• Tidak ada hasil yang ditemukan

CTQ Januari

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 104-110)

Gambar 3.1 Kerangka Metode Penelitian Implementasi FMEA :

CTQ Januari

2010 1.502.976 9.877 1.314 4,508 5 Febuari 2010 1.528.115 4.234 554 4,762 5 Maret 2010 1.798.811 5.403 601 4,739 5 April 2010 1.463.304 3.739 551 4,763 5 1. Blown Side Wall 2. Undercure 3. Foreign Material. 4. Blown Tread. 5. Narrow Bead

Setelah sumber-sumber penyebab dari masalah teridentifikasi, maka perlu melakukan penetapan rencana tindakan perbaikan yang bertujuan untuk peningkatan kualitas sigma, sehingga pada tahap improve alat yang digunakan adalah FMEA.

Pengerjaan FMEA ini untuk mengetahui failure mode pada proses cetak. dengan pengerjaan FMEA ini kita akan dapat memberikan usulan perbaikan pada perusahaan. Secara teknis penetapan nilai-nilai keseriusan akibat kesalahan terhadap proses dan konsumen (severity), frekuensi terjadinya kesalahan (occurance), dan terhadap alat kontrol akibat potential cause (detection) dengan jalan brainstorming. Dari hasil penetapan tersebut akan didapatkan nilai RPN (risk potential number) yang nilainya didapatkan dengan jalan mengalikan nilai SOD (severity, occurance, dan detection).

4.4. Analisa defect Menggunakan Metode Fishbone Diagram

Disini kita akan menganalisa defect tire tersebut dengan menggunakan metode Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram, dimana yang akan kita analisa adalah faktor manusia, mesin, metode dan material, dikarenakn factor tersebut yang sangat dominan berpengaruh pada defect tire tersebut.

Pressure roll sticher kurang rata

Under tread cemment kurang rata

Operator hanya berorentasi pada jumlah produk

Operator kuarang memahami prosedur

kerja

MATERIALMETE

Ply Botak Nylon treatment tidak terlapis compound

Ply to Tread kurang lengket

Ply kering Thakiness ply >Std

Ply Blowming

Under tread cement terlalu tebal

Under tread cemment menempel pada roll cementing

Under tread cement terlalu kental MANUSIA

Prosedur kerja kurang disosialisasi kan pada operator

Pemakaian SBPXX terlalu banyak Paku venting tumpul Dan pendek

Venting Green t ire kurang rata Bearing roll sticher aus

roll sticher goyang

green tire bergelombang Green Tire terdapat udara terjebak

MESINMESIN

METODEME

SBPXX jarang dikuras

Antara Ply & tread terdapat endapan SBPXX

Tangki SBPXX banyak kandungan air

Antara Ply & tread terjadi kondensasi

antara Ply &Tread kurang lengket

BSW BT

A. Faktor manusia

Dengan tidak dilakukannya sosialisasi rutin oleh pengawas produksi terhadap setiap operator di setiap stasiun kerja, akan berdampak operator menjadi lalai dalam melaksanakan tugasnya, akan menyebabkan Kurang cermat dan kurang teliti dari operator dalam bekerja atau melaksanakan tugasnya, dikarenakan opertor itu sendiri tidak memahami prosedur kerja yang baik dan benar, sehingga tiap – tiap operator hanya berorientasi pada jumlah produknya saja

B. Faktor metode

Dengan tidak dilakukannya press roll area joint tread pada green tire pada saat proses building tersebut oleh operator building dapat mengakibatkan sambungan tread tidak rapat dan terdapat udara yang teperangkap didalam area sambungan tread tersebut sehingga setelah green tire dimasak di mesin curing dapat menimbulkan defect blown side wall. Operator tidak memberi SBP dengan mengoleskannya pada ply setelah proses turn up building dan langsung mengassembly dengan tread tanpa diolesi SBP, maka antara ply dengan tread tidak lengket sehingga terdapat udara yang terjebak diantara keduanya. Green tire yang tidak diventing oleh operator divisi building maka akan menyebabkan udara yang terjebak didalam green tire tidak bisa dikeluarkan, padahal fungsi utama proses venting adalah membantu proses pengeluaran udara yang terjebak dengan cara green tire dilubangi bagian dalamnya dengan menggunakan roll paku. Kurang cermat dan kurang teliti dari operator dalam mensetting extruder srew dan cooling conveyor speed

dapat mengakibatkan dimensi dan berat per meter tread tidak sesuai dengan spec dan dapat menimbulkan defect blown side wall.

C. Faktor Material

Dimensi tread yang kurang dari stndard menyebabkan volume tread menjadi kurang, terutama area side wall tread dan akibatnya tread tidak memenuhi seluruh ruang mold dan mengakibatkan defec blown side wall. Tread under cement yang tidak merata akan menyebabkan tidak lengketnya tread dengan ply pada saat proses building dan dapat menyebabkan adanya udara terjebak didalamnya dan setelah dimasak di mesin curing maka akan timbul defect Blown side wall. Ply yang kering akan menyebabkan tidak lengketnya tread dengan ply pada saat proses building dan dapat menyebabkan adanya udara terjebak didalamnya dan akan timbul defect Blown side wall setelah dimasak.

D. Faktor mesin

Steam trap yang rusak akan menyebabkan temperature steam didalam mesin curing akan turun dan akan menyebabkan proses pemasakan tidak sempurna dan akan timbul defect blown side wall setelah proses curing tersebut berakhir. Selenoid pada timer PLC yang rusak akan mengganggu step kerja mesin curing tersebut, sehingga banyak defect yang akan timbul, diantaranya defect blown side wall. Piston valve yang rusak akan mengganggu step kerja mesin curing tersebut, sehingga banyak defect yang akan timbul, diantaranya defect blown side wall. Mechanic valve pada mesin curing yang rusak akan membuat kinerja internal pressure menjadi lambat masuk atau tidak masuk ke bladder, sehingga akan timbul defect blown side wall. Selang

stitcher yang bocor akan menyebabkan supply udara ke silinder stitcher akan berkurang dan mengakibatkan pressure stither menjadi kurang dan pada green trire akan terdapat udara terjebak di dalamnya. Diameter silinder stitcher yang kurang dari standard akan menyebabkan pressure stitcher kurang dan menyebabkan tidak bisa memberi tekanan yang baik atau sesuai standard kepada green tire, dan akan mengakibatkan munculnya gelembung udara yang terjebak di dalam green tire. Roll stitcher yang sudah rusak atau aus tersebut akan menyebabkan pengepressan green tire pada proses building tidak akan merata dan masih terdapat rongga-rongga gelembung udara yang terjebak di dalam green tire. Drum building rotation speed yang kurang dari standard tersebut akan menyebabkan proses stitcher green tire pada proses building tidak akan merata dan masih terdapat rongga-rongga gelembung udara yang terjebak di dalam green tire.

Seal Blader putus

Struk piston silinder lambat nyentuh limit switch

Filter oil pump mampet / kotor

Limit Switch tidak k j

P L N Off

Proses Curing gagal

Electric Power Off

Temperatur Blader > Standar

Rocky valve lambat kerja

Struk piston silinder lambat nyentuh limit

Temperatur Blader >Standar Steam trap macet

Blow down tidak kerja

Terjadi kondensasi saatproses

curing

Di dalam Blader banyak air

MESIN

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 104-110)

Dokumen terkait