• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adelina, R. 2013. Kajian Tanaman Obat Indonesia yang Berpotensi sebagai Antidepresan. Jurnal Kefarmasian Indonesia . 3(1): 9-12.

Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika. Halaman 99-100.

Amanto, B.S., Siswanti., Atmaja. 2015. Kinetika Pengeringan Temu Giring (Curcuma heyneana Valeton & Zijp) Menggunakan Cabinet Dryer dengan Perlakuan Pendahuluan Blanching. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian.

8(2): 108.

Anas, Y., Puspitasari, N., Nuria, M.C. 2015. Aktivitas Stimulansia Ekstrak Etanol Bunga dan Daun Cengkeh (Syzygium Aromaticum (L) Merr. & Perry.) Pada Mencit Jantan Galur Swiss Beserta Identifikasi Golongan SenyawaAktifnya.Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semanrang. Halaman 15.

Anief, M. 1999. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Halaman 168-169.

Ardianty, V., Manurung, B.S. 2020. Perubahan Perilaku Grooming Dan Imobilitas Mencit Balb/C Terinduksi Depresi Yang Disuplementasi Tempe Sebagai Sumber Paraprobiotik. Jurnal Agroteknologi. 14(01): 8.

Arozal, W., Gan, S. 2016. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Halaman 174, 177.

Asiyah, K.P., Prasetya, R.P., Yudha, P., Kurniati, L., Yunita, A., Hpsari, W.S.

2017. Ekstrak Temulawak untuk Antidepresan. Universitas Muhammadiyah Magelang. Halaman: 159.

Aslam, M. 2016. Tail Suspension Test to Evaluate the Antidepressant Activity of Experimental Drugs. Bangladesh J Pharmacol. 11: 292.

Aslani, S., Vieira, N., Marques, F., Costa, PS., Sousa, N., Palha, JA. 2015. The effect of high-fat diet on rat’s mood, feeding behavior and response to stress. Translational Psychiatry. 2015: 1-8.

Aziz, A., dan Lawan, G.R. 2020. Pengaruh Ekstrak Kentos Kelapa (Cocos Nucifera L.) Terhadap Penurunan Immobility Time Sebagai Antidepresan Pada Mencit (Mus Musculus). Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar. 4(1):

6.

Blackshaw JK, Wash MAE. 1986. Notes on Some Topics in Applied Animal Behaviour. Australia: University of Queensland. Halaman 1.

Blazer, D.G. 2000. Mood disorders: epidemiology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Halaman 1299-1307.

Buccafusco, J. J. 2009. Methods of Behavior Analysis in Neuroscience.

London: Taylor & Francis Group, LLC.

De Vane, C. L., Liston, H. L., Markowitz, J. S. 2002. Clinical pharmacokinetics of sertralin. Clinical Pharmacokinetics. 41(15): 1247 1266.

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 9.

Depkes RI. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 4.

Depkes RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 321.

Depkes RI. 2007. Pharmaceutical Care Untuk Penderita Gangguan Depresif.Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 1, 4, 6,7, 21.

Depkes RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi II. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Halaman 481-484, 527-528.

Dhingra, D., Sharma, A. 2006. A review on antidepressant plants. Revie Article.

Halaman 144.

Dwiprasetya, W.K. 2016. Antidepresan Non-Psikotropik Kombinasi Ekstrak Air Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisiaca L.) Sebagai Moodbooster Pada Mencit Stres Kronis Ringan. Publikasi Ilmiah. Fakultas Farmasi: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Halaman 2.

Farnsworth, N.R. 1966. Biological and Phytochemical Screening of Plants.

Journal Of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 263-264.

Febyan., Wijaya, S.H., Tannika, A., Hudyono, J. 2019. Peranan Sitokin pada Keadaan Stres sebagai Pencetus Depresi. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. Vol. 6 (4): 210-214.

Fox, S.I. 2006. Human Physiology. New York: Mc Graw Hill. Halaman 326.

Gelde, M., Gatf, D., Mayou, R., Cowen, P. 1996. Oxford testbook of psychiatry.

Third edition. New York: Oxford University Press Inc. Halaman 197-293.

Gould, T.D., Dao, D.T., and Kovacsics, C.E. 2009. Open Field Test. USA:

Humana Press. Halaman 1-4.

Hakim, L. 2015. Rempah & Herba Kebun-Perkarangan Rumah Masyarakat:

Keragaman, Sumber Fitofarmaka dan Wisata Kesehatan-Kebugaran.

Yogyakarta: Diandra Creative. Halaman 147-148.

