Adianti G. 2005. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di DKI Jakarta (Studi komparatif di permukiman kumuh dan tidak kumuh) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Arkaniyati. 2012. Kesetaraan dan keadilan gender dalam usahatani bawang merah, Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
[BPS] Badan Pusat Statistik (ID). 2012. Berita resmi statistik: Badan Pusat Statistik. No 06/01/Th. XV, 2 Januari 2013. [Internet]. [Diunduh pada tanggal 30 Januari 2013]. Tersedia pada:
http://www.bps.go.id/brs_file/kemiskinan_02jan13.pdf
Hadiprakoso A. 2005. Penguatan peran gender dalam pemberdayaan ekonomi keluarga miskin: Studi kasus kelompok Dasa Wisma Desa Sudagaran [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hasanudin T M. 2009. Relasi gender dalam perspektif akses dan kontrol terhadap sumberdaya: Kasus pada Sentra Industri Gerabah di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hubeis AVS. 2010. Pemberdayaan perempuan dari masa ke masa. Bogor (ID): IPB Press.
[Inpres] Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 Tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.
Iskandar S, Mahmud A, Muslim. 2010. Karakteristik dan akar masalah kemiskinan kasus pada 4 tipologi desa di Kabupaten Sumbawa. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Volume 11, Nomor 1, hlm.122-134. [Internet]. [Diunduh tanggal 28 Agustus 2012]. Tersedia pada:
http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/123456789/1290/JEP_Nuo.1 1_Vol.1_9_Syaifuddin.pdf?sequence=1.
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (ID). 2008. Petunjuk teknis operasional (PTO) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan.
Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat (ID). 2007. Pedoman umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
Mugniesyah SS. 2006. Materi bahan ajar pendidikan orang dewasa. Bogor (ID): Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.
Murniati ANP. 2004. Getar gender: perempuan Indonesia dalam perspektif
sosial, politik, ekonomi, hukum, dan HAM. Magelang (ID): Indonesia Tera.
Nainggolan A. 2005. Analisis gender terhadap keberhasilan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (Kasus di Kelurahan Ciseureuh Kecamatan Regol Kota Bandung) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Nikijuluw VPH. 2001. Aspek sosial ekonomi masyarakat pesisir dan strategi pemberdayaan mereka dalam konteks pengelolaan sumberdaya pesisir secara terpadu. Di dalam : Dietriech G. Bengen. Prosiding pelatihan pengelolaan wilayah pesisir terpadu; Bogor, 29 Oktober-3 November 2001. Bogor(ID): Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor. [Internet]. [Diunduh pada tanggal 28 Agustus 2012] Halaman 14. Tersedia pada: http://www.crc.uri.edu/download/Proceeding_ToT_ICM.pdf#page=17.. Nugroho I, Dahuri R. 2004. Pembangunan wilayah: perspektif ekonomi, sosial,
dan lingkungan. Jakarta (ID): LP3ES.
Nugroho R. 2008. Gender dan strategi pengarus-utamaannya di Indonesia. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.
Prassetyo PE, Maisaroh S. 2009. Model strategi pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Jurnal Trikonomika Volume 8, Nomor 2. [Internet]. [Diunduh tanggal 28 Agusutus 2012] Tersedia pada: http://digilib.unpas.ac.id/files/disk1/19/jbptunpaspp-gdl-pekoprasset-922-7- 7.eko.pdf.
Prastiwi DL. 2012. Analisis gender terhadap tingkat keberhasilan pelaksanaan CSR bidang pemberdayaan ekonomi lokal PT Holcim Indonesia Tbk (Kasus:
Baitul Maal wa Tamwil/BMT Swadaya Pribumi, Desa Kembang Kuning,
Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Puspitawati H. 2012. Gender dan keluarga: konsep dan realita di Indonesia. Bogor (ID): IPB Press.
