i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP
MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE JYGSAW
PADA SISWA KELAS III MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01
KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
RETNA TRI SUSANTI
NIM 11512053
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASL BELAJAR IPA
MATERI CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP
MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE JYGSAW
PADA SISWA KELAS III MI AL-MAHMUD KUMPULREJO
01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Retna Tri Susanti
NIM. 11512053
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
vii
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahan kepada :1. Bapaku dan ibuku tercinta yang telah membimbing, mengarakan dengan penuh kesabaran, selalu memberi semangat dengan materil dan spiritual serta selalu berkurban dan mendoakan setiap saat, serta selalu berusaha mewujudkan setiap harapanku.
2. Kakakku tersayang (Heri dan Heni) yang selalu mendukung, memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
3. Adiku (Nopi dan Ica) yang selalu mendukung, memberikan motivasi kepada penulis.
4. Kakak iparku (Mbak Dwi dan Mas Gi)yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis.
5. MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga yang telah membantu pelaksanaan penelitian skripsi penulis sampai selesai.
6. Seluruh Anggota KAHMI HMI Cabang Salatiga yang selalu mendukung dan memotivasi hingga selesainya skripsi ini.
7. Seluruh Pengurus dan Anggota HMI Cabang Salatiga, jazakumullah khoiron katsir telah menghadirkan semangat dan menjadi bagian sarana tarbiyah hingga selesainya skripsi ini.
8. Sahabatku di Ponpes Salafiyah Khuzaimah, Erni, Nuril, Irina, Risa, Titik, Roisa, Ela, Mitha, Laili, Nilta, Fifi (manja), yang selalu senantiasan mendukungku.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillahhirrabil’alaamin penulis haturkan kepada allah SWT atas segala limpahan taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang telah menuntun umat manusia kepada jalan yang benar.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Semoga penulis dan pembaca umumnya bisa mengambil manfaat dari tulisan ini. Penulis menulis skripsi ini dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Cooperative Learning Tipe Jygsaw Pada Siswa Kelas III Di MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 kecamatan Argomulyo Kota Salatiga”.
Didalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga yang telah
memberikan kesempatan belajar pada penelitian.
2. Drs. Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan izin penelitian.
3. Peni Susapti, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan izin penyusun penelitian.
4. Dr. Budiyono Saputro M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan fikirannya serta dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
x
6. Drs. H. Masyhudi M.Pd.I, Kepala Madrasah MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
7. Nikmatul Fadillah, S.Pd.I, Guru Kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga yang telah membantu kepada penulis untuk mengadakan penilitian.
8. Seluruh guru dan karyawan MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.
9. Seluruh siswa kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Saltiga, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.
10.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tak terlupakanya yang turut dalam penyelesaian penelitian.
Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Salatiga, 8 Agustus 2016 Penulis
xi
ABSTRAK
Susanti, Retna Tri. 2006. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-ciri Dan Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Cooperative Learning Tipe jygsaw pada Sisswa Kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtida’iyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
Kata Kunci : hasil belajar IPA, ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup, Jygsaw Banyak permasalahan terkait dengan pembelajaran IPA. Salah satunya adalah hasil belajar siswa yang masih rendah dan guru belum mampu menerapkan model pembelajaran secara efektif, efisien dan menyenangkan. Penyampaian pembelajaran hanya ceramah diakhiri dengan mengerjakan soal, hal ini membuat siswa menjadi bosan dan berujung nilai banyak yang kurang dari KKM. Peneliti memberikan alternatif permasalahan tersebut dengan meningkatkan hasil belajar menggunakan pembelajaran cooperative learning tipe jygsaw.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindak kelas dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklusnya ada ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 yang berjumlah 27 siswa terdiri dari 15 laki-laki dan 12 perempuan.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data seperti berikut: Standar KKM mata pelajaran IPA adalah 60, sebelum penerapan cooperative leaarning tipe jygsaw 30 % (8 siswa) yang tuntas, sedangkan 70 % (19 siswa) belum memenuhi standar ketuntasn minimum KKM yang ditentukan. Setelah penerapan cooperative learning tipe jygsaw dalam pelajaran IPA pada siklus I diperoleh data 14 siswa (51,85 %) sudah tuntas, akan tetapi 13 siswa (14,15 %) belum memenuhi KKM . berdasarkan data pada siklus I terjadi kenaikan sebesar 21,85 % . setelah dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu 25 siswa (92,59%) yang tuntas, sedangkan 2 siswa (7,41%) belum tuntas atau belum memenuhi standar KKM. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 41,74 % dibanding pada siklus I. Perbandingan hasil belajar siklus I yaitu terjadi peningkatan sebesar 21,85%, sedangkan dibandingkan dengan siklus II sebesar sebesar 41,74%.
xiii
1. Rancangan Penelitian... 2. Subyek Penelitian... 3. Langkah-langkah Penelitian... 4. Teknik Pengumpulan Data... 5. Instrumen Penelitian... 6. Analisis Data... H. Sistematika Penulisan... BAB II DAFTAR PUSTAKA
A. Cooperative Learning Tipe Jygsaw
1. Pengertian Cooperative Learning Tipe Jygsaw... 2. Langkah-langkah Cooperative Learning Tipe Jygsaw... 3. Kelebihan dan Kekurangan Cooperative Learning Tipe Jygsaw .... B. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar... 2. Macam-macam Hasil Belajar... 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... C. Ilmu Pengetahuan Alam
1. Pengertian IPA... 2. Tujuan Pembelajaran IPA di Madrasah... 3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA... 4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA... D. Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup
xiv
2. Kebutuhan Makhluk Hidup... 3. Memperkiran yang terjadi apabila salah satu tidak terpenuhi... BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01
1. Lokasi Penelitian... 2. Visi dan Misi MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01... 3. Keadaan Guru dan Siswa MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01... 4. Subjek Penelitian... B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
1. Deskripsi Siklus I... 2. Deskripsi Siklus II... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PERSEMBAHAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus
1. Kondisi Awal... 2. Siklus I... 3. Siklus II... B. Pembahasan Hasil Penelitian
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Keadaan Kepala Sekolah dan Guru MI AL-Mahmud
Kumpulrejo 01Tahun Ajaran 2015/2016... Tabel 3.1 Keadaan Siswa MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01... Tabel 3.3 Data Siswa Kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01... Tabel 4.1 Nilai IPA Siswa kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01... Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif Pada Siklus I... Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif Pada Siklus II... Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Belajar...
