• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: ANALISIS PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

Abda Muhaemin Slamet, Prinsip-prinsip Metodologi dan Dakwah, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994)

Amin M. Tatang, Pokok-pokok Tori System, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001)

Amirullah dan Cantika Budi Sri, Manajemen Statejik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002)

Ar-Rafi’i Musthofa, Potret Juru Dakwah. (Jakarta : pustaka Al-kawsar,2002) Aziz Ali M., Ilmu Dakwah,(Jakarta: Prenada Media, 2004)

Bahry Zainal, Kamus Umum : Khususnya Bidang Hukum dan Politik, (Bandung: Angkasa, 1996)

Fathoni Abdurahman, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rieneka Cipta 2006)

Hasanudin A, Retorika Dakwah dan Publistik dalam Kepemimpinan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982)

Hidayati Nurul, Metodologi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2006)

Kusnadi, Pengantar Manajemen Strategi, (Malang: Universitas Brawijaya, 2001) Manulang M., Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta: Gajah Mada University,

2004)

Mleong J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2000)

Muamar Akhsin, Makalah Manajemen Dakwah Pelatihan Dakwah, Mengelola Pelatihan Partisipatif, (Jakarta: MD VII, 2006)

Nasution Mulia, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Djambatan,1996)

Nawawi Hadari, Manajemen Statejik Organisasi non Profit Bidang Pemerintahan

dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2000)

Negara Mangku Prabu Anwar, Manajemen sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: Rosda Karya, 2000)

Notatmojo Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Rieneke Cipta, 2004)

PP. Ikatan Remaja Muhammadiyah, Sistem Pengkaderan Ikatan Remaja Muhammadiyah, (Yogyakarta: PP. IRM, 2004)

Purnomo Hari Setiawan dan Zulkiflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta: LPFE UI, 1999)

Qardhawi Yusuf, Membumikan Syariat Islam: keluwesan Aturan Ilahi Untuk Manusia, (Bandung: Mizan Pustaka, 2003)

Rafi’udin, Djaliel Abdul Maman, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: Pustaka Setia, 2001)

Rahmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi dilebfkapi Contoh Analisis Statistik. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002)

Rambe Nawawi Drs. H., Sejarah Dakwah Islam, (Jakarta: Wijaya, 1985)

Siagian P. Sondang, Teory Pengembangan Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002)

Siagian P. Sondang, Analisys serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung,1986)

Shihab Quraish M., Membumukan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994) Somad Abdul Idris, Diktat Ilmu Dakwah, (depok: T.pn, 2004)

Steinner George dan Minner John, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Erlangga, 2002) Usman Husaini dan Akbar Setiady Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003)

Wahyudi Sri Agustinus, Manajemen Stratejik Pengantar Berfikir Statejik, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996)

Ya’qub Hamzah, pulisistik islam,(Bandung: cv, diponorogo, 1981)

Yogaswara Angga, Aplikasi Prencanaan dan Pengorganisaian Partai Keadilan Sejahtera, (Jakarta: Skripsi, MD, 2003)

Yusanto Ismail M. dan Widjajakusuma Karebet M., Manajemen Stategis Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003)

Zaidallah Imam Alwisral dan Bandaro Khatib Khaidir, Strategi Dakwah Dalam

HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Sisworo Dwi Hendarsyah

Nama : Jamal Fauzi, S. Pd

Jabatan : Wakasek dan Ustadz Pondok Pesantren Daarul Hikmah

Tempat : Pondok Pesantren Daarul Hikmah

Hari dan tanggal : 12 Maret 2011 s/d 7 Mei 2011

1. Kapan pondok pesantren darul hikmah berdiri ?

JAWAB : eeee..pondok pesantren darul hikmah berdiri pada tahun 1997 Pondok ini didirikan oleh alumni Pondok Pesantren Gontor, KH Afif El-Afify karena kondisi masyarakat saat itu yang minim pendidikan.

2. Bagaimana sejarah berdiri pondok pesantren daarul hikmah?

JAWAB : Awal sejarah berdirinya pondok pesantren darul hikmahya pondok ini diikuti sebanyak sekitar 80 santri. namun, setelah 10 tahun berdiri, pondok ini telah diikuti 680 santri dan eee.. sebelumnya pondok pesantren ini bernama Yayasan Wakaf Bina Ummat yang berdiri ditahun yang sama merupakan wadah dari lembaga pendidikan Pondok Pesantren Modern Daarul Hikmah sekaligus memayungi lembaga pendidikan MTs Daarul Hikmah yang diprakarsai oleh KH. Afif Afify. Beliau adalah pimpinan Yayasan Wakaf Bina Umat.

JAWAB : eee,,, itu bisa ente lihat di dokumentasi pondok pesantren daarul hikmah, (sambil mengambil dokumentasi tersebut) dan di kalender pun ente bisa lihat.

