• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adisasmita R. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Yogyakarta: Garaha Ilmu. Antuli ZAK. 2007. Rancang Bangun Sistem Penunjang Keputusan

Pengembangan Agroindustri Berbasis Komoditas Unggulan di Propinsi Gorontalo [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Baehaqi A. 2010. Pengembangan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan di Kabupaten Lampung Tengah.[Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

[Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bulukumba. 2011a. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba No 4 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Bulukumba Tahun 2010-2015. Bappeda: Kabupaten Bulukumba.

[Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bulukumba. 2011b. Profil Kabupaten Bulukumba 2011. Bappeda: Kabupaten Bulukumba.

[Bappeda] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 1988. Pewilayahan Komoditi sebagai Strategi Dasar Pengembangan Wilayah Daerah Propinsi Sulawesi Selatan. Makassar: Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba. 2011. Kabupaten Bulukumba dalam Angka 2011. Bulukumba: BPS Kabupaten Bulukumba.

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. 2011. Sulawesi Selatan dalam Angka 2011. Makassar: BPS Provinsi Sulawesi Selatan.

Daryanto A dan Hafizrianda Y. 2010. Analisis Input-Output dan Social Accounting Matrix untuk Pembangunan di Daerah. Bogor: IPB Press.

Dillon H.S. 2004. “Pertanian Membangun Bangsa” dalam Pertanian Mandiri: Pandangan Strategis Para Pakar untuk Kemajuan Pertanian Indonesia. Jakarta: Penebar Swadaya.

Djakapermana RD. 2010. Pengembangan Wilayah melalui Pendekatan Kesisteman. Bogor: IPB Press.

[DKP] Dinas Kehutanan dan Perkebunan. Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan 2011-2015. Bulukumba: DPK.

[DPKH] Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Profil Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Bulukumba. Bulukumba: DPKH

[DTPH] Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 2011a. Data Potensi Pengembangan Hortikultura Tahun Anggaran 2011. Bulukumba: DTPH. [DTPH] Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 2011b. Laporan Tahunan Dinas

Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bulukumba 2011.

Bulukumba: DTPH.

Eriyatno dan Sofyar F. 2007. Riset Kebijakan: Metode Penelitian untuk Pascasarjana. Bogor: IPB Press.

Fafurida. 2009. Perencanaan Pengembangan Sektor Pertanian Sub Sektor Tanaman Pangan di Kabupaten Kulonprogo. Jurnal Jejak. II(2):144-155. Fitria DN. Pengembangan Komoditi Unggulan Wilayah: Kasus Pengembangan

Produk Kerajinan Kayu Kelapa di Kabupaten Sleman Provinsi D.I.Jogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan. XII (1):128–156.

Fudjaja L. 2002. Dinamika Kesempatan Kerja Sektor Pertanian dan Industri di Sulawesi Selatan [Thesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Hendayana R. 2003. Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) dalam Penentuan Komoditas Unggu lan Nasional. Jurnal Informatika Pertanian. 12:1-21. Herdiana. 2009. Analisis Jalur Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan

Pangan Rumah Tangga di Kabupaten Lebak Provinsi Banten [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Holle Y. 2000. Partisipasi Petani dalam Kegiatan PIR Kelapa Sawit [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ikhsan S. 2011. Penerapan Metode AHP untuk Menentukan Komoditas Unggulan Pertanian Kabupaten Pulang Pisau. Kalimantan Tengah. Jurnal Agribisnis Pedesaan. 2:129-143.

Jamil M. 2011 Analisis Sektor Basis dan Pergeseran Sruktur Ekonomi di Kabupaten Bulukmba Periode 2000-2009 [Tesis]. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Marimin. 2008 Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: Grasindo.

Mulyanto HR. 2008. Prinsip-prinsip Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mulyasari G. 2009. Komunikasi Partisipatif Warga pada Bengkulu Regional Development Project [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Pasaribu AM. 2012. Perencanaan dan Evaluasi Proyek Agribisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Pasaribu SM. 2011. Pengembangan Agroindustri Perdesaan dengan Pendekatan One Village One Product (OVOP). Forum Penelitian Agro Ekonomi. 29(1):1-11.

Patedduri A. 2004. Optimisme Pembangunan Pertanian di Kabupaten Bulukumba dalam Al-Asyari A, Mappasomba A, Mapparessa AM (Editor). Menapak Hari Esok Bulukumba yang Lebih Baik. Bulukumba: Perpustakaan Nasional. Pranoto E. 2008. Potensi Wilayah Komoditas Pertanian dalam Mendukung

Ketahanan Pangan Berbasis Agribisnis Kabupaten Banyumas [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro.

Pribadi OK, Panuju DR, Rustiadi E dan Emma A. 2011. Permodelan Perencanaan Pengembangan Wilayah (Konsep, Metode, Aplikasi dan Teknik Komputasi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rayyudin dan Toha R. 2009. Partisipasi Petani dalam Pembangunan Pedesaan di Kabupaten Konawe. Jurnal Informasi. 14(1):19-32.

