• Tidak ada hasil yang ditemukan

CSSRR (( C Coorrp poorra attee SSoocciia all RReessp poonnssiib biilliittyy )) adalah suatu tindakan yang o

bank komersial melalui pihak ke tiga (kontraktor/suppl ier) dan dibayar dengan angsuran dari pendapatan PDAM dalam masa tertentu (10 tahun atau lebih). Dilaksanakan oleh PDAM yang diperkirakan dapat mengangsur sesuai dengan perjanjian;

KKeerrjjaassaammaa PPeemmeerriinnttaahh ddaann SSwwaassttaa ((KKPPSS)) merupakan sumber o

pembiayaan dari bada n usaha swasta (BUS) berdasarkan kontrak kerjasama antara BUS dengan pemerintah (BOT/Konsesi). Dilaksanakan di Kota Lubuk Linggau yang memiliki pasar potensial (captive market) dan telah dilengkapi dengan studi pra- FS dan kesiapan pemerintah daerah.

O

Obblliiggaassii adalah merupakan sumber dana dari penerbitan surat o

utang yang akan dibayar dari pendapatan PDAM. Dilaksanakan oleh PDAM yang telah memiliki rating minimal BBB

C

CSSRR ((

CCoorrppoorraattee SSoocciiaall RReessppoonnssiibbiilliittyy

)) adalah suatu tindakan yang o

Dilakukan suatu perusahaan s ebagai bentuk tanggung jawab terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.

U

Ussuullaann PPrrooggrraamm ddaann KKeeggiiaattaann PPeennggeemmbbaannggaann SSPPAAMM 44..33..55

U

Ussuullaann PPrrooggrraamm ddaann KKeeggiiaattaann PPeennggeemmbbaannggaann SSPPAAMM A

A..

Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan SPAM disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program seperti pada RPJM. Penyusunan tersebut memperhatikan kebutuhan air minum berkaitan dengan pengembangan atau pembangunan sektor dan kawasan unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi.

Usulan program yang diajukan perlu dievaluasi kesesuaiannya dengan hasil analisis dan identifikasi yang telah dilakukan. Selain itu, perlu juga dicek keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Usulan program harus dapat

mencerminkan besaran dan prioritas program, dan manfaatnya ditinjau dari

segi fungsi, kondisi fisik, dan non-fisik antar kegiatan dan

pendanaannya.Penjabaran program-program tersebut disesuaikan

dengan struktur tatanan program RPJMN yang diwujudkan dalam paket-paket kegiatan/program.

PPeemmbbiiaayyaaaann PPrrooyyeekk PPeennggeemmbbaannggaann SSPPAAMM BB..

Pembiayaan proyek perlu disusun berdasarkan klasifikasi tanggung jawab Pemerintah Kota Lubuk Linggau , Pemerintah Pusat, Swasta dan Masyarakat. Jikaada indikasi pr ogram pengembangan SPAM yang melibatkan swasta perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk menentukan kelayakannya. Untuk program yang memerlukan analisis kelayakan keuangan, hasil analisis harus dilampirkan dan merupakan bagian dari kajian pembiayaan dan keuangan. Pembiayaan kegiatan pengembangan SPAM sebagaimana diusulkan dapat berasal dari dana Pemerintahan Kota Lubuk Linggau , masyarakat, swasta, dan bantuan Pemerintah Pusat. Bantuan Pemerintah

Pusat dapat berbentuk proyek biasa (pemerataan dalam pemenuh an

prasarana sarana dasar), bantuan stimulan, dan bantuan proyek khusus

(menurut pengembangan kawasan). Adapun jenis bantuan disesuaikan

dengan tingkat kebutuhannya.

PPeennyyeehhaattaann LLiinnggkkuunnggaann PPeerrmmuukkiimmaann 44..44

Mengacu pada Permen PU Nomor. 08/PRT/M/2010 tentang Org anisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum maka Direktorat Pengembangan

Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai ttuuggaass melaksanakan sebagian tugas pokok Direktorat Jenderal Cipta Karya di bidang kebijakan, pengaturan, perencanaan, pembinaan, pen gawasan, pengembangan dan standardisasi teknis di bidang air limbah, drainase dan persampahan permukiman.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 656,

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

menyelenggarakan ffuunnggssii :

dan persampahan;

b. pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi pengembangan air limbah, drainase dan persampahan termasuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;

c. pembinaan investasi di bidang air limbah dan persampahan;

d. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pembinaan

kelembagaan dan peran serta masyarakat di bidang air limbah, drainase dan persampahan; dan

pelaksanaan tata usaha direktorat 2.