Putri HM, Yuliaty C. 2009. Potensi perempuan Bali dalam pengembangan usaha budidaya rumput laut. Di dalam : Nasution, Hikmah, editor. Dinamika peran
gender dan diseminasi inovasi. Jakarta (ID) : Badan Riset Kelautan dan
Qoriah SN, Sumarti T. 2008. Analisis gender dalam Program Desa Mandiri Pangan (Studi kasus: Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Klaten-Jawa Tengah). Jurnal Sodality Volume 2. [Internet]. [Diunduh tanggal 6 Maret 2012]. Tersedia pada: http://jurnalsodality.ipb.ac.id/jurnalpdf/edisi5-4.pdf. Rendanikusuma R. 2012. Analisis tingkat kesejahteraan dari perspektif dana
sosial di era desentralisasi [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Saleha Q. 2003. Manajemen sumberdaya keluarga: suatu analisis gender dalam
kehidupan keluarga nelayan di pesisir Bontang Kuala, Kalimantan Timur [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Shiva V. 1997. Bebas dari pembangunan: perempuan, ekologi, dan perjuangan
hidup di India. Jakarta (ID): Yayasan Obor Indonesia.
Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode penelitian survei. Jakarta (ID): LP3ES.
Sulistiawati A. 2011. Analisis gender dalam Penyelenggaraan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (Kasus di Desa Kemang, Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Vantina ANW, Pratama BS, Fahrizal R. 2008. Keadilan gender dalam pengambilan kebijakan: antara harapan dan kenyataan (Studi kasus pada Seketariat Daerah Kota Samarinda tahun 2008). Jurnal Sosial-Politika, Vol.15, No.1, Juli 2008 [Internet]. [Diunduh 16 Januari 2012]. Tersedia pada http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1510887113.pdf
Widodo T. 2006. Peran sektor informal terhadap perekonomian daerah: pendekatan Delphi-IO dan aplikasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol. 21, No. 3, 2006, 254-267. [Internet]. [Diunduh tanggal 30 Januari 2013]. Tersedia pada http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21306254267.pdf
Wirartha IM. 2001. Ketidakadilan jender yang dialami pekerja perempuan di daerah pariwisata. [Internet]. [Diunduh tanggal 10 September 2012]. Terdapat pada:http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/(6)%20soca-wirartha-
ketidakadilan%20gender.pdf.
Yuliani VP. 2010. Analisis gender dalam Program Keluarga Harapan (PKH) (Kasus: Kelurahan Balumbang Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Yulisti M, Nasution Z. 2009. Produktivitas istri dalam penguatan ekonomi rumah tangga nelayan. Di dalam: Nasution Z, Hikmah, editor. Dinamika peran
gender dan diseminasi inovasi. Jakarta (ID): Badan Riset Kelautan dan
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil olah data primer
1. Hasil uji Tau Kendall’s antara kegiatan produktif perempuan dengan tingkat pendidikan
Correlations
tingkat pendidikan produktif Kendall's tau_b tingkat pendidikan Correlation Coefficient 1.000 -.095
Sig. (2-tailed) . .431
N 70 70
Produktif Correlation Coefficient -.095 1.000
Sig. (2-tailed) .431 .
N 70 70
Spearman's rho tingkat pendidikan Correlation Coefficient 1.000 -.095
Sig. (2-tailed) . .435
N 70 70
Produktif Correlation Coefficient -.095 1.000
Sig. (2-tailed) .435 .
N 70 70
2. Hasil uji Tau Kendall’s antara pola pengambilan keputusan dengan tingkat pendapatan
3. Hasil uji Tau Kendall’s antara tingkat pendidikan responden perempuan dengan pola pengambilan keputusan
Correlations
tingkat pendidikan
pola pengambilan keputusan
Kendall's tau_b tingkat pendidikan Correlation Coefficient 1.000 -.085
Sig. (2-tailed) . .612
N 35 35
pola pengambilan keputusan Correlation Coefficient -.085 1.000
Sig. (2-tailed) .612 .
N 35 35
4. Hasil uji Tau Kendall’s antara pola pengambilan keputusan dengan kesempatan usaha Correlations pola pengambilan keputusan kesem patan usaha Kendall's tau_b pola pengambilan keputusan Correlation Coefficient 1.000 -.222
Sig. (2-tailed) . .059
N 70 70
kesempatan usaha Correlation Coefficient -.222 1.000
Sig. (2-tailed) .059 .
