• Tidak ada hasil yang ditemukan

Halaman 1 Denah SDN 1 Malangsari ... 64 2 Pengorganisasian penyelenggaraan PMT-AS SDN 1 Malangsari ... 65 3 Dokumentasi SDN 1 Malangsari dan Penyelenggaraan PMT-AS ... 66 4 Hasil uji analisis ... 67

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima, serta cerdas. Kualitas sumber daya manusia salah satunya dipengaruhi oleh sejauhmana tingkat mutu penyelenggaraan pendidikan. Tingkat pendidikan dimulai dari taman kanak- kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK) hingga perguruan tinggi. Pembangunan dan pembinaan SDM yang berkualitas sangat baik dimulai sejak dini, yaitu pada usia sekolah.

Usia sekolah merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa dimana terjadi pertumbuhan fisik, mental dan emosional yang sangat cepat, sehingga memerlukan pemenuhan kebutuhan gizi yang tepat agar kelak menjadi remaja dan dewasa yang produktif (Badan Informasi Daerah 2007). Anak usia sekolah (usia 6 sampai 12 tahun) terus membutuhkan makanan sehat dan camilan bergizi. Pada masa ini mereka biasanya makan 4-5 kali sehari termasuk camilan, sehingga program gizi sangat diperlukan.

Menurut Dinas Komunikasi Informatika Kota Surakarta (2009), program gizi pada kelompok anak sekolah memiliki dampak luas yang tidak saja pada aspek kesehatan, gizi dan pendidikan masa kini tetapi juga secara langsung mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa mendatang. Anak sekolah merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat. Hal ini menjadi penting karena anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan secara fisik dan mental yang sangat diperlukan guna menunjang kehidupannya di masa mendatang, sehingga untuk mendukung keadaan tersebut anak sekolah memerlukan kondisi tubuh yang optimal dan bugar sehingga memerlukan status gizi yang baik; Selain itu anak sekolah dapat dijadikan perantara dalam penyuluhan gizi pada keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Salah satu program gizi dari pemerintah yaitu dilaksanakannya penyediaan makanan tambahan anak sekolah (PMT-AS). Kegiatan PMT-AS adalah kegiatan pemberian makanan kepada peserta didik TK/SD dan RA/MI dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung lainnya, dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan (Direktorat Pembinaan TK dan SD 2010).

Tujuan PMT-AS adalah untuk meningkatkan ketahanan fisik anak sekolah melalui perbaikan gizi dan kesehatan sehingga dapat mendorong minat kemampuan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi. Sasaran dari PMT-AS ini adalah seluruh peserta didik TK/SD baik negeri maupun swasta di wilayah kabupaten terpilih yang ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Bupati dan peserta RA/MI baik negeri maupun swasta di wilayah kabupaten terpilih ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Dirjen Pendidikan Islam. Pada tahun 2010 sasaran PMT-AS adalah sebanyak 1,2 juta peserta didik TK/SD negeri dan swasta di 27 kabupaten pada 27 provinsi, serta 180.000 peserta didik RA/MI yang tersebar di 26 kabupaten pada 26 provinsi. Penetapan kabupaten didasarkan pada kriteria: (a) kabupaten tertinggal (Kementerian PDT, 2010); (b) persentase penduduk miskin (BPS, 2008) dan (c) prevalensi penduduk stunting (Riskesdas, 2007) (Direktorat Pembinaan TK dan SD 2010).

Pemberian PMT-AS ini berupa makanan kudapan yang minimal mengandung energi 300 kilo kalori dan 5 gram protein untuk tiap peserta didik setiap hari pelaksanaan PMT-AS. Setiap harinya menu kudapan bervariasi, terdiri dari kudapan manis dan kudapan asin yang dibuat dari bahan makanan setempat.

PMT-AS ini merupakan program pemberian makanan tambahan dari pemerintah untuk anak sekolah, yang artinya memiliki sistem penyelenggaraan makanan. Menurut Moehyi (1992), penyelenggaraan makanan di luar lingkungan keluarga diperlukan oleh sekelompok konsumen karena berbagai hal tidak dapat makan bersama dengan keluarganya di rumah. Penyelenggaraan makanan bagi sekelompok konsumen yang bukan merupakan satu keluarga, tetapi merupakan satu kesatuan dikenal dengan istilah penyelenggaraan makanan kelompok. Penyelenggaraan makanan dapat berupa makanan lengkap maupun makanan selingan/kudapan (snack). Salah satu contoh penyelenggaraan makanan kelompok dan berupa kudapan, yaitu pada PMT-AS.

Penyelenggaraan makanan institusi, makanan komersial dan jasa boga merupakan suatu rangkaian kerja yang melibatkan tenaga manusia, peralatan, material, dana, serta berbagai masukan lainnya. Penyelenggara perlu menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam penyelenggaraannya. Penyelenggaraan PMT-AS ini merupakan penyelenggaraan kudapan yang hanya bersifat sementara karena hanya dilakukan selama beberapa bulan saja. Oleh

karena itu peneliti ingin mengetahui dan menganalisis mengenai penyelenggaraan PMT-AS di SD Negeri 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten.

Selain itu peneliti juga ingin mengetahui kontribusi makanan dari PMT-AS terhadap kecukupan anak usia sekolah, karena usia anak sekolah ini umumnya memiliki kebiasaan makan banyak, kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan tertentu, salah satunya adalah makanan yang diberikan dari PMT-AS. Makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi tingkat kecukupan siswa, sehingga daya terima PMT-AS siswa di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten terhadap PMT-AS yang diberikan akan menentukan tingkat konsumsi dari PMT-AS tersebut.

Tujuan Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penyelenggaraan, kontribusi, tingkat kesukaan dan daya terima PMT-AS di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten.

Tujuan Khusus

1. Menganalisis penyelenggaraan PMT-AS di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten.

2. Mengetahui karakteristik siswa SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten (umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, jumlah uang jajan).

3. Mengetahui status gizi siswa SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten. 4. Mengetahui tingkat kecukupan gizi siswa SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak,

Banten.

5. Mengetahui kontribusi kudapan PMT-AS terhadap total konsumsi energi dan zat gizi siswa SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten.

6. Mengetahui tingkat kesukaan dan daya terima siswa terhadap kudapan PMT- AS di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten.

7. Menganalisis hubungan konsumsi kudapan PMT-AS terhadap tingkat kesukaan siswa SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten.

8. Menganalisis hubungan status gizi terhadap tingkat kesukaan dan daya terima kudapan PMT-AS di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten.

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai penyelenggaraan kudapan PMT-AS yang dilakukan di SDN 1 Malangsari, kontribusi PMT-AS dan tingkat kesukaan serta daya terima siswa di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten terhadap kudapan PMT-AS yang disediakan.

Dokumen terkait