Harbi, K.S.A. 2012. Treatment-resistant depression: therapeutic trends, challenges, and future directions. Patient Preference and Adherence. 6:

369–388

Harbone, J. B. 1996. Metode Fitokimia. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soedirto. Edisi II. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 147.

Hariana, A. 2011. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 125.

Harvey, R.A. Champe, P.C. 2016. Farmakologi Edisi 4. Jakarta: EGC. Halaman 165, 169 dan 171.

Hascoet, M., Bourin, M. 2009. The Forced Swimming Test in Mice: A Suitable Model to Study Antidepressants. USA: Humana Press. Halaman: 86.

Hataul, I.A.H. 2018. Perubahan Kadar Glukosa Darah Pada Mencit Pasca Stres Imobilisasi Kronik. Moluscca Medica. 11(1): 38.

Hritcu, L., Ionita, R., Postu, P. A., Gupta, G.K., Turkez, H., Lima, T. C., dkk.

2017. Antidepressant Flavonoids and Their Relationship with Oxidative Stress. Oxidative Medicine and Cellular Longevity. 2017: 18.

Idaiani S, 2003. Kecenderungan Depresi Pada Keluarga Pasien Skizofrenia. Tesis.

Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro Rumah Sakit Dokter Kariadi. Semarang. Halaman 14.

Jurenka, J.S. 2009. Anti-inflammatory Properties of Curcumin, a Major Constituent of Curcuma longa: A Review of Preclinical and Clinical Research. Alternative Medicine Review. 14(2): 141.

Kalantaridou, S.N., Zoumakis, E., Makrigiannakis, A., Lavasidis, L.G., Vrekoussis, T., Chrousos, G.P. 2010. Corticotropin-releasing hormone, stres and human reproduction: an update. Journal of Reproductive Immunology. 85: 33-34.

Katzung, B.G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika. Halaman 269.

Katzung, B.G. 2012. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. Jakarta: EGC.

Halaman 592, 601-602.

Kim, T., Davis, J., Zhang, A.J., He, X., Mathews, S.T. 2009. Curcumin activates AMPK and suppresses gluconeogenic gene expression in hepatoma cells.

Biochemical and Biophysical Research Communications. 388: 377–382.

Kumar V, Abbas AK, Fausto N editors. 2005. Pathologic basis of desease.7th edition. Philadelphia : Elsevier inc. 2(17):810-17.

Marjoni, R. 2017. Farmakognosi (Teori Ringkas dan Praktik) untuk Diploma III Farmasi.Jakarta Timur: CV. Trans Info Media. Halaman 74.

Marni., Ambarwati, R. 2015. Khasiat Jamu Cekok Terhadap Berat Badan Pada Anak. KEMAS. 11(1): 102-111.

Miczek, K.A., Boer, S.F.D. 2009. Aggressive, Defensive, and Submissive Behavior. Amsterdam: Elsevier Inc. Halaman 344.

Murni, A. W. 2020. Kadar Kortisol Plasma pada Dispepsia Fungsional dengan Gangguan Psikosomatik. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 7 (1): 15-21.

Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 141.

Neal, M.J. 2006. At a Glance Farmakologi Medis Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 63.

Nelson, J., Spyker, D. 2017. Morbidity and mortality associated with medications used in the treatment of depression: An analysis of cases reported to U.S.

poison control centers, 2000-2014. American Journal of Psychiatry. 174 (5): 438-450.

Nordquist, R.E., Meijer, E., Staay, S.J.V.D., Arndt, S.S. 2017. Pigs as Model Speciesto Investigate Effects of Early Life Events on Later Behavioral and Neurological Functions. Netherlands: Elsevier Inc. Halaman 1012.

Nugrahani, S.S. 2012. Ekstrak Akar, Batang, Dan Daun Herba Meniran Dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. (1):

54.

Page, M.E., Detke, M.J., dan Dalvi, A. 1999. Serotonergic Mediation Of The Effects Of Fluoxetine, But Not Desipramine, In The Rat Forced Swimming Test. Psychopharmacology. 147: 162.

Pamilutsih, P.M., dan Wahyuningtyas, N. 2017. Antidepresan Kombinasi Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Dan Ekstrak Aseton Kulit Pisang (Musa Paradisiaca) Terhadap Peningkatan Aktivitas Lokomotor, Dan Penurunan Immobility Time Pada Mencit. Publikasi Ilmiah. Fakultas Farmasi: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Halaman 3.

Pertiwi, R., Saputra, H.M. 2018. Pengaruh Perasan Umbi Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) terhadap Gambaran Histopatologi Lambung

Mencit (Mus musculus L.) dengan Model Tukak Lambung. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. 5(2): 57.