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Siklus I-II Penelitian Tindakan Kelas... Gambar 2.1 Bayi Dapat Tumbuh Menjadi Dewasa... Gambar 2.2 Gerak Tumbuhan Pada Putri Malu... Gambar 2.3 Manusia Bernapas Menggunakan Paru-paru... Gambar 2.4 Ikan Bernapas Dengan Insang... Gambar 2.5 Hewan Membutuhkan Makanan... Gambar 2.6 Tanaman Layu... Gambar 3.1 Makhluk Hidup Tumbuh... Gambar 3.2 Makhluk Hidup bergerak... Gambar 3.3 Mahluk Hidup Bernapas... Gambar 3.4 Makhluk Hidup Memerlukan Makan... Gambar 3.5 Makhluk Hidup Menanggapi Rangsangan... Gambar 3.6 Makhluk Hidup Berkembang biak... Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Pembelajaran Siklus I-II...
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan Siklus I Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Siklus II
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 5 Soal Siklus I
Lampiran 6 Jawaban Soal Siklus I Lampiran 7 Soal Siklus II
Lampiran 8 Jawaban Soal Siklus II
Lampiran 9 Lembar Hasil Pengamat Teman Sejawat Pada Siklus I
Lampiran 10 Lembar Hasil Pengamat Siswa Pada Kegiatan Pembelajaran Siklus I Lampiran 11 Lembar Hasil Pengamat Teman Sejawat Pada Siklus II
Lampiran 12 Lembar Hasil Pengamat Siswa Kegiatan Pembelajaran Siklus II Lampiran 13 Daftar Hasil Belajar Siklus I
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern saat ini, banyak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkembang, sehingga diperlukanya sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu bersaing dengan bangsa lain. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan tujuan setiap bangsa dalam menghadapi tantangan zaman. Peningkatan mutu pendidikan menjadi salah satu faktor terpenting kaitannya dengan meningkatkan mutu sumber daya manusia agar mampu bersaing dengan bangsa lain. Madrasah Ibtidaiyah adalah sebagai tahapan pertama pendidikan, seyogyanya dapat memberikan landasan yang kuat untuk tingkat selanjutnya. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 menyatakan sebagai berikut:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakal mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian di atas Madrasah Ibtida’iyah harus
2
yang tidak dapat ditunda-tunda lagi dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran pendidikan dasar di era globalisasi. Fungsi pendidikan dasar yang tidak lagi semata-mata berfungsi sebagai sarana sosialisasi anak didik, melainkan sejak dini sudah harus menumbuhkan secara potensial manusia Indonesia yang kelak mampu menjadi agen pembaharuan.
Berdasarkan tujuan pendidikan, maka tujuan pembelajaran di MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 menginginkan agar siswanya memiliki pengetahuan, pemahaman, keterampilan, serta sikap dan nilai yang sesuai dengan tujuan pendidikan secara mencakup ranah kognitif, afektif, psikomotorik. Salah satu yang memegang peranan penting untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah guru perlu memahami tugas dan tanggung jawabnya, menurut Amstrong yang dikutip Nana sudjana (2002: 15) bahwa guru mempunyai lima tanggung jawab yaitu dalam proses pembelajaran, memberikan bimbingan siswa, mengembangkan kurikulum, mengembangkan profesi, dan membina hubungan dengan masyarakat.
Pelajaran IPA di MI merupakan kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada MI, dimaksud untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.
3
kualitas pembelajaran. Proses dikatakan bermutu tinggi apabila pengkoordinasian dan penyeserasian serta pemaduan input sekolah yang berupa guru, siswa, kurikulum, uang peralatan dan hal-hal lainya dapat dilakukan secara harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (enjoyable learning), mampu mendorong mativasi berprestasi, dan benar-benar mampu memberdayakan peserta didik.
4
Guru sebagai penyelenggara pembelajaran harus bisa merencanakan, mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi proses pembelajaran yang sistematis agar dalam kegiatan pembelajaran dapat merangsang hasil belajar yang efektif dan efisien. Dalam setiap materi pembelajaran memerlukan model pembelajaran yang kreatif, aktif dan menyenangkan dan pengkoordinasian materi yang tepat. Model pembelajaran hendaknya berprinsip pada belajar aktif, sehingga dalam proses dan perhatian pembelajaran utama ditujukan kepada siswa yang belajar. Oleh karena itu guru harus dapat menggunakan berbagai model pembelajaran dan pengorganisasian yang tepat. Model pembelajaran yang mendorong siswa aktif dalam proses pembelajaran adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran cooperative learning menurut Kastolani (2014: 170) yaitu pembelajaran yang efektif dan efisien terhadap belajar peserta didik, mengajarkan peserta didik untuk selalu bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, menciptakan suasana yang kondusif dan rekreatif serta membantu peserta didik untuk berpikir teoritis dan praktis. Model pembelajaran memiliki beragam model salah satunya adalah model Jygsaw.
5
sebagai suatu komunitas belajar yang saling menghargai terhadap kemampuan masing-masing siswa. Disamping itu pembelajaran cooperative jygsaw merupakan model yang cukup ampuh untuk meningkatkan hasil belajar akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan berkomunikasi, mengatur waktu, meningkatkan motivasi untuk berpikir dan bekerja sama. Hal ini berguna proses pendidikan jangka panjang.
