• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkup Industri Teknologi Informasi indonesia

1. Creative Chain;

2. Nurturance Environment;

3. Market dan,

4. Archiving.

Keempat komponen ini saling berinteraksi membentuk sebuah ekosistem yang dapat menggambarkan proses yang terjadi dalam setiap subsektor industri kreatif. Gambar 2-1 menggambarkan peta ekosistem secara umum.

27

BAB 2: Ekosistem dan Ruang Lingkup Industri Teknologi Informasi indonesia

Setiap komponen dalam ekosistem mempunyai peranan yang berbeda dan saling berinteraksi sehingga membentuk sebuah siklus. Melalui ekosistem ini, diharapkan bentuk industri, aktivitas yang terjadi dan para pelaku yang terlibat di dalamnya dapat terpetakan dengan baik sehingga rencana pengembangan dapat dibuat lebih sistematis dan tepat sasaran.

RantaI nIlaI KREatIf

Komponen rantai kreatif (creative chain) ini merupakan proses utama yang terjadi pada setiap subsektor industri kreatif. Pada bagian ini terjadi proses kreasi yang merupakan awal dari terciptanya output dalam industri kreatif sampai output tersebut ditampilkan atau diserap oleh pasar. Pada umumnya, rantai proses yang terjadi adalah kreasi–produksi–distribusi, namun rantai proses ini perlu disesuaikan dengan kondisi di setiap subsektornya. Pada rantai proses ini, orang kreatif di setiap subsektor memegang peranan penting agar seluruh rantai proses berjalan dengan baik.

PasaR, audIEncE, dan KonsumEn

Komponen pasar (market) ini menggambarkan karakter dari pasar, audience, dan konsumen di setiap subsektor industri kreatif. Pada beberapa subsektor, akan ditemukan tipe dari komponen pasar ini. Sebagai contoh, konsumen dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu konsumen umum dan konsumen ahli, yang keduanya memiliki perbedaan dalam menyerap karya kreatif yang dihasilkan.

nuRtuRancE EnvIRonmEnt

Komponen Nurturance Environment terdiri atas dua aktivitas utama, yaitu apresiasi dan pendidikan. Komponen ini memiliki peranan penting dalam mendukung proses rantai kreatif agar dapat berjalan dengan baik.

Kegiatan apresiasi bertujuan untuk memberikan pengakuan terhadap pelaku industri kreatif dan juga memberikan pemahaman mengenai subsektor industrinya. Kegiatan apresiasi dapat dimulai melalui proses literasi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat terhadap industri kreatif. Diharapkan setelah mendapatkan pemahaman yang baik, proses apresiasi akan lebih mudah untuk dilakukan. Kegiatan apresiasi yang dilakukan dapat berupa pemberian penghargaan, pemberian insentif, serta apresiasi masyarakat terhadap HKI (Hak Kekayaan Intelektual) orang kreatif. Dengan adanya kegiatan apresiasi yang baik maka orang-orang kreatif akan terdorong untuk terus berkreasi.

Komponen berikutnya adalah pendidikan yang merupakan salah satu alat utama dalam menciptakan orang kreatif. Pendidikan dinilai sangat penting sebagai wadah untuk mengasah kemampuan orang agar mampu menjadi orang kreatif yang berkualitas dan mampu menjalankan rantai proses kreasi dengan baik. Kegiatan pendidikan ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal, nonformal, dan juga informal.

PEngaRsIPan

Komponen yang terakhir adalah pengarsipan (archiving). Tujuan dari proses pengarsipan ini adalah mendapatkan informasi dan data terkait subsektor industri kreatif untuk diakses oleh publik. Akses ini dapat digunakan oleh orang kreatif sebagai sumber inspirasi maupun oleh masyarakat sebagai media literasi. Arsip juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran di lembaga pendidikan.

28 Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019 Proses pengarsipan pada umumnya dilakukan melalui tahapan pengumpulan–restorasi–

penyimpanan–preservasi. Proses restorasi hanya dilakukan apabila dokumen atau hal yang perlu

diarsipkan tersebut sudah mengalami kerusakan atau ketidaksesuaian sehingga perlu dilakukan proses perbaikan tanpa mengubah nilai atau makna aslinya sebelum proses penyimpanan dan preservasi dilakukan.