A

Aiirr LLiimmbbaahh 44..44..11

KKeebbiijjaakkaann ddaann LLiinnggkkuupp KKeeggiiaattaann PPeennggeelloollaaaann AAiirr LLiimmbbaahh 44..44..11..11

A

Arraahhaann KKeebbiijjaakkaann PPeennggeelloollaaaann AAiirr LLiimmbbaahh A

A..

Beberapa peraturan perundangan yang mengatur pengelolaan air limbah, antara lain

U

Unnddaanngg--UUnnddaanngg NNoo.. 1177 TTaahhuunn 22000077 tteennttaanngg RReennccaannaa PPeemmbbaanngguunnaann JJaannggkkaa 11..

PPaannjjaanngg NNaassiioonnaall..

Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor- sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. U

Unnddaanngg--UUnnddaanngg NNoo.. 77 TTaahhuunn 22000044 tteennttaanngg SSuummbbeerr DDaayyaa AAiirr.. 22..

Pasal 21 ayat (2) butir d mengamanatkan pentingnya pengaturan prasarana dan sarana sanitasi dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumber air PPeerraattuurraann PPeemmeerriinnttaahh NNoo.. 1166 TTaahhuunn 22000055 tteennttaanngg PPeennggeemmbbaannggaann SSiisstteemm 33..

PPeennyyeeddiiaaaann AAiirr MMiinnuumm..

Peraturan ini mengatur penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah permukiman secara terpadu dengan penyelenggaraan sistem penyediaan air minum.

PPeerraattuurraann MMeenntteerrii PPeekkeerrjjaaaa nn UUmmuumm NNoo.. 1144//PPRRTT//MM//22001100 tteennttaanngg SSttaannddaarr 44..

PPeellaayyaannaann MMiinniimmaall BBiiddaanngg PPeekkeerrjjaaaann UUmmuumm ddaann TTaattaa RRuuaanngg..

Mensyaratkan tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai dan tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota

KKeeppuuttuussaann MMeenntteerrii LLiinnggkkuunnggaann HHiidduupp NNoo.. 0022//MMEENNKKLLHH//II//11999988 tteennttaanngg PPeeddoommaann 55..

PPeenneettaappaann BBaakkuu MMuuttuu LLiinnggkkuunnggaann

Mengamanatkan bahwa Pengolahan yang dilakukan terhadap air buangan dimaksudkan agar air buangan tersebut dapat dibuang ke badan air

penerima menurut standar yang diterapkan, yaitu sta ndar aliran (

stream

standard

) dan standar efluen

(effluent standard)

LLiinnggkkuupp PPeennggeelloollaaaann AAiirr LLiimmbbaahh BB..

Air Limbah yang dimaksud disini adalah air limbah permukiman

(Municipal

Wastewater)

yang terdiri atas air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat menimbulkan pengaruh yang merugikan terhadap kualitas lingkungan sehingga perlu dilakukan pengolahan.

Pengolahan air limbah permukiman di Indonesia ditangani melalui dua sistem yaitu sistem setempat

(onsite)

ataupun melalui sistem terpusat

(offsite)

. Sanitasi system setempat

(onsite)

a dalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan fasilitas sanitasi individual sedangkan sanitasi sistem terpusat

(offsite)

adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak dan mengalirkan air limbah dari rumah-rumah menggunakan perpipaan

(sewerage)

ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

IIssuu SSttrraatteeggiiss,, KKoonnddiissii EEkkssiissttiinngg,, PPeerrmmaassaallaahhaann,, ddaann TTaannttaannggaann AAiirr 44..44..11..22

LLiimmbbaahh PPeerrmmuukkiimmaann

IIssuu SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann AAiirr LLiimmbbaahh PPeerrmmuukkiimmaann A

Untuk melakukan rumusan isu strategis ini dilakukan dengan melakukan identifikasi data dan informasi dari dokumen-dokumen perencanaan pembangunan terkait dengan pengembangan permukiman tin gkat nasional maupun daerah, seperti dokumen RPJMN, RPJMD, RTRW Kota Lubuk Linggau, Renstra Dinas, SPPIP, SSK dan dokumen lainnya yang selaras menyatakan isu strategis pengembangan air limbah sesuai dengan karakteristik di Kota Lubuk Linggau.