Berdasarkan uraian di atas, pendekatan Jygsaw di MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 kiranya merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan siswa, sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan, penalaran dan keterampilanya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar atau kompetensi belajar merupakan hasil dari suatu usaha kegiatan dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan dan pengalaman yang dipelajari. Hasil belajar dalam proses belajar dan pembelajaran dapat dipandang sebagai barometer keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran tertentu maupun sebagai ukuran keberhasilan guru dalam melaksanakan proses belajar pembelajaran. Hasil belajar meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
6
hasil wawancara dengan wali kelas Ibu Nikmatul Fadhilah S.PdI dan daftar nilai semester 1 yang lalu. Berdasarkan wawancara dan observasi maka bisa dikatakan ketuntasan secara klasikal masih rendah yaitu mencapai 30% dari KKM yang ditentukan yaitu 60 untuk materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. Berdasarkan realita ini, peneliti menganggap masalah ini perlu di cari solusinya . Dengan harapan melalui Coooperative Learning Tipe Jygsaw, hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA di MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 dapat meningkat. Dalam hal ini peneliti merasa perlu untuk mengangkat kedalam sebuah penelitian tindak kelas yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE JYGSAW PADA SISWA KELAS III DI MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 KEC.
ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah diatas, maka dapat
diambil sebuah rumusan masalah “Apakah penerapan cooperative
learning tipe jygsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup siswa kelas III di MI AL- Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016 ?”
C. Tujuan Penelitian
7
materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup melalui cooperative learning tipe jygsaw pada siswa kelas III MI AL- Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis berasal dua kata hypo yang berati di bawah (lemah), tesis yang berati kebenaran. Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenaranya. Hipotesis tindakan dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan akan dilakukan (Basrowi, 2008: 90). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan Model cooperative learning tipe jygsaw materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III MI-AL Mahmud Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Penerapan pembelajaran cooperative learning tipe jygsaw ini dikatakan efektif apabila yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
a. Indikator pencapaian secara klasikal (kelas)
8
b. Secara individu penerapan cooperative learning tipe jygsaw ini dapat memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai KKM yang ditentukan dari MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 adalah 60.
E. Kegunaan Penelitian
Selanjutnya penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang bersifat teoritis maupun praktis, manfaat penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini berusaha memberikan kontribusi positif sebagai informasi dan menambah wawasan dalam khasanah keilmuan tentang penerapan model pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas yaitu pada mata pelajaran IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup melalui penerapan cooperative learning tipe jygsaw pada siswa kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga
b. Memberikan kontribusi perbaikan pembelajaran yang digunakan oleh guru agar sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga hasil belajar dapat tercapai.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa
9
dan kerjasama dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jygsaw.
b. Bagi Guru
Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan, kreatifitas, inovasi,dan profesional dibidangnya
c. Bagi Madrasah
Didapatkanya masukan bagi madrasah untuk perbaikan proses pembelajarn menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan mutu pendidikan madrsah.
d. Bagi FTIK
Bagi Fakultas Tarbiyah Ilmu dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga, dapat membantu dan referensi ilmu pengetahuan tambahan bagi mahasiswa lainya dan menambah wawasan sebagai calon guru yang profesional.
F. Definisi Operasional
Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah yang digunakan dalam penelitian ini dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca maka perlu adanya definisi operasional. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar
10
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebgai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Purwanto, 2001: 80-81)”
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman. Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah bekerja secara efektif (Sudjana, 1989: 22)
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual yaitu dengan penerapan cooperative learning tipe jygsaw.
Jadi yang dimaksud hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari perubahan perilaku atau apa yang dicapai siswa sebagai hasil interaksi edukatif yang mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
2. Cooperative learning tipe jygsaw
Menurut Hamid dalam bukunya Cooperative learning (1996) cooperative mengandung pengertian bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dalam kegiatan kooperative siswa secara individu mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggotanya kelompoknya( Etin Solekhatin, 2007:4).
Jadi belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang yang memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalakan belajar mereka dan belajar anggota lainya
11
Sedangkan learning menurut Merril (1971) secara umum artinya pembelajaran, yaitu pembelajaran suatu kegiatan dimana seseorang dengan sengaja diubah dan dikontrol dengan maksud agar dapat bertingkah laku atau bereaksi sesuai kondisi tertentu (Kastolani, 2014:182).
Dapat disimpulkan cooperative learning adalah suatu sikap atau perilaku bekerjasama dalam bekerja atau membantu sesama dalam struktur yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompoknya itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Salah satu cooperative learning adalah tipe jygsaw menurut Anieta Lie teknik jygsaw ini cocok untuk semua kelas atau tingkatan (Kastolani, 2014:182). Pembelajaran kooperative jygsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal, siswa mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pembelajaranya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Jygsaw Learning merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran
12
adalah alternatif menarik, ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat atau “dipotong” dan disaat tidak ada bagian yang harus
diajarkan sebelum yang lain-lain. Setiap kali peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasi dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik lain (Mel Silberman,2007:168)
Cooperative Tipe Jygsaw yang penulis maksud disini adalah model yang menerapkan metode diskusi dalam dua tahap, diskusi tahap pertama, siswa dibentuk kelompok sesuai dengan karakteristik materi. Kelompok ini disebut kelompok asal yang pada awalnya masing-masing anggota kelompoknya bekerja secara individual sesuai tugas yang diberikan. Diskusi kedua dibentuk kelompok ahli. Setiap siswa dari kelompok asal yang membahas materi yang sama berkumpul dalam satu kelompok untuk merumuskan materi yang ditugaskan. Kelompok ahli bertugas memberi penjelasan pada kelompok asal.
3. Pembelajaran IPA di MI
13
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari.
Di tingkat MI diharapkan ada penekanan pembelajaran (Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masayrakat) yang diarahkan pada pengalaman untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana (Kemenag RI, 2006: 108).
Pembelajaran IPA yang dijadikan fokus penelitian disini yakni materi Ciri-Ciri dan kebutuhan Makhluk Hidup pada siswa kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 untuk semester gasal. Adapun Kompetensi Dasar (KD)nya yaitu Mengidentifikasi Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
14
Gambar 1.1 siklus I-II (Arikunto, Suharsimi 2007: 74)
Menurut Arikunto, dkk., apabila hasil refleksi siklus II masih terdapat permasalahan baru atau permasalahan lama belum terpecahkan, maka siklus tersebut dapat dilanjutkan dengan menambah satu siklus dan seterusnya sampai permasalahan yang ingin dipecahkan dapat terpenuhi (Arikunto dkk, 2007: 74)
2. Subyek dan Obyek Penelitian a. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III MI-AL Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga dengan jumlah keseluruhan 27 siswa yaitu 12 perempuan dan 15 siswa laki-laki.