Prusty BK, Kiran B, Bhargavi V, Subudhi SK. 2011. Anti-Ulcer Investigation of the Different Extract of Bark of Bauhinia Variegata Linn (Caesalpiniaceae) by Pyloric Ligation & Aspirin Plus Pyloric Ligation Model. Int J Pharm Biol Sci. 1 (4): 606-614.

Purba, J.S. 2011. Psikoneuroimunologi Kedokteran Edisi 2. Editor: Putra, S.T.

Surabaya: Airlangga University Press.

Putra, A.M.P. 2015. Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Val.) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Manuntung. 1(1): 69.

Rahayu, W.S, dkk. 2010. Kurkuminoid, Penetapan Kadarnya pada Jamu Serbuk Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Secara Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel. Pharmacy. 7(2): 134.

Rinihapsari, E., Widyastani, F. A., Tarius, A. 2018. Efek Gastroprotektor Senyawa Analog Kurkumin Terhadap Jaringan Lambung Tikus Yang Diinduksi Parasetamol. Media Farmasi Indonesia. 13 (1): 1318-1323.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Hasil Utama Riskesdas 2018 Kementerian Kesehatan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan [online]. https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf [Diakses 23 Agustus 2020]

Sentari, M., Harahap, U., Sapile, T.W.A., Ritarwan, K. 2019. Blood Cortisol Level and Blood Serotonin Level in Depression Mice with Leaf Essential Oil Treatment. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences.

7(16): 2652-2655.

Simbolon, S.B., Katar, Y., Rusjdi, S.R. 2018. Efektivitas Kombinasi Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica Val) dan Madu Terhadap Ulkus Lambung Mencit BALB/c Akibat Pemberian Aspirin Secara Mikroskopis. Jurnal Kesehatan Andalas. 7(1): 27.

Smolinsky, A.N., Bergner, C.L., LaPorte, J.L., Kalueff, A.V. 2009. Analysis of Grooming Behavior and Its Utility in Studying Animal Stres, Anxiety, and Depression. USA: Humana Press. Halaman 24.

Strekalova, T., Spanagel, R., Bartsch, D., Henn, F.A., Gass, P. 2004. Stres Induced Anhedonia in Mice is Associated with Deficits in Forced Swimming and Exploration. Neuropsychopharmacology. 29(11): 2008.

Stringer, J.L. 2016. Farmakologi Paduan untuk Mahasiswa. Jakarta: EGC.

Halaman 139.

Szabo, S., Trier, J. S., Brown, A., Schnoor, J., Homan, H. D. & Bradford, J. C.

(1985). A Quantitative Method for Assesing The Extent of Experimental Gastric Erosions and Ulcers. Journal of Pharmacology Methods. 13(1):

59-66

Tee, T.P., Hassan, H. (2011). Antidepressant-Like Activity of Banana Peel Extract in Mice. American Medical Journal. 2(2): 59.

Wells, B.G. 2015. Psychiatric Disorders, ninth edition. USA : McGraw Hill Education. Halaman 712-713.

Whishaw, I.Q., Bergdall, V., Kolb, B. 2006. The Laboratory Rats, 2nd Edition.

Amsterdam: Elsevier Inc. Halaman: 199 dan 201.

Willner, P. 2016. The chronic mild stress (CMS) model of depression: History, evaluation and usage. Neurobiology of Stress XXX. 2016: 1-16.

Yudiarto, F.L. 2011. Psikoneuroimunologi Kedokteran Edisi 2. Editor: Putra, S.T.

Surabaya: Airlangga University Press.

Zimcikova, E., Simko, J., Karesova, I., Kremlacek, J., Malakova, J. 2017.

Behavioral effects of antiepileptic drugs in rats: Are the effects on mood and behavior detectable in open-field test?. Seizure. 52: 35.

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

Lampiran 2. Ethical Clearence

Lampiran 3. Gambar Rimpang Curcuma heyneana

Rimpang Curcuma heyneana

Rimpang Curcuma heyneana

Lampiran 4. Gambar Simplisia dan Serbuk Rimpang Curcuma heyneana

Simplisia rimpang Curcuma heyneana

Serbuk rimpang Curcuma heyneana

Lampiran 5. Bagan pembuatan ekstrak etanol rimpang Curcuma heyneana

Dicuci dari pengotor hingga bersih kemudian ditiriskan

Diiris dengan ketebalan ±0,3 – 0,4 cm Ditimbang

Dikeringkan pada suhu ±40oC Ditimbang

Berat serbuk simplisia = 956, 61 gram

Diuapkan dengan rotary evaporator

 Hasil Skrining fitokimia simplisia dan ekstrak

 Penetapan kadar air simplisia dan ekstrak

 Penetapan kadar sari larut air simplisia

 Penetapan kadar sari larut etanol simplisia

 Penetapan kadar abu total simplisia dan ekstrak

Dilakukan skrining dan karakterisasi serbuk dan ekstrak rimpang temu giring

Lampiran 6. Bagan uji aktivitas antidepresan ekstrak etanol rimpang Curcuma selama 14 hari dengan 2 macam stressor setiap hari

Diberikan sediaan secara oral mulai hari ke 15 satu kali sehari selama 10 hari.