Riyadi DMM. Pembangunan Daerah Melalui Pengembangan Wilayah. Kertas kerja pada Diseminasi dan Diskusi Program-program Pengembangan Wilayah dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Bogor. [15-

16 Mei 2000 di Hotel Novotel Bogor]. Tersedia

pada

Ropingi dan Sudartono Y. 2008. Pembangunan Wilayah Kecamatan Berbasis Komoditas Pertanian di Kabupaten Gunung Kidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. 4(2):87-98.

Rosdiana D. 2011. Analisis Komoditas Unggulan Pertanian dan Strategi Pengembangannya di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rustiadi E, Saefulhakim S dan Panuju DR. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sahidu A. 1998. Partisipasi Masyarakat Tani Pengguna Lahan Sawah dalam Pembangunan Pertanian di Darah Lombok. Nusa Tenggara Barat

[Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sadono D. 2012. Model Pemberdayaan Petai dalam Pengelolaan Uasaha Tani Padi di Kabupaten Karawang dan Cianjur Provinsi Jawa Barat [Disertasi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Sastrosoenarto H. 2006. Industrialisasi serta Pembangunan Sektor Pertanian dan Jasa. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Sadman. 2004. Pemberdayaan Sumber Daya Alam dan Industri di Kabupaten Bulukumba dalam Al-Asyari A, Mappasomba A, Mapparessa AM (Editor). Menapak Hari Esok Bulukumba yang Lebih Baik. Bulukumba: Perpustakaan Nasional

Setiawan I. 2010. Arahan Pengembangan Sektor Pertanian Kabupaten Sumbawa Berbasis Komoditas Unggulan Daerah [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Setiono DNS. 2011. Ekonomi Pengembangan Wilayah (Teori dan Analisis). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Slamet M. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press.

Solahuddin S. 2009. Pembangunan Pertanian: Awal Era Reformasi. Jakarta: PT.PP.Mardi Mulyo.

Sumodiningrat G. 2011. Membangun Perekonomian Rakyat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syarifullah. 2004. Peningkatan Partisioasi Masyarakat Tani dalam Pengembangan Agribisnis Padi Sawah [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Tambunan P, Sirait SD, Nuarini D, Handono SW, Susanto E dan Sofiah. 1993.

Pengembangan Komoditi Agro Terpadu. Jakarta: Departemen Perindustrian. Wulandari NI. 2010. Penentuan Agribisnis Unggulan Komoditi Pertanian

Berdasarkan Nilai Produksi di Kabupaten Grobogan [Tesis}. Semarang: Universitas Diponegoro.

Xin L and Dianqing X. 2010. Make Full Use of Two Kinds of Resource and Two Markets to Protect Our Food Security and Raise Farmer’s Income.

Agriculture and Agricultural Science Procedia. 1:402-411. Doi: 10.1016/j.aaspro.

Yulianti M. 2011. Penentuan prioritas Komoditas Unggulan Buah-buahan di Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara: Aplikasi Analisis LQ dan Daya Tarik-Daya Saing. Jurnal Agribisnis Perdesaan. 1(3):206-218. Zaini A. 2007.Penentuan Komoditi Basis Sub Sektor Tanaman Pangan dan

Hortikultura di Kabupaten Paser. Jurnal Ekonomi Pembangunan Pertanian. 2:43-42.

Lampiran 1 Nilai LQ dan DS Sub Sektor Pertanian Kabupaten Bulukumba

Sub Sektor Nilai LQ Nilai DS

2006 2007 2008 2009 2010 Tabama 1.18 1.06 1.07 1.06 1.11 0.30 Perkebunan 1.10 1.28 1.27 1.27 1.13 0.35 Peternakan 0.91 0.96 1.02 1.13 1.26 1.06 Kehutanan 0.54 0.63 0.63 0.68 0.88 1.19 Perikanan 0.58 0.61 0.62 0.62 0.64 0.55

Lampiran 2 Nilai LQ Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Kecamatan Padi Jagung Ubi kayu Ubi jalar Kacang

tanah

Mangga Nenas Durian Pisang Rambutan Gantarang 1.73 0.28 0.33 0.58 0.03 0.48 0.85 0.03 0.28 0.09 Ujung Bulu 0.93 0.01 0.00 0.00 0.05 0.24 0.00 0.00 4.42 0.00 Ujung Loe 0.20 1.06 0.81 1.85 0.00 0.87 0.06 0.00 2.13 0.01 Bonto Bahari 0.04 3.13 0.58 0.33 7.77 0.00 0.00 0.00 0.05 0.00 Bonto Tiro 0.08 2.58 0.12 0.39 6.54 0.11 0.20 0.00 1.38 0.00 Herlang 0.15 2.14 0.61 0.05 0.06 0.35 0.03 0.00 2.94 0.01 Kajang 0.77 1.50 1.97 0.48 0.01 3.80 1.25 0.10 0.20 0.40 Bulukumpa 1.17 0.24 2.69 0.55 2.10 0.00 1.09 5.87 0.08 6.86 Rilau Ale 1.80 0.03 0.44 1.38 0.02 0.00 3.65 1.36 0.22 0.98 Kindang 1.09 0.37 0.58 3.47 0.10 1.86 1.93 1.86 1.77 0.00