15 b. Obyek Penelitian
Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah:
1) Aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA pada materi Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup melalui penerapan Cooperative learning Tipe Jygsaw.
2) Aktivitas guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA materi Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup melalui penerapan Cooperative Learning Tipe Jygsaw.
3) Hasil belajar siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran IPA Materi Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup melalui Cooperative Learning Tipe Jygsaw.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian tidakan kelas yang direncanakan dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jygsaw yang dilaksanakan dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas atas 4 tahap yaitu: planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), reflection (refleksi).
Langkah-langkah yang dilakukan untuk tiap siklus pembelajaran dalam prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah :
a. Tahap Perencanaan
16
2) Observasi awal kelas yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat menemukan atau mengetahui permasalahan yang dihadapi guru di kelas, seperti hasil belajar siswa maupun motivasi belajar siswa. Setelah mengetahui permasalahan yang timbul, maka peneliti dapat merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian.’
3) Merencanakan Rencana Pembelajaran (RPP) dengan menerapakan Cooperative Learning Tipe Jygsaw
4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran.
5) Menyusun daftar pertanyaaan untuk tanya jawab
6) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa dalam proses pembelajaran.
7) Pembuatan kisi-kisi dan pembuatan instrumen tes tiap akhir siklus sebagai alat evaluasi pelaksanaan pembelajaran.
8) Pembuatan instrumen lembar aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran.
b. Tindakan
Tahap tindakan adalah diskripsi tindakan yang akan dilakukan, skenario kerja dan prosedur tindakan meliputi :
17
berdasarkan hasil analisis terhadap pengguanaan Cooperrative learning tipe jygsaw sebagai yang digunakan peneliti meliputi pendahuluan, inti ( Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi ) dan penutup.
2) Membentuk kelompok yang anggotanya 8-9 orang atau lebih (setiap kelompok diberi tugas materi yang akan diringkas) peneliti menugaskan siswa menerima topik ahli dan membaca materi yang diminta untuk menemukan informasi.
3) Setelah selesai, bentuk kelompok “Jygsaw Learning”. Setiap kelompok mempunyai seseorang wakil dari masing-masing kelompok dalam kelas.
4) Mengkoordinasi diskusi kelompok, guru mengarahkan 5) Mempresentasikan hasil diskusi.
6) Memberikan bimbingan.
7) Memberi kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan. 8) Memberikan penguatan dan kesimpulan.
9) Melakukan pengamatan. c. Pengamatan
18
yang terkumpul akan dianalisis berikut dengan menilai hasil observasi menggunakan format lembar observasi.
d. Refleksi
Data yang diperoleh dari tindakan dikumpulkan selanjutnya dianalisis dan kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang diperoleh sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar setelah diadakan tindakan. Dengan melakukan beberapa hal :
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan. 2) Melakukan pertemuan untuk membahas evaluasi tentang
skenario, LKS, diskusi dan lain-lain
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi yang dituangkan pada rencana tindakan pada siklus berikutnya. 4) Evaluasi tindakan, meliputi: interpretasi hasil analisis data,
pengambilan keputusan terhadap jawaban permasalahan dan lain-lain.
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Observasi
19
efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto,2007: 32). Pengamatan peneliti ini dengan cara mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan oleh siswa saat proses pembelajaran. b. Tes
Metode tes yaitu metode dan instrumen pengumpulan data dengan menggunakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,2006: 150).
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai benda-benda tertulis berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebgainya (Arikunto, 2006: 150)
d. Interview
20
adanya pertanyaan-pertanyaan baru dalam wawancara tersebut (Mulyana, 2002: 181). Wawancara bebas peneliti gunakan setelah wawancara terpimpin selesai, dengan cara ngobrol santai untuk menanyakan ucapan informasi yang kurang jelas maksudnya dalam wawancara terpimpin.
5. Instrumen Penelitian a. Observasi
Dalam kegiatan yang diobservasi secara langsung meliputi observasi aktivitas kegiatan peserta didik, observasi kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, dan bagaimana proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya dari guru IPA dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran yakni hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jygsaw untuk membuat kesimpulan pelaksanaan pembelajaran siklus tersebut yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya.
21 b. Tes
Dalam pengumpulan data melalui tes, kami membuat dan menggunakan lembar tertulis dan tanya jawab guna mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah disampaikan pada tiap akhir siklus. Teknik tes dalam penelitian ini dilakukan setelah peserta didik melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan penerapan coopertive learning tipe jygsaw dengan tujuan untuk mendapatkan data akhir apakah ada perbedaan antar siklus pertama dengan siklus kedua. Bentuk tes yang diberikan berupa tes obyektif pilihan ganda dengan option (a,b,c,dan,d) dan tes isian (completion test) serta tes essay.
c. Dokumentasi
Dalam penelitian ini pengambilan data dengan mengambil gambar kegiatan siswa dan guru selama proses pembelajaran sebagai tanda bukti bahwa penelitian telah melakukan penelitian. Yang berisi tentang profil, data sekolah, foto keadaan sekolah. d. Wawancara
22
Teknik wawancara dalam penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh informasi mengenai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Materi Ciri-Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup melalui Cooperative Learning Tipe Jygsaw pada siswa kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan data dalam penelitian ini.
6. Metode Analisis Data
Analisis data adalah cara yang digunakan untuk mengelolah data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui hasil akhir (Arikunto, 2008: 39). Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang diperoleh darihasil observasi dan catatan lapangan serta tes kompetensi mengerjakan soal yang di deskripsikan berupa lembar soal. Data kuantitaif adalah hasil jawaban mengerjakan soal sesudah menggunakan model cooperative tipe jygsaw
Analisis data dapat diolah dengan penjumlahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus yang ada sesuai dengan pendekatan atau desain yang diambil (Djamarah, 2000: 226).
x 100%
Keterangan : P = Persentase
23 N = Jumlah semua siswa H. Sitematika penulisan
Laporan hasil penelitian sebagaimana halnya penelitian dibuat dan disusun secara logis dan sistematis. Dalam bab ini isi penulis menyusun
Pendahuluan menggambarkan latar belakang masalah, rumusan,tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Isi bab ini dibuat setelah penelitian selesai dilaksanakan, sehingga permasalahan dan latar belakangnya mengungkapkan dan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
Kajian pustaka berkenaan dengan masalah yang diteliti yaitu Cooperative learning tipe jygsaw, belajar, hasil belajar dan pembelajaran IPA.