5. Hasil uji Tau Kendall’s antara pola pengabilan keputusan dengan kepemilikan asset rumah tangga
Correlations
pola pengambilan
keputusan kepemilikan asset Kendall's tau_b pola pengambilan keputusan Correlation Coefficient 1.000 .046
Sig. (2-tailed) . .697
N 70 70
kepemilikan asset Correlation Coefficient .046 1.000
Sig. (2-tailed) .697 .
N 70 70
6. Hasil uji Chi-square antara usia responden perempuan dengan pola pola pengambilan keputusan
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Monte Carlo Sig.
Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .256 .652 .739a .730 .748
N of Valid Cases 35
7. Hasil uji Tau Kendall’s antara kegiatan reproduktif responden perempuan dengan kesempatan usaha
Correlations
kesempatan usaha reproduktif
Kendall's tau_b kesempatan usaha Correlation Coefficient 1.000 -.360*
Sig. (2-tailed) . .036
N 35 35
reproduktif Correlation Coefficient -.360* 1.000
Sig. (2-tailed) .036 .
N 35 35
8. Hasil uji Chi-square antara usia responden suami dengan pola pengambilan keputusan
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Monte Carlo Sig.
Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .361 .262 .290a .281 .299
N of Valid Cases 35
a. Based on 10000 sampled tables with starting seed 92208573.
9. Hasil uji Chi-square antara jenis pekerjaan responden suami dengan pola pengambilan keputusan
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Monte Carlo Sig.
Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .357 .275 .264a .255 .272
N of Valid Cases 35
a. Based on 10000 sampled tables with starting seed 1241531719.
10. Hasil uji Tau Kendall’s antara tingkat pendidikan responden suami dengan pola pengambilan keputusan
Correlations
tingkat pendidikan
pola pengambilan keputusan
Kendall's tau_b tingkat pendidikan Correlation Coefficient 1.000 .152
Sig. (2-tailed) . .367
N 35 35
pola pengambilan keputusan Correlation Coefficient .152 1.000
Sig. (2-tailed) .367 .
Lampiran 2 Daftar nama kelompok SPP Desa Ciherang No Kelompok (SPP) No Kelompok (SPP) 1 Anggrek 19 Jahe 2 Anggur 20 Kunyit 3 Apel 21 Pala 4 Aster 22 Rosella 5 Cemara 23 Mangga 6 Jeruk 24 Durian 7 Melati 25 Pisang 8 Melon 26 Tomat 9 Ros 27 Kesemek
10 Sedap Malam 28 Kiwi
11 Tulip 29 Manggis 12 Belimbing 30 Sirsak 13 Delima 31 Mawar 14 Jambu 32 Berkah 15 Nanas 33 Pear 16 Nangka 34 Semangka
17 Nusa Indah 35 Kenanga
Lampiran 3 Jadwal pelaksanaan penelitian
No Kegiatan April Mei Juni September Oktober November Desember Januari
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4
I Proposal dan Kolokium
1 Penyusunan draft 2 Konsultasi Proposal 3 Kolokium 4 Revisi proposal 5 Uji Coba Kuesioner II Studi Lapangan 1 Pengumpulan data 2 Analisis data 3 Konsultasi
III Penulisan Laporan
1 Analisis lanjutan 2 Penyusunan draft revisi IV Ujian skripsi 1 Ujian 2 Perbaikan dan penggandaan skripsi
Lampiran 4 Peta lokasi penelitian
Lampiran 5 Hasil tabulasi silang
1. Hasil tabulasi silang curahan waktu kerja kegiatan produktif responden laki-laki dengan usia
produktif * usia Crosstabulation
usia
Total dewasa awal
dewasa
pertengahan dewasa tua
produktif rendah Count 0 9 2 11
% within usia .0% 40.9% 16.7% 31.4%
tinggi Count 1 13 10 24
% within usia 100.0% 59.1% 83.3% 68.6%
Total Count 1 22 12 35
% within usia 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
2. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan produktif responden laki-laki dengan jenis pekerjaan
produktif * jenis pekerjaan Crosstabulation
jenis pekerjaan
Total tidak bekerja
sektor non-
usaha sektor usaha
produktif rendah Count 1 6 4 11
% within jenis pekerjaan 100.0% 28.6% 30.8% 31.4%
tinggi Count 0 15 9 24