L

AM

P

IRAN

Lampiran 3 Nilai DS Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

Kecamatan Padi Jagung Ubi kayu Ubi jalar Kacang tanah

Mangga Nenas Durian Pisang Rambutan Gantarang -0.11 3.08 0.85 -0.45 -1.47 0.86 28.72 -7.91 7.57 14.81 Ujung Bulu 0.39 -0.49 0.00 0.00 -1.79 -8.67 0.00 0.00 104.53 0.00 Ujung Loe 0.06 0.54 0.07 1.32 -2.29 -2.09 0.00 0.00 9.70 0.00 Bonto Bahari 0.86 1.72 7.23 -0.50 0.86 -9.11 -0.58 0.00 -1.42 0.00 Bonto Tiro 0.43 -0.22 0.33 -0.62 -0.22 -5.90 0.60 0.00 -9.91 -12.48 Herlang 1.35 -0.14 0.18 -0.73 -0.99 8.08 -0.52 0.00 13.26 -8.60 Kajang 0.56 -0.42 2.26 4.02 0.46 81.43 -0.10 -10.01 -15.86 31.35 Bulukumpa -0.24 0.74 -0.18 3.00 1.34 -9.11 0.15 1.72 -17.14 46.95 Rilau Ale 0.12 -1.22 -0.52 -0.47 -2.26 -9.11 -0.04 0.00 -13.11 -9.76 Kindang -0.07 0.17 1.48 2.86 15.71 31.53 -0.22 -6.80 9.96 -12.48 Lampiran 4 Nilai LQ dan DS Sub Sektor Perkebunan

Kecamatan Nilai LQ Nilai DS

Kelapa Kopi Cengkeh Kakao Lada Kelapa Kopi Cengkeh Kakao Lada Gantarang 0.02 1.68 1.35 0.73 0.52 -0.23 0.18 0.32 -0.18 -0.19 Ujung Bulu 7.40 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Ujung Loe 5.54 0.07 0.00 0.34 1.47 -0.07 -0.25 0.00 -0.10 -0.54 Bonto Bahari 4.86 0.00 0.00 1.15 0.10 2.05 0.00 0.00 0.06 0.00 Bonto Tiro 3.08 0.11 0.00 1.45 1.45 1.16 -0.41 0.00 1.46 0.53 Herlang 2.62 0.05 0.02 2.16 0.00 -0.11 -0.48 0.00 -0.13 0.00 Kajang 2.88 0.16 0.13 1.52 1.09 0.09 -0.21 3.12 -0.36 0.75 Bulukumpa 0.09 1.05 1.63 0.84 1.19 0.05 -0.33 0.33 -0.28 -0.14 Rilau Ale 0.35 0.42 1.14 0.89 3.69 -0.10 -0.52 -0.57 0.04 0.24 Kindang 0.03 1.69 1.29 0.82 0.29 0.00 0.39 -0.21 1.66 -0.56

Lampiran 5 NIlai LQ Sub Sektor Peternakan

Kecamatan Sapi Kerbau Kuda Kambing Ayam ras petelur Ayam ras pedaging Ayam buras Itik Gantarang 0.41 0.86 1.76 0.87 0.94 1.83 0.84 0.83 Ujung Bulu 0.09 0.11 0.13 0.40 4.50 1.47 0.58 0.87 Ujung Loe 1.11 1.08 1.56 0.66 0.40 1.29 0.90 2.50 Bonto Bahari 0.52 0.02 0.57 2.06 0.00 2.62 0.73 0.84 Bonto Tiro 0.83 0.20 1.01 2.26 0.67 0.38 1.23 0.16 Herlang 1.58 0.50 1.11 1.60 0.61 0.31 1.15 0.85 Kajang 1.48 4.01 0.82 0.56 0.78 0.36 1.17 0.54 Bulukumpa 1.66 0.40 0.46 0.68 0.38 0.68 1.11 1.36 Rilau Ale 1.43 0.16 1.02 0.52 0.44 0.93 1.05 1.47 Kindang 0.79 0.09 1.48 0.54 0.55 0.00 1.33 1.86 Lampiran 6 Nilai DS Sub Sektor Peternakan