Pelaksanaan tindakan yang disusun dari subjek peneliti, diskripsi pelaksanaan siklus I dan II.
Hasil-hasil penelitian berupa uraian mengenai makna informasi yang diperoleh yaitu mencakup deskripsi tiap siklus.
24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Cooperative Learning Tipe Jygsaw
1. Pengertian Cooperative Learning Tipe Jygsaw
Cooperative mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama menurut Hamid Hasan (1996) dalam bukunya Etin Sholikatin (2007: 4). Dalam kegiatan Cooperative siswa secara individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Sedangkan Learning menurut Merril (1971) secara umum artinya pembelajaran, yaitu pembelajaran suatu kegiatan dimana seseorang dengan sengaja dirubah dan dikontrol dengan maksud agar dapat bertingkah laku atau bereaksi sesuai kondisi tetentu (Kastolani, 2014: 182). Sehubungan dengan pengertian tersebut, Slavin (1984) mengatakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 9 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen.
25
Pembelajaran Cooperative Tipe Jygsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperative yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal, siswamempunyai rasa tanggung jawab terhadap pembelajaranya sendiri dan juga pembelajaran orang lain
Salah satu cooperative learning adalah tipe jygsaw menurut anieta lie teknik jygsaw ini cocok untuk semua kelas atau tingkatan (Kastolani, 2014 : 182). Jygsaw dalam bahasa ingggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jygsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (zigzug), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama ( Rusman, 2014: 217).
Model pembelajaran kooperatif model jygsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti yang diungkapkan oleh Lie (1993: 73), bahwa “pembelajaran kooperatif model jygsaw ini merupakan
model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri” (Trianto, 2014: 218).
26
kelompok” (group-to-groupexchange) dengan suatu perbedaan penting: setiap peserta didik mengajarkan sesuatu (Mil Silbermin, 2007:168).
Sedangkan menurut Mulyasa (2006) model pembelajaran kooperative tipe jygsaw merupakan model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dalam kelompok secara heterogen, dan bekerjasama saling ketergantungan positif dalam bertangggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari, serta menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Peserta didik tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain (Suyadi 2013: 74).
27
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jygsaw.
Tekhnik pembelajaran Kooperatif Tipe Jygsaw I menurut Agus (2009: 89-90) sebagai berikut:
a. Pembelajaran dengan metode jygsaw di awali dengan pengenalan topik yang akan di bahas oleh guru. Guru menuliskan topik yang akan di pelajari pada papan tulis, White board, dan menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan ini di maksudkan untuk mengaktifkan skemata atau struktur kognitif peserta didik agarblebih siap menghadapi kegiatan pelajaran yang baru.
b. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil. Jumlah kelompok bergantung pada topik yang dipelajari. Misal, topik yang disajikan IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup yaitu ciri-ciri kebutuhan hewan, manusia, tumbuhan maka kelompok dibagi menjadi 3. Jika dalam satu kelas ada 30 orang, maka setiap kelompok beranggotakan 10 orang . ketiga kelompok tersebut adalah kelompok tumbuhan, hewan, manusia. Kelompok-kelompok ini disebut home teams (kelompok asal).
28
orang dalam kelompok bertanggung jawab atas materi yang diberikan untuk dipelajari secara mendalam.
d. Berikutnya membentuk expert teams (kelompok ahli ). Jumlah kelompok ahli tetap 3. Setiap kelompok ahli mempunyai 10 anggota yang berasal dari masing-masing kelompok asal. Karena jumlah anggota setiap kelompok asal adalah 10 orang, maka aturlah sedemikian rupa terpenting adalah disetiap kelompok ahli ada anggota dari kelompok asal yang berbeda tersebut. Dalam satu kelompok ahli ada hewan, tumbuhan, manusia.
e. Setelah terbentuk kelompok ahli, berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi dikelompok ahli diharapkan mereka memahami topik yang diberikan guru..
f. Setelah diskusi kelompok selesai, selanjutnya mereka kembali kekelompok asal. Artinya, anggota dari kelompok hewan berkumpul kembali kekelompoknya yaitu kelompok hewan, dan seterusnya. Setelah mereka kembali kekelompok asal berikan kesempatan kepada mereka berdiskusi. Kegiatan ini merupakan refleksi terhadap pengetahuan yang telah mereka dapatkan dari hasil berdiskusi dikelompok ahli.
29
3. Kelebihan dan kekurangan penerapan Cooperative Learning Tipe Jygsaw
a. Kelebihan Cooperative Learning Tipe Jygsaw.
1) Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menentukan informasi dari berbagai sumber, belajar dari siswa lain.
2) Pembelajaran kooperatif mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide-ide atau gagasan dengan kata –kata secara verbal dan membandingkan dengan ide yang lain.
3) Pembelanjaran kooperative membantu anak respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasanya serta menerima segala perbedaan.
4) Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
b. Kekurangan Cooperative Learning Tipe Jygsaw.
1) Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran Cooperative Learning.
30
3) Kurangnya sosialisasi dari pihak terkaittentang teknik pembelajaran Cooperative Learning.
4) Kurangya buku sumber sebagai media pembelajaran.
5) Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran dan proses pembelajaran membutuhkan waktu lama (Kastolani, 2014: 191-192 ).
B. Hasil belajar
1. Pengertian belajar dan hasil belajar
Rasulullah SAW bersabda “Mencari ilmu (belajar) wajib
hukumnya bagi setiap orang islam ( Yazid bin Abdul qodr, 2010: 3). Hadits tentang belajar dan yang terkait dengan pencarian ilmu banyak disebut dalam al-hadits, demikian juga dalam AL-Qur’an al-karim. Hal ini merupakan indikasi, bahwa belajar dan mencari ilmu itu sangat penting artinya bagi umat manusia. Dengan belajar manusia pula mampu menciptakan kreasi unik dan spektakuler yang berupa teknologi.