% within jenis pekerjaan .0% 71.4% 69.2% 68.6%
Total Count 1 21 13 35
3.Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan produktif laki-laki dengan tingkat pendidikan
produktif * tingkat pendidikan Crosstabulation
tingkat pendidikan
Total rendah tinggi
produktif rendah Count 8 3 11
% within tingkat pendidikan 30.8% 33.3% 31.4%
tinggi Count 18 6 24
% within tingkat pendidikan 69.2% 66.7% 68.6%
Total Count 26 9 35
% within tingkat pendidikan 100.0% 100.0% 100.0%
4. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan sosial responden laki- laki dengan usia
sosial * usia Crosstabulation
usia
Total dewasa awal
dewasa
pertengahan dewasa tua
sosial rendah Count 1 11 5 17
% within usia 100.0% 50.0% 41.7% 48.6% tinggi Count 0 11 7 18 % within usia .0% 50.0% 58.3% 51.4% Total Count 1 22 12 35 % within usia 100.0% 100.0% 100.0% 100.0 %
5. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan sosial responden laki-laki dengan jenis pekerjaan
sosial * jenis pekerjaan Crosstabulation
jenis pekerjaan
Total tidak bekerja
sektor non-
usaha sektor usaha
sosial rendah Count 1 9 7 17
% within jenis pekerjaan 100.0% 42.9% 53.8% 48.6%
tinggi Count 0 12 6 18
% within jenis pekerjaan .0% 57.1% 46.2% 51.4%
Total Count 1 21 13 35
% within jenis pekerjaan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
6. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan sosial responden laki-laki dengan tingkat pendidikan
sosial * tingkat pendidikan Crosstabulation
tingkat pendidikan
Total rendah tinggi
sosial rendah Count 13 4 17
% within tingkat pendidikan 50.0% 44.4% 48.6%
tinggi Count 13 5 18
% within tingkat pendidikan 50.0% 55.6% 51.4%
Total Count 26 9 35
7. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan reproduktif responden laki-laki dengan usia
reproduktif * usia Crosstabulation
usia
Total dewasa awal
dewasa
pertengahan dewasa tua
reproduktif rendah Count 1 18 10 29
% within usia 100.0% 81.8% 83.3% 82.9%
tinggi Count 0 4 2 6
% within usia .0% 18.2% 16.7% 17.1%
Total Count 1 22 12 35
% within usia 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
8. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan reproduktif responden laki-laki dengan jenis pekerjaan
reproduktif * usia Crosstabulation
usia
Total dewasa awal
dewasa
pertengahan dewasa tua
reproduktif rendah Count 1 18 10 29
% within usia 100.0% 81.8% 83.3% 82.9%
tinggi Count 0 4 2 6
% within usia .0% 18.2% 16.7% 17.1%
Total Count 1 22 12 35
9. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan reproduktif responden laki-laki dengan tingkat pendidikan
reproduktif * tingkat pendidikan Crosstabulation
tingkat pendidikan
Total
rendah tinggi
reproduktif rendah Count 22 7 29
% within tingkat pendidikan 84.6% 77.8% 82.9%
tinggi Count 4 2 6
% within tingkat pendidikan 15.4% 22.2% 17.1%
Total Count 26 9 35
% within tingkat pendidikan 100.0% 100.0% 100.0%
10. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan produktif responden perempuan dengan usia
kegiatan produktif * usia Crosstabulation
usia
Total dewasa awal
dewasa
pertengahan dewasa tua
kegiatan produktif Rendah Count 1 16 2 19
% within usia 33.3% 61.5% 33.3% 54.3%
Tinggi Count 2 10 4 16
% within usia 66.7% 38.5% 66.7% 45.7%
Total Count 3 26 6 35
11. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan produktif responden perempuan dengan jenis pekerjaan
kegiatan produktif * jenis pekerjaan Crosstabulation
jenis pekerjaan
Total sektor non-
usaha sektor usaha
kegiatan produktif Rendah Count 4 15 19
% within jenis pekerjaan 100.0% 48.4% 54.3%
Tinggi Count 0 16 16
% within jenis pekerjaan .0% 51.6% 45.7%
Total Count 4 31 35