4. Apa program pondok pesantren daarul hikmah?

JAWAB : kalau masalah program daarul hikmah sebenernya banyak ya, seperti... muhadoroh, pemberian kosa kata setiap pagi, pergantian pengurus setiap tahunnya atau ente bisa lihat juga di brosur atau buku pedoman pondok pesantren ini ( sambil memberi brosur dan buku pedoman tersebut).

5. Bagaimana struktur organisasi pondok pesantren daarul hikmah?

JAWAB : sruktur organisasi pondok pesantren daarul hikmah, eeemm... pondok ini dipimpin oleh kh afif afifi, atau ente bisa lihat jiga di buku npedoman pesantren ini yang tadi saya kasih, disitu ada (sambil memberi tahu buku pedoman pesantren)

6. Apa saja langkah-langkah strategi pengkaderan dai di pondok pesantren daarul hikmah ?

JAWAB : langkah yang di tempuh pondok pesantren daarul hikmah adalah dengan, muhadhoroh, kuliah 7 menit pada malam minggu, pengajian kitab-kitab salafi pada sore hari dan menyelipkan pelajaran tafsir yang langsung diajarkan oleh beliau pada kegiatan belajar mengajar (KBM) pada pagi hari. Tentunya sebelum yang tadi berjalan ada langkah-langkah awal dalam pelaksanaan program yang ada. Yaa klo ente membahas dan membicarakan pengkaderan, tentunya ada langkah-langkah pengkaderan tersebut dong,,, diantaranya menentukan program pesantren, membuat jadwal kegiatan tersebut, dan menetukan pembimbing untuk mengawasi jalannya kegiatan yang ada.

7. Bagaimana strategi pondok pesantren daarul hikmah dalam pengkaderan dai ?

JAWAB : strategi Pondok Pesantren Daarul Hikmah dalam pengkaderan Da’i adalah Muhadhoroh (latihan berpidato 3 bahasa), Mendengarkan dan memperhatikan Da’i yang

sudah berpengalaman dalam berpidato, Pengajian Kitab-kitab Kuning atau Salafi, Mempelajari ilmu Tafsir-Hadist, Membaca ilmu agama dan ilmu-ilmu lainnya.

8. Bagaimana implementasi program-program pondok pesantren daarul hikmah?

JAWAB : kalau masalah program yaaa biasanya di atur oleh pembimbing para santri yang sudah di tugaskan dari pondok, misalnya dalam program muhadoroh, disitu dibimbing langsung oleh para ustadz yang bersangkutan untuk menjalankan program itu.

9. Materi apa saja yang di berikan dalam menciptakan dai di pondok psantren daarul hikmah?

JAWAB : materi yang diberikan diantaranya,, eeemm seperti fiqh sunnah, ushul fiqh,

tafsir jalalaein, bhulugul marom, durrotun nashihin, ta’limul ta’lim, disamping itu ada

juga materi keagamaan yang disampaikan serta disiplin berbahasa arab dan inggris. Agar para santri dapat memahami materi-materi tafsir atau pun materi yang berbahasa arab lain dengan mudah.

10.Apa tujuan dari pengkaderan dai di pondok pesantren daarul hikmah?

JAWAB : tujuannya adalah menciptakan generasi yang paripurna, tetap mejaga nilai-nilai keislaman yang sesuai dengan syariah, tapi tidak melupakan nilai universal. Jadi ketika

yang handal.

11.Da’i yang seperti apakah yang anda harapkan dalam pengkaderan dai ini?

JAWAB: yaa pastinya dai yang tahu dan mengerti tentang agama secara mendalam. Tidak hanya berbicara saja namun bisa mempraktekannya dalam keseharian mereka. Yang jelas mereka harus tawadhu, kita ambil contoh layaknya padi semakin berisi maka dia semakin menunduk.

12.Fasilitas apa saja yang dibutuhkan pondok pesantren daarul hikmah dalam pengkaderan dai?

JAWAB : sebenernya kalau masalah fasilitas yang di butuhkan dalam pengkaderan dai itu banyak ya, seperti soundsistem, mimbar, karpet, dan lain sebagainya, namun di pondok pesantren ini kita dapat menggunakan fasilitas yang sudah ada seperti ruang kelas dan meja sebagai mimbarnya.

13.Apa faktor pendukung program ini?

JAWAB : antusias dari para santri yang ingin menjadi da’i yang handal kemudian semangat mereka yang saya kira masih menggebu dan terobsesi untuk menjadi

14.Apa faktor penghambat program ini ?

JAWAB : rasa malas yang dialami santri dikarenakan kegiatan ini diadakan pada malam hari sehingga para santri merasakan ngantuk, kemudian mereka pun masih merasa gerogi

dan gugup pada awal mengikuti muhadhoroh (pengkaderan da’i). Padahal disini kita

membina mental mereka agar siap menghadapi masyarakat di luar sana ketika berceramah/berpidato.

Sukadiri, 07 Mei 2011

Yang Mewawancarai Yang Diwawancarai

Penulis bersama seorang pengasuh Ponpes Daarul Hikmah

Santri setelah mendapat arahan dari Pengasuh Pondok

Dokumen terkait