31
Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu. Sebagaimana firman-Nya:
رْ يِبَخ َنْوُلَمْعَ ت اِبِ ُهُللَو ٍتَجَرَد َمْلِعلْا أوُتوُأ َنْيِذلاَو ْمُكْنِم أوُنَماَء َنيِذّلا ُللها ِعَفْرَ ي
“Niscaya allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat.dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Kemenag Direktorat Jendral Bimas Islam, 2011: 793)
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkunganya (Hamalik, 2010: 36) Adapun pengertian belajar menurut W.S Winkle (2002) adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.
32
yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan suatu proses ditandai adanya perubahan tingkah kemampuan pada diri individu yang belajar. Perubahan-perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar berlangsung relatif lama dan mempunyai tujuan yang terarah teratur dan berlangsung terus-menerus bertambah.
Hasil belajar menurut Nawawi dalam K.Brahim (2007: 39) menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang di peroleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilkau yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atas tujuan instruksional.
33
berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada soal yang disusun dengan sasaran belajar.
Suratinah Tirtonegoro (2011: 43) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun, kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah oleh setiap siswa dalam periode tertentu. sedangSyaiful (1996: 23) mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu hasil akhir dari proses belajar yang telah dilakukan untuk mencapai kompetensi tertentu yang telah ditentukan. Hasil belajardapat berupa nilai, angka, huruf. Semakin tinggi nilai atau angka atau huruf maka semakin tinggi juga hasil dari belajar peserta didik.
2. Macam-macam Hasil Belajar
Macam–macam hasil belajar menurut Susanto (2013: 6) sebagai berikut:
a. Pemahaman Konsep
34
memahami pelajaran yangdiberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atauyang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan
b. Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. keterampilan berati kemampuan yang menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu hasul tertentu,termasuk kretivitasnya. Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, sepertikreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidangstudi yang bersangkutan.
c. Sikap
35
individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilku, atau tindakan seseorang.
3. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Masing– masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor- faktor yang terdapat di luar diri individu atau faktor yang berada diluar siswa. faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
1) Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor- faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
36
dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor- faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologi dan faktor psikologi.
1) Faktor fisiologi
Faktor fisiologi adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologi terdiri dari :
a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya
Keadaan tonus jasmani secaraumum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila kesehatan dan kebugaran tidak mendukung ini akan menghambat hasil belajar.
b) Keadaan fungsi- fungsi jasmani tertentu
Keadaan fungsi- fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan panca indra yang ada dalam diri individu. Panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalamdiri individu. c) Faktor psikologi
37
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya (Lilik,dkk. 2009: 23-25)
Selain faktor- faktor diatas, ada banyak yang mempengaruhi dalam hasil belajar, hal ini sesuai yang di kemukakan oleh Slameto (2004: 54), bahwa faktor yang mempengaruhi belajar, dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
a) Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam individu yang sedang belajar, meliputi jasmaniah (faktor kesehatan, dan cacat tubuh), psikologi (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kesiapan, kematangan), dan kelelahan.
b) Faktor eksternal, yaitu faktor dari luar individu yang meliputi faktor keluarga (cara orang tua mendidik, ekonomi keluarga, latar belakang keluarga, suasana rumah), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, realisasi guru dan murid, disiplin sekolah,waktu sekolah, tugas rumah), faktor masyarakat (media, teman bergaul,bentuk kehidupan masyarakat).
C. Ilmu Pengetahuan Alam 1. Pengertian IPA
38
atau bersangkut paut dengan alam, dan ilmu yang mempelajari tentang peristiwa- peristiwa alam.
Ilmu Pengetahuan Alam menurut Lord bullock yang dikutip dalam Kemenag RI (2002: 9) merupakan suatu proses terbuka sehingga imaginasi, hipotesis, kritik, dan kontraversi berperan penting di dalamnya. IPA sebagai suatu studi yang banyak berkaitan dengan manusia dan masyarakat, suatu studi yang memerlukan imaginasi, perasaan, pengamatan, dan juga analisis.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan,gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan- gagasan (Kemenag RI, 2002: 253).
Menurut H.W. Fowler et-al (1951) Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gelaja- gejala kebendaan dan di dasarkan atas pengamatan dan induksi. Sedangkan Nokes didalamnya “Science in Education” menyatakan
39
untuk memperoleh ilmu dengan cara metode ilmiah untuk membuktikan kebenaranya dalam memecahkan suatu masalah
Jadi Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil kegiatan manusia melalui serangkaian proses secara ilmiah untuk membuktikan suatu ide,gagasan suatu masalah pengetahuan secara benar.
2. Tujuan Pembelajaran IPA di Madrasah
Tujuan pembelajaran IPA di Madrasah menurut Kemenag RI (2002: 254) agar siswa mempunyai kemampuan sebagai berikut: a. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari
b. Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar
c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda- benda serta kejadian lingkungan sekitar
d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerjasama dan mandiri
e. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala- gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari- hari
40
g. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa
Adapun tujuan pembelajaranIPA di Madrasah Menurut Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 2006) sebagai berikut: a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaa-Nya.
b. Mengembangakn pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep IPAyang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupansehari- hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tah, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antar IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan prosesuntuk menyelidiki alam sekitar, memecahakan masalah, dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
41
3. Ruang Lingkup mata pelajaran IPA
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek berikut :
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : cair, padat dan gas.
b. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
c. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
d. Kesehatan, makanan, penyakit, dam pencegahanya.
e. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan, dan pelestarian (Kemenag RI, 2002: 254).
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA
Standar kompetensi mata pelajaran ilmu pengetahuan alam adalah: a. Mampu bersikap ilmiah dengan pelaksanaan pada sikap ingin tahu, bertanya, bekerja sama, dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan.
42
c. Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana dalam lingkungan pengalaman.
D. Materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup a. Ciri-ciri Makhluk hidup
1. Makhluk Hidup Tumbuh
Pernahkah kamu memperhatikan tubuh seorang bayi? Jika dirumah atau tetanggamu ada bayi, coba kamu perhatikan tubuhnya. Bagaimanakah keadaanya? Tubuh seorang bayi kecil dan lemah. Kemudian, seorang bayi dapat tumbuh menjadi anak-anak, remaja, dewasa, dan tua.
Gambar 2.1 Bayi Dapat Tumbuh Menjadi Dewasa
(Sri Harmi, 2015: 4)
Perubahan itu menunjukkan bahwa kita mengalami pertumbuhan. 2. Makhluk Hidup Bergerak
43
bergerak, tetapitidak berpindah tempat contoh tumbuhan bergerak tapi tidak berpindah
Gambar 2.2 Gerak Tumbuhan Pada Putri Malu
(Sri Harmi,2015: 6)
terjadinya gerak tumbuhan ditunjukkan oleh hal-hal berikut. Akar tumbuhan bergerak mendekati air. Tunas daun dan batang bergerak kearah cahaya matahari . pada malam hari, daun-daun tumbuhan bergerak menutup. Gerak tumbuhan yang paling jelas dapat diamati pada tanaman putri malu.
3. Makhluk Hidup Bernapas
44
Gambar 2.3 Manuasia Bernapas Menggunakan Paru-Paru
(Sri Harmi, 2015: 7)
Gambar 2.4 Ikan Bernapas Dengan Insang
(Sri Harmi, 2015: 7)
Cara bernapas makhluk hidup bermacam-macam. Misalnya manusia dengan paru-paru, ikan bernapas dengan insang. Insang terletak dikepala. Karena banyak mengandung saluran darah, insang selalu berwarna merah. Insang hanyamampu mengambil oksigen yang larut dalam air. Oleh karena itu, ikan hanya hidup di air. Jika keluar dari air, ikan akan mati karena tidak dapat bernapas.
45
akar. Mulut daun disebut stomata, sedangkan pori-pori kulit batang litensel
4. Makhluk Hidup Memerlukan Makanan
Makanan diperlukan untuk memperoleh energi. Dengan energi, makhluk hidup mampu melakukan aktivitas. Aktivitas itu misalnya mencerna makanan, berjalan dan berlari. Keperluan makanan dapat kita rasakan saat kita lapar. Pada saat kita lapar. Pada saat itu, badan terasa lemas dan tidak bertenaga. Jika dibiarkan akan sakit
Manusia dapat meninggalduniajika tidak makan selama beberapa hari. Jadi manusia memerlukan makanan agar tetap hidup.
Begitu juga dengan hewan memerlukan makanan. Ada hewan yang makananya berasal dari tumbuhan, contohnya kambing, sapi, dan kuda. Ada hewan yang makananya bersal dari hewan lainya, contohnya harimau, singa, dan buaya.
Cara mendapatkan makanan tumbuhan tidak sama dengan manusia dan hewan. Tumbuhan berhijau daun dapat membuat makanannya sendiri.
5. Makhluk hidup menanggapi rangsangan
46
menyedihkan. Hal-hal tersebut merupakan bukti bahwa manusi menanggapi rangsanagan seperti manusia.
6. Makhluk Hidup Berkembangbiak
Semua makhlukhidup berkembang biak artinya hidup menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya. Perkembangbiakan makhluk hidup dilakukan dalam rangka mempertahankan jenisnya agar tidak punah.
Cara berkembang biak hewan bermacam-macam. Ada hewan yang berkembang biak dengan bertelur, seperti ayam, itik, dan ikan. Ada juga hewan yang berkembang biak dengan melahirkan, seperti kambing, kuda, kelinci dan sapi.
b. Kebutuhan Makhluk Hidup 1. Kebutuhan Manusia dan Hewan
a) Makanan dan Air
Makanan sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup. Makanan merupakan sumber energi/tenaga yang diperlukan untuk melakukan kegiatan, pertumbuhan, serta untuk mengatur proses dalam tubuh
Gambar 2.5 Hewan Membutuhkan Makanan
47
Selain makanan, kebutuhan makhluk hidup yang lain adalah air. Air didalam tubuh berguna untuk melarutkan zat makanan agar mudah diserap oleh tubuh. Air juga berguna untuk mengangkut sari-sari makanan, oksigen, dan karbondioksida di dalam tubuh. Selain itu, air juga digunakan manusia untuk mandi, minum, mencuci piring, mengepel lantai, dan menyiram bunga.
b) Udara
Udara merupakan unsur yang sangat penting bagi makhluk hidup karena digunakan untuk bernafas. Dalam udara terkandung berbagai macam gas, antara lain oksigen, karbon dioksida, dan hydrogen
c) Tempat hidup
Setiap orang memerlukan tempat tinggal disuatu tempat. Demikian juga dengan hewan. Misalnya, ikan hidup di air dan cacing hidup dilumpur. Tempat hidup hewan biasa disebut habitat 2. Kebutuhan tumbuhan
Kebutuhan tumbuhan terdiri atas udara,air, cahaya, matahari, zat hara (pupuk) dan tempat hidup.
a) Udara
48 b) Air
Bagi tumbuhan, air berguna untuk membuat makanan, mengedarkan sari-sari makanan keseluruh tubuh, dan menjaga suhu tubuh. Air, udara, dan cahaya oleh tumbuhan diolah menjadi zat makanan melalui prose fotosintesis. Pengolahan itu terjadi pada siang hari, yaitu pada saat matahari bercahaya. Fotosintesis diangkat keseluruh tubuh oleh air. Untuk menjaga suhu tubuh, tumbuhan selalu menyerapair. Jika kekurangan air maka tanaman layu.
c) Cahya Matahari
Cahaya matahari diperlukan untuk fotosintesis tumbuhan, jika cukup mendapat cahaya matahari, daun tumbuhan tampak hijau daun yang diperlukan padasaatfotosintesis. Sebaiknya, jika kurang mendapat cahaya matahari, daun tampak pcat karena kurang mengandung klorofil. Selain itu, tumbuhan yang kurang mendapat cahaya matahari akan tumbuh tidak normal yaitu daun kecil dan pucat serta memiliki batang yang tinggi. d) Zat Hara
49 e) Tempat hidup
Tempat hidup tumbuhan bermacam-macam. Ada tumbuhan yang hidup di air, di darat, dan menempel pada tumbuhan lain. c. Memperkirakan apa yang akan terjadi bila salah satu kebutuhan
makhluk hidup tidak terpenuhi.