% within jenis pekerjaan 100.0% 100.0% 100.0%
12. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan produktif responden perempuan dengan tingkat pendidikan
kegiatan produktif * tingkat pendidikan Crosstabulation
tingkat pendidikan
Total rendah tinggi
kegiatan produktif rendah Count 14 5 19
% within tingkat pendidikan 50.0% 71.4% 54.3%
Tinggi Count 14 2 16
% within tingkat pendidikan 50.0% 28.6% 45.7%
Total Count 28 7 35
13. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan sosial responden perempuan dengan usia
sosial * usia Crosstabulation
usia
Total dewasa awal
dewasa
pertengahan dewasa tua
sosial rendah Count 1 7 0 8
% within usia 33.3% 26.9% .0% 22.9%
tinggi Count 2 19 6 27
% within usia 66.7% 73.1% 100.0% 77.1%
Total Count 3 26 6 35
% within usia 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
14. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan sosial responden perempuan dengan jenis pekerjaan
sosial * jenis pekerjaan Crosstabulation
jenis pekerjaan
Total sektor non-usaha sektor usaha
sosial rendah Count 1 7 8
% within jenis pekerjaan 25.0% 22.6% 22.9%
tinggi Count 3 24 27
% within jenis pekerjaan 75.0% 77.4% 77.1%
Total Count 4 31 35
15. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kerja kegiatan sosial responden perempuan dengan tingkat pendidikan
sosial * tingkat pendidikan Crosstabulation
tingkat pendidikan
Total rendah tinggi
sosial rendah Count 5 3 8
% within tingkat pendidikan 17.9% 42.9% 22.9%
tinggi Count 23 4 27
% within tingkat pendidikan 82.1% 57.1% 77.1%
Total Count 28 7 35
% within tingkat pendidikan 100.0% 100.0% 100.0%
16. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan reproduktif responden perempuan dengan usia
reproduktif * usia Crosstabulation
usia
Total dewasa awal
dewasa
pertengahan dewasa tua
reproduktif rendah Count 2 6 1 9
% within usia 66.7% 23.1% 16.7% 25.7%
tinggi Count 1 20 5 26
% within usia 33.3% 76.9% 83.3% 74.3%
Total Count 3 26 6 35
17. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan produktif responden perempuan dengan tingkat pendapatan
tingkat pendapatan * kegiatan produktif Crosstabulation
kegiatan produktif
Total rendah tinggi
tingkat pendapatan rendah Count 7 1 8
% within kegiatan produktif 36.8% 6.2% 22.9%
sedang Count 9 9 18
% within kegiatan produktif 47.4% 56.2% 51.4%
tinggi Count 3 6 9
% within kegiatan produktif 15.8% 37.5% 25.7%
Total Count 19 16 35
% within kegiatan produktif 100.0% 100.0% 100.0%
18. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan produktif responden perempuan dengan pola konsumsi
pola konsumsi * kegiatan produktif Crosstabulation
kegiatan produktif
Total rendah tinggi
pola konsumsi Rendah Count 7 11 18
% within kegiatan produktif 36.8% 68.8% 51.4%
Tinggi Count 12 5 17
% within kegiatan produktif 63.2% 31.2% 48.6%
Total Count 19 16 35
19. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan produktif responden perempuan dengan kesempatan usaha
kesempatan usaha * kegiatan produktif Crosstabulation
kegiatan produktif
Total rendah tinggi
kesempatan usaha tidak mudah Count 16 12 28
% within kegiatan produktif 84.2% 75.0% 80.0% mudah Count 3 4 7 % within kegiatan produktif 15.8% 25.0% 20.0% Total Count 19 16 35 % within kegiatan produktif 100.0% 100.0% 100.0%
20. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan produktif responden perempuan dengan kepemilikan asset
kepemilikan asset * kegiatan produktif Crosstabulation
kegiatan produktif
Total rendah tinggi
kepemilikan asset Rendah Count 7 8 15
% within kegiatan produktif 36.8% 50.0% 42.9%
Tinggi Count 12 8 20
% within kegiatan produktif 63.2% 50.0% 57.1%
Total Count 19 16 35
21. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan sosial responden perempuan dengan tingkat pendapatan
tingkat pendapatan * sosial Crosstabulation
sosial
Total rendah tinggi
tingkat pendapatan rendah Count 1 7 8
% within sosial 12.5% 25.9% 22.9% sedang Count 3 15 18 % within sosial 37.5% 55.6% 51.4% tinggi Count 4 5 9 % within sosial 50.0% 18.5% 25.7% Total Count 8 27 35 % within sosial 100.0% 100.0% 100.0%
22. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan sosial responden perempuan dengan pola konsumsi
pola konsumsi * sosial Crosstabulation
sosial
Total rendah tinggi
pola konsumsi rendah Count 3 15 18
% within sosial 37.5% 55.6% 51.4%
Tinggi Count 5 12 17
% within sosial 62.5% 44.4% 48.6%
Total Count 8 27 35
23. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan sosial responden perempuan dengan kesempatan usaha
kesempatan usaha * sosial Crosstabulation
sosial
Total rendah tinggi
kesempatan usaha tidak mudah Count 6 22 28
% within sosial 75.0% 81.5% 80.0%
mudah Count 2 5 7
% within sosial 25.0% 18.5% 20.0%
Total Count 8 27 35
% within sosial 100.0% 100.0% 100.0%
24. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan sosial responden perempuan dengan kepemilikan asset
kepemilikan asset * sosial Crosstabulation
sosial
Total rendah tinggi
kepemilikan asset rendah Count 3 12 15
% within sosial 37.5% 44.4% 42.9%
tinggi Count 5 15 20
% within sosial 62.5% 55.6% 57.1%
Total Count 8 27 35
25. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan reproduktif responden perempuan dengan tingkat pendapatan
tingkat pendapatan * reproduktif Crosstabulation
reproduktif
Total rendah tinggi
tingkat pendapatan rendah Count 1 7 8
% within reproduktif 11.1% 26.9% 22.9% sedang Count 4 14 18 % within reproduktif 44.4% 53.8% 51.4% tinggi Count 4 5 9 % within reproduktif 44.4% 19.2% 25.7% Total Count 9 26 35 % within reproduktif 100.0% 100.0% 100.0%
26. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan reproduktif responden perempuan dengan pola konsumsi
pola konsumsi * reproduktif Crosstabulation
reproduktif
Total rendah tinggi
pola konsumsi rendah Count 6 12 18
% within reproduktif 66.7% 46.2% 51.4%
Tinggi Count 3 14 17
% within reproduktif 33.3% 53.8% 48.6%
Total Count 9 26 35
27. Hasil tabulasi silang antara curahan waktu kegiatan reproduktif responden perempuan dengan kesempatan usaha
kepemilikan asset * reproduktif Crosstabulation
reproduktif
Total rendah tinggi
kepemilikan asset rendah Count 5 10 15
% within reproduktif 55.6% 38.5% 42.9%
tinggi Count 4 16 20
% within reproduktif 44.4% 61.5% 57.1%
Total Count 9 26 35
Lampiran 6 Panduan wawancara mendalam
a. Panduan wawancara dengan Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Dramaga
1. Apa alasan masuknya PNPM MP ke Kecamatan Dramaga?
2. Bagaimana prosedur dan tahapan yang harus dilakukan sebelum pengajuan pinjaman yang harus dilakukan pada setiap kelompoknya?
3. Bagaimana prosedur pengembalian pinjaman?
4. Bagaimana menurut Bapak/Ibu tingkat pengembalian pinjaman di desa Ciherang?
5. Bagimana proses “survey” yang dilakukan oleh PNPM? Apa ketentuan baku usaha yang dapat diberikan pinjaman?
6. Apa ada pelatihan yang dilakukan secara rutin? mengapa pelatihan belum dilaksanakan untuk semua anggota?
7. Berapa lama proses pencairan dana?
8. Jumlah dana yang diberikan pada perguliran sebelumnya?
9. Apakah ada sanksi yang diberikan kepada kelompok yang tidak dapat memenuhi tanggung jawabnya untuk membayar angsuran?
10.Kegiatan/program apa saja yang sudah dilaksanakan oleh PNPM di Kecamatan Dramaga?
11.Berapa dana yang sudah dialokasikan ke Kecamatan Dramaga dari tahun 2009-2012?
