• Tidak ada hasil yang ditemukan

Almatsier S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Badan Informasi Daerah. 2007. APBD 2007 Pemkot Kucurkan Rp 4,15 Miliar

untuk PMTAS.http://mediainfokota.jogjakota.go.id/detail.php?berita_id=34 [27 September 2011].

[BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1998. Gerakan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Jakarta.

[Depkes] Departemen Kesehatan. 2003. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Depkes.

_______. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Jakarta: Depkes.

Dinas Komunikasi Informatika Kota Surakarta. 2009. Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). http://www.surakarta.go.id/content/ pemberian.makanan.tambahan.anak.sekolah.pmt.html

[27 September 2011].

Direktorat Pembinaan TK dan SD. 2010. Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). http://pmtas.ditptksd.go.id/ [27 September 2011]. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian. 2009. Konsep Pedoman Sanitasi dan

Hygiene Argoindustri Perdesaan. Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Departemen Pertanan.

Febry F. 2006. Penentuan kombinasi makanan jajanan tradisional harapan untuk memenuhi kecukupan energi dan protein anak sekolah dasar di kota Palembang [tesis]. Semarang: Magister Gizi Masyarakat, Universitas Diponegoro.

Furqon D. 2010. Penyelenggaraan makanan dan tingkat kepuasan pelanggan pada rumah makan: studi kasus Rumah Makan Panggang Ayam Kampung Galuga 2, Bogor [skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Gibson RS. 2005. Principles of Nutritional Assesment. Second Edition. New York: Oxford University Press.

Gregoire MB & Spears MC. 2007. Foodservice Organizations: A Managerial and Systems Approach 6th ed.New Jersey: Pearson Education.

Hardinsyah & Briawan D. 1994. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

_______ & Tambunan. 2004. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Serat Makanan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. Jakarta: LIPI. Irianto DP. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.

Yogyakarta: ANDI.

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Riskesdas 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Khomsan A. 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Kusharto CM & Sa’diyyah NY. 2010. Penilaian Konsumsi Pangan. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Maryati S. 2000. Tata Laksana Makanan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Moehyi S. 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga. Jakarta: PT Bhratara Niaga Media.

Muhilal MI & Akmal N. 2007. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Diktat Pelatihan Gizi untuk Anak Sekolah (11-13 Desember 2007). Jakarta: Yayasan Gizi Kuliner.

Novitasari. 2010. Kontribusi energi dan zat gizi makanan kantin dengan status gizi dan morbiditas pekerja wanita [skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Nurdiani R. 2011. Analisis penyelenggaraan makan di sekolah dan kualitas menu bagi siswa sekolah dasar di Bogor [tesis]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Paramita NB. 2011. Analisis ketersediaan dan daya terima makanan di sekolah terhadap tingkat kecukupan zat gizi pada siswa-siswi SD Marsudirini, Parung, Bogor [skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Kementerian Dalam Negeri nomor 18 tahun 2011. 2011. Pedoman Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa: Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Kementerian Kesehatan RI nomor 1995/MENKES/SK XII/2010. 2010. Standar

Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak: Direktorat Bina Gizi.

Rosa R. 2011. Pengetahuan gizi dan keamanan pangan jajanan serta kebiasaan jajan siswa sekolah dasar di Depok dan Sukabumi [skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

RSCM dan Persagi. 1990. Penuntun Diit Anak. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Salimar. 2010. Laporan Analisis Lanjut Data Riskesdas 2010: Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun) di Indonesia. Bogor: Puslitbang Gizi dan Makanan.

Soehardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, IPB, Bogor.

Soekarto ST. 1985. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Jakarta: PT Bhratara Karya Aksara.

Soenardi T. 2007. Memahami Masalah Makan pada Anak Sekolah. Diktat Pelatihan Gizi untuk Anak Sekolah (11-13 Desember 2007). Jakarta: Yayasan Gizi Kuliner.

Supariasa IDN, Bakri B, dan Fajar I. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tarwotjo CS. 1998. Dasar-dasar Gizi Kuliner. Jakarta: Grasindo.

Tim Koordinasi PMTAS Pusat. 2010. Pedoman Umum Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) melalui Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementeriaan Dalam Negeri.

Tim Studi PMTAS. 1997. Laporan Pengumpulan Data Dasar Monitoring dan Evaluasi Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS). Bogor: Tim Studi PMTAS.

Tresnawati MM. 2009. Analisis sistem pengelolaan, tingkat ketersediaan dan daya terima menu makanan katering sekolah [skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Winarno FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

[WNPG] Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. 2004. Ketahanan Pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. Prosiding, Jakarta: LIPI.

PUJANI HANDAYANI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Preferences and Acceptability of PMT-AS in SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten. Advisory by TIURMA SINAGA.

