• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Cooperative Learning Tipe Jygsaw

1. Pengertian Cooperative Learning Tipe Jygsaw

Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama menurut Hamid Hasan (1996) dalam bukunya Etin Sholikatin (2007: 4). Dalam kegiatan Cooperative siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Sedangkan Learning menurut Merril (1971) secara umum artinya pembelajaran, yaitu pembelajaran suatu kegiatan dimana seseorang dengan sengaja dirubah dan dikontrol dengan maksud agar dapat bertingkah laku atau bereaksi sesuai kondisi tetentu (Kastolani, 2014: 182). Sehubungan dengan pengertian tersebut, Slavin (1984) mengatakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 9 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen.

Cooperative learning adalah sikap atau perilaku bekerja sama dalam bekerja atau membantu sesama dalam struktur yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja dipengaruhi oleh keterlibatan darisetiap anggota kelompoknya itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran.

25

Pembelajaran Cooperative Tipe Jygsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperative yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal, siswamempunyai rasa tanggung jawab terhadap pembelajaranya sendiri dan juga pembelajaran orang lain

Salah satu cooperative learning adalah tipe jygsaw menurut anieta lie teknik jygsaw ini cocok untuk semua kelas atau tingkatan (Kastolani, 2014 : 182). Jygsaw dalam bahasa ingggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jygsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (zigzug), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama ( Rusman, 2014: 217).

Model pembelajaran kooperatif model jygsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti yang diungkapkan oleh Lie (1993: 73), bahwa “pembelajaran kooperatif model jygsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri” (Trianto, 2014: 218).

Jygsaw learning merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok ke

26

kelompok” (group-to-groupexchange) dengan suatu perbedaan penting: setiap peserta didik mengajarkan sesuatu (Mil Silbermin, 2007:168).

Sedangkan menurut Mulyasa (2006) model pembelajaran kooperative tipe jygsaw merupakan model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dalam kelompok secara heterogen, dan bekerjasama saling ketergantungan positif dalam bertangggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari, serta menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Peserta didik tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain (Suyadi 2013: 74).

Dengan demikian, peserta saling tergantung satu dengan yang lain, dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Peserta didik yang lain sebagai anggota kelompok membentuk tim-tim kecil untuk membahas topik yang sama namun dengan cara yang berbeda, yakni dengan menemui tim ahli. Tim ahli disini dipandang yang menguasai materi yang dipelajari. Selanjutnya peserta didik kembali pada kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari pada pertemuan dengan tim ahli.

27

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jygsaw.

Tekhnik pembelajaran Kooperatif Tipe Jygsaw I menurut Agus (2009: 89-90) sebagai berikut:

a. Pembelajaran dengan metode jygsaw di awali dengan pengenalan topik yang akan di bahas oleh guru. Guru menuliskan topik yang akan di pelajari pada papan tulis, White board, dan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan ini di maksudkan untuk mengaktifkan skemata atau struktur kognitif peserta didik agarblebih siap menghadapi kegiatan pelajaran yang baru.

b. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil. Jumlah kelompok bergantung pada topik yang dipelajari. Misal, topik yang disajikan IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup yaitu ciri-ciri kebutuhan hewan, manusia, tumbuhan maka kelompok dibagi menjadi 3. Jika dalam satu kelas ada 30 orang, maka setiap kelompok beranggotakan 10 orang . ketiga kelompok tersebut adalah kelompok tumbuhan, hewan, manusia. Kelompok-kelompok ini disebut home teams (kelompok asal).

c. Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan materi tekstual kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam setiap kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tekstual yang diterimanya dari guru tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. Tiap

28

orang dalam kelompok bertanggung jawab atas materi yang diberikan untuk dipelajari secara mendalam.

d. Berikutnya membentuk expert teams (kelompok ahli ). Jumlah kelompok ahli tetap 3. Setiap kelompok ahli mempunyai 10 anggota yang berasal dari masing-masing kelompok asal. Karena jumlah anggota setiap kelompok asal adalah 10 orang, maka aturlah sedemikian rupa terpenting adalah disetiap kelompok ahli ada anggota dari kelompok asal yang berbeda tersebut. Dalam satu kelompok ahli ada hewan, tumbuhan, manusia.

e. Setelah terbentuk kelompok ahli, berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi dikelompok ahli diharapkan mereka memahami topik yang diberikan guru..

f. Setelah diskusi kelompok selesai, selanjutnya mereka kembali kekelompok asal. Artinya, anggota dari kelompok hewan berkumpul kembali kekelompoknya yaitu kelompok hewan, dan seterusnya. Setelah mereka kembali kekelompok asal berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Kegiatan ini merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang telah mereka dapatkan dari hasil berdiskusi dikelompok ahli.

g. Sebelum pembelajaran diakhiri, diskusi dengan seluruh kelas perlu dilakukan. Selanjutnya, guru menutup pembelajaran dengan memberikan review terhadap topik yang telah dipelajari.

29

3. Kelebihan dan kekurangan penerapan Cooperative Learning Tipe Jygsaw

a. Kelebihan Cooperative Learning Tipe Jygsaw.

1) Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menentukan informasi dari berbagai sumber, belajar dari siswa lain.

2) Pembelajaran kooperatif mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide-ide atau gagasan dengan kata –kata secara verbal dan membandingkan dengan ide yang lain.

3) Pembelanjaran kooperative membantu anak respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasanya serta menerima segala perbedaan.

4) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

b. Kekurangan Cooperative Learning Tipe Jygsaw.

1) Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran Cooperative Learning.

2) Jumlah siswa terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru terhadap proses pembelajaran relatif kecil sehingga yang hanya segelintir orang yang menguasai arena kelas,yanglain hanya sebagai penonton.

30

3) Kurangnya sosialisasi dari pihak terkaittentang teknik pembelajaran Cooperative Learning.

4) Kurangya buku sumber sebagai media pembelajaran.

5) Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran dan proses pembelajaran membutuhkan waktu lama (Kastolani, 2014: 191-192 ).

Dokumen terkait