12.Pemilihan anggota SPP berdasarkan kriteria apa? apakah memang diutamakan kepada yang kurang mampu?
13.Apakah pihak UPK dan KPMD melakukan pemantauan terhadap usaha yang dijalankan oleh anggota?
14.Perbedaan simpan pinjam di SPP dengan pinjaman lain dari Bank atau lembaga keuangan lain?
15.Proses pembagian dana kepada setiap anggota seperti apa? 16.Perguliran SPP diadakan kapan saja?
17.Apa harapan Bapak terhadap anggota SPP yang diberi pinjaman?
18.Adakah ketentuan-ketentuan khusus terhadap pemanfaatan dana pinjaman?
19.Ada tidak prestasi menonjol yang didapatkan UPK PNPM Kecamatan Dramaga
b. Panduan wawancara dengan anggota Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Desa Ciherang
1. Ada berapa kelompok di Ciherang? Apa ada kelompok yang sudah tidak meminjam lagi?
2. Apa alasan kelompok tidak aktif lagi?
3. Apa ada pelatihan? atau perkumpulan? dilaksanakan kapan saja? 4. Apa kegiatan yang dilakukan pada setiap pertemuan?
5. Berapa orang anggota SPP di Desa Ciherang?
6. Berapa kelompok yang sudah tidak ikut lagi? kelompok mana saja? dan apa alasan mereka tidak mengikuti perguliran lagi?
7. Pemilihan anggota SPP berdasarkan kriteria apa? apakah memang diutamakan kepada yang kurang mampu?
8. Adakah kegiatan rutin yang dilaksanakan kepada perwakilan kelompok atau semua anggota kelompok?
9. Apakah pihak UPK dan KPMD melakukan pemantauan terhadap usaha yang dijalankan oleh anggota?
10.Apakah ada kegiatan pendampingan terhadap anggota kelompok SPP? 11.Berapa alokasi dana untuk SPP Desa Ciherang dari tahun 2009-2012?
Mengalami kenaikan atau penurunan?
12.Selain kegiatan meminjam dana, apa ada program lain di SPP, misalnya tabungan?
13.Apa saja peran dan tugas Ibu sebagai KPMD?
14.Kinerja atau prestasi SPP di setiap desa diukur berdasarkan tingkat pengembalian? Bagaimana dengan prestasi terakhir SPP ds Ciherang? meningkat atau menurun?
15.Dari responden saya, ada beberapa rumah tangga yg mampu, apakah pertimbangan dari PNPM utk memberi pinjaman kepada rumah tangga yg mampu?
16.Adakah ketentuan khusus dari pemanfaatan dana pinjaman?
17.KPMD itu apa? apa tugasnya? dan ada berapa jumlahnya di setiap desa? 18.Apa KPMD hanya bertanggung jawab dengan kegiatan SPP saja? c. Panduan wawancara dengan ketua kelompok
1. Apa saja tugas Ibu sebagai ketua kelompok?
2. Seperti apa sistem pembayaran angsuran di kelompok Ibu?
3. Jika ada anggota yang menunggak pembayaran angsuran, apa sikap yang ibu lakukan sebagaiketua kelompok?
4. Apa Ibu sering memantau usaha dari setiap anggota kelompok Ibu?
5. Bagaimana sistem dan prosedur dari kelompok Ibu saat pembuatan proposal?
6. Bagaimana sistem kelompok Ibu saat ada perguliran baru? 7. Bagaimana cara menentukan anggota-anggota pertama kali?
8. Biasanya, kelompok Ibu mendapatkan perguliran setiap berapa bulan? berapa tahun sekali?
9. Mengapa ibu lebih memilih untuk meminjam dana dari SPP dibandingkan dengan meminjam dari Bank atau lembaga keuangan lainnya?
10.Apa Ibu pernah mengikuti pelatihan? apa kegiatan dari pelatihan tersebut? materinya tentang apa?
Lampiran 7 Dokumentasi
Dokumentasi 1 Wawancara dengan responden perempuan
Dokumentasi 2 Jenis usaha milik responden
Dokumentasi 3 Wawancara dengan responden laki-laki
Dokumentasi 5 Wawancara dengan responden perempuan