Gambar 2.6 Tanaman Layu
(Jaka Wismono, 2004: 19)
1. Tanaman menjadi layu karena tidak terkena sinar matahari 2. Manusia dan hewan menjadi sakit apabila tidak makan,
50
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 1. Lokasi Penelitian
Tempat Penelitian : MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Alamat : Promosan Rt. 04/II Desa Kumpulrejo,
Kecamata Argomulyo, Kota Salatiga Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Ciri- Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup Kelas/ Semester : III/I
2. Visi dan Misi MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 a. Visi
“Teguh Iman dan Unggul dalam Mutu”
b. Misi
1) Peningkatan Kualitas Pendidikan
2) Pembinaan Keagamaan dan Ekstra Kurikuler secara Intensif 3) Transparan Manajemen Madrasah
4) Peningkatan Kompetensi pembelajaran
3. Keadaan Guru dan Siswa MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 a. Keadaan guru di MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01
51
Kumpulrejo 01 ada 15 guru. Untuk lebih jelasnya mengenai data guru MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Keadaan Kepala Sekolah dan Guru MI AL-Mahmud Kumpulrejo
01 Tahun Pelajaran 2015/2016
No Nama NIP Jabatan
1. Drs.H. Masyhudi, M.Pd.I
196311242000121001 Kepala Madrasah 2. Nur Asiyah, S.Ag 197504052007012025 Wali kelas 1IA 3. Zahra Abida, S.Ag 19750522007102004 Wali kelas I B
4. Anis Novia W, S.Pd.I - Wali kelas I C
5. Siti Zulaekah, S.Pd.I 197408042007012022 Wali kelas II 6. Nikmatul Fadillah,
S.Pd.I
197910252005012002 Wali kelas III
7. Muhamad Ilham,
b. Keadaan siswa MI AL- Mahmud kumpulrejo 01
Jumlah siswa MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 dari kelas 1 sampai kelas 6 tahun ajaran 2015/2016 selurunya berjumlah 180 siswa untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Data Keseluruhan Siswa MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Tahun
52
5. V 9 11 20
6. VI 18 5 23
Jumlah 105 75 180
4. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 dengan jumlah seluruhnya 27 siswa yang terdiri dari 15 laki- laki dan 12 perempuan. Adapun daftar nama- nama kelas III sebagai berikut:
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas III MI AL-Mahmud Kumpulrejo 01 Tahun Ajaran
2015/2016
No Nama Jenis kelamin
Laki- laki Perempuan
1. Ajmalia putri kinasih
9. Fauziatul Maslikhah
10. Ifani Miftah Maulana
18. Maslikatul Fitriyana
19. Muhammad Abdul M
20. Muhammad Khoirul A
21. Muhammad Baidhowi
53 B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
1. Siklus 1
Menyiapkan RPP ( Rencana pelaksanaan Pembelajaran) Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : III/I A. Standar Kompetensi
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
memengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup misalnya hewan, tumbuhan,
dan manusia.
2. Menyebutkan perbedaan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup hewan, tumbuhan, manusia
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan, informasi, pemberian tugas, dan diskusi:
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup dengan benar
2. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup,
hewan, tumbuhan dan manusia
E. Karakter yang diharapkan. 1. Disiplin
54 3. Percaya diri
4. Bertanggung jawab 5. Rasa ingin tahu F. Materi pembelajaran
Ciri- ciri makhluk hidup 1. Makhluk hidup tumbuh
2. Makhluk hidup bergerak
55
4. Makhluk hidup memerlukan makan
5. Makhluk hidup menanggapi rangsangan
6. Makhluk hidup berkembang biak
G. Metode pembelajaran 1. Teknik jygsaw 2. Diskusi 3. Penugasan
56
observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Empat tahapan tersebut dapat didiskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari:
a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu ciri-ciri makhluk hidup.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai panutan dalam proses belajar mengajar.
c. Membuat lembar kerja kelompok (LKK) yang akan digunakan siswa dalam berdiskusi
d. Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA.
e. Membuat alat evaluasi.
f. Membuat lembar observasi terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan pembelajaran.
g. Melakukan dokumentasi 2. Pelaksanaan (Acting)
57
Pada tahap ini guru selaku dengan dibantu guru kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran dikelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, sebagai berikut:
a. Kegiatan awal (10 menit), antara lain; 1) Melakukan do’a bersama
2) Guru membuka pelajaran dengan bacaan basmallah 3) Guru memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi
tempat duduk siswa
4) Guru memeriksa alat tulis siswa 5) Apersepsi
Menanyakan hal-hal yang terkait dengan ciri- ciri makhluk hidup ?
6) Guru menjelaskan maksud dantujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (45 menit), antara lain:
Eksplorasi
1) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pembejalaran dengan menggunakan tipe jygsaw
2) Guru menuliskan topik yang akan dipelajari hari ini dipapan tulis
58 Elaborasi
1) Setelah selesai tanya jawab guru memberikan tugas secara kelompok untuk mendiskusikan dengan temanya terkait dengan materi Ciri- ciri Makhluk Hidup
2) Membagi siswa dalam kelompok kecil (9 orang) dinamakan kelompok asal (3)
3) Guru menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan masing-masing anggota kelompok asal yang terdiri atas
(a) Mengidentifikasi dan menyebutkan ciri– cirimakhluk hidup pada manusia
(b) Mengidentifikasi dan menyebutkan ciri–ciri makhluk hidup pada tumbuhan
c)Mengidentifikasi dan menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup pada hewan
4) Karena jumlahnya siswa 27 orang berarti terdapat 3 kelompok asal dan 9 orang anggota yang membahas 3 materi yang sama.
5) setelah selesai melakukan diskusi dalam kelompok asal maka setiap anggota kelompok mengambil undian tugas secara individual yang telah disediakan guru. Undian berisi materi- materi yang telah di diskusikan.