2.1.3 Peta Ekosistem Subsektor Teknologi Informasi

A. Rantai Nilai Kreatif

Saat ini, pasar perangkat lunak di Indonesia berkembang sangat pesat. Industri perangkat lunak merupakan industri kreatif dari subsektor teknologi informasi yang memiliki peluang besar untuk terus tumbuh. Kemampuan sumber daya manusia dalam menciptakan inovasi di pasar perangkat lunak mendukung perkembangannya. Industri perangkat lunak tumbuh menjadi industri yang menggairahkan dan sarat akan kreativitas karena muncul berbagai aplikasi perangkat lunak yang mendukung pertumbuhan di segala sektor baik sektor pendidikan, pemerintah, kesehatan, maupun bisnis (sektor usaha kecil maupun besar).

Berikut ini merupakan penjelasan tiap tahapan rantai nilai kreatif untuk subsektor teknologi informasi yang berfokus pada industri perangkat lunak:

a.1. KREasI

Menurut Webster Dictionary, secara etimologis, kreasi adalah “The act of making or producing something that did not exist before; the act of creating something”. Berdasarkan buku Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia tahun 2009–2015, kreasi adalah penciptaan yang menggunakan daya kreasi sebagai faktor supply/input dalam industri kreatif dengan melibatkan segala hal yang berhubungan dengan cara-cara mendapatkan input, menyimpannya, dan mengolahnya.

29

BAB 2: Ekosistem dan Ruang Lingkup Industri Teknologi Informasi indonesia

Industri Media Pendidikan Teknologi Informasi Pendidikan Teknologi Informasi

Formal : Non-Formal :

Kajian Teknologi Informasi : Informal : Sertifikasi Kursus Penelitian Inkubator Teknologi Workshop Internship Tutorial Mandiri Media Pendidikan Tinggi Sekolah Kejuruan Sekolah Menengah Sekolah Dasar Pengembangan

IPTEK Estetika Manajemen

Forum / Komunitas teknologi informasi Ulasan dan review teknologi informasi

Kritik teknologi informasi Penelitian Pengembangan Perancangan Implementasi Inkubator teknologi Literasi Umum Penghargaan dan Insentif HAKI Teknologi Informasi Individu Pemerintah Perusahaan Media Lembaga Pendidikan

Pelaku teknologi informasi Karya inovasi teknologi informasi

Tingkat lanjut Tercermin dalam Kurikulum pembangunan nasional Tingkat tinggi KONSUMEN MARKET Tingkat menengah Tingkat dasar Usia dini Produk Jasa Mobile Application Software pubisher Platform provider

Industri digital Komputer Televisi digital Kamera digital Alat kesehatan, dll Industri permainan

Situs Web Penjualan langsung (Direct selling)

Software Shop Retail

Industri Media (Cetak dan Elektronik)

Manajemen Distribusi

Produk dan jasa perangkat lunak Proses perawatan (maintenence)

& Upgrade

Mempersiapkan desain visual & konten Kerjasama dengan pihak ketiga

Implementasi Pengawasan produksi oleh pihak ketiga

Proses pengujian (testing) Proses persiapan komersialisasi

Pra Produksi

Produksi

Pasca Produksi

Konsultan PengembangPiranti Lunak

Riset dan pengembangan teknologi informasi

Konsultan PengembangPiranti Lunak

Konsep / ide dan gagasan / prototype Eksplorasi

Ide Analisis

Interprestasi

Finalsasi konsep / ide dan gagasan / prototype

- Sistem operasi - Bahasa pemrograman - Program utilitas Perangkat lunak aplikasi

Perangkat lunak entertaiment - General purpose appliacation - Special purpose application

- Konsultasi - Implementasi - Pengelolaan data - Perawatan produk - Layanan internet

Media Teknologi Informasi Institusi Teknologi Informasi, Komunitas /

Asosiasi, Perusahaan Teknologi Informasi, Inkubator Teknologi Lembaga Pemerintah, Lembaga Pendidikan, Perusahaan (BUMN & Swasta)Asosiasi / Komunitas Media Preservasi

Penyimpanan Restorasi Pengumpulan

Perusahaan piranti lunak, Lembaga pemerintah dan swasta, Asosiasi/Komunitas ARCHIVING NURTURANCE PRODUKSI DISTRIBUSI KONSUMSI APRESIASI KREASI PENDIDIKAN APRESIASI Akses Publik Akses Publik Akses Publik