Pengujian aktivitas antidepresan

Uji tail suspension test Uji forced swimming test Uji open field test

Hasil Hasil

Hasil

Lampiran 7. Gambar alat

Kotak uji open field test

Tiang penggantung uji tail suspension test

Kotak kaca uji forced swimming test

Lampiran 8. Gambar hewan uji

Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan

Hewan uji yang dikorbankan dan diambil lambungnya

Lampiran 9. Perhitungan penetapan kadar air

% Kadar air rata-rata simplisia = (1,99+5,98+3,99)%

3 = 3,98 %

% Kadar air rata-rata ekstrak = (7,94+1,97+3,98)%

3 = 4,63%

Lampiran 10. Perhitungan kadar sari larut air

Replikasi Berat sampel (g) Berat sari (g)

1. 5,0057 0,1709

% Kadar rata-rata sari larut air = (17,07+21,87+18,04)%

3 = 18,99%

Lampiran 11. Perhitungan kadar sari larut etanol

Replikasi Berat sampel (g) Berat sari (g)

1. 5,0048 0,1788

2. 5,0079 0,1704

3. 5,0105 0,1773

% Kadar sari larut etanol = Berat sari (g) Berat sampel (g) x 100

% Kadar rata-rata sari larut etanol = (17,87+17,01+17,69) %

3 = 17,52%

Lampiran 12. Perhitungan kadar abu total

% Kadar rata-rata abu total = (5,56+5,32+5,67)%

3 = 5,51 %

% Kadar rata-rata abu total = (4,06+5,89+7,45)%

3 = 5,8%

Lampiran 13. Perhitungan kadar abu tidak larut asam

% Kadar rata-rata abu tidak larut asam = 0,44+0,56+0,61

3 = 0,53%

= 0,0009 gram

0,1556 gram x 100% = 0,57%

% Kadar rata-rata abu tidak larut asam = 0,6+0,56+0,57

3 = 0,57%

Lampiran 14. Perhitungan volume pemberian ekstrak etanol rimpang Curcuma heyneana (EERC) dosis 50, 100, 200 mg/kg BB ; Sertralin dosis 6,5 mg/kg BB, dan CMC Na-0,5%

Konversi dosis setralin ke mencit - Faktor konversi : 0,0026

- Dosis untuk mencit = 50 mg x 0,0026 = 0,13 mg / 20 gramBB = 6,5 mg/kg BB

Perhitungan :

- Berat badan mencit = 30 gram - Konsentrasi 0,5 % = 0,5 gram

100 ml = 5 mg/ml - Dosis = 6,5 mg

1000 mg x 30 gram = 0,195 mg - Volume pemberian = 0,195 mg

5 mg/ml = 0,039 ml

- Skala = 0,039 ml x 100 skala = 3,9 skala

Lampiran 15. Gambar analisa data berat badan mencit Uji Normalitas

Uji ANOVA

Lampiran 15. Lanjutan Post Hoc

Lampiran 16. Gambar analisis data tail suspension test (TST) Uji Normalitas

Uji ANOVA

Lampiran 16. Lanjutan Post Hoc

Lampiran 17. Gambar analisis data forced swimming test (FST) Uji Normalitas

Uji ANOVA

Lampiran 17. Lanjutan Post Hoc

Lampiran 18. Gambar analisis data open field test (TST) 1. Central Square

Uji Normalitas

Uji ANOVA

Lampiran 18. Lanjutan Post Hoc

Lampiran 18. Lanjutan 2. Cross

Uji Normalitas

Uji ANOVA

Lampiran 18. Lanjutan Post Hoc

Lampiran 18. Lanjutan 3. Grooming

Uji Normalitas

Uji ANOVA

Lampiran 18. Lanjutan Post Hoc

Lampiran 19. Gambar analisis data kadar glukosa darah Uji Normalitas

Uji ANOVA

Lampiran 19. Lanjutan Post Hoc

Lampiran 20. Gambar analisis data kerusakan mukosa lambung mencit Uji Normalitas

Uji ANOVA

Post Hoc

Dokumen terkait