Kecamatan Sapi Kerbau Kuda Kambing Ayam ras petelur Ayam ras pedaging Ayam buras Itik Gantarang -0.29 0.01 0.00 0.00 -0.23 -0.52 0.02 -0.45 Ujung Bulu 0.07 -0.01 0.00 0.00 -0.24 -0.37 0.02 0.37 Ujung Loe 0.03 -0.01 0.00 0.00 -0.04 0.00 0.02 0.37 Bonto Bahari 0.05 0.01 -0.01 -0.01 0.00 -0.40 0.02 0.37 Bonto Tiro 0.05 -0.01 0.00 -0.01 0.00 1.80 0.02 0.37 Herlang 0.02 0.00 0.00 -0.01 0.00 0.00 0.02 0.37 Kajang 0.02 -0.02 -0.01 -0.01 -0.22 0.00 0.02 0.37 Bulukumpa 0.02 0.00 -0.01 -0.01 0.12 0.02 0.02 0.37 Rilau Ale 0.02 -0.01 -0.01 0.00 -0.08 0.06 0.02 0.37 Kindang 0.07 0.01 -0.01 0.00 0.00 0.00 -0.26 0.37 67

Lampiran 7 Kategori Tingkat Partisipasi Petani Tanaman Pangan a. Komoditi Padi

a.1 Variabel Kemauan

a.2 Variabel Kemampuan

No Tingkat Kemampuan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >17.67 1 5.00

2 Sedang 14.33 – 17.67 16 80.00

3 Rendah < 14.33 3 15.00

Jumlah 20 100.00

a.3 Variabel Kesempatan

No Tingkat Kesempatan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >20.33 15 75.00

2 Sedang 17.67 – 20.33 1 5.00

3 Rendah < 17.67 4 20.00

Jumlah 20 100.00

b. Komoditi Jagung a.1 Variabel Kemauan

No Tingkat Kemauan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >29.67 3 15.00

2 Sedang 27.33 – 29.67 13 65.00

3 Rendah < 27.33 4 20.00

Jumlah 20 100.00

a.2 Variabel Kemampuan

No Tingkat Kemampuan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >19.00 2 10.00

2 Sedang 17.00 – 19.00 16 80.00

3 Rendah < 17.00 2 10.00

Jumlah 20 100.00

No Tingkat Kemauan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggis >31.00 16 80.00

2 Sedang 27.00 – 31.00 1 5.00

3 Rendah < 27 3 15.00

a.3 Variabel Kesempatan

No Tingkat Kesempatan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >21.00 1 5.00

2 Sedang 19.00– 21.00 2 10.00

3 Rendah < 19.00 17 85.00

Jumlah 20 100.00

c. Komoditi Ubi Kayu a.1 Variabel Kemauan

No Tingkat Kemauan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >31.00 4 20.00

2 Sedang 27.00 – 31.00 13 65.00

3 Rendah < 27.00 3 15.00

Jumlah 20 100.00

a.2 Variabel Kemampuan

No Tingkat Kemampuan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >17.67 0 0.00

2 Sedang 14.33 – 17.67 3 15.00

3 Rendah < 14.33 17 85.00

Jumlah 20 100.00

a.3 Variabel Kesempatan

No Tingkat Kesempatan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >20.33 0 0.00

2 Sedang 17.67 – 20.33 1 5.00

3 Rendah < 17.67 19 95.00

Jumlah 20 100.00

a. Komoditi Ubi Jalar a.1 Variabel Kemauan

No Tingkat Kemauan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >29.33 1 5.00

2 Sedang 24.67 – 29.33 3 15.00

3 Rendah < 24.67 16 80.00

a.2 Variabel Kemampuan

No Tingkat Kemampuan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >16.00 0 0.00

2 Sedang 12.00 – 16.00 3 15.00

3 Rendah < 12.00 17 85.00

Jumlah 20 100.00

a.3 Variabel Kesempatan

No Tingkat Kesempatan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >20.33 1 5.00

2 Sedang 16.67 – 20.33 1 5.00

3 Rendah < 16.67 18 90.00

Jumlah 20 100.00

b. Komoditi Kacang Tanah a.1 Variabel Kemauan

No Tingkat Kemauan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >31.00 10 50.00

2 Sedang 28.00 – 31.00 7 35.00

3 Rendah < 28.00 3 15.00

Jumlah 20 100.00

a.2 Variabel Kemampuan

No Tingkat Kemampuan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >19.67 2 10.00

2 Sedang 18.33 – 19.67 17 85.00

3 Rendah < 18.33 1 5.00

Jumlah 20 100.00

a.3 Variabel Kesempatan

No Tingkat Kesempatan Interval Kelas Jumlah Persentase (%)

1 Tinggi >19.00 0 0.00

2 Sedang 17.00– 19.00 1 5.00

3 Rendah < 17.00 19 95.00