• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

III. D. Alat Ukur yang Digunakan

Upaya untuk mendapatkan gambaran mengenai student centered learning, maka digunakan suatu skala yaitu skala student centered learning. Model skala yang digunakan adalah penskalaan model likert yang menggunakan 4 (empat) kategori pilihan jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS).

Bentuk skala terdiri dari aitem favorable dan unfavorable. Aitem favorable adalah aitem yang bersifat mendukung pernyataan, sedangkan aitem unfavorable bersifat kebalikannya yaitu tidak mendukung pernyataannya (Suryabrata, 2000).

III. D. 1. Skala SCL

Skala SCL Yang digunakan untuk mengetahui gambaran SCL pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara menuju proses pembelajaran e-learning. Skala ini disusun berdasarkan beberapa karakteristik dari SCL yang dikemukakan oleh Karsen ( dalam Rosa, 2008).

Tabel 2

Distribusi aitem-aitem skala student centered learning

No. Karakteristik Favorable Unfavorable Total

1. Pengajar membantu

mengarahkan siswa dalam belajar dan membantu mengembangkan materi belajar.

1, 3, 5 8, 10, 12 6

2. Pengajar berwawasan luas dan terbuka terhadap masukan dan kritik dari siswa.

7, 9, 11 2, 4, 6 6

3. Pengajar menyampaikan materi sesuai dengan kondisi siswanya.

13, 15, 17 22, 22, 24 6 4. Siswa berperan penting dalam

belajarnya dapat menentukan apa yang akan dipelajari terkait dengan materi.

19, 21, 23 14, 16, 18 6

5. Siswa aktif dalam belajar dengan memberikan saran/kritik dan mau untuk merumuskan, mengembangkan serta memproses materi belajar.

25, 27, 29 32, 34, 36 6

6. Siswa secara mandiri mengembangkan materi pelajaran kapan saja dan dimana

saja tanpa tergantung pada pengajar.

31, 33, 35 26, 28, 30 6

7. Siswa dapat merumuskan harapan dan mengukur proses dan kinerja belajarnya.

37, 39, 41 44, 46, 48 6

8. Siswa saling berkolaborasi satu sama lain.

43, 45, 47 38, 40, 42 6 9. Siswa memantau proses

belajarnya dan mampu untuk merumuskan strategi belajar yag optimal.

49, 51, 53 56, 58, 60 6

10. Siswa memiliki motivasi untuk mencapai sasaran dalam belajar yang telah ditentukan.

55, 57, 59 50, 52, 54 6

11. Siswa memilih anggota kelompoknya dan menentukan cara belajar dalam kelompoknya.

61, 63, 65 68, 70, 72 6

12. Materi belajar bersifat arahan bukan patokan, sehinga siswa tidak terpaku pada materi yang ada dan lebih kreatif untuk

mengembangkan materi.

13. Proses belajar dipandang sebagai proses pencarian ilmu bukan proses penangkapan ilmu semata.

71, 73, 78 74, 76 5

14 Siswa membangun

pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran yang dilaluinya dan juga melakukan berbagai aktivitas yang

berhubungan proses pembelajaran.

75, 77, 79 80, 81, 82 6

Total 41 41 82

III. D. 2. Validitas dan Reliablitas Alat Ukur

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgment (Azwar, 2000). Profesional judgement di peroleh dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

Setelah dilakukan uji validitas isi terhadap alat ukur penelitian, selanjutnya adalah melakukan uji daya beda aitem. Daya beda aitem merupakan suatu alat ukur dalam penelitian yang sangat diperlukan untuk mengetahui sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur.

Pernyataan-pernyataan dalam skala SCL diuji daya beda aitemnya dengan menghitung koefisien korelasi antara skor aitem dengan skor total skala. Teknik analisis korelasi yang digunakan adalah teknik product momen pearson. Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS untuk windows versi 12.0

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil penguluran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut dengan pengukuran yang reliabel (Azwar, 2000). Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas skala SCL adalah alpha cronbach.

III. D. 3. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Uji coba skala student centered learning dilakukan pada 100 orang subjek yang terdaftar sebagai mahasiswa. Adapun uji coba dari skala student centered learning dijelaskan pada blue print berikut:

Tabel 3

Distribusi aitem-aitem hasil uji coba skala student centered learning No. Karakteristik Favorable Unfavorable Total

1. Pengajar membantu

mengarahkan siswa dalam belajar dan membantu mengembangkan materi belajar.