Objective of this research is to analyze the PMT-AS organization, contribution, level of preferences and food acceptability at Malangsari 1 elementary school. The study was located in Cipanas, Lebak, Banten. Study design used a cross sectional study. Number of subjects taken as many as 68 students in grade 5 and 6 in SDN 1 Malangsari, Cipanas Lebak, Banten. The results of this study is the organization of snack PMT-AS was very good. PMT-AS contributed to the adequacy of energy (11%) and protein (8.6%). The highest of acceptability level (97.1%) and the degree of preferences (98.5%) was arem- arem snack. Spearman correlation test showed that there is a significant relationship between consumption at each level of each PMT-AS snack, exept on combro ayam snack. Independent T-test showed that had different between male and female students at nagasari ayam and bakwan sayur snack (p<0.05). Degree of preferences at female student higher than male student at nagasari ayam snack. Degree of preferences at male student higher than female student at bakwan sayur snack. Chi-square test showed that there is not relationship between nutritional status with the level of preferences and the degree of acceptability of PMT-AS (p >0.05).

Keywords : foodservice organization, school feeding, level of preferences, degree of food acceptability.

dan Daya Terima PMT-AS di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten. Dibawah bimbingan TIURMA SINAGA.

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis penyelenggaraan, kontribusi, tingkat kesukaan dan daya terima PMT-AS di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten. Tujuan khususnya yaitu: 1) Menganalisis penyelenggaraan PMT-AS di SDN 1 Malangsari, 2) mengetahui karakteristik siswa SDN 1 Malangsari (umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, jumlah uang jajan), 3)

m

engetahui status gizi siswa SDN 1 Malangsari, 4) mengetahui tingkat kecukupan gizi siswa SDN 1 Malangsari, 5) mengetahui kontribusi kudapan PMT-AS terhadap total konsumsi energi dan zat gizi siswa SDN 1 Malangsari, 6) mengetahui tingkat kesukaan dan daya terima kudapan PMT-AS di SDN 1 Malangsari, 7) menganalisis hubungan konsumsi kudapan PMT-AS terhadap tingkat kesukaan siswa SDN 1 Malangsari, dan 8) menganalisis hubungan status gizi terhadap tingkat kesukaan dan daya terima PMT-AS di SDN 1 Malangsari.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross sectional study. Pengambilan data dilakukan di SDN 1 Malangsari. Penarikan contoh dilakukan secara purposive sampling. Contoh pada penelitian ini adalah 68 siswa yang terdiri dari kelas 5 dan 6 SDN 1 Malangsari. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara menggunakan alat bantu kuesioner. Data primer yang yang dikumpulkan meliputi, data penyelenggaraan kudapan PMT-AS di SDN 1 Malangsari, karakteristik individu dan keluarga, antropometri siswa dengan penimbangan dan pengukuran, konsumsi pangan siswa menggunakan food record, berat satu porsi kudapan PMT-AS, tingkat kesukaan dan daya terima PMT-AS. Data sekunder meliputi gambaran umum SDN 1 Malangsari.

SDN 1 Malangsari terletak di Jalan Raya Muncang KM 04 Cipanas- Lebak, Desa Malangsari Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten. SDN 1 Malangsari adalah SDN yang mempunyai akreditasi B. Rata-rata umur siswa kelas 5 dan 6 adalah 11 tahun. Siswa berjenis kelamin laki-laki sebanyak 31 orang (45.6%) dan perempuan sebanyak 37 orang (54.4%). Sebagian besar status gizi siswa berdasarkan TB/U, BB/U dan IMT/U siswa berada dalam kategori normal. Sebagian besar uang jajan siswa berada pada rentang 2000- 2999,9 rupiah. Sebagian besar siswa memiliki frekuensi makan 1-2 kali sehari. Kebiasaan sarapan siswa sebelum dan setelah ada program PMT-AS sebagian besar berada pada kategori ya. Sebagian besar siswa memiliki kebiasaan mengonsumsi sayur dan buah yang berada pada kategori kadang-kadang. Frekuensi jajan siswa tertinggi berada pada kategori 3 kali. Sebagian besar kebiasaan jajan siswa setelah mendapatkan dan mengonsumsi kudapan PMT- AS berada pada kategori ya.Sebagian besar siswa termasuk dalam kategori keluarga sedang. Pendidikan orangtua (ayah dan ibu) siswa berada pada tingkat pendidikan SD/sederajat (>70%). Persentase pekerjaan tertinggi ibu adalah IRT (85.3%) dan ayah adalah wiraswasta (42.6%).

Ruangan yang digunakan sebagai dapur untuk memasak PMT-AS adalah ruangan serbaguna yang berada didalam SDN 1 Malangsari. Perencanaan menu kudapan PMT-AS yang digunakan SDN 1 Malangsari berdasarkan buku

pada siklus berikutnya tidak sama dan mengalami perubahan menu. Menu-menu kudapan PMT-AS pada penelitian ini adalah arem-arem, nagasari ayam, combro ayam, kumbu kacang hijau, perkedel singkong dan bakwan sayur.Pembelian bahan pangan untuk PMT-AS yang dilakukan oleh SDN 1 Malangsari adalah dengan cara membeli sendiri. Penyimpanan bahan pangan mentah untuk PMT- AS disimpan di dapur. Kegiatan persiapan pengolahan bahan makanan yang dilakukan oleh SDN 1 Malangsari dilakukan sehari sebelumnya. Tenaga pengolah kudapan terdiri dari 4 orang ibu-ibu PKK. Proses pengolahan kudapan dilakukan mulai pukul 05.00-09.00 WIB, namun terkadang proses pengolahan selesai hingga pukul 09.30 WIB. Pendistribusian kudapan dilakukan pada saat istirahat, yaitu pukul 09.30 WIB. Sistem distribusi kudapan PMT-AS yang digunakan adalah sentralisasi.