Tujuan dari bagian ini adalah:

Teridentifikasinya rumusan isu strategis pengelolaan air limbah di Kota Lubuk o

Linggau;

tereviewnya isu strategis pengembangan air limbah dari dokumen terkait o

Berikut adalah isu-isu strategis dalam pengelolaan aaiirr lliimmbbaahh ppeerrmmuukkiimmaann di Indonesia antara lain :

A

Akksseess mmaassyyaarraakkaatt tteerrhhaaddaapp ppeellaayyaannaann ppeennggeelloollaaaann aaiirr lliimmbbaahh ppeerrmmuukkiimmaann 11..

Sampai saat ini walaupun akses masyarakat terhadap prasarana sanitasi dasar mencapai 90,5% di perkotaan dan di pedesaan mencapai 67% (Susenas 2007) tetapi sebagian besar fasilitas pengolahan air limbah setempat tersebut belum memenuhi standar teknis yang ditetapkan. Sedangkan akses layanan air limbah dengan sistem terpusat baru mencapai 2,33% di 11 kota (Susenas 2007 dalam KSNP Air Limbah)

PPeerraann MMaassyyaarraakkaatt 22..

Peran mas yarakat berupa rendahnya kesadaran masyakat dan belum

diberdayakannya potensi masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan air limbah serta terbatasnya penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman berbasis masyarakat.

PPeerraattuurraann ppeerruunnddaanngg--uunnddaannggaann 33..

Peraturan perundang-undangan meliputi lemahnya penegakan hukum dan belum memadainya perangkat peraturan perundangan yang dibutuhkan dalam system pengelolaan air limbah permukiman serta belum lengkapnya NSPM dan SPM pelayanan air limbah.

KKeelleemmbbaaggaaaann 44..

meliputi kapasitas SDM yang masih rendah, kurang koordinasi antar instansi dalam penetapan kebijakan di bidang air limbah, belum terpisahnya fungsi regulator dan operator, serta lemahnya fungsi lembaga bidang air limbah.

PPeennddaannaaaann 55..

Pendanaan te rutama berkaitan dengan terbatasnya sumber pendanaan pemerintah dan rendahnya alokasi pendanaan dari pemerintah yang

merupakan akibat dari rendahnya skala prioritas penanganan pengelolaan air limbah. Selain itu adalah rendahnya tarif pelayanan air limbah s ehingga berakibat pihak swasta kurang tertarik untuk melakukan investasi di bidang air limbah.

Kota Lubuk Linggau wajib merumuskan isu strategis yang ada di daerah nya. Isu strategis dalam pengembangan air limbah menjadi dasar dalam pengembangan infrastrukturair limbah dan akan menjadi landasan penyusunan program dan

kegiatan dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) yang

lebih berpihak kepada pencapaian MDGs, yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian cita-cita pembangunan nasional.

KKoonnddiissii EEkkssiissttiinngg PPeennggeemmbbaannggaann AAiirr LLiimmbbaahh PPeerrmmuukkiimmaann BB..

Kota Lubuk Linggau wajib menyajikan gambaran secara umum kondisi eksisting system pengelolaan air limbah yang ada saat ini di Kota Lubuk Linggau baik pada aspek teknis maupun pada aspek non teknis pendukung Untuk menggambarkan kondisi eksisting pengembangan air limbah yang telah dilakukan pemerintah Kota Lubuk Linggau , perlu diuraikan hal-hal berikut ini :

A

Assppeekk tteekknniiss a.

Berisi hal-hal yang berkaitan dengan prasarana dan sarana air limbah yang mencakup:

Sistem prasarana dan sarana air limbah (sistem setempat/

on-site

, system o

terpusat/

off-site

);

jumlah, masalah, dan kondisi prasarana dan sarana air limbah; o

tingkat pelayanan prasarana dan sarana air limbah o

Kondisi eksisiting pengembangan air limbah secara te knis dapat ditampilkan sebagaimana dicontohkan pada tabel-tabel berikut :

Tabel 6.31

Kapasitas Pelayanan Eksisting

Prasarana

dan Sarana Jumlah Kapasitas

Sistem Pengolahan Lembaga Pengelola Keterangan Kondisi

Truk Tinja 1 unit 4 m3

-Dinas

Dokumen terkait