Kebijakan insentif keringanan pajak untuk pelaku Teknologi Informasi lokal

Kebijakan iklim bisnis Kebijakan HKI

Kebijakan pembiayaan bagi industri kreatif Kebijakan subsidi lisensi produk Teknologi Informasi

Kebijakan standar minimal bayaran tenaga kerja Teknologi Informasi Kebijakan pemerintah untuk berperan serta dalam memasarkan produk lokal Teknologi Informasi Indonesia

Kebijakan perpajakan produk Kebijakan distribusi produk Kebijakan no free pitching

Kebijakan bantuan akreditasi internasional untuk institusi Teknologi Informasi

Kebijakan kurikulum pendidikan formal Teknologi Informasi yang komprehensif

Kebijakan integrasi kurikulum dengan materi kewirausahaan Kebijakan pengadaan fasilitas bagi institusi Teknologi Informasi Kebijakan badan hukum untuk wirausaha Teknologi Informasi Kebijakan perpajakan untuk wirausaha kecil (UMKM) Pengakuan keprofesian pelaku Teknologi Informasi

Kebijakan standardisasi nasional untuk sertifikat keahlian di bidang Teknologi Informasi

Kebijakan standardisasi pengarsipan nasional produk Teknologi Informasi lokal

Kebijakan perlindungan produk teknologi informasi

lokal dari pembajakan Kebijakan perlindungan konsumen

Rantai Nilai Kreatif Aktivitas/Informasi Utama Aktivitas Pendukung Pelaku Utama Output Keterangan: Nurturance Environment Kebijakan NURTURANCE ENVIRONMENT

Perangkat lunak sistem Promosi dan Pemasaran Manajemen proyek teknologi informasi

Konsumen Umum (B2B dan B2C) Konsumen Ahli (Pengamat &

Peneliti) Gambar 2 - 3 Peta Ekosistem teknologi Informasi

30 Ekonomi Kreatif: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi Nasional 2015-2019

aKtIvItas utama dalam PRosEs KREasI

Proses kreasi terdiri atas:

1. Eksplorasi Ide: Ide merupakan tahap awal dalam menghasilkan konsep atau gagasan untuk

membuat suatu produk atau jasa. Ide merupakan tahap terpenting karena dapat secara langsung dikomersialisasikan. Pada industri perangkat lunak, tahap kreasi sebuah produk terdiri atas customized (sesuai permintaan dan kebutuhan konsumen), semi-customized (template produk sudah tersedia dan menyesuaikan kebutuhan konsumen) dan mass-product (sesuai dengan hasil penelitian terkait pengembangan produk dan penelitian pasar).

2. Analisis: Proses analisis lebih lanjut atas ide yang dihasilkan, yaitu analisis manfaat,

kegunaan, dan spesifikasi perangkat lunak. Analisis dilakukan untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Proses analisis ini dilakukan berdasarkan tujuannya. Jika produk yang dibuat adalah produk customized, maka analisis lebih dititikberatkan pada permintaan dan kebutuhan konsumen. Berbeda dengan produk customized, pada produk semi-customized, pengembang perangkat lunak sudah menyediakan beberapa template atau prototype dari produk yang dijual, tetapi konten dari produk tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen,sedangkan analisis dari mass-product lebih menitikberatkan pada tren dan gaya hidup yang sedang berkembang.

3. Interpretasi: Proses penelaahan lebih lanjut atas ide yang dihasilkan. Interpretasi merupakan

suatu metode presentasi atau penggambaran informasi hasil analisis yang disesuaikan dengan kriteria atau standar tertentu untuk memastikan produk dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna. Proses interpretasi merujuk pada kerangka pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas.

4. Finalisasi ide/konsep: Hasil dari sebuah kreasi adalah finalisasi konsep/strategi yang

akan diimplementasikan, yaitu berupa jasa atau pembuatan produk baru, replikasi, atau modifikasi produk.

Pelaku utama pada tahap kreasi produk perangkat lunak adalah pengembang perangkat lunak (software developer). Dalam proses kreasi, terdapat beberapa aktor yang terlibat, di antaranya:

1. Technopreneur adalah seorang wirausaha kreatif yang melibatkan teknologi sebagai basis