Sanitasi dapur di SDN 1 Malangsari masih kurang baik, karena pada saat persiapan bahan pangan dan pengemasan teh manis masih dilakukan dibawah atau di lantai dan tidak dilakukan diatas meja. Tempat pencucian alat masak dilakukan di tempat yang sama untuk cuci tangan dan kaki siswa serta pencucian alat kebersihan, seperti kain pel. Higinie personal pemasak sudah cukup baik, karena pada saat proses pengolahan menggunakan perlengkapan seperti celemek, sarung tangan plastik dan masker.

Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara konsumsi pada masing-masing kudapan dengan tingkat kesukaannya, kecuali pada kudapan combro ayam. Tingkat kecukupan energi dan protein siswa sebagian besar termasuk dalam kategori defisit berat. Tingkat kecukupan kalsium dan zat besi siswa sebagian besar termasuk dalam kategori kurang, sedangkan tingkat kecukupan vitamin A siswa termasuk cukup (100%). Kontribusi energi kudapan PMT-AS terhadap total konsumsi adalah 11%, belum sesuai dengan ketentuan bahwa kudapan PMT-AS minimal menyumbangkan 15% dari total energi. Kontribusi protein kudapan PMT-AS adalah 8.6%.

Kudapan PMT-AS yang sangat disukai oleh siswa adalah arem-arem dengan persentase 98.5%, sedangkan kudapan yang kurang disukai adalah bakwan sayur (76.5%). Hasil uji beda independent sample T-test menunjukkan bahwa tingkat kesukaan kudapan PMT-AS berbeda nyata antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan pada kudapan nagasari ayam dan bakwan sayur. Persentase daya terima tertinggi siswa terdapat pada kudapan arem-arem (97.1%) sedangkan terendah terdapat pada kudapan bakwan sayur (78%). Hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status gizi siswa dengan tingkat kesukaan maupun daya terima terhadap masing- masing kudapan PMT-AS, dengan nilai p>0.05.

PUJANI HANDAYANI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada Mayor Ilmu Gizi Departemen Gizi Masyarakat

Fakultas Ekologi Manusia IPB

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Terima PMT-AS di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten Nama : Pujani Handayani

NIM : I14096053

Menyetujui : Pembimbing

Tiurma Sinaga, B.Sc, MFSA NIP. 19610521 198312 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Gizi Masyarakat

Dr. Ir. Budi Setiawan, MS NIP. 19621218 198703 1 001

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis penyelenggaraan, kontribusi, tingkat kesukaan dan daya terima PMT- AS di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten”. Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tiurma Sinaga, B.Sc, MFSA selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar memberikan bimbingan, nasihat, saran dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

2. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS selaku dosen pemandu seminar dan penguji skripsi. 3. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun

materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

4. Yessi dan Teh Rika yang selalu membantu penulis selama melakukan penelitian di SDN 1 Malangsari.

5. Hj. Sri Warsiti, S.Pd selaku kepala sekolah SDN 1 Malangsari dan guru-guru serta ibu-ibu PKK di SDN 1 Malangsari, Cipanas, Lebak, Banten yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di SDN 1 Malangsari dan memberikan bantuan serta dukungan kepada penulis selama melakukan penelitian di SDN 1 Malangsari.

6. Teman-teman yang memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan penelitian ini serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi semua.

Bogor, Maret 2012

merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Sri Djoko Widoharsono dan Ibu Amik Widiatmi. Pendidikan pertama penulis adalah TK Bambu Kuning Bojonggede (1993-1994). Selanjutnya penulis meneruskan pendidikannya di SDN Bambu Kuning Bojonggede (1994-2000), SLTPN 12 Bogor (2000-2003), SMAN 2 Bogor (2003-2006). Penulis meneruskan pendidikan Diploma III jurusan Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi di Institut Pertanian Bogor (2006-2009).

Tahun 2009, penulis diterima di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Tahun 2011 penulis melaksanakan Internship Dietetik di RSUD Ciawi Bogor dan Kuliah Kerja Profesi (KKP) di Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Selama menjadi mahasiswa, penulis mengikuti kegiatan kepanitiaan, yaitu Seminar Nasional Gizi “Lebih Sehat, Muda dan Menarik dengan Minuman Antioksidan dan Susu” (Lemons) tahun 2011. Penulis juga mengikuti kegiatan Seminar Pangan dan Gizi (SEMNAS PAGI) tahun 2012 sebagai peserta.

DAFTAR ISI

Dokumen terkait