), unless (kecuali), even if (bahkan jika), in case (kalau-kalau).

c. Mixed Conditional Sentence

He would not be hospitalized now, tipe 2

if he had driven a car carefully yesterday. tipe 3

Dia tidak akan dirawat di rumah sakit sekarang jika dia mengemudi mobil dengan hati-hati kemarin.

(tipe 2 → fakta present) (tipe 3 → fakta past)

Fakta:

He is hospitalized now. (present) Dia dirawat di rumah sakit sekarang. He didn’t drive a car carefully yesterday. (past)

Dia tidak mengemudi mobil dengan hati-hati kemarin.

d. Inversion

Penggunaan if bisa dihilangkan dari klausa. Syaratnya, auxiliary harus diletakkan sebelum subjek kalimat seperti dalam kalimat tanya. If I were you → were I you

(Jika aku adalah kamu)

If I had got the prize → had I got the prize (Jika aku mendapat hadiah)

Auxiliary: should, will, have, had, were, was, do, does, did, etc.

Subjunctive

Bab 6

A. Subjunctive

• Hampir sama dengan conditional sentence tipe 2 dan 3, subjunctive selalu bertolak belakang dengan fakta. Dengan kata lain, kalimat subjunctive berisi angan-angan atau pengandaian. Tujuan dipergunakannya kalimat dalam bentuk subjunctive adalah untuk menyatakan harapan yang tidak dapat terpenuhi.

• Subjunctive dibagi menjadi: 1. Dalam bentuk Past Tense

Rumus:

Subj1 + wished + Subj2 + had V3/could have V3

Contoh:

I wished she had had more time last night.

Saya berharap tadi malam dia punya banyak waktu.

2. Dalam bentuk Present Tense

Rumus:

Subj1 + wish + Subj2 + V2/were Contoh:

I wish you stop saying that.

Saya berharap kamu berhenti mengatakan itu.

3. Dalam bentuk Future Tense

Rumus:

Subj1 + wish + Subj2 + could would + V1/be Contoh:

I wish you would old enough to drive a car. Saya harap saat ini kamu sudah cukup dewasa untuk menyetir mobil.

• Beberapa kata atau frase yang sering digunakan dalam subjunctive adalah:

a. Wish, If only, Would rather (Seandainya saja)

Contoh 1. If only you could do it.

(Seandainya saja kamu bisa melakukannya).

Fakta: You can’t do it (Kamu tidak

bisa melakukannya) → present (saat ini).

2 I would rather you had helped him. ( S e a n d a i n y a s a j a k a m u menolongnya).

Fakta: You didn’t help him (Kamu

tidak menolongnya) → past (sudah terjadi).

A. Subjunctive

• Hampir sama dengan conditional sentence tipe 2 dan 3, subjunctive selalu bertolak belakang dengan fakta. Dengan kata lain, kalimat subjunctive berisi angan-angan atau pengandaian. Tujuan dipergunakannya kalimat dalam bentuk subjunctive adalah untuk menyatakan harapan yang tidak dapat terpenuhi.

• Subjunctive dibagi menjadi: 1. Dalam bentuk Past Tense

Rumus:

Subj1 + wished + Subj2 + had V3/could have V3

Contoh:

I wished she had had more time last night.

Saya berharap tadi malam dia punya banyak waktu.

2. Dalam bentuk Present Tense

Rumus:

Subj1 + wish + Subj2 + V2/were Contoh:

I wish you stop saying that.

Saya berharap kamu berhenti mengatakan itu.

3. Dalam bentuk Future Tense

Rumus:

Subj1 + wish + Subj2 + could would + V1/be Contoh:

I wish you would old enough to drive a car. Saya harap saat ini kamu sudah cukup dewasa untuk menyetir mobil.

• Beberapa kata atau frase yang sering digunakan dalam subjunctive adalah:

a. Wish, If only, Would rather (Seandainya saja)

Contoh 1. If only you could do it.

(Seandainya saja kamu bisa melakukannya).

Fakta: You can’t do it (Kamu tidak

bisa melakukannya) → present (saat ini).

2 I would rather you had helped him. ( S e a n d a i n y a s a j a k a m u menolongnya).

Fakta: You didn’t help him (Kamu

tidak menolongnya) → past (sudah terjadi).

b. As if, As though (Seolah-olah)

Contoh

1. He acts as though he were a soldier.

(Dia berakting seolah-olah dia adalah seorang tentara).

Fakta: He is not a soldier. (Dia

bukan tentara)

2. He acted as if he had been a soldier.

(Dia berakting seolah-olah dia sudah menjadi seorang tentara).

Fakta: He wasn’t a soldier. (Dia

Dalam dokumen Ebook SBMPTN Saintek.pdf (Halaman 55-59)