- 8, 10, 12 3

2. Pengajar berwawasan luas dan terbuka terhadap masukan dan kritik dari siswa.

- 4, 6 2

3. Pengajar menyampaikan materi sesuai dengan kondisi siswanya.

15, 17 20, 22, 24 5 4. Siswa berperan penting dalam 19, 23 14, 16, 18 5

belajarnya dapat menentukan apa yang akan dipelajari terkait dengan materi.

5. Siswa aktif dalam belajar dengan memberikan saran/kritik dan mau untuk merumuskan, mengembangkan serta memproses materi belajar.

25, 27, 29 32, 34, 5

6. Siswa secara mandiri mengembangkan materi pelajaran kapan saja dan dimana

saja tanpa tergantung pada pengajar.

31, 35 26, 30 4

7. Siswa dapat merumuskan harapan dan mengukur proses dan kinerja belajarnya.

37, 39, 41 48 4

8. Siswa saling berkolaborasi satu sama lain.

43, 45, 47 - 3

9. Siswa memantau proses belajarnya dan mampu untuk merumuskan strategi belajar yag optimal.

49, 51, 53 56, 58, 60 6

10. Siswa memiliki motivasi untuk mencapai sasaran dalam belajar yang telah ditentukan.

55, 57, 59 50, 52, 54 6

11. Siswa memilih anggota kelompoknya dan menentukan cara belajar dalam kelompoknya.

- - -

12. Materi belajar bersifat arahan bukan patokan, sehinga siswa tidak terpaku pada materi yang ada dan lebih kreatif untuk mengembangkan materi.

- 62 1

13. Proses belajar dipandang sebagai proses pencarian ilmu bukan proses penangkapan ilmu semata.

73 74, 76 3

14 Siswa membangun

pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran yang dilaluinya dan juga melakukan berbagai aktivitas yang

berhubungan proses pembelajaran.

75 80, 82 3

Dari blue print di atas diketahui bahwa setelah diuji coba dari 82 aitem skala student centered learning dengan subjek 100 orang, maka terdapat 50 aitem yang valid dan 32 aitem yang tidak valid dengan reliabilitas alpha 0. 926. Koefisien korelasi aitem bergerak dari 0.317 sampai dengan 0.575.

Pada skala di atas akan dilakukan perubahan tata letak urutan nomor aitem-aitem. Hal ini dilakukan karena aitem-aitem yang gugur tidak diikutsertakan lagi dalam skala penelitian. Distibusi aitem-aitem skala yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4

Distribusi aitem-aitem skala student centered learning

No. Karakteristik Favorable Unfavorable Total

1. Pengajar membantu

mengarahkan siswa dalam belajar dan membantu mengembangkan materi belajar.

- 2, 4, 6 3

2. Pengajar berwawasan luas dan terbuka terhadap masukan dan kritik dari siswa.

- 8, 10 2

3. Pengajar menyampaikan materi sesuai dengan kondisi siswanya.

1,3 12, 14, 16 5 4. Siswa berperan penting dalam

belajarnya dapat menentukan apa yang akan dipelajari terkait dengan materi.

5, 7 18, 20, 22 5

5. Siswa aktif dalam belajar dengan memberikan saran/kritik dan mau untuk merumuskan, mengembangkan serta memproses materi belajar.

9, 11, 13 24,26 5

6. Siswa secara mandiri mengembangkan materi pelajaran kapan saja dan dimana

saja tanpa tergantung pada pengajar.

15, 17 28, 30 4

7. Siswa dapat merumuskan harapan dan mengukur proses dan kinerja belajarnya.

8. Siswa saling berkolaborasi satu sama lain.

25, 27, 29 - 3

9. Siswa memantau proses belajarnya dan mampu untuk merumuskan strategi belajar yag optimal.

31, 33, 35 34, 36, 38 6

10. Siswa memiliki motivasi untuk mencapai sasaran dalam belajar yang telah ditentukan.

37, 39, 41 40, 42, 44 6

11. Siswa memilih anggota kelompoknya dan menentukan cara belajar dalam kelompoknya.

- - -

12. Materi belajar bersifat arahan bukan patokan, sehinga siswa tidak terpaku pada materi yang ada dan lebih kreatif untuk mengembangkan materi.

- 46 1

13. Proses belajar dipandang sebagai proses pencarian ilmu bukan proses penangkapan ilmu semata.

43 48, 50 3

14 Siswa membangun

pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran yang dilaluinya dan juga melakukan berbagai aktivitas yang

berhubungan proses pembelajaran.

45 47, 49 3

Total 23 27 50